Selamat Pagi Kawan MM!
Judul adalah salah satu bagian penting dalam membuat sebuah artikel yang SEO-friendly atau ramah mesin pencari. Menurut teori, untuk membuatnya sesuai kaidah SEO, judul harus mengandung keywords atau (frase) kata kunci.
Tantangannya dalam masalah judul adalah bagaimana membuatnya bisa menarik bagi pembaca dan sekaligus mesin pencari.
Menggunakan frase kata kunci apa adanya adalah yang paling disarankan, tetapi terkadang hal ini membuat judul terkesan kaku dan kurang menarik.
Padahal, kalau judul kurang menarik, seringkali meski artikel bisa tampil di halaman SERP, tetapi pengunjung enggan mengklik. Apalagi jika para pesaing menampilkan judul yang lebih memikat.
Bagaimana penyelesaiannya?
Belajar dari pengalaman, penempatan frase kata kunci bisa sangat fleksibel. Tidak selalu urutan kata dalam frase kata kunci harus kaku dan spesisik dan sebenarnya kita bisa bisa menyelingi frase kata kunci dengan kata lainnya.
Salah satu contohnya bisa dilihat pada performa dari salah satu tulisan di blog MM berjudul “Komunitas Blogger Khusus Laki-Laki, Adakah?“
Perhatikan hasil pencarian dengan menggunakan dua frase kata kunci yang berbeda terhadap tulisan ini.
Frase kata kunci apa adanya, yaitu Komunitas Blogger Khusus Laki-Laki. Hasilnya, seperti di bawah ini.
Bisa terlihat karena persaingannya cukup rendah, maka tulisan blog MM itu bisa berada di posisi pertama untuk frase kata kunci yang 100% sama.
Bagaimana kalau pencari informasi menggunakan frase lain, tanpa adanya kata “khusus”, sehingga menjadi “Komunitas blogger laki-laki”? Apakah tulisan tersebut bisa masuk ke halaman SERP?
Jawabnya BISA. Meski tidak pada posisi pertama, tetapi konten itu tetap berada di page one (halaman satu) SERP.
Silakan lihat di bawah ini.
Yap, kata “khusus” tidak menghalangi mesin pencari menampilkan tulisan yang sama bagi pencarian untuk frase tersebut.
Jadi, sebenarnya kalau mau membuat judul dan susah memiliki frase kata kunci yang dituju, berkreasilah sedikit dengan menambahkan atau menyelingi kata-kata di dalamnya dengan kata lain.
Buat judul menjadi lebih luwes dengan tambahan kata lain dan tidak terkesan kaku. Dengan begitu pembaca merasa tertarik untuk mengklik url konten kita.
Dan, sebenarnya hal ini sudah diajarkan pada masa sekolah dulu. Saat membuat makalah atau karya tulis, kita selalu diajarkan untuk “memasukkan topik utama” ke dalam judul, paragraf awal dan sejenisnya. Jadi, kalau mengikuti teori menulis standar pun, tulisan Anda sebenarnya sudah dioptimasi SEO.
Apalagi, Google sendiri terus menerus memperbaiki/merubah algoritma-nya, setiap hari dan bukan hanya setahun sekali. Mereka akan terus menyesuaikan agar semakin ramah pembaca.
Semakin hari, hasil yang ditampilkan di layar SERP semakin natural dan bukan sekedar memaksimalkan penempatan kata kunci atau penerapan teknik SEO lainnya. Kalau dipelajari, semakin mendekati berbagai teori membuat tulisan/karya tulis yang diajarkan di sekolah dulu.
O ya, sebagai tambahan informasi saja, pada tulisan “Komunitas Blogger Khusus Laki-Laki, adakah?” disana juga terlihat hal ini.
Masih tambahan informasi lagi, pada tulisan sebelumnya “Cara Menempatkan Frase Kata Kunci (Keywords) Dalam Artikel/Konten” saya menyebutkan bahwa salah satu teorinya adalah menempatkan frase kata kunci di 100 kata pertama.
Nah, screenshoot tadi memperlihatkan bahwa “kata kunci” yang tidak diletakkan di paragraf pertama bisa tetap berhasil di SERP. Frase kata kunci di atas berada pada kata ke 70-75.
Jadi, apakah Anda mau menerapkannya ke dalam tulisan? Silakan saja, tetapi sebelumnya saya akan mengatakan kalau Kawan menulis dengan cara yang diajarkan guru Bahasa Indonesia saat sekolah dulu, sudah ada sebagian teknik SEO yang diterapkan secara otomatis.
Karena yang saya tahu tulisan di atas dibuat tidak dengan memikirkan SEO di kepala dan hanya dibiarkan mengalir saja .