Kerjasama Iklan Banner Yang Sebenarnya Tidak Gratis

Selamat Siang Kawan MM!

Pernah menerima tawaran kerjasama “iklan banner” (sebagai media partner) di sebuah website “terkenal” dengan 2 juta pengguna? Beberapa blog saya, termasuk Maniak Menulis pernah ditawari kerjasama jenis ini.

Intinya, saya diperkenankan memasang “banner” pada website tersebut secara “gratis” dan sebagai imbalannya, blog ini harus memasang “banner” mereka dengan backlink (tautan balik) di bagian sidebar.

Gratis dan “dua juta pengguna” website adalah daya tariknya. Memberi kesan, kalau kita akan diuntungkan.

Luar biasa sekali bagusnya untuk branding dan dilihat lebih dari 2 juta pengunjung website tersebut. Satu persen saja sudah bisa membuat hati berbunga-bunga. Apalagi dengan embel-embel tidak perlu berbayar.

Tawaran kerjasama media partner seperti ini terlihat sangat menguntungkan sekali.

Meskipun demikian, saya menolaknya.

Kenapa?

Banner dan backlink di sidebar itulah yang menjadi masalah. Tawaran kerjasama ini hanya terlihat “gratis”, tetapi sebenarnya ongkosnya besar.

Penempatan banner tidak masalah, tetapi backlink.pada sidebar bersifat sitewide atau menyeluruh.

Backlink jenis ini terlihat hanya satu, tetapi sebenarnya banyak dan tak terhingga. Jika sebuah blog memakai sidebar, maka sidebar itu akan tampil di semua post/artikel, artinya tautan yang diberikan juga akan hadir dan dihitung.

Semakin banyak artikel yang dibuat, semakin banyak backlink yang diarahkan ke website tersebut. Semakin banyak link, otoritas yang dialirkan ke website tersebut akan semakin banyak juga.

Padahal, sebagai imbalannya, banner kita tidak diberi backlink sama sekali di website mereka. Hanya sekedar tampilannya saja.

Meski saya tidak terlalu mempedulikan SEO, DA, dan PA, saya tetap berpikir bahwa yang seperti ini sebenarnya “TIDAK ADIL” dan bukan kerjasama yang baik.

Yang menawarkan kerjasama mendapat keuntungan yang besar dan akan terus membesar seiring dengan berkembangnya blog kita. Pada sisi lain, hal itu tidak diberikan oleh website yang menjadi partner.

Memang, saya menyadari bahwa “exposure” bisa berpengaruh pada branding dan menginisiasi trafik, tetapi susah diukur dan butuh waktu lama. Belum lagi apakah terbukti memang 2 juta pengunjung web mereka memang “ada” atau rutin datang ke blog tersebut.

Kalau tidak, ya minim sekali hasilnya, sedangkan si yang menawarkan sudah mendulang hasilnya secepatnya.

Baca Juga : Data Web Inti Bukan Faktor Penentu Trafik Organik

Sudah beberapa kali penawaran seperti ini masuk, sikap saya sama, saya tolak. Kecuali kalau Detik menawarkan hal seperti ini, mau menjadikan salah satu blog saya sebagai media partner, saya akan terima dengan senang hati (#ngarep).

6 thoughts on “Kerjasama Iklan Banner Yang Sebenarnya Tidak Gratis”

  1. Saya mencium hawa-hawa reciprocal link terkait penawarannya. Jadul banget itu teknik SEO-nya pak kayak blogroll. Beberapa komunitas blogger ada juga yang masih menggunakannya terutama melalui banner. Tapi ya itu tadi, kita membanjiri web orang dengan air yang melimpah tapi kita sendiri bisa jadi akan kekeringan.

    Reply
  2. Hallo pak Anton, masih inget dengan saya gak ya? saya wahid yang dari Lampung. Hehe, saya juga sama mas dengan sampeyan ditawari kerjasama dari situs lowongan kerja “jXXXXX dengan iming2 blog mereka per bulan mendapat traffic 2jt. Saya kirim lewat WA saja ya mas isi emailnya. hehe. Saya juga gak bales mas, hehe. Apa perlu diambil atau tidak ya tawarannya?

    Reply
    • Halo Mas Wahid.. apakabar? Lama tak bersua..

      Gimana kabarnya.. masih inget lah jelas..

      Kalau menurut mas menguntungkan ya diterima. Kalau menurut saya sih berat sebelah, menguntungkan mereka, merugikan kita.. jadi saya tolak.

      Reply
      • Saya dulu juga pernah ditawari oleh mereka juga. Tapi itu dulu. Dan sy tolak juga karena berat sebelah memang. Hehe. Wah betul sy dulu ketemu mas anton di juragancipir.com. hehe

Leave a Comment