Pengalaman Pengguna Vs Pendapatan Iklan : Pilih Yang Mana?

Pengalaman Pengguna Vs Pendapatan Iklan - Pilih Yang Mana

Selamat Malam Kawan MM? Apa kabar?

Minta izin untuk berbagi sedikit berbagi pengalaman dalam mengelola blog. Kali ini, situasi yang saya hadapi bisa dianggap dilema, yaitu masalah pilihan mengedepankan “pengalaman pengguna (UX-Usr Experience) atau pendapatan iklan”.

Keduanya penting.

Pengguna yang merasa senang dengan blog kita, biasanya akan kembali dan menjadi pelanggan tetap. Mereka akan kembali dan kembali lagi dan pada akhirnya akan membantu berkembangnya sebuah website atau blog. Ujungnya, tentu diharapkan akan menghasilkan “sesuatu” bagi si pemilik website.blognya.

Sementara pendapatan iklan, tidak kalah penting.

Bagi yang ngeblog sekedar untuk bersenang-senang, atau memakai platform Blogspot atau WordPress.com yang tidak berbayar, tentunya tidak perlu memikirkan soal uang.

Tetapi, bagi mereka yang bertujuan menghasilkan uang tentunya, masalah pendapatan menjadi penting. Apalag kalau mereka memakai domain TLD (Top Level Domain) dan menyewa server sendiri. Tentunya, akan sangat menyenangkan sekali kalau blog bisa menghasilkan uang dan menutup biaya operasional yang dikeluarkan.

Iya nggak sih?

Nah, salah satu faktor yang penting dan bisa menyenangkan pengguna adalah terkait faktor kecepatan loading sebuah laman. Siapa sih yang merasa senang ketika mengklik URL atau hendak membaca informasi menarik, kemudian harus menunggu lebih lama untuk bisa melihatnya.

Oleh karena itulah, raksasa mesin pencari, Google, pada salah satu fitur bagi para webmaster/blogger, Google Search Console sejak beberapa bulan yang lalu menghadirkan statistik data laman yang “bermasalah” dengan kecepatan loading.

Silakan lihat bagian “Data Web Inti” atau “Core Web Vital“. Disana akan terlihat statistik berbentuk grafik jumlah laman di sebuah website/blog yang dianggap bermasalah. Ada 3 kategori disana, yaitu “BAIK”, “PERLU PERBAIKAN”, dan “BURUK” (Good, Need Improvement, Poor)

Kategori ini dibagi-bagi lagi untuk berbagai faktor, seperti LCP (Largest Content Paint)-Bagian Terbesar Yang Ditayangkan, FID (First Input Delay), dan CLS (Cumulative Layout Shift).

Sebagai contoh, batasan untuk dalam faktor LCP adalah

  • BAIK : di bawah 2,5 detik
  • PERLU PERBAIKAN : antara 2,5 – 4 detik
  • BURUK : di atas 4 detik

Catatan : Kecepatan ini dihitung untuk dua jenis perangkat, MOBILE dan DESKTOP.dan datanya didapat dari pengguna nyata, alias dari browser pengguna langsung. Semua URL dalam sebuah website akan diukur satu persatu dalam periode 28 hari.

Pada tulisan sebelumnya, yaitu ‘Google Makin Sadis – Website/Blog Lamban Dilabeli Buruk“, saya menemukan bahwa blog utama, yaitu Lovely Bogor dianggap “BURUK” dalam beberapa faktor, salah satunya LCP. Parahnya lagi, di dua jenis perangkat.

Silakan lihat grafiknya di bawah ini, dimana ada 3000 lebih URL yang dilabeli BURUK.

Pengalaman Pengguna Vs Pendapatan Iklan : Pilih Yang Mana?

It sucks! Menyebalkan melihatnya.

Berarti, pengguna butuh waktu lebih dari 4 detik untuk melihat laman di blog saya itu. Maka bisa diasumsikan bahwa para pengguna mungkin “kecewa” karena menunggu agak lama. Hasil pengukuran di beberapa tempat, memang menunjukkan rata-rata 5-6 detik.

Nah, setelah itu, saya berusaha memperbaikinya. Maklum, agak ngeper juga kalau pengguna kabur karena merekalah yang menjadi sasaran iklan dari Adsense saya. Kalau mereka tidak senang dan kabur, perkembangan blog itu akan terganggu.

Berbagai langkah dilakukan, mulai memindahkan server, mengganti template dengan yang lebih ringan, merubah tampilan desain menjadi sederhana, mengecilkan CSS dan HTML, dan banyak hal lainnya.

Nah, sudah beberapa hari ini saya rajin melihat GSC bagian Data Web Inti tadi.

Hasilnya?

Pengalaman Pengguna Vs Pendapatan Iklan Pilih Yang Mana B
Pengalaman Pengguna Vs Pendapatan Pilih Yang Mana A

Sudah beberapa hari terlihat pergerakan statistik itu sudah stabil. Tiga ribu lebih URL yang sebelumnya diberi label “POOR” atau “BURUK” tidak ada lagi. Semua sudah berubah menjadi “PERLU PERBAIKAN”.

Bagus? Ya bagus banget.

Berarti saya bisa berharap pengguna blog saya tidak kecewa karena menunggu lama. Setidaknya dalam waktu kurang dari 4 detik atau maksimal 4 detik, mereka sudah bisa melihat laman tampil di layar monitor ponsel atau laptop mereka.

Puas..

Sebenarnya, masih kurang puas. Saya ingin semua masuk kategori hijau atau BAIK. Saya ingin pengalaman pengguna sebaik mungkin dan “inginnya” pengguna bisa melihat laman di bawah 2,5 detik, seperti yang diinginkan Google (sshtt.. tahukah bahwa ada wacana si Mbah Google inginnya sebenarnya semua laman tampil dalam 0,5 detik saja)

Sayangnya, setelah dipelajari, hal itu tidak mungkin dilakukan. Terlepas dari masalah jaringan internet di Indonesia, ada satu hal lain yang menghambat.

IKLAN!

Untuk memasang iklan Adsense, Google menggunakan Javascript. Iklan Google juga bermacam dari teks, link, image, atau video.

Javascript sendiri selalu menjadi hambatan karena membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses. Meski katanya diproses terpisah, mau tidak mau kode-kode ini memperlambat kecepatan loading.

Kemudian, untuk menayangkan iklan, Adsense akan mengambil image atau video atau yang lain dari server pengiklan untuk ditampilkan di layar pengguna. Semakin banyak iklan, semakin lamban waktu loadingnya.

Kalau tanpa iklan, template Generatepress memang luar biasa ringan, dan dalam keadaan tanpa iklan, blog Lovely Bogor bisa tampil dalam waktu antara 1,5 – 2,5 detik saja. Apalagi saya menghilangkan beberapa elemen umum blog, seperti related post.

Sayangnya, ketika kode iklan dipasang, bahkan hanya satu atau dua saja (tanpa auto ads), kecepatan langsung drop ke lebih dari 3 detik. Artinya, tidak bisa masuk zona HIJAU, cuma zona KUNING saja. Butuh perbaikan.

Jadi, dalam kondisi seperti ini, pilihan yang ada adalah

  1. 100% mengutamakan pengalaman pengguna (UX) : artinya saya tidak bisa memasang iklan Adsense dan tidak ada penghasilan sama sekali
  2. 100% mengutamakan pendapata iklan : artinya saya pasang iklan dalam setting maksimal (bisa diatur di dashboard Adsense) alias semua jenis iklan saya pasang dan penghasilan akan meningkat

Mau yang mana?

Iklan dipasang maksimal, pengguna kemungkinan kesal dan sebal karena lamban. Tidak pasang iklan, tidak ada pemasukan untuk bayar server dan domain, dan saya harus merogoh kantung sendiri.

Hasil tes dan utak atik menunjukkan data saya tidak bisa mendapat keduanya. Padahal itu yang ideal, pengguna blog senang dan iklan tayang maksimum.

Pinginnya begitu, tetapi di dunia seringkali kita tidak bisa memilih keduanya.

Setelah mikir sampai mentok, dan tetap tidak menemukan solusinya, saya melakukan sedikit pengamatan. Saya melakukan tes dengan menggunakan PageSpeed Insight dan Webpagetest terhapap beberapa blog milik kawan yang menggunakan Adsense dan kemudian website yang bertema sama dengan Lovely Bogor.

Hasilnya ternyata mencengangkan. Banyak dari blog pemasang iklan tersebut , hanya mencapai kecepatan 5-8 detik. Bahkan, yang iklannya “banyak” ada yang sampai 10 detik.

Lambat.

Pada akhirnya, saya mengambil keputusan untuk memecahkan masalah pengalaman pengguna versus pendapatan iklan ini.

Dibandingkan memaksakan memilih salah satu dari dua, saya membuat pilihan KETIGA. Pilihan itu adalah membiarkan saja semua pada titik “BUTUH PERBAIKAN”.

Alasannya, toh blog lain, terutama para “pesaing” blog LB lebih lamban. Setidaknya, kalau Google mengutamakan blog yang lebih cepat (katanya berpengaruh pada ranking di SERP, walau saya tidak tahu pasti), posisi blog Lovely Bogor , walau tidak sempurna sudah berada di atas para pesaingnya.

Pada saat bersamaan, saya tidak memasang iklan pada posisi maksimum. Hanya satu kode saja yang terpasang dan kemudian menyetting auto ads pada posisi “MINIMUM” yang artinya, saya membiarkan Adsense menampil sekitar 2-3 iklan dalam satu laman.

Kapan dan dimana terserah mereka saja.

Setelah beberapa hari, saya kemudian perhatikan, pendapatan iklan agak menurun, tetapi semua URL tetap bertahan pada posisi “BUTUH PERBAIKAN”. Tidak ada perubahan dan penurunan menjadi BURUK.

Rasanya itu adalah kompromi maksimum yang bisa didapat. Pengguna setidaknya tidak terlalu kecewan, meski tidak terlalu puas banget, pendapatan iklan tetap ada meski tidak maksimal.

Setidaknya sampai kecepatan internet di Indonesia menyamai Korea atau sampai saya menemukans solusi lainnya. Setidaknya, saya masih punya waktu.

Nah, boleh bertanya, bagaimana kalau Kawan semua berada pada posisi saya, mana yang akan diutamakan? Pengalaman pengguna atau pendapatan?

Boleh bagi pendapatnya?

8 thoughts on “Pengalaman Pengguna Vs Pendapatan Iklan : Pilih Yang Mana?”

  1. Setelah membaca artikel ini, saya batu nyadar kalo di blog ini iklan belum tampil. Apakah karena baru selesai migrasi? Atau dalam tahap ujo coba?

    Blog saya juga berada dalam posisi Perlu Perbaikan. Tapi berhubung saya malas memperbaikinya dan juga ngga ngerti, maka saya biarkan saja.

    Jika disuruh milih, tentu saya pilih pendapatan dan pengalaman pengguna. Jalan tengah selalu menjadi yang terbaik. Tetap tampilkan iklan, dan berikan kenyamanan.

    Reply
    • Belum dipasang Nisa.. Saya masih banyak harus perbaiki di beberapa hal. Jadi, sebisa mungkin tanpa iklan dulu. Belakangan saja nanti setelah semua selesai.

      Yup, saya pikir juga begitu daripada mengejar target memuaskan Google tapi kita tidak dapat apa-apa bisa bikin drop juga.. hahahahah

      Reply
  2. Jawabanku sama seperti kak Nisa *nggak kreatip*

    Tapi, memang itu hal yang aku pilih. Di satu sisi, aku ingin tetap ada Adsense terpasang karena aku ingat sulit untuk mendapatkannya. Di satu sisi, aku ingin pengalaman pengguna dan tampilan blogku nyaman untuk dibaca, takut kalau iklan yang aku pasang, malah mengganggu saat pengguna sedang membaca tulisanku. Maka, akhirnya, iklan di blog-ku hanya aku taruh di paling atas dan bisa buka tutup, tapi hasil pendapatannya ya begitu, nggak tahu sampai berapa tahun lagi baru bisa ditarik wkwkwk. Jadi, tetap ada pengorbanan juga >.<

    Reply
  3. Kalau menurut saya, selagi keduanya bisa didapat meski jalannya harus belok sedikit, nggak apa-apa banget dikejar 😁 mungkin butuh waktu sedikit lama untuk mendapatkan pundi-pundi sesuai target yang mas punya, tapi pada akhirnya kan akan tetap dapat plus on top of that, pengguna juga merasa puas bolak-balik blog mas karena merasa diperhatikan pengalamannya as pengguna 🙈 ehehehehehe.

    Reply
    • Hahah.. Tul sekali Mbakyu. Kadang tidak bisa lurus terus, tapi harus belok kanan kiri dulu.

      Rencananya memang seperti itu, menyesuaikan dengan situasi dan perkembangan dulu. Siapa tahu selama itu ada jalan keluar lain.

      Reply

Leave a Reply to CREAMENO Cancel reply