3 Teori Penempatan Kata Kunci/Keyword di Awal Artikel/Konten

Selamat Sore Kawan MM!

Mau coba berlatih teknik SEO (Search Engine Optimization – Optimasi Mesin Pencari)? Tidak susah kok sebenarnya dan hanya perlu latihan saja, maka setelah itu biasanya kita akan terbiasa.

Nah, salah satu poin utama adalah tentang “Kata Kunci” atau “Keywords”. Tanpa keberadaan yang satu ini, mesin pencari Google akan bingung menemukan intisari sebuah artikel. Jadi, SEO itu bertujuan memudahkan mesin pencari menemukan inti tulisan.

Untuk itu, salah satu langkah penting adalah mengetahui penempatan kata kunci/keyword di awal artikel/konten. (Salah satunya, karena kata kunci harus ditempatkan di banyak tempat)

Ada 3 teori yang bisa dipakai

1) Di kalimat pertama paragraf kesatu

Ini teori paling umum dimana kata kunci atau frase kata kunci diletakkan di paragraf pertama.

Contohnya :

Frase Kata kunci : Cara memasak sayur asem tanpa terasi

Cara memasak sayur asem tanpa terasi adalah dengan tidak membeli terasi dan kemudian mempergunakannya. Kalau masih ada persediaan terasi godaan untuk menggunakannya akan sangat besar karena sayur asem tanpa terasi rasanya kurang gimana gitu..”

Karena teori ini sangat kaku, maka seringkali menimbulkan kesulitan sendiri untuk membuat sebuah kalimat pembuka yang mengandung frase kata kunci.

Biasanya pemecahannya dilakukan dengan cara yang sebenarnya kurang pas dan terlihat sekali dipaksakan.

Contohnya :

Cara memasak sayur asem tanpa terasi – Sebenarnya ada banyak cara memasak sayur asem yang baik dan benar. Tetapi, entah kenapa kebanyakan ibu-ibu suka sekali menambahkan terasi ke dalamnya… bla bla bla..

Kesannya tidak enak dibaca karena disitu terjadi pemaksaan supaya keywords ada di kalimat pertama saja. Tidak berkaitan dengan pembukaan.

2. Di dalam paragraf pertama

Teori kedua adalah memasukkan kata kunci di paragraf pertama. Teori ini yang dipakai Yoast SEO, plugin di WordPress untuk mengukur SEO tidaknya sebuah tulisan.

Lebih fleksibel dibandingkan teori pertama karena peletakkannya bisa dimana saja, selama tombol “ENTER” belum ditekan untuk pindah ke paragraf baru.

Misalkan, frase kata kunci yang sama

Belakangan ini berkembang sebuah cara memasak yang baru dan sedang jadi hit dimana-mana. Makanan yang biasa-biasa saja bisa dibuat menjadi berbeda. Nah, teori masak yang sedang ngehit itu adalah “Cara memasak sayur asem tanpa terasi“.

Hasil teori memasak baru ini luar biasa karena sayur asem yang biasa saja dan makanan umum, menjadi terasa sangat biasa.

3) Di dalam 100 kata pertama

Yang ini yang paling luwes dan menyenangkan karena lebih fleksibel dibandingkan dua teori yang lain.

Frase kata kunci bisa dimana saja selama berada di dalam 100 kata pertama yang diketikkan.

Contoh :

Sayur asem itu makanan biasa saja. Setiap hari jutaan orang membuatnya. Rasanya ya begitu-begitu saja, asem.

Isinya pun begitu.

Kalau tidak labu siam, kacang panjang, melinjo, ya ditambah daun melinjo.

Pokoknya biasa-biasa saja dan tidak ada istimewanya.

Cuma, belakangan ini berkembang sebuah teknik memasak sayur asem yang baru yang menghadirkan cita rasa berbeda, yaitu teknik cara memasak sayur asem tanpa terasi.

Rasanya jelas beda banget… bla bla bla

Nah, itulah ketiga teori tersebut.

Mana yang lebih “paten” atau berhasil?

Jawabnnya, ternyata ketiganya bisa berhasil, bisa gagal juga. Saya pernah menggunakan ketiganya. Hasilnya, yang berhasil muncul halaman SERP ada, yang tidak muncul juga banyak.

Kenapa? Karena SEO itu bukan hanya tentang penempatan kata kunci di awal artikel saja. Masih banyak hal lainnya. Tetapi, kalau tidak dimulai di awal, maka kemungkinan besar yang lain menjadi tidak berguna.

Baca juga : Trik SEO Sederhana Bisa Dilakukan Siapa Saja

Si mesin pencari belum sepintar manusia untuk menemukan inti sebuah tulisan tanpa diberikan petunjuk. Walau sekarang sih sepertinya dia semakin pandai, tapi belum sepandai Anda yang pasti bisa menemukan kata kunci dari tulisan ini dan teori mana yang dipakai.

Bisa Kawan menebaknya? Sekalian latihan.

2 thoughts on “3 Teori Penempatan Kata Kunci/Keyword di Awal Artikel/Konten”

  1. Kalo saya sering pake sinonim dlm membuat artikel. Misal dijudul mau membahas “cara bla bla bla”. Maka di bagian isi artikel sy akan memyebar keyword yg memiliki sinonim sama dg “cara” yaitu teknik, metode, dll. Itu sih yg sy lakukan selama ini.

    Reply

Leave a Comment