Words Of The Dreamer : Pemimpi Ceria Yang Minderan

words of the dreamer - pemimpi pembawa ceria yang minderan

Selamat Pagi Kawan MM!

Have a nice weekend! Buat yang masih bekerja, semangat terus untuk meraih “mimpi”! Tenang saja, besok juga libur kok.

Bicara soal “mimpi”, pasti banyak yang mengatakan bahwa menjadi “pemimpi” menunjukkan pribadi malas. Tapi, saya berpikir sebaliknya. Justru dunia berkembang seperti ini karena hadirnya para “pemimpi”.

Julius Cesar berhasil menaklukan Eropa bermula dari “mimpi”nya untuk menyatukan wilayah itu. Telepon ada karena Alexander Graham Bell “bermimpi” bisa membuat orang berbicara tanpa harus bertemu.

Pada masanya, mimpi mereka pasti banyak ditertawakan dan dipandang tidak mungkin, tetapi mereka yang sukses berhasil merubahnya menjadi kenyataan dan membuktikan hal itu bisa terjadi.

Para pemimpi itu bagian penting dalam kehidupan umat manusia. Tanpa mereka, dunia akan tetap statis dan tidak bergerak. Dunia butuh para pemimpi seberapapun absurdnya impian yang dimiliki.

Menjadi seorang “pemimpi” itu tidak mudah. Banyak yang bilang gampang, tetapi percayalah tidak semudah yang dibayangkan orang.

Pemimpi akan butuh rasa percaya diri terhadap mimpinya. Percaya diri juga bahwa impiannya bisa diwujudkan.

Tanpa rasa ini, mimpi akan terhenti dan menghilang.

Bayangkan saja, ketika bermimpi, “Saya mau menjadi orang kaya dan tenar!”, tetapi rasa tidak percaya diri mengatakan, “Tapi, saya tidak pandai, tidak punya skill, tidak seperti orang lain yang pinter-pinter”.

Mimpi itu akan berhenti saat itu. Mati. Menguap entah kemana.

Words Of The Dreamer, Pemimpi Yang Minderan

Nama blognya, Words of The Dreamer, berarti “Kata-Kata Pemimpi”.

Berbalut warna pastel nan ceria, kesan lembut nan ceria ala anak muda Millennial memang tidak terhindarkan. Wajar, kalau pemiliknya seorang pemimpi.

Usia muda memang adalah saatnya “bermimpi” dan merealisasikan mimpinya.

Cuma, mungkin pertama kesana, saya kemudian masuk ke posting yang salah. “Pintu” yang saya masuki judulnya “MASUK DARI SINI‘. Empunya blogger nyuruh kesitu, ya saya masuk.

Saya seperti disambut sesuatu yang kontras bertentangan dengan image saya tentang seorang pemimpi, yang optimis.

Kok kata sambutannya malah seperti sambat (curcol) dan kebingungan karena isi blognya gado-gado. Minder.

Padahal, kalau dilihat isi tulisannya yang singkat, tercermin pengetahuannya yang banyak. Bahasa Inggrisnya bagus (ciri khas anak zaman sekarang). Kepeduliannya terhadap lingkungan juga bagus dan di atas banyak orang yang masih suka membuang sampah sembarangan.

Tapi…

Semua seperti tertutup dengan kalimat pembukanya. Minder. Jadinya seperti tidak yakin dengan apa yang dikatakannya.

Mana “pemimpi”nya? Bagaimana bisa menjadi pemimpi kalau yang mengatakannya saja tidak yakin tulisannya akan ada yang bisa memanfaatkan?

Kesan pertama, saya masuk “rumah” seorang pemimpi yang minderan kayaknya.

Dan..

Saya JITAK! Maklum, gaya internet Ronin nggak bisa hilang. Gatelan kalau melihat yang begini.

Saya bilang (dalam hati), “Woii, jadi pemimpi yang bener dong. Masak ngajak mimpi yang sedih-sedih. Dunia sudah suram nih. Ngajak mimpi yang optimis nape

Itulah pertama kali saya berkenalan dengan blog ini.

Blog yang menarik karena penuh “keceriaan”.

Pembawa Ceria

Dunia bukan hanya butuh orang serius dan mau bekerja keras. Dunia juga butuh “keceriaan”.

Kepala bakal berasap kalau harus terus-terusan dipakai berpikir yang masalah serius terus. Bukankah itu juga alasan kenapa acara bertema komedi akan terus laku?

Saya sudah membaca “ratusan” (ribuan kali yah) blog, yang sebagian besar pemiliknya menampilkan tampil sebagai orang “serius”. Maklum sih karena katanya “tampang serius” itu memberi kesan profesional.

Katanya. (Saya tidak setuju sama pandangan itu).

Dunia blog “kesannya” penuh sama orang yang sibuk menceramahi orang lain dengan seriusnya (termasuk saya).

Makanya, ketika menelusuri post demi post disini, terasa menyenangkan.

Suasananya “ceria” (yah, terlepas dari sambutan yang agak muram tadi).

Sulit untuk tidak ikut tersenyum membayangkan keceriaan seorang anak tukang sayur, langganan yang punya blog, saat menerima boneka pemberiannya.

Tidak sulit membayangkan para buruh tekstil kalau mendengar ada yang memperhatikan nasib mereka (yah, saya juga buruh perusahaan tekstil).

Kalau “alam” bisa ngomong, mereka pasti akan berterima kasih seseorang mau berbicara tentang limbah karbon hasil produksi pakaian.

Disampaikan dengan kelincahan dan keceriaan khas anak muda.

Jangan tanyakan kalau membaca komentar atau balasannya terhadap komentar yang masuk.

Pecicilan.

Seperti bola bekel yang susah ditebak arahnya.

Seru. Menyenangkan.

Rasanya ikut terbawa ceria dan rasa suram karena uang gaji sudah “koma” pun bisa tersibak sedikit.

Pembawa ceria.

Itu julukan saya untuknya karena akhirnya memancing sisi “kekanakan” dalam diri untuk keluar dan ikut ber-ceria-ria dan melupakan sejenak ruwetnya kehidupan.

Gaya yang agak berseberangan dengan Aina Awliya (Justawl) yang frontal dan berani, walau sama kalau melo dan galau sedang datang.

Sesuatu yang dibutuhkan banyak orang, tetapi kerap tidak mau diakui (karena takut terkesan kurang profesional).

Pengetahuan

Ada pepatah, “Buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya”.

Nah, seorang yang membaca banyak buku, perlukah dipertanyakan pengetahuannya? Bagi saya tidak.

Bagaimana dengan Kawan?

Padahal, kalau baca ulasan bukunya, bukan buku ringan juga. Kelas berat. Apalagi bagi saya seorang penggemar Kungfu Boy.

(Jadi, tambah heran kenapa harus minder?)

Empati

Bisakah Kawan merasa geram saat orang lain membuang sampah sembarangan ketika rasa peduli tidak ada?

Bisakah berbicara tentang hidup minimalis tanpa empati kepada lingkungan yang menerima akibatnya?

Bisakah tertular rasa senang mendengar orang lain senang kalau tidak punya empati?

Ya, nggak mungkin.

Semua tidak mungkin kalau tidak ada empati.

Saya menemukan banyak dalam tulisannya yang masih belum banyak.

Mimpi

Tidak ada pemimpi tanpa mimpi itu sendiri.

Hidup minimalis adalah mimpi si pemimpi minderan ini.

Memperlihatkan keindahan dunia lewat buku adalah mimpi berikutnya.

Memperlihatkan keindahan hal-hal kecil adalah yang tidak disadarinya.

Bloggernya memang pemimpi.

*****

“Hal-hal kecil”. Remeh temeh. Receh. Remah-remah rengginang.

Semua adalah kata-kata yang menjadikannya pemimpi minderan.

Padahal, jauh dari kebenaran.

  • Isu lingkungan adalah topik besar yang selalu dibahas dimanapun saat ini
  • Hilangnya rasa empati antar anggota masyarakat adalah sesuatu yang dikhawatirkan terjadi dalam masa individualisme meraja dan merasuki jiwa banyak orang
  • Minat membaca yang menurun mendapat perhatian para pemerhati pendidikan

Maaf, saya tidak bisa mengatakannya sebagai topik recehan. Itu topik berat dan serius, yang karena keceriaan dan kepolosan penulisnya saja menjadi terasa ringan.

Mungkin, kerendahan hati berlebihan penulisnya saja yang membuatnya memandang dirinya sendiri blogger “abal-abal”.

No, she is not.

Warna berbeda yang diberikannya memberikan nuansa tersendiri di dunia blogging yang saya kenal.

She is good, Meski ia tidak menyadarinya.

Kemudaannya mungkin membuatnya melihat “rumput tetangga lebih hijau”. Tapi, suatu waktu, ia akan menemukan bahwa, hal-hal yang dipandangnya kecil dan remeh sebenarnya hal penting dalam kehidupan di masa datang.

Someday. Suatu waktu.

Saya bukan pemimpi. Saya MENJALANI HIDUP apa adanya.

Karena itulah, saya sangat menghargai seorang pemimpi, meski minderan, karena mereka kerap berbicara tentang masa depan. Bukan masa lalu.

Sesuatu yang sudah terbukti dibutuhkan dunia untuk bergerak maju.

21 thoughts on “Words Of The Dreamer : Pemimpi Ceria Yang Minderan”

  1. Kak Anton.. entah ini udah keberapa kali aku membaca tulisan ini. Ada rasa kaget + setiap kata jadi bikin aku merenung seharian ini πŸ˜‚.

    Saat kak Anton menulis tentang blog Creameno, di situ aku berpikir, kak Eno keren banget, bisa sampai menarik hati seorang master untuk menulis tentang dirinya. Apakah aku bisa seperti itu ya? Mungkin beberapa tahun lagi, pikirku.

    Pagi ini, saat aku lihat Reading List Blog sambil setengah merem melek, aku kaget lihat nama blog-ku terpampang di sini. Apakah ini mimpi? *Sambil merem melek berkali-kali, takut salah baca* tapi nyatanya beneran. Nggak nyangka, secepat ini mimpi itu terwujud. Suatu kehormatan bisa ditulis oleh kak Anton. Sungguh.

    Kedua, saat aku baca point-pointnya, aku jadi flashback juga dan merenung. Tulisanku sesungguhnya topik yang berat, tapi karena aku membawakannya secara “aku banget”, jadi kesannya ringan. But, this is a good point, right? Justru aku jadi bisa lebih menjangkau banyak pembaca khususnya orang-orang yang bosan dengan yang berat-berat, toh? *Jadi ke-pede-an*

    Pilihan nama web yang atas dasar ngasal ini, ternyata maknanya dalam sekali. Tahu gini, kan nggak akan ngasal pilih namanya #plakk. Tapi aku percaya, ada suatu rencana yang dibentuk Tuhan dari nama yang aku pilih untuk blogku ini. Rencana untuk aku nggak berhenti bermimpi untuk terus mengembangkan blog-ku πŸ₯°.

    Tulisan kak Anton dan kehadiran kakak dalam blogku berhasil menyentil, menusuk sampai mengobrak-abrik blogku hahaha dan aku mensyukuri banget akan hal itu. Terima kasih atas dukungannya selama ini ya kak πŸ™πŸ» sungguh. Amat. sangat. Berarti. Buatku. Cius. *Jadi mo makan nasi padang

    Terus.. kok aku jadi kayak pidato ucapan terima kasih di sini..
    Habisnya, rasanya seperti menang penghargaan sih karena blogku ditulis di sini 🀭
    Sekali lagi, terima kasih atas kebaikkan hati dan kejahilan kak Anton πŸ€ͺ

    Reply
    • Aku ngasih tau soalnya kalau yang punya blog keberatan pan repot.. wakakak rupanya dikau sudah baca yah..

      Pertama, saya bukan master. Saya namanya Anton saja, blogger.

      eeh.. keduanya apa yah.. wakakakaka.. nggak ada deh.

      Itu menurutku bagus. Kadang orang terjebak dalam berusaha tampil pro dan pandai, sehingga bahasanya menjadi sangat berat dan memberatkan. Sering bahasa yang ringan membuat pesan tersampaikan lebih baik. Itu bagus sekali Lia..

      Terima kasih kembali untuk keceriaannya.. saya ikut enjoy

      Reply
  2. Waaah aku coba baca dulu ABOUT ME nya Lia yg menurut mas Anton terasa minder :D. Krn tiap kali aku baca tulisan2 Lia, ga ngerasa ada curhatan minder di situ :).

    Pertamakali baca blognya, itu Krn dia menulis review ttg buku. Dan Krn buku udh kayak sahabat sejati buatku, aku slalu seneng baca review buku2 bagus yg ditulis orang lain, Krn dari situ aku bisa mutusin akan beli bukunya ato tidak. Dan salut Lia banyaaak banget target buku yg akan dibaca :). Aku seneng kalo ketemu temen yg suka baca buku .

    Trus kesan ceria yg ditampilkan Lia, slalu bikin betah dan senyum auto terpasang aja kalo udh baca tulisannya :). Ini bgs utk naikin mood sbnrnya.

    Teruslah bermimpi Liaaa :D. Orang yg masih punya mimpi, berarti dia punya semangat hidup utk mewujudkan mimpinya. Impianku, bisa kliling dunia dengan suami. Belum terealisasi full, tapi setidaknya sedikit demi sedikit negara sudah kami jelajah. Aku pernah nulis di kertas biasa lalu aku tempel di lemari, target negara yg akan aku datangin dalam 10 THN kedepan. Aku tulis THN 2012. Berarti itu akan jatuh tempo THN 2022. Dari 10 negara yg aku tulis di list, ternyata aku baru sadar 6 poin sudah tercapai :D. Termasuk bungy jumping dari Macau tower yg aku ga nyangka bisa terwujud, lalu Korut yg dulu kupikir hanya dalam impian aja.

    See, mimpi itu penyemangat. Jd ga usah nanggung kalo mau mimpi :D. jangan yg sedih2 kayak dibilang mas Anton :p. Bawa juga dalam doa ke Tuhan, ksh tau secara detil apa yg kita mau. Ga ada yg mustahil toh bagi dia :).

    Reply
    • Bukan di about me Fan.. justru nyelip di tulisan-tulisannya hahahahaha…Kadang keliatan banget mindernya.

      Betul, saya juga senang melihat orang yang gemar baca buku, maklum mantan kutu buku yang sekarang sudah jadi kutu internet. wakakaka

      Soal ceria, itu yang aku senang maen ksana.. hahaha pecicilannya keliatan banget dan emang bikin riang suasana.

      Fanny hebat sudah keliling dunia seperti itu. Keren. Bener banget Fan, mimpi itu perlu. Baru setelah itu usaha dan doa..

      #Hobi Lia itu bilang topik recehan.. wakakakakaka…#getok

      Reply
    • Kak Fanny, terima kasih banyak atas dukungannya serta masukannya πŸ˜πŸ˜­πŸ™πŸ»
      Aku jadi tahu alasan kak Fanny bisa melipir ke blog aku hihihi
      Aku juga senang kalau ketemu sama teman yang suka baca. Kak Fanny kapan-kapan share dong sukanya baca buku apa 🀭

      Kak Fanny keren banget! Aku yakin 2022 bisa tercapai mimpinya kak Fanny.

      @kak Anton: duh dipuji-puji, jadi ke-geer-an nih orangnya πŸ€ͺ
      Udah nggak bilang receh lagi, remah rengginang aja lah sekarang wkwk #kabor

      Reply
  3. Saya agak bingung nih dengan blognya Lia dan Sovia ya satunya kalau nggak salah.
    Sama-sama ada kata dreamernya kalau nggak salah, saya kira tadi yang dibahas itu Sovia itu, eh ternyata Lia hahahaha.

    Saya baru juga kenal Lia, di mata saya, bukan minder sih dia, cuman sopan, mirip Eno, cuman ini sopan karena mungkin merasa dia berteman dengan mamak-mamak kek diri saya yang udah tuw eh salah senior (usianya loh yang senior, hahahaha).

    Saya suka tulisan Lia, idenya itu receh betol, tapi beneran pas dibaca, iya ya, hal yang kadang nggak dipikirin atau mungkin cuman sekelabat aja, ternyata kalau dibahas juga jadi penting dan berfaedah.

    Terlebih, dia gemar baca buku, jadi pengetahuannya luas banget.
    Mana buku-bukunya bacaan berat menurut saya yang sukanya baca komik balita ini hahahahah

    Reply
    • Ya gimana ga minder, ketemunya sama si Bawel Rey.. wakakakakakak

      Yap begitulah, itulah kenapa saya bilang tidak mau nyebut ada topik receh dengan alasan apapun karena sebenarnya nggak ada yang namanya topik receh. Itu karena kita merendahkannya saja..

      Reply
      • Sebuah kesamaan yang tidak disengaja kak Rey antara aku dan kak Sovia πŸ˜‚

        Btw, betul kata kak Anton, gimana nggak minder kalau ketemunya kak Rey wkwk *kabur sebelum dijitak gara2 minder*

        Btw lagi, terima kasih ya kak Rey. Aku terharu baca komentar kak Rey πŸ™ˆ

  4. Eh ada Lia di sini hehehehe πŸ˜†

    Saya pertama kali Lihat Lia komentar di blog saya tuh serasa lihat diri sendiri mas, tapi versi pecicilannya πŸ˜‚ langsung membayangkan pasti anaknya suka heboh sendiri kalau di dunia nyata, ceriwis, ceria, dan banyak temannya 😍 hehehehe. Lalu saat saya baca post-nya untuk pertama kali, saya merasa ini anak smart ugha, cara penyampaian ceritanya menarik, membuat saya as pembaca betah scroll-scroll bahkan buka-buka old post yang dituliskan 😁

    Sepertinya at that time, kebanyakan bloggers yang main ke blog saya seusia saya atau ke atas ~ lalu masuk pasukan anak-anak muda seperti Lia, mba Sovia, Awl, mas Rahul, Ran, mas Rivai, mas Adi, dan banyak lainnya, jadi blog saya rasanya lebih berwarna karena dapat insight komentar dengan versi keceriaan berbeda πŸ˜‚ hehehehe

    Lia ini new comer yang rasanya nggak new new amat, seperti adik ketemu besar. Mampu blend sama siapa saja. Lia tau cara menempatkan dirinya dan tau cara baca karakter yang diberikan komentar. Jadi meski suka becanda, Lia tetap lihat-lihat orang yang diajak becanda πŸ˜†

    Besar harapan saya semoga Lia terus menulis dan berbagi cerita yang meski kadang topiknya berat bisa diramu dengan kata-kata yang mudah untuk dicerna. Dan semoga Lia bisa terus menebarkan happy virus ke teman-teman bloggers lainnya πŸ˜‰ terus bermimpi untuk Lia ~ πŸ’• dan terima kasih mas Anton atas tulisan manisnya tentang Lia 😍 saya jadi bisa mengenal Lia lebih dalam hehehehehe.

    Reply
    • Lia is everywhere.. wakakaka dimana-mana ada Lia.

      Wakakakakakak… Merasa melihat versi muda yah Mbak Eno.

      Terus terang, saya juga melihat segala keceriwisan dan kelincahannya sejak melihat jawaban dia terhadap komentar pertama saya disana. Polos dan lincah sekali. Ketawa ngakak saya dan benar banget dia pandai menempatkan diri. Tidak semua orang diajaknya bercanda.

      Soal smart sih, iya banget deh. Nggak salah kalau Eno membayangkan dia seperti itu karena saya punya image seperti itu juga.

      Bener banget pasukan anak muda seperti Lia, Awl Cs itu bikin semarak dunia blogging dengan gaya mereka yang kadang ugal-ugalan, lepas, tapi ceria. Pola pandang mereka juga berbeda dan lebih variatif.

      Buat saya cara penyampaiannya itu memang menarik dan bagus banget untuk saya. Bagaimana menyampaikan dan menulis sesuatu yang serius dalam gaya bahasa yang begitu simple dan ringan. Lebih mudah dicerna.

      Aaamiin.. saya ikut berdoa ya karena yang muda-muda seperti ini penting buat masa depan..

      Jangan berterima kasih mbak, karena saya hanya mengungkapkan apa yang ingin saya katakan..:-D πŸ˜€ πŸ˜€

      Reply
      • ΰ²₯β€Ώΰ²₯
        (぀≧▽≦)぀
        (ΚƒΖͺοΌΎ3οΌΎοΌ‰
        πŸ‘†πŸ» Reaksiku saat baca komentar dari kak Eno dan tanggapan dari kak Anton. Terharu. Ingin peluk. Jadi ke-pedean.

        Pantas tadi aku gatel-gatel hidungnya, ternyata lagi diomongin di sini 🀭

        Ups, ketahuan deh 🀭 kalau di dunia nyata, aku emang pecicilan juga ceriwis 🀣 jadi aku menulis sesuai jati diriku sesungguhnya. Tapi, kalau banyak teman, sepertinya udah nggak wkwk #curhat

        Btw, aku juga merasa seperti bertemu kakak ketemu gede dengan kak Eno lho. Apalagi kalau dilihat dari tulisan, aku ngerasa kalau kak Eno ini versi diriku yang lebih dewasa tapi tetap ceria 🀭. Apa jangan-jangan, adik kak Eno sebenarnya adalah aku? 🀣.

        Amiinnn. Terima kasih kak Eno dan kak Anton untuk doanya. It means a lot for me πŸ₯°πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»
        Semoga pertemanan kita bisa terus berlangsung untuk waktu yang lama ya kak πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»

      • #curiga… kalau hidung gatel itu harus dicurigai.. wkwkwkwk pertanda mau bersin…

        Ya keliatan kok sebenernya keceriwisan dan pecicilan kamu.. wakakak

        Aaamiin Lia.. makasih doanya

Leave a Reply to Lia The Dreamer Cancel reply