Listverse : Daftar Serba 10 Terbaik Karya Mantan Penyanyi Opera

Selamat Pagi Kawan MM!

Kata banyak ahli blogging, blog gado-gado itu jelek dan tidak menguntungkan, tetapi sebenarnya tidak demikian. Salah satu buktinya adalah website Listverse.

Website yang satu ini memiliki beragam topik dari mulai hal kecil sehari-hari sampai dengan yang heboh-heboh ada disini. Jadi, tidak ada batasan spesifik.

Yang membuatnya menjadi sebuah website terkenal dan memiliki lebih dari 30 juta pageviews per bulan adalah karena bentuk artikelnya.

Bentuknya hanya berupa daftar 10 terbaik. Semua tulisan yang ada di website ini seperti itu dan jumlahnya tidak pernah kurang atau lebih, selalu 10.

Listverse - Daftar 10 Terbaik Dengan 30 juta Pageview Setiap Bulan

Website ini dibangun pertama kali pada Juni 2007 (sumber : crunchbase) oleh seorang pria bernama Jamie Frater, yang lahir di Selandia Baru tahun 1974.

Ia adalah seorang penyanyi opera dan bahkan pernah menjadi pemenang kedua lomba penyanyi opera bergengsi di Selandia Baru tahun 2005 (sumber : imdb). Bahkan, ia berprofesi sebagai penyanyi opera di London sebelum kemudian mendirikan Listverse.

Ketertarikannya terhadap hal-hal unik dan aneh mendorongnya meninggalkan pekerjaan tersebut dan kemudian membuat website sendiri.

Kalau melihat isi websitenya yang berasal dari seluruh dunia, mungkin akan terbayang bahwa Jamie Frater begitu sibuk pergi kesana kemari, tetapi sebenarnya tidak demikian.

Meski pada awalnya semua artikel ditulisnya sendiri, tetapi setelah berkembang, Listverse memiliki banyak kontributor dari seluruh dunia.

Listverse sudah pernah menjadi bahan berita dari berbagai media berita besar, seperti New York Times, BBC, dan banyak lainnya karena keunikannya.

Jadi, kalau dipikir bahwa blog gado-gado (dengan berbagai macam topik) tetap saja bisa sukses, tetapi belajar dari Listverse, tetap butuh satu ciri khas. Yang dalam kasus Listverse adalah bentuk tulisannya.

Baca juga : Newsnow(dot)co(dot)uk – Isinya Hanya Link Saja

Tertarik menjadi kontributor Listverse? Lumayan juga loh. Mereka membayar US$ 50 untuk setiap artikel yang dikirimkan kontributornya. Tentu, harus dalam bahasa Inggris.

Bagaimana?

6 thoughts on “Listverse : Daftar Serba 10 Terbaik Karya Mantan Penyanyi Opera”

  1. Hahahaha. Pak, saya jadi ingat dulu sebagai orang yang suka berburu peluang penghasilan dengan mengetikkan kata kunci “Write For Us” di Google dan salah satunya nemu ListVerse ini. Tapi akhirnya artikel saya gak dikirim-kirim karena waktu itu masih belum pede dengan kemampuan bahasa inggris sendiri. Wadaww… Ini web, desainnya yang sekarang kayaknya sudah bertahun-tahun gak diganti dan tetap keren. Yang saya salut juga, komunitas pembacanya terbangun dengan baik. Dari beberapa tahun sejak awal tahu web ini, penggunanya itu aktif banget berkomentar.

    Reply
    • Ohh… keren.. kenapa ndak Mas.. kan bagus tuh ada top ten versi Indonesia.

      Saya juga sempet mikir sih waktu nemu web ini, cuma sama dong nggak pede wakakakak..

      Memang bener, itu tampilan nggak berubah sejak pertama kali saya lihat. Gitu terus.. nggak kayak Maniak Menulis neh yang hobi ganti template.. wakakak

      Reply
      • Ralat: Entah ListVerse atau web lain yang saya gak jadi kirim artikel, yang jelas web-web bule yang akhirnya saya urungkan niat untuk ‘jual artikel’ karena keterbatasan bahasa waktu itu.

        Maaf terlalu semangat karena blog favorit ngebahas web yang dulunya sering saya kunjungi. Saya jadi ingat juga beberapa tahun yang lalu sekitar 2015-’17 kayaknya. Pernah ada web yang rajin banget nulis tentang tutorial dan suka ngasih link ke tutorial lain di web yang berbeda. Akhirnya saya ‘tawarkan’ untuk nge-link juga ke blog saya 😀 😀 😀 Eh, balasannya ternyata 1 link dijual seratusan dolar lebih plus info bahwa pengunjung bulanan blog tersebut mencapai ratusan ribu.

        Oh ya pak, saya ada 1 pertanyaan mengenai web seperti ListVerse ini atau misalnya juga Hipwee dan blog lain secara umum terkait hak cipta penggunaan foto. Kadang kalau meminta izin menggunakannya kembali kan, kontak email atau lainnya bisa berhari-hari gak dapat balasan atau malah gak dibalas sama sekali. Sementara belum ada pilihan foto lain yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau saya tetap menggunakan fotonya kan bisa-bisa dilaporkan ke DMCA dan lain sebagainya. Mempublikasiakn tulisan atau menjualnya juga kayak gak sreg aja kalau gak pakai foto. Itu kira-kira gimana pak? Saya suka bingung kalau masalah yang beginian.

      • Emang backlink bisnis mas sekarang mah.. hahahaha.. nggak heran dengernya..

        Memang ga bisa nyari yang CC0 atau public domain mas. Kalau saya pemecahannya biasanya pakai ilustrasi saja daripada harus memaksa pakai foto milik orang lain. Tapi biasanya saya sih nyari ke penyedia foto gratis saja mas, atau foto yang diperkenankan dipakai tetapi dengan memberi link seperti di wikimedia commons. Saya hindari pemakaian foto dari website yang hak ciptanya tidak memperkenankan itu.

        Jadi, saran saya ya cari yang lain saja mas… yang kira-kira sesuai tema tulisan.

  2. Ah, mungkin karena kebiasaan saya yang terlalu sering menggunakan gambar dari situs yang menawarkan lisensi CC0 (banyakan Pixabay sama Unsplash) sampai lupa kalau ada Wikipedia Commons. Terimak kasih atas balasannya.

    Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply