PNG Vs JPG : Pilih Yang Mana ?

PNG ATAU JPG - BAGUS YANG MANA

Hola Kawan MM? Makan siangnya dihabiskan yah! Jangan sampai tidak habis karena berarti menyia-nyiakan dan tidak ramah lingkungan loh..

Pasti tahu dong dua format image, PNG atau JPG (JPEG) ? Buat blogger yang biasa memakai dan selalu memerlukan image, baik sebagai ilustrasi atau untuk memperkuat apa yang tertulis, pasti hafal kedua akhiran file image ini.

Pertanyaannya kalau diberi pilihan antara keduanya, mana yang akan Kawan pilih? PNG atau JPG?

Kalau saya, jawabnnya sudah pasti, JPG!

Alasannya?

PNG Vs JPG : Pilih Yang Mana ?

Image yang terpasang pada awal tulisan ini aslinya adalah PNG yang saya download dari Pixabay. Bisa lihat ukurannya?

Kemudian, saya merubahnya mejadi JPG dengan menggunakan Photoscape dan lihat perbedaan ukurannya. Ukuran PNG sekitar 10x lebih besar. PNG = 222 Kb dan JPG = 20 Kb.

PNG adalah jenis file yang biasa dipergunakan untuk membuat vektor atau desain, jadi terkadang walau gambarnya sederhana, ukurannya lumayan besar supaya tidak pecah saat dicetak.

Sementara JPG sudah mengalami kompresi, apalagi juga dibuang bagian yang tidak perlunya, seperti EXIF DATA-nya. Ukurannya benar-benar kecil dan tidak memberatkan saat sebuah laman loading.

Baca juga : Empati Kepada Pembaca Blog – Perkecil Ukuran Laman

O ya, Photoscape itu gratis dan selain untuk memperkecil foto bisa dipakai untuk mengedit foto dan diperlengkapi dengan simulasi film (film effect). Sayangnya, tersedia untuk desktop/laptop saja.

8 thoughts on “PNG Vs JPG : Pilih Yang Mana ?”

  1. Saya prefer JPG juga mas, walau ada beberapa yang PNG 🤭 tapi rasanya foto-foto saya tetap berat meski pakai JPG, huhu. Sekarang masih cari solusi agar bisa ringan seringan kapas 😂 semoga nanti bisa. Hehehehehe.

    Reply
  2. Awalnya saya prefer PNG untuk di blog, tapi lama-lama kapok karena ‘berat’ 🤭 alhasil foto-foto editan di Canva yang tadinya PNG saya edit semua jadi JPG dengan resolusi yang jauh lebih enteng.

    Btw, saya juga pengguna setia Photoscape euy buat dokumentasi blog. Edit, resize, crop, collage, bikin text semua-muanya bisa.

    Reply
  3. Info tambahan untuk penggunaan PNG berdasarkan kisah nyata 😀 😀 😀

    Kalau saya biasanya penggunaan gambar berformat PNG fokus utamanya adalah grafis yang tidak memiliki kombinasi warna gradasi (gradient color). Pada contoh gambar di artikel ini, gradasi terlihat pada bagian dalam bingkai yang kalau di Photoshop bisa dibuat menggunakan Inner Glow.

    Biasanya kalau saya melakukan kompresi gambar, mungkin sama dengan yang lainnya yaitu mengharapkan kualitas yang tetap baik tapi kapasitasnya sekecil mungkin. Apalagi untuk blogger yang ingin menghemat kapasitas hosting. Sayangnya, menurunkan kualitas foto dengan tujuan memperkecil kapasitas file biasanya berimbas pada “pecahnya” elemen grafis untuk elemen gambar yang mengandung warna gradasi sehingga kualitas foto bisa terlihat sangat buruk.

    Dan hal itu juga biasanya yang terjadi ketika melakukan kompresi gambar berformat JPG dan JPEG.

    Oleh karena itu, untuk format PNG, saya biasanya fokus menggunakan gambar yang (kalau bisa dan memungkinkan) hanya memiliki warna solid (solid solor) saja. Karena kadang, sebanyak apapun warnanya, kualitas gambar bisa tetap sangat baik dan kapasitasnya bisa sangat kecil. Misalnya yang awalnya berkapasitas 200 kb, bisa tinggal 20 kb dengan kualitas gambar yang hampir sama.

    Tapi, kapasitas dan kualitas gambar seperti itu bisa saya capai dengan penggunaan alat yang (menurut saya) tepat. Kalau Photoshop, tingkat kompresi gambarnya masih gak begitu bagus. Karena itu saya menggunakan alternatif utama yang sangat saya rekomendasikan untuk dicoba. Tapi toolnya web-based. Harus online. Bisa diakses di FreePhotoTool.com. Itu mirip banget dengan Photoshop namun untuk kompresi, baik JPG maupun PNG, keren banget.

    Cobain deh! Hasil perbandingan berbagai gambar yang pernah saya lakukan, termasuk juga dengan penggunaan Photscape dan software lainnya, keputusan saya sampai hari ini adalah FreePhotoTool.com adalah yang terbaik untuk kompresi. Kualitas tetap OK, kapsitas fotonya juga jauh lebih kecil.

    Di Pixabay kita bisa download dan view foto yang diinginkan. Ketika memilih view, kita diarahkan ke tab baru untuk melihat gambar yang dibuka dan pada address bar menunjukkan URL gambar tersebut. Hubungannya dengan FreePhotoTool.com adalah, ada fiturnya yang memungkinakan kita untuk memuat foto dengan membukanya melalui URL gambar (Open from URL). Jadi gak perlu download gambarnya dulu baru dimuat di software karena bisa bekerja secara online.

    Khusus untuk Pixabay, biasanya pilihan dimensi foto ada 4. Biasanya pilihan pertama (dimensi foto terendah) dan yang kedua bisa kita “view” gambarnya. Sedangkan yang ke-3 dan ke-4 kadang wajib login. Karena opsi dimensi kedua biasanya memiliki lebar 1280 piksel saya kira itu saja sudah cukup terutama bagi blogger.

    Silahkan dicoba.

    Reply
    • Makasih mas Hamsul masukannya

      1. Kalau untuk urusan grafis mah PNG memang bagus . Saya biasa memakai kalau mengirimkan file untuk dicetak. Cuma kalau untuk blog saja, masalah ukuran masih jadi masalah

      2. Freephototool : pakai internet mas… ada ongkos yang harus dibayar. Saya menghindari pemakaian toolonline, kecuali kepepet, untuk foto. Memang gratis tapi bayangkan saja kalau harus upload 5-6 megabyte dulu baru dikecilin.. wadawww… lambreta… juga saya pernah nyoba dan hasilnya tidak kelihatan bedanya

      3. saya pikir malah 1280 itu masih terlalu besar mas.. hahaha.. saya pilih menyesuaikan dengan “ruang baca saja”. Bisa hemat banyak kilobyte

      Reply
      • Iya Pak Anton. Saya tadinya kelewatan gak mikir kalau paket internet tiap orang beda-beda. Salahnya saya yang mengira bahwa semuanya berlangganan paket internet unlimited 🙁 sorry.

        Untuk yang 1280 piksel, saya memang kurang jelas menyampaikan maksudnya. Maksud saya, dengan ukuran lebar seperti itu, setidaknya sudah cukup untuk melakukan proses edit gambar menjadi lebih kecil sesuai dengan “ruang baca” pada tema blog. Karena sumber gambar blog dengan dimensi yang lebih besar biasanya lebih enak untuk dilakukan proses editing selanjutnya mengingat kebiasaan saya sendiri yang biasanya mengecilkan gambar, ketimbang membesarkannya ketika digunakan di blog 🙂 🙂 🙂

      • Ohhhh..baru ngeh.. wakakakak… susahnya media tulisan, ya kayak gini…

        Wakakaka.. soal internet, iya kita bahas pake dua “dasar” yang beda. Kebetulan saya lagi banyak mikir gimana supaya nggak bikin repot orang dengan website saya… Sementar mas bahas teknis. Nah, susahnya di dunia maya gitu.

        Penjelasan tambahan dimengerti banget mas… dan memang betul banget kalau 1280 lebih enak ngeditnya dibandingkan 640 mah…

        Makasih banget loh mas Hamsul

Leave a Reply to Jane Reggievia Cancel reply