Hari Ini, Saya Sedang Kehilangan Semangat Menulis

Selamat Malam Kawan MM!

Hari ini mungkin hanya akan ada satu tulisan yang terbit di blog MM. Menyeleweng dari target awalnya sejak bermigrasi dari Blogspot ke WordPress pada tanggal 20 Agustus, yaitu menerbitkan minimal 3 tulisan, hari ini saya putuskan hanya satu saja.

Hambatan terakhir berupa server yang dijahili orang memang berat, tetapi sebenarnya justru menaikkan semangat untuk menulis lebih banyak lagi.

Cuma, rupanya tantangan itu ada beragam bagi seorang blogger untuk konsisten. Bukan hanya segala sesuatu yang terkait dunia blogging saja yang mempengaruhi, tetapi juga kehidupan di dunia nyata.

Tantangan yang baru kali ini tidak bisa saya atasi. Seberapapun usaha yang saya lakukan, jari rasanya berat sekali untuk bergerak di atas keyboard sejak pagi tadi.

Kemarin, saya ditelpon oleh bos di Australia, yang meminta saya berbicara dengan seorang rekan kerja. Ia meminta saya menjelaskan kepadanya bahwa situasi perusahaan sedang sulit akibat terhantam efek pandemi Covid-19.

Kemudian, si bos, yang berkepala botak tapi ganteng kayak Vin Diesel itu, meminta agar saya menegosiasikan agar rekan tersebut mau “berhenti” bekerja. Tentunya, tetap ada kompensasi sesuai aturan yang berlaku.

Karena perusahaan tempat saya bekerja adalah sebuah kantor perwakilan perusahaan asing, semua pekerjaan memang dirangkap. Dan, tugas mengurusi masalah terkait kepegawaian, memang diserahkan kepada saya. (Baca : Pendekatan No Nonsense dalam ngeblog).

Dengan kata lain, saya yang harus berhadapan dengan rekan untuk menjelaskan kondisi perusahaan dan bahwa ia “diminta” secara halus untuk mengundurkan diri.

Tahu rasanya?

Berat sekali.

Saya tahu rasanya di-PHK. Meski mendapatkan pesangon yang lumayan besar, tetapi tetap saja, masa depan seperti “suram” dan seperti gelap.

Kali ini, situasi berbalik, saya lah yang harus menyampaikan kabar buruk tersebut kepada kawan sendiri.

Butuh penenangan diri selama 1-2 jam sebelum saya akhirnya menghubunginya via telpon dan menjelaskan situasinya.

Memang terlihat pembicaraan biasa, tetapi dari suaranya, terdengar juga kegalauan dan “kesedihannya”.

Sang kawan bisa mengerti karena dimanapun situasinya memang sedang ruwet dan banyak usaha terancam bangkrut. Ia bisa memahami penjelasannya dan tidak merasa benci atau marah, tetapi lebih kepada pasrah.

Ia menanyakan kompensasi yang diterimanya dan saya memberinya perhitungan yang akan diberikan perusahaan. Angkanya memang lumayan dan seperti digaji hampir setahun lebih tanpa bekerja. Tetapi, tetap saja nada suaranya terdengan sedih sekali.

Untungnya, dia memiliki suami yang berdinas di TNI, jadi kehidupannya setidaknya ada yang menanggung.

Seberapapun kami berusaha tertawa di telpon, rasanya getir sekali. Baginya menerima berita buruk, bagi saya sebagai si penyampai kabar buruk.

Jumlah pesangon yang lumayan besar itu tidak bisa mengobati “rasa” sedih di hati kami yang sudah bekerja bersama bertahun-tahun.

Rasa getir dan sedih menjadi pembawa berita buruk itulah yang menyebabkan saya kehilangan selera menulis di blog manapun.

Saya pilih sekedar mengutak-atik template di blog yang kena hack kemaren, sambil pada saat bersamaan, mempersiapkan berbagai dokumen yang diperlukan untuk sang kawan tersebut.

Sambil tetap di kepala seperti ada mendung menggelayut, dan hati seperti tidak bisa lepas dari suasana suram dan kelabu di masa pandemi. Seberapapun usaha saya menyingkirkannya, tetap tidak bisa. Beban yang ada di hati tidak bisa pergi begitu saja.

Karena, mungkin sejak kemarin, saya sudah menjadi kurir yang menghantarkan sesuatu yang bisa jadi menghancurkan harapan seseorang.

Berat luar biasa.

Dan, karena itulah, saya putuskan, hari ini cukup satu saja tulisan yang terbit.

Saya butuh waktu menenangkan diri sedikit.

Semoga besok, semangat itu bisa kembali, setidaknya 1/2 saja karena saya tahu tidak bakalan mudah melepaskannya. Tapi, 50% saja dari yang biasa, rasanya akan bisa membantu melahirkan 1-2 tulisan lebih banyak.

Maafkan saya Kawan.

22 thoughts on “Hari Ini, Saya Sedang Kehilangan Semangat Menulis”

  1. Mas Anton semangat!

    It’s okay mas, take your time. Mas hebat, meski dalam keadaan sedih masih bisa menulis minimal satu post sehari — huhuhu. Semoga hari esok akan lebih indah untuk teman mas yang diberhentikan dan tentunya untuk mas.

    Fighting, mas! 😁

    Reply
  2. Oohh! Bapaakk!…? Lho kok Bapak Jadi ketularan si Rey kok gw.🤣 🤣 🤣 Engkong 🤭

    Yaa hal yang wajar bagi dirimu kong jika biasanya sehari bisa 4 artikel tayang kali ini cuma 1, Dan masalahnya juga sangat jelas seperti yang telah Ente jelaskan diatas nih Kong.

    Dan mungkin dengan begitu kita bisa sedikit mengambil acang2 terbaru untuk hari2 berikutnya. Karena tidak mudah bagi kita jika sudah punya sahabat atau teman yang satu lingkup dalam sebuah pekerjaan, Terlebih ente disuruh memecat teman sendiri secara halus dengan alasan yang juga begitu kuat.

    Meski rekan kerja memahami dengan keadaan yang ada setidaknya semuanya itu serasa jadi pukulan berat juga yang selalu bergelayut dalam pikiran kita yaa kong. Intinya dalam kehidupan apapun bentuknya tetap akan selalu ada perubahan yang terkadang kita belum siap dengan semuanya. Namun dari keadaan pula kita bisa tahu langkah2 baru selanjutnya.

    Meski terkadang semua itu bisa sedikit membuat kita terhenti dari segala aktifitas yang ada, Butuh waktu untuk kembali fresh. Berapa lama tentunya setiap orang punya waktu yang berbeda-beda. Tapi gw percaya sama ente kong yaa lusa nanti mungkin akan hadir kembali tulisan2 terbaru karya pemikiranmu kong.😊 Saya akan tetap menunggu, Meski lebih banyak jadi pembaca gelap saja.😊😊

    Tetap bersyukur saja kong. Gw malah nggak punya waktu buat nulis, Bukan tidak ada hanya punya waktu 25 menit, Oohh tak cukup untuk menulis bagi saya.😊 Bukan sok sibuk juga, Atau lagi bertapa, Ada tanggung jawab yang lebih penting ketimbang menulis.😊 🙏🙏

    Ude yee kong gw cabut dulu…Ngak usah mewek kong jelek tahu.🤣 🤣 🏃🏃🏃🏃🏃 Kaabuurrr!!..🏃🏃🏃

    Reply
    • Kalau mau pake gaya Rey, elu kudu pake rok dulu atuh Tong.. udah pake belom? Hahahaha…

      Iye Tong, bener banget ape kate lu.. tumben elu bijak banget Tong kali ini. Nobody knows dan walau saya sudah bersiap siaga dalam kondisi seperti sekarang, pas prakteknya mah… wadaau.. tetap saja berat banget rasanya.

      Maasih ya Tong dah mampir kesini.. kemane aje lu selama ini. Masak cuma punya 25 menit, beli nape tambahan waktu…

      Reply
  3. Eehhh lupa setiap orang yang komentar diblogmu selalu terbaca emailnya sama link blognya serta namanya, Waah perlu diperbaiki nih kolom komentar ente…Masa kebobolan dua kali.

    Tidak masalah juga sih, Tetapi sesuatu bisa saja terjadi, Meski saya tidak ingin ini terjadi.😊😊

    Reply
    • Makasih pemberitahuannya tong.. nanti saya coba perbaiki. Mungkin itu conflict di cachenya yang menyebabkan komentar yang lain nongol.. baik Tong, makasih atas perhatiannya, terharu jadinya

      Reply
  4. Tetiba teringat satu episode lucu di Spongebob Squarepants ketika Tuan Krab memohon-mohon pada kokinya itu untuk memecat Pearl, anaknya sendiri. Ceritanya memang menghibur, tetapi pergulatan emosi yang ada di dalam diri tiap karakternya pasti bakal menyayat hati andai sisi itu ditampilkan juga.

    Memang yang namanya perpisahan itu pasti susah diterima, ya? Bukan cuma berpisah dari orang yang dicintai, berpisah dari hal-hal yang biasanya dikerjakan dengan sepenuh hati juga pasti sulit 🙁 Dan faktanya, yang terluka dari perpisahan itu bukan si tokoh utamanya saja, tapi tokoh sampingan yang menyebabkan perpisahan itu juga pasti kesulitan. Aih…

    Tidak apa-apa, Kak, pembaca pasti bisa maklum dengan kondisi yang ada (if they put themselves in your shoes, anyway). Tetap semangat! Badai pasti berlalu!

    P.s.: Salam kenal, Kak. Setelah berminggu-minggu jadi pembaca pasif Maniak Menulis (sekaligus si pengirim email rahasia), akhirnya saya memantapkan diri untuk menyambangi kolom komentar di sini, hehe. Saya malu kalau nanti yang punya blog memutuskan untuk jalan-jalan ke blog saya, bisa-bisa ketahuan kalau sudut kecil cyberspace saya masih kosong melompong, haha!

    Reply
    • Hola Ristra…. Welcome di Maniak Menulis yah… hahaha.. mudah-mudahan bisa jadi tempat bermain Ristra yang baru.. hahahaha Hayuk atuh dibuat “rumah” di cyberspace nya.. Jangan dibiarkan kosong..

      Yah, mudah-mudahan badai ini cepat berlalu deh.. karena kebayang saja kalau harus mengabarkan begitu kepada banyak kawan.. hadeeuh… ampyuuunnn

      Jadi ngerasa pada posisi spongebob nih… wakakakaka

      Reply
  5. Pantas hari ini aku nggak lihat postingan dari Kak Anton.
    Rasanya menjadi pembawa berita pasti sangat tidak enak. Aku membayangkan berada di posisi tersebut, rasanya nggak enak sekali 🙁
    Semoga kelak, beliau bisa mendapatkan pekerjaan yang lain yang lebih baik.
    Kak Anton jangan terlalu memaksakan diri. Menenangkan diri terlebih dahulu itu lebih baik. Take your time, Kak!

    Reply
  6. Efek Corona ini memang banyak perusahaan yang terpaksa melakukan PHK untuk efesiensi. Memang berat bagi yang kena PHK maupun yang menyampaikan kabar tersebut.

    Semoga besok sudah semangat lagi pak.

    Reply
    • “Efek Corona ini memang banyak perusahaan yang terpaksa melakukan PHK untuk efesiensi. Memang berat bagi yang kena PHK maupun yang menyampaikan kabar tersebut.

      Semoga besok sudah semangat lagi pak.”

      Loh. Ini yg reply siapa yak pakai nama saya ? Hahahaha XD Saya cuma reply 1x di topik ini ya mas Anton dan bukan yg diatas.

      Mas Anton, info saja saya kdg waktu mau reply di kolom nama , alamat dan email sdh terisi dgn data orang lain dari mbak Jane sampai mas Agus. Padahal saya sdh klik opsi save info di browser. Mgkn seseorg yg diatas juga nggak sadar submit pos tapi pakai nama user lain

      Btw. pos ini boleh tdk dipublish hanya info saja…

      Reply
      • Iya Pheb.. Maaf yah.. ini saya sedang telusuri masalah di kolom komentar. Kemungkinan di cache atau ada plugin yang conflict.

        Tidak sengaja itu namamu dipakai, karena ada plugin yang tidak berfungsi dengan baik sepertinya. Makanya sedang ditelusuri…

        Maaf-maaf yah..

  7. Duh memang nggak ada yang mengalahkan perasaan bersalah saat menyampaikan berita buruk 😢

    Tidak apa-apa, Mas Anton. Mungkin memang saatnya harus beristirahat dulu, saya juga baru baca tentang masalah server itu. Ada-ada aja ya, masalah datang seolah-olah memberikan ‘alarm’ bagi kita untuk istirahat sejenak 😅 Mudah-mudahan nanti setelah recharge diri, semangatnya bisa kembali untuk menulis di sini. Semangat, Mas Anton!

    Reply
    • Terima kasih banget Jane… Sudah kembali semangat deh. Tidak ada gunanya juga tenggelam.

      Memang belum sirna juga rasa “bersalah” itu, tapi apa mau dikata, itu bagian hidup. Lumayan juga bisa sehari beristirahat dan menenangkan pikiran.

      Makasih banget ya Jane..

      Reply
  8. Aku sudah komentar kemarin tapi anehnya pas aku lihat kok atas nama Reyne Raea, begitu juga email-nya. Ini termasuk efek kemarin kena hack apa cuma cache ya. Eh tapi yang kena hack mah lovely Bogor ya bukan blog ini.

    Sekarang memang banyak perusahaan yang melakukan efesiensi dengan PHK. Tentu hal itu berat, baik bagi yang kena PHK ataupun yang menyampaikan kabarnya. Tapi karena sudah kewajiban maka terpaksa bicara ya pak biarpun berat.

    Sepertinya sudah semangat lagi nih, soalnya sudah post lagi.

    Reply
    • Maaf ya mas Agus sepertinya memang masalah cache atau conflict dengan plugin pemberi notifikasi reply lewat email, juga save info di komentar. Makanya sudah saya matikan dulu untuk melihat perkembangannya.

      Okeh komentar yang itu saya ganti dengan identitas mas Agus yah.. hahahaha

      Makasih makasih makasih.. pemberitahuannya

      Reply
  9. Aku tau itu berat banget 🙁

    Menyampaikan kabar buruk itu bukan kerjaan enak. Aku kdg kepikiran Ama staff yg kerja di bagian HRD, rasanya gimana ya ngasih tau ke seseorang kalo dia ga usah kerja lagi 🙁

    Kebetulan temenku kena dr bank tempat dia kerja. Trus curhat ke aku. Sampe nangis, dan masalahnya dia terpilih hanya Krn Bosnya menilai dia msh single jd harusnya ga terlalu susah ntr. Beda Ama yg udh berkeluarga apalagi ada anak. Ga adil penilaiannya , tapi mau gimana :(.

    Semuanya memang sedang ngalamin masa2 berat 🙁

    Reply
    • Hikksss… iya Fan… beeeraaatttttttttt bangetzz…

      Rasanya, ga bisa menjelaskan dah. Ampuunnn dan semoga Corona cepat berlalu. Jangan sampai deh saya mendapatkan tugas seperti itu lagi.

      Memang kadang pertimbangannya nggak logis Fan, tapi kalau dari sisi perhitungan, memang itu salah satu faktor yang dipakai juga untuk pertimbangan…

      Reply

Leave a Reply to Agus warteg Cancel reply