Beli Kamera Dan Belajar Fotografi Berguna Untuk Mengembangkan Blog

Selamat Malam Kawan MM!

“Tambahkan Image/foto sebagai pemanis tulisan”.

Pernah saya membaca pandangan seperti itu dari seorang blogger. Tidak salah sebenarnya, karena yang mengatakan hal tersebut adalah blogger yang mengasuh blog tentang cara ngeblog.

Jadi, baginya memang foto dan image adalah pemanis, kecuali berupa infografis.

Sayangnya, kalau Kawan memiliki blog traveling, kuliner, parenting, atau apapun, saya ingin menyarankan agar tidak mengikuti pandangan itu.

Image atau foto berperan penting sekali dalam mendatangkan pembaca. Sebuah foto bisa mengundang ketertarikan pembaca, bahkan mendatangkan backlink kalau foto itu dipakai oleh website lain.

Foto kalau diambil dari sudut yang tepat dan setting yang pas bisa menjelaskan yang tidak bisa dijelaskan dalam seribu kata.

Dia bisa berperan sama besar dalam mengundang ketertarikan pengguna blog.

Sayangnya, saya pikir hal yang satu ini kurang digali oleh banyak blogger Indonesia. Hari ini saya melakukan sedikit komparasi para mom blogger di dalam dan luar negeri.

Beberapa contoh yang saya ambil berasal dari Komunitas Blogger Perempuan dan Komunitas Emak Blogger.

Kemudian, saya bandingkan dengan mom blogger dari luar negeri. Beberapa di antaranya seperti di bawah ini

Salah satu perbedaan yang paling mencolok dan terasa sekali ada pada masalah image/foto.

Kesemua blog yang disebutkan di atas membahas multi topik yang tidak berbeda dengan yang dibahas mom blogger Indonesia, seperti kehamilan, masalah anak, jalan-jalan, bahkan juga ngeblog.

Gaya bahasanya juga kurang lebih sama juga. Gemar memakai template imut juga sama.

Cuma, rasanya berbeda. Setelah coba menelaah dan sedikit membandingkan, rupanya ada pada foto atau image yang mereka pergunakan. Meski pengetahuan saya soal fotografi tidak terlalu banyak, jelas terasa sekali bedanya.

Foto-foto di blog mom blogger yang disebut di atas lebih “bercerita”, sesuai dengan tema, kemudian diambil dengan teknik fotografi yang pas, dan diedit dengan baik pula. Terlihat keseriusan dalam mengolah elemen artikel yang satu ini.

Apakah mereka menyewa jasa profesional atau suaminya memang bisa motret, saya tidak tahu, tetapi foto-fotonya bagus.

Sebaliknya, saat bermain ke beberapa blog ibu-ibu atau kaum wanita versi Indonesia, terlihat sekali kadang fotonya diambil asal. Ada yang miring, ada yang blur, ada yang foto selfie sepenuh muka.

Terlihat kesan yang penting ada foto.

Tidak semua sih sebenarnya, karena saya pikir, founder Komunitas Blogger Perempuan, Shintaries, termasuk salah satu yang punya foto bagus. Beberapa yang lainnya, seperti Ohelterskelters, atau Andra Alodita (ini tidak heran karena dia fotografer juga), termasuk yang serius memanfaatkan image bagi blog mereka.

O ya dan satu lagi. Favorit baru saya, Fanny, si Ratu Kucing, D’Cat Queen., yang saya pikir bergaya jurnalistik dibandingkan sekedar memamerkan “keindahan”. Fotonya lebih bercerita dan mengalir pas dengan cerita travelingnya.

Tapi, sayangnya kebanyakan agak mengabaikan foto atau image yang dipasang sehingga terkadang menimbulkan kesan asal-asalan.

Sayang, padahal banyak yang tulisannya bagus dan enak dibaca, tetapi tidak ditunjang oleh image yang dipakai.

Memang sih, harga kamera lumayan juga. Belum ditambah harus belajar motret lagi. Tapi, saya rasa investasi uang dan waktu untuk ini tidak akan rugi karena bisa membawa blog berkembang lebih jauh lagi.

Lagipula, harga kamera digital sekarang tidaklah terlalu mahal (asal jangan memaksa hendak beli kamera full frame). Harga sebuah kamera DSLR bersensor APS-C jenis canon kelas pemula hanya sekitar 5,5 – 6,5 juta saja dan sudah termasuk lensa standar 18-55 mm. Kamera mirrorless agak lebih mahalan dari itu, tetapi lebih ringan kalau dibawa.

Untuk belajar fotografi sendiri sebenarnya tidak sulit karena sudah banyak sekali blog yang menyediakan tutorial. Tinggal dimanfaatkan secara gratis dan meluangkan waktu saja. Coba lihat di 3 Blog Fotografi Untuk Yang Mau Belajar Motret

Kalau bisa paham teori Rules of Third, kemudian soal warna aktif dan pasif, bokeh, garis horison lurus saja sebenanrya fotonya pasti sudah membaik. Tidak perlu harus semahir fotografer profesional.

(Kalau memang modal uang masih berat, bisa dahulukan soal pengetahuan memotret agar setidaknya hasilnya enak dilihat)

Ada pengorbanan yang harus dilakukan, tetapi saya rasa hal itu akan membantu sebuah blog berkembang lebih jauh lagi.

Bagaimanapun pepatah “tidak ada makan siang gratis” banyak benarnya, terkadang untuk melangkah maju kita harus mau berkorban.

Nah, masalahnya memang akhirnya kembali kepada sang blogger, mau atau tidak?

Bagaimana dengan Anda Kawan MM?

14 thoughts on “Beli Kamera Dan Belajar Fotografi Berguna Untuk Mengembangkan Blog”

  1. Interupsi pak, banyak gambar kan malah memperlambat loading blog, enakan polos atau kalaupun ada gambar cukup satu dua tiga saja menurutku sih.

    Baru tahu kalo harga kamera DSLR itu 5,5-6,5 juta, itu uang semua apa boleh bayar pakai duit monopoli pak?

    Mendingan beli hape android pak, harga 4 jutaan juga kamera nya sudah bagus dan bening kok, sepertinya beningnya muka Raisa.

    Kalo hape yang 1-2 juta sudah lumayan sih hasil fotonya, sama seperti wajah pak Anton.😁

    Kaboorrrr πŸƒπŸƒπŸƒ

    Reply
    • Tergantung mas.. kalau memang diperlukan lebih, ya lebih .. Hahaha.. Kalau memang perlu lebih dari 3 kenapa tida kalau pembaca menyukainya.

      Pake monopoli boleh kok.. coba saja kalau nggak percaya #wakakakakakak

      Kamera android punya keterbatasan. Bahkan yang harganya 4-5 juta pun, fiturnya kalah jauh dari kamera DSLR dan sensornya pun masih tetap sulit menyaingi DSRL yang harganya sama. Jadi, kalau memang mau serius dan terus berkembang, ada baiknya invest langsung ke kamera DSLR atau Mirrorless.

      Alhamdulillah.. hahahaha

      Reply
  2. aku malah suka blog yang fotonya banyak, seperti blognya bule bule atau orang luar mas, karena terkendala bahasa yang mana kadang aku nda paham, jadi melalui fotolah kadang aku merasa bisa menangkap apa yang sedang mereka sampaikan dan dari situlah rasa betah mengamati cerita dari blog blog orang luaraku dapatkan…ya karena keberadaan si fotonya itu yang bisa mewakilkan kekurangpahamanku akan bahasa asing mereka yang berasal dari berbagai penjuru dunia…bukan sesama blogger indonesia atau yang menggunakan bahasa inggris tok..jadi semakin banyak fotonya semakin ku sukaaah #tsahhhh

    Reply
    • Saya juga termasuk yang menikmati foto Mbul. Maniak Menulis mah spesial hahaha karena konsepnya beda.

      Cuma kupikir foto itu akan sangat membantu kalau diolah dengan baik. Buktinya si oink-oink sendiri bisa menjadi branding khas blogmu. Itu ide yang bagus sekali

      Nah, bukankah itu fungsi foto juga Mbul.. ketika teks tidak berfungsi, pembaca masih bisa “menikmati” dari foto-fotonya

      Reply
    • Karena fungsi foto disini tidak ada. Pembaca datang kesini untuk “membaca” dan topiknya tidak bisa difoto.

      Bisa baca disini mas Pakai Jika Perlu

      Foto dan image disini hampir tidak punya fungsi karena tema yang diusung maniak menulis berada dalam pikiran dan tidak terlihat.. hahahahaha..

      Tapi beda kalau di Lovely Bogor atau lainnya, disana foto perlu, jadi saya buat yang sebaik mungkin.

      Gitu mas…Makanya saya sebutkan kayak parenting, perlu foto… makanya disarankan. Cuma kalau untuk yang bahas SEO dan ngeblog, untuk apa fotonya..

      Reply
  3. Jadi ingat dulu waktu kuliah saya pernah “iseng” mengajukan proposal ke orangtua untuk bantu subsidi beli kamera DSLR, untung ditolak, karena saya tau nggak bakal terpakai maksimal di tangan saya πŸ˜‚ Begitu kamera mirrorless booming di tahun 2015, akhirnya saya bisa kebeli dan puji syukur masih menjadi teman setia saya untuk foto-foto momen dan juga konten blog πŸ˜€

    Setahu saya, beberapa blogger luar negeri seperti duo A Beautiful Mess, mereka memang menyewa fotografer untuk konten blog mereka. Karena blog mereka terus berkembang, akhirnya mereka punya fotografer tetap deh.

    Saya sendiri sangat mengagumi foto-foto konten blogger luar, sih. Karena foto mereka profesional banget, kayak majalah gitu. Foto di rumah aja kok kece. Belum lagi kalau yang niche-nya traveling, suka wow sendiri melihat hasil jepretannya. Kalau untuk blogger lokal, Andra Alodita itu memang pujaan hati saya, hahaha. Terus ada juga Keke Kania, dia bukan blogger sih, lebih sering sharing di Instagram. Foto-fotonya jepretan pribadi hanya menggunakan smartphone, tapi hasilnya sangat mengagumkan. Tanpa caption pun fotonya sangat “bercerita”.

    Reply
    • Nah, berarti ada yang penggemar foto juga nih. Pantes juga foto-foto Jane ketajaman dan kualitasnya bagus. Sudah pakai Mirrorless toh.. Pantas banget..

      Hayo Jane, kembangkan blognya. Jangan mau kalah sama Andra Alodita.. Kan seru tuh kalau nanti saya punya kenalan blogger terkenal bernama Jane Reggievia (eh bener ga yah spellingnya). Kamu juga bisa kok dan saya yakin pasti bisa..

      Nah, kalau soal smartphone buat motret.. saya juga mau.. asal smartphonenya iPhone.. mauuuu banget.. wakakakak

      Reply
  4. dulu sebelum ada mirrorless atau akunya yang kudet, aku beli kamera pocket yang udah touchscreen.
    waktu itu beli karena ada untuk menunjang foto foto perjalanan yang makan waktu lama, karena kalau hape takut ga cukup memorinya. disayang sayang banget nih kamera, sampe akhirnya kena air laut, mampus dah. sedihhhnyaa

    ada beberapa penulis yang nggak begitu banyak nulis tapi diisi dengan foto, fotonya memang cakep, mungkin maksud dari postnya adalah untuk menunjukkan keindahan alamnya

    pengen beli kamera yang agak canggihan dari yang sekarang, tapiiiiiiii kalau ada rejeki aja hehehe

    Reply
    • Mau motret ikan duyung ya Nun, sampai dibawa ke dalam laut.. hahahahah

      Betul sekali Nun, saya juga banyak melihat posting luar biasa dan bukan berisi teks tapi foto. Foto-fotonya itu yang bercerita banyak.. Keren memang….

      Beliii atuh.. jangan belu Es Krim Uncle terus.. hahahaha

      Reply

Leave a Reply to gustyanita pratiwi Cancel reply