Betulkah Biaya Mengelola WordPress Self-Hosted Mahal?

Benarkah Biaya Mengelola Blog WordPress Self Hosted Mahal

Selamat Malam Kawan MM ? Istirahat yang baik yah supaya besok bisa segar dan penuh energi untuk berkarya.

Saya pun sebentar lagi akan segera ke “peraduan”, tapi sebelum itu, ada sedikit yang ingin disampaikan. Tidak penting sih, hanya saya tertarik untuk mengulik sedikit tentang beberapa komentar yang masuk di blog MM, terutama berkaitan dengan Blogspot vs WordPress.

Yang menjadi sorotan saya adalah kebanyakan menganggap biaya mengelola blog berbasis WordPress Self Hosted itu mahal. Rasanya itu salah satu alasan mengapa banyak dari kawan MM yang memutuskan tetap menggunakan Blogspot/Blogger karena lebih murah.

Hal pertama yang saya ingin katakan adalah mahal atau murah itu sebenarnya dua buah kata yang “relatif” dan “subyektif”. Bukan sesuatu yang mutlak.

  • Relatif dalam artian bahwa perlu pembanding untuk memutuskan sesuatu itu mahal atau tidak. Relatif juga, karena bagi seorang bergaji 100 juta, harga satu juta itu murah.
  • Subyektif karena penilaian dan selera setiap orang berbeda. Seorang yang merasa terpuaskan akan kualitas atau ketika apa yang diinginkannya terpenuhi bisa saja berpandangan sesuatu yang sebenarnya mahal sebagai murah

Saya ingin mencoba melakukan perbandingan untuk melihat apakah benar ongkos operasional blog dengan menggunakan hosting sendiri mahal.

Blogspot Vs WordPress Self Hosted

Harga berapapun jika dibandingkan dengan angka 0, maka akan masuk kategori mahal. Meski harga WP Self Hosted hanya 10 rupiah sekalipun, maka harganya LEBIH MAHAL.

Mutlak dalam hal ini hosting di Blogspot, dalam nilai uang adalah yang termurah. Tidak ada yang lebih murah lagi.

Tetapi, bagaimana dengan fleksibilitas, fasilitas yang disediakan, potensi pengembangan. Blogspot terbatas hanya untuk blog, sedangkan dengan WordPress Self Hosted, kita bisa membuat forum, membuat toko, dan sebagainya. Banyak ide yang tidak bisa dikembangkan di Blogspot bisa dilakukan di WP.

Secara nilai susah diukur. Bisa tidak ada nilainya, bisa juga sangat berharga. Tergantung sudut pandang yang diambil.

Semua tergantung tujuannya.

Bila untuk bisnis, harga termurah belum tentu yang terbaik. Sesuatu yang murah menjadi tidak baik jika menghambat perkembangan dengan menghilangkan potensi di masa depan.

Dalam hal ini, penilaian saya (subyektif). Meski Blogspot memang murah dan membuat saya tidak perlu merogoh kocek untuk hosting, hambatan untuk pengembangan blog besar sekali. Apalagi karena saya sudah mulai berpikir untuk mengelola blog sebagai sebuah unit bisnis.

Berapa Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk WP-Self Hosted?

Tidak bisa dipastikan sebenarnya karena bervariasi sesuai kebutuhan dan providernya juga.

Meski begitu, saya akan memakai patokan harga yang ditawarkan oleh salah satu hosting provider di Indonesia . Provider ini pernah saya pakai, sebelum saya pindah ke Managed VPS karena butuh performa yang lebih baik.

Meskipun demikian, provider ini tetapi tetap saya pakai untuk website sebuah hotel di Bogor dan sebuah produk oleh-oleh khas Bogor yang sedang saya kerjakan.

idWebhost :

Catatan : Harga di atas untuk paket 3 tahun (untuk paket satu tahunan berbeda). Ini juga bukan promosi provider itu sekedar untuk perbandingan.

Mahal? Kalau dibandingkan dengan Blogspot memang, tetapi ingat kebebasan berkreasinya lebih daripada yang bisa ditawarkan oleh Blogspot.

Paket mana yang paling maksimum untungnya ? Paket Awesome untuk 3 tahun.

Perhitungannya seperti ini

  • Uang yang harus dikeluarkan : 36 X 27.000 (dibulatkan) = Rp. 972.000.-
  • Pajak 10% = 97.200.-
  • Total yang harus dibayar 1.069.200

Harga ini sudah termasuk 3 tahun sewa domain yang kalau dinilai dengan uang adalah 3 x 130 ribu = 390 ribu rupiah. Kalau di Google nilainya 3 X 165 ribu rupiah atau 495.000 untuk sewa domain selama tiga tahun (iya kan?)

Coba kurangkan biaya hostingnya 1.069.200 – 495.000 (Blogspot) = 574.200 rupiah saja selama tiga tahun alias sewa hosting hanya 16.000 rupiah sebulan (dibulatkan).

Harga ini mencakup 5 Gb space dan unlimited bandwidth alias trafik tidak dihitung. Bisa buat email sendiri (berakhiran nama domain sendiri, seperti admin@domainsaya.com. Bisa buat subdomain sebanyak mungkin.

Bila untuk ngeblog saja, 5 Gigabyte itu bisa bertahun tahun (Lovely Bogor saja masih kurang dari 3 Gb setelah 6 tahun)

Template : disediakan gratis oleh WP atau memilih dari berbagai versi gratisan (GeneratePress yang dipakai blog MM juga ada versi gratisnya. Dikombinasikan dengan pagebuilder seperti Elementor dan sebagainya, tampilan blog bisa tak terhitung variasinya.

Plugin : tidak terhitung jumlahnya dan yang sangat banyak.

Meski jangan lupa juga resikonya karena servernya jauh kalah kuat jika dibandingkan server Blogspot yang ditopang Google.

Mahal kah?

Nah, yang ini pasti subyektif. Tidak bisa disamakan.

Saya pikir murah. Hanya mengeluarkan 16 ribu sebulan lebih banyak untuk hosting sendiri ya murah.

Dengan harga sebegitu, saya punya keleluasaan untuk mendesain dan mengelola website sendiri, berkreasi, mendapat pengetahuan banyak, mempunyai skill tambahan, walau dengan kepusingan yang bertambah juga.

Sangat murah.

Harga segelas Kopi Kenangan Mantan saja sudah 18 ribu. Padahal, segelas ini hanya habis dalam beberapa kali tegukan saja.

Susah untuk bilang kalau harga mengelola WordPress Self Hosted sebagai mahal (bagi saya). Memang, terasa berat saat membayar pertama, tetapi harap diingat itu sekali dalam tiga tahun.

Tapi, saya bisa memahami kalau kawan MM beranggapan bahwa harga mengelola blog WordPress Self Hosted itu mahal. Sangat dipahami.

Perbedaan itu terjadi karena saya memberi nilai lebih pada kebebasan, keleluasaan berkreasi, tambahan pengetahuan. Sementara, kawan mungkin menilai kestabilan server, pusing yang tidak banyak, dan harga 0 rupiah lebih berharga.

Baca juga : Tips Menulis Banyak Artikel Setiap Hari

Sudut pandangnya berbeda. Tidak perlu dipertentangkan.

Saya hanya mengungkapkan sudut pandang saya saja dalam hal ini dan akan tetap menjawab “Betul, memang mahal”. Karena saya memahami alasan di balik semua itu.

(Catatan : tulisan ini bukan promosi yah. Saya nggak dapat komisi apapun dari provider di atas)

4 thoughts on “Betulkah Biaya Mengelola WordPress Self-Hosted Mahal?”

  1. Kok Kak Anton tahu Kopi Kenangan sih? Shock lho aku 😝

    Ternyata harga hosting di WP nggak semahal se-pengetahuanku. Aku pikir di atas 50rb/bulan lho.

    Walaupun memang berasa banget saat keluarin uang di awal, secara harus bayarnya langsung untuk 3 tahun kan?
    Tapi, untuk kenikmatan dan kenyamanan berblogging, rasanya harga 16rb/bulan, sangat amat sesuai dengan apa yang ditawarkan.

    Oke, jadi, apakah aku harus pindah ke WP juga mengikuti jejak kak Anton 🤣 cukup menggiurkan, apalagi kak Anton panas-panasin terus 😝 tapi sepertinya mau nunggu wangsit dulu deh akoh wkwk

    Reply
    • Wakakakak.. Lia, biar bukan maniak Kopi, pernah dong minum Kenangan Mantan… Maklum Kopken itu di sebalah kantor

      Memang pasti berat rasanya Lia bayar sekaligus… Makanya saya bilang maklum dan memahami.

      Pindah… wakakakakak

      Reply
  2. Sebetulnya kalau dijabarkan biaya bulanannya terbilang murah menurut saya, mas 😍 tapi mungkin untuk beberapa teman jatuhnya mahal karena jumlah tersebut harus dibayar dimuka untuk rentang 3 tahun lamanya ~ bisa jadi kawatir nggak bisa konsisten dengan dunia blog yang membuatnya jadi merasa menyesal karena sudah menyia-nyiakan uang yang dibayarkan 😆

    Saya rasa WP ini memang khusus dan cocok untuk yang ingin serius membawa blognya ke level berikutnya ehehe. Nggak heran kalau banyak yang beranggapan WP bloggers orangnya serius dan master semua 😬 *hanya pemikiran saya* 😆✌️

    Reply
    • Betul Eno, makanya saya bisa paham.. Cuma, saya pilih mengambil resiko agar bisa berkembang. Karena saya pikir resiko perlu diambil kalau mau maju

      Hihihi.. master atau mengaku master ya Eno.. Untung saya tidak termasuk di dalamnya, saya mah cuma blogger sajah..

      Reply

Leave a Reply to CREAMENO Cancel reply