Empati Kepada Pembaca Blog, Perkecil Ukuran Laman!

Empati Kepada Pembaca Blog, Perkecil Ukuran Laman A

Hola, Apa kabar Maniakerssss!!! (Ide sapaan pagi dari Mbak Creameno, keren juga) Dah sarapan semua? Jangan lupa yah kalau tidak mau lemes!

Pagi-pagi boleh dong sedikit bercerita tentang pemikiran sebagai seorang blogger. Kebetulan, ada satu hal yang muncul akibat dari blog dilabeli lamban oleh Google. Sebelumnya, hal itu tidak dianggap penting dan sudah saya anggap biasa saja, tetapi setelah merenung dan kemudian berpikir, ada rasa sesal juga yang muncul.

Meski sudah lama menjadi blogger, saya pikir, saya kurang punya rasa empati kepada pembaca blog yang saya kelola. Suwer. Agak menyesal juga. Padahal, sebenarnya disebut kesalahan juga bukan, tetapi setelah dipikir ulang, hal itu sebenarnya menunjukkan sebuah ketidakpedulian.

Kalau membaca berita, kita selalu diharu-biru oleh berita di media massa tentang betapa sulitnya banyak orang karena harus terpaksa belajar secara online. Masih banyak masyarakat kita yang kesulitan mendapatkan internet.

Banyak juga yang merasa terbebani karena berarti harus mengeluarkan biaya membeli kuota internet yang lebih besar. Mau tidak mau, pembelajaran jarak jauh memang membutuhkan kuota internet yang besar pula.

Kita trenyuh. Terharu. Tidak sedikit, kita sebagai blogger kemudian menyuarakan kecaman.

Iya kan?

Kita bersuara. Kita mencerca.

Tapi..

Ironisnya, kita secara tidak sadar mungkin menjadi salah satu penyebab habisnya kuota mereka juga.

Tidak percaya?

Pengukuran dengan GTmetrix

Saya akan tampilkan salah satu hasil pengukuran dari website penyedia tool yang sering dipergunakan oleh para blogger (atau bloger).

Website yang saya pakai sebagai contoh adalah milik salah seorang dari kawan (nama tidak disebut, dan tampilan hanya menunjukkan data saja) di homepage/beranda. Selain laman beranda, saya juga melakukan cek beberapa laman dan ukurannya kurang lebih sama, bahkan ada yang lebih besar (sampai 7 Mb).

(Catatan: diukur menggunakan desktop dan wi-fi)

Empati Kepada Pembaca Blog, Perkecil Ukuran Laman

Bagian “Ukuran Laman” diberi kotak merah karena biasanya perhatian tertuju hanya pada waktu loading saja, sementara bagian lain diacuhkan.

Apa artinya? Ukuran laman itu menunjukkan besaran “data” yang harus didownload oleh perangkat pengguna agar laman itu bisa hadir di layar monitor mereka.

Data di atas menunjukkan satu halaman berukuran 4,36 Megabyte.

Bagaimana kalau ia berkunjung ke blog yang sama, karena menyukai tulisannya, sebanyak 30 kali dalam sebulan? Jumlah data yang harus didownload adalah 30 x 4,36 Mb alias 130,8 Mb.

Itu kalau hanya membuka satu halaman, bagaimana kalau dalam sehari 4 halaman. Hitungan kasarnya (tanpa memperhitungkan adanya cache dan lain lain) akan menjadi 4 x 30 x 4,36 Mb = 523 Mb data yang harus didownload sekedar untuk membaca.

Tentunya, tidak masalah kalau untuk mengaksesnya menggunakan Wi-fi (apalagi yang gratisan) karena kebanyakan sekarang sudah unlimited. Sayangnya, mayoritas pengakses internet (melebihi 70%) sekarang menggunakan perangkat mobile yang terbatasi oleh kuota.

Dan, di Indonesia, masih banyak yang fakir kuota. Mereka membeli paket kuota dengan ukuran pas-pasan. Paket Kartu As untuk 2 Gb berharga 35 ribu rupiah adalah yang paling laku , kalau tidak salah yah.

Imajinasikan sedikit, dan hal ini sangat mungkin terjadi, adalah ketika ibu-ibu, bapak-bapak, yang menyukai tulisan kita terpaksa harus menghabiskan kuota sebegitu banyak hanya sekedar untuk membaca apa yang kita sampaikan.

Banyak dari mereka yang tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan menyedot kuota. Tidak sedikit yang karena kurang pengetahuan dalam bidang ini kemudian merasa kaget karena kuota mobile data habis.

Mereka sama sekali tidak punya gambaran bahwa halaman-halaman website kesukaan mereka lah yang menguras kuota yang mereka beli. Biasanya yang menjadi kambing hitam, Youtube dan videonya yang memang rakus dalam memakan kuota, tetapi blog atau website tidak pernah menjadi tersangka.

Bagus? Tidak juga.

Saya pikir sebagai seorang blogger kita juga bisa membantu agar masyarakat pembaca bisa menikmati tulisan dengan “harga semurah mungkin”. Kita harus mencoba terus untuk meringankan beban mereka sambil tetap memberikan yang terbaik.

Kita harus berempati kepada para pembaca blog kita.

Bagaimana caranya?

Perkecil Ukuran Laman !

Yup.

Banyak yang tidak peduli. Saya sendiri bisa dikata begitu (dulu). Pertama kali saya ngeblog, saya ingin blog saya tampil bak “majalah”, apalagi konsepnya bertema “media”.

Rata-rata ukuran setiap laman 1,5-2,5 Mb. Belum pernah sih sampai 4-7 Mb. Laman berukuran lumayan besar terutama di Lovely Bogor karena memuat banyak foto. Juga, karena saya ingin “memudahkan” pembaca, saya memasang banyak widget, di sidebar dan footer juga.

Penuh lah pokoknya dengan “alat bantu”!

Hasilnya ukuran laman menjadi besar dan berat. Untungnya, pembuat templatenya bagus sehingga coding yang dipakai rapi dan ukuran menjadi tidak besar, tapi tetap berkisar pada angka diatas.

Kecil, ya tidak juga. Ukuran segitu tetap besar. Kalau membuka sepuluh halaman saja sudah 15-20 Mb. Kalau sebulan bisa ratusan Mb.

Dan, hal itu pada akhirnya membuat saya menghela nafas dalam. Kesal, sebal, kepada diri sendiri karena seharusnya saya bisa menghindarinya dan bertindak lebih baik.

Hanya, karena saya terlalu terfokus saja kepada diri sendiri, maka saya lupa bahwa hal itu membawa dampak bagi orang-orang yang seharusnya saya perhatikan, pembaca blog saya.

Ada untungnya teguran karena terlalu lamban dari Google datang. Saya jadi terpaksa banyak berurusan dengan masalah kecepatan loading dan akhirnya tertarik mengulik masalah ukuran laman.

Saya diberi kesempatan memperbaiki kesalahan.

Itulah kenapa, saya akhirnya memilih template pengganti paling ringan. Kemudian mencoba menyesuaikan pola menulis dan terus mengurangi ukuran laman di semua blog. Tentu, tidak sama karena terkadang harus memadukan dengan konsep dan tujuan, seperti Lovely Bogor tidak sama dengan Maniak Menulis.

Nah, salah satu hasilnya adalah seperti di bawah ini, pengukuran dilakukan terhadap “Beranda” dan salah satu halaman dari blog MM ini.

Homepage/Beranda
Halaman terkahir yang diterbitkan/termasuk iklan

Tidak semua seperti ini, masih ada yang lebih besar terutama yang menggunakan foto sebagai bagiannya. Saat ini saya masih memberi batasan agak longgar, yaitu 1 Mb adalah maksimum ukuran laman yang harus ditampilkan.

Jadi, rata-rata masih berada di atas apa yang tercantum dalam screenshoot, tetapi untuk Maniak Menulis karena foto tidak memegang peranan penting, hasilnya bisa sekecil itu.

Bisa dikata blog MM adalah role model yang akan coba diterapkan di semua blog yang saya kelola. Perlahan, saya akan memperbaiki semua blog dan mengusahakan mengikuti jejak si MM.

Saya tidak mau merasa bersalah sudah menyebabkan kuota internet orang lain cepat habis karena berkunjung ke blog saya.

Bagaimana Cara Memperkecil Ukuran Laman Blog?

Tidak susah sebenarnya. Saya hanya menerapkan prinsip KISS dalam dunia fotografi saja.

Sebelum kawan MM berpikiran aneh-aneh, KISS itu adalah singkatan dari KEEP IT SIMPLE, STUPID!

Buat sesederhana mungkin.

  1. Saya membuang template majalah (harganya mahal euy padahal) dan diganti dengan yang sekarang dipakai karena memang ringan dan coding nya baik (saat kosong ukurannya hanya 30 Kb saja)
  2. Tidak mengaktifkan semua fitur yang ada (template ini bisa dibuat jadi template majalah juga sebenarnya)
  3. Di blog MM halaman beranda hanya berisi teks (tidak ada image karena sebenarnya tidak diperlukan)
  4. Di dalam artikel, image tetap ada tetapi saya ganti dari foto menjadi sekedar kartun dari Pixabay karena bisa dikompres menjadi hanya 10-20 Kb saja
  5. Ukuran foto/image saya perkecil lagi sampai maksimum 640 pixel lebar, kalau ternyata ukuran masih terlalu besar, saya ganti fotonya
  6. Mengurangi pernak pernik seperti widget, dan kalau perlu memakai konsep No Sidebar
  7. Tidak memasang foto profile lagi (padahal ada satu foto yang khusus disiapkan untuk blog)
  8. Tidak memakai avatar / foto untuk kolom komentar
  9. Tidak memakai plugin yang tidak perlu (padahal tersedia ribuan plugin di WP), bahkan Akismet atau plugin untuk menghapus spam secara otomatis tidak saya aktifkan karena pastinya memberi dampak
  10. Tidak ada header berlebihan

Saya berusaha mengarahkan fungsi blog pada titik minimum yang dibutuhkan. Tentu bukan berarti mengorbankan fungsi utama dan kenyamanan membaca.

Segala sesuatu yang tidak penting, atau dirasa tidak penting, akan saya buang. Untuk apa dipasang kalau hanya sekedar memuaskan diri sendiri dan membuat blog terlihat indah, tetapi memberatkan orang lain? Begitu sekarang prinsipnya.

Proses perbaikan belum selesai dan akan berjalan terus karena pasti butuh waktu menemukan titik keseimbangan antara semua faktor. Bisa jadi, saya harus memasang satu dua plugin lagi, menambah berat sedikit ukuran laman, atau bisa juga mengurangi kalau ternyata masih bisa.

Yang pasti, saya akan mendasarkan semua pada usaha untuk tidak membuat berat pembaca.

Baca juga : Betulkah Biaya Mengelola Blog WordPress Self Hosted Mahal?

Sebisa mungkin, mereka harus mendapat sesuatu yang maksimal dari blog saya dengan “harga semurah murahnya”.

Setidaknya itu yang bisa saya lakukan sebagai seorang blogger dan menghindarkan diri menjadi orang yang lantang bersuara tapi minim bertindak.

10 thoughts on “Empati Kepada Pembaca Blog, Perkecil Ukuran Laman!”

  1. Halo Mas Anton!
    Pas main ke sini tiba-tiba ada sapaan yang kece pula, tapi g tau kenapa jadi berasa suporter sepak bola, haahahaha..
    Weeew.. baik banget sih Mas, sampai memikirkan kami yang berkunjung ke sini. Sudah dipermudah dengan tampilan, data pun ikut disusutkan supaya murah.
    Aku jadi malu ini kalau ntar ada yang main ke blogku menyita sebagian kuotanya. Maafin aku ya teman-teman, tidak pandai dalam mengolah coding dan semacamnya..

    Reply
    • Saya mah bakalan tetap bermain kesana mbak Pipit. Foto-fotonya bagus.

      Cuma, untuk diri sendiri, saya usahakan yang terbaik seperti di atas… welcome

      Soal sambutan, ini juga memang termasuk keinginan untuk merubah image, biar kerasa di stadion… wkwkwkwk

      Reply
  2. Eh, aku jadi teringat akan Slankers karena disebut Maniakerss hahaha.

    Ah, aku bahkan nggak pernah terpikir akan hal ini kalau kak Anton nggak bahas 🙁
    Benar juga ya, kasihan teman-teman yang suka BW pakai kuota, bisa nyedot kuota banyak kalau ukuran halamannya besar dan berat. Jadi merasa menyesal akan kuota teman-teman yang banyak terbuang ketika mengunjungi blogku yang dulu, ketika ukuran sebuah fotonya masih MB-MBan >.<

    P.s, aku sekarang makin suka dengan tampilan blog kak Anton yang jadi super minimalis ini. Bersih, rapih, loading pagenya juga cepat dan aku bisa lebih fokus ke tulisan, dan kak Anton berasa lebih ramah karena ada kalimat sapaan di awal huahahaha.

    Salam maniakerssss!!

    Reply
    • Wakakakaka… itu ide Eno Lia…iseng aku pake

      Saya juga baru kepikiran Li, padahal dulu bolak balik liat. Cuma ya baru mudeng dan nyadar kemaren itu. Jadi, mari sama-sama menyesal.. hikss.

      Asyikk dah ga galak lagi yah.. wakakakaka..

      Btw, blogmu tampilannya juga jadi bagus tuh sekarang.. dah seimbang..

      Salam Maniakersss!!!!

      Reply
      • Nggak apa, Maniakersss cocok kok buat image kak Anton sekarang 🤭 iya udah nggak kelihatan galak lagi, jadi makin bisa sering isengin *lah, jadi songong*.

        Mari sama-sama mengheningkan cipta untuk kuota teman-teman yang udah kita kuras habis karena loading page yang besar 😔

        Terima kasih kak! Kak Anton adalah salah satu orang yang memantapkan aku untuk akhirnya mengoprek blogku menjadi no sidebar mode 🤭

        Tetap selalu menginspirasi ya kak Anton! Hidup Maniakersss! 🥳

  3. Bagus, mas Anton sarannya. Saya jadi mikir juga karena banyak foto dengan ukuran mayan lah. Belum kalau make meme GIF. Gara-gara ingin supaya foto nggak pecah saat dilihat dari layar PC. Perlu dipelajari lagi ini.

    Reply
  4. Jiah betulan dipakai hahahahahaha ~ saya jawab dulu ya, “Baiiiik brooooowww!” 😂 eniho, blog saya termasuk yang loading page-nya besar mas. Bisa 4MB sepertinya. Lupa-lupa ingat 😅 agak merasa bersalah sama teman-teman yang buka blog saya pakai quota, tapi saya sampai hari ini masih bingung bagaimana agar blog saya bisa ringan, tanpa harus membuat foto jadi pecah 🙈 semoga nanti one day dapat jawaban 🤭 til then, berharap teman-teman bersabarrrrr dan tetap mau baca 😆 *memohon ceritanya*

    Reply
    • Iyalah lucu dan menarik wakakakak.. saya malah seneng, keliatan bengalnya…

      Ukuran Creameno nggak 4 Mb kok. Saya sudah cek dan sama lah dengan Lovely Bogor berada antara 1,5 sampai 2,5. Nggak sampe 4 .. Juga data di tulisan bukan pake blog mbak Eno lohh..

      Saya sih tetep saja datang kesana… hahahaha…Kuota lumayan banyak nih

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply