Pandemi Covid Mempengaruhi Kehidupan Blogger, Influencer, Youtuber? Jelas!

Selamat Siang Kawan MM!

Merasakan penurunan pendapatan dari blog atau channel Youtube Anda? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian dalam hal ini.

Pandemi Covid-19 mengganggu setiap aspek kehidupan di dunia, termasuk yang di jagad maya.

Hanya saja, karena sifatnya maya, hal itu sering tidak terlihat secara gamblang, tetapi kalau melihat beberapa postingan dari kawan blogger, jelas sekali hal itu terjadi.

Contohnya ada di bawah ini

Mas Dwisu : kepusingannya terlihat di saat monitor komputer yang dipakai ngeblognya rusak dan dia tidak mampu membeli yang baru akibat penjualan martabak mininya stop sama sekali. Ia terpaksa kembali harus ngeblog via ponsel

Mas Trigus : yang penurunan pendapatan Adsense-nya turun sampai 55% dan sempat membuatnya kehilangan semangat ngeblog

Mas Hendra : yang terpaksa harus menerima gaji setengah karena berkurangnya tamu yang datang ke hotel tempatnya bekerja

Bahkan, travel blogger sekelas Trinity saja juga merasakan dampak itu (sumber : Detik).

Di Indonesia saja? Tidak. Banyak cerita para influencer terpaksa harus meminta donasi dari pembaca atau followernya karena pemasukan mereka sampai drop 95%. (BBC)

Mengapa bisa demikian?

  • Perusahaan pemasang iklan mengurangi budget promosi
  • Perusahaan pengiklan tutup dan bangkrut
  • Masyarakat pembeli berhemat untuk menghadapi situasi ketidakpastian
  • Masyarakat pembeli pun terdampak penutupan perusahaan tempat mereka mencari nafkah

Perekonomian rusak dimana-mana. Hal itu secara otomatis akan mengurangi dana untuk belanja iklan yang biasa menjadi sumber penghasilan para blogger/influencer/youtuber.

Kehidupan para blogger, terutama yang melakukan monetisasi pada media online mereka, pasti akan terkena dampak buruknya.

Tulisan-tulisan tersebut mengatakan fakta yang terjadi.

Lalu, haruskah kita merasa bersyukur dan lega bahwa ada rekan lain yang nasibnya sama, terdampak oleh pandemi?

Jangan.

Berbahagia karena orang lain kesusahan bukanlah sebuah hal yang baik. Tidak seharusnya kita merasa bersyukur atas apa yang menimpa orang lain dan merasa punya kawan senasib.

Saya sendiri lebih suka memandangnya dari sudut pandang yang lain.

ADA MASALAH!

MASALAH BESAR!

Bukan karena saya tidak terimbas. Kenyataannya, saya juga mengalami hal yang serupa. Ini notifikasi dari Google Adsense, tentang pendapatan dari Lovely Bogor Network.

Notifikasi berisi “kabar buruk” seperti ini sudah beberapa kali diterima sejak pandemi Corona. Kalau melihat statistiknya, hasilnya sering membuat saya harus menarik nafas lebih dalam dari biasanya.

Pemberitahuan dari Adsense ini menunjukkan saya punya masalah, yang besar sekali.

Terlebih solusi utama jelas berada di luar jangkauan saya. Masalah global karena keterpurukan ekonomi dunia jelas terlalu besar untuk bisa dipecahkan oleh seorang blogger.

Tetapi…

Saya memutuskan untuk menyikapinya dengan langkah positif dibandingkan harus merasa lega karena orang lain bernasib sama.

Saya memutuskan untuk mencoba mengurangi dampak tersebut, setidaknya untuk diri sendiri dulu. Siapa tahu kalau berhasil, saya bisa membantu yang lain untuk ikut bangkit.

Bagaimana mengatasi penurunan pendapatan dari Adsense yang tidak kunjung berhenti?

Teorinya, (menurut saya) hal itu bisa diatasi dengan meningkatkan produktivitas dan melipatgandakan pengunjung blog. Jadi, yang saya lakukan hanya

  • Meningkatkan produktivitas : kalau 100 artikel mendapatkan US$ 1 di masa pandemi, membuat 200 artikel akan mendatangkan US$ 2, iya kan?
  • Menjadi lebih kreatif dalam membuat sebuah tulisan agar bisa lebih menarik
  • Memanfaatkan waktu secara lebih efisien agar produktivitas bisa bertambah

Dan, itulah yang sedang saya kerjakan saat ini.

Apakah berhasil atau tidak, masih sulit diprediksi mengingat Covid yang masih terus menggerus perekonomian dan masih belum tahu kapan akan berakhir.

Tetapi, saya pikir hal itu lebih baik daripada sekedar mengeluh tanpa melakukan apa-apa. Juga lebih baik daripada terbenam dalam rasa bersyukur kalau banyak orang lain juga terkena.

Baca juga : 10 Tips Untuk Blogger Sibuk – Manfaatkan Waktu Secara Efisien

Setidaknya saya melakukan sesuatu untuk merubah situasi, paling tidak untuk diri sendiri.

Bagaimana dengan Kawan MM? Apa langkah yang diambil untuk mengatasi masalah yang diakibatkan pandemi Covid?

12 thoughts on “Pandemi Covid Mempengaruhi Kehidupan Blogger, Influencer, Youtuber? Jelas!”

  1. Kalo saya belum berpikir untuk menambah artikel pak, soalnya ngga punya banyak ide seperti anda. Kalaupun ada ide biasanya malas ngetiknya. Terus kalo semangat nulis artikel tiba tiba disuruh jalan jalan sama anak. Akhirnya buyar lagi idenya.

    Soal pendapatan adsense turun aku juga mengalaminya. Bulan kemarin sih cuma turun 5%, tapi waktu bulan Maret turun sampai 56% dari bulan sebelumnya. Jumlah klik iklan berkurang entah kenapa. Terus turun sampai sekarang tapi ngga sedramatis bulan Maret sih.

    Dan sepertinya keadaan ini akan terus berlanjut sampai pandemi Corona ini berhenti.๐Ÿ™‚

    Reply
    • Iyah, memang prediksi saya juga demikian. Selama pandemi ada situasi masih akan seperti ini. Masalahnya, bakalan lama. Tidak akan mungkin sebentar.

      Kalau tidak ditangani, rasanya semakin lama akan semakin terasa berat.. hahaha

      Makanya daripada malah tambah banyak waktu terbuang, saya manfaatkan saja mas buat nambah artikel.

      Reply
  2. memang betul mas, tidak dipungkiri bahwa penghasilan adsense saat ini sedang turun. Bahkan, saya juga mengalaminya. Kita tidak bisa menolak takdir, tapi hanya bisa berikhtiar memperbaiki kondisi yang tdk pasti ini. Salah satunya menambah konten secara berkala. Yang terpenting untuk sekarang ini memeprtahankan agar web tidak turun di serp itu sudh bagus.

    Reply
  3. Kadang, saya pikir hanya saya dan beberapa orang saja. Rupanya banyak juga yang mengalami. Syukurlah situasi ini tidak membuat saya down untuk ngeblog. Tapi tidak juga bertambah semangat seperti Pak Anton. Masih mengalir saja seperti biasa.

    Reply
    • Enak bangeett dah kalau bisa begitu.. Hahahaha

      Saya justru harus kerja lebih keras dalam hal ini. Pingin bisa kembali seperti dulu, tapi mau tidak mau rasanya sementara harus terus memompa semangat

      Reply
    • Betul Pheb.. saat ini cuma cara itu yang paling bagus sambil menanti situasi kembali normal.

      Semuanya Pheb… Karena harus semuanya jalan kalau tidak percuma saja. Makanya sekarnag sedang melatih penulis tambahan.

      Reply
  4. Iya mas, di Bali sini banyak sekali yang terdampak Corona, dan pastinya para pekerja digital pun merasakan dampaknya. Sedih kalau sudah baca berita mengenai efek Corona ke kehidupan masyarakat luas. Semoga semua bisa bertahan dan saat Corona hilang, semua bisa kembali on track.

    Semangat kejar adsense, mas ๐Ÿ˜†

    Reply

Leave a Reply to Khairunnisa Ast Cancel reply