CREAMENO : Misterius, Inspiratif, Cerdas, Rendah Hati

Misterius, inspiratif, smart, rendah hati.

Empat kata.

Kesimpulan dari pengamatan hampir beberapa bulan terhadap sebuah blog baru yang baru saya kenal beberapa bulan sebelumnya, bisa dirangkum dalam empat kata itu saja.

Bukan berarti hanya empat dan sebenarnya lebih banyak, tetapi kesan paling mendalam pada blog ini ada pada keempat kata tersebut, selain tentunya, namanya yang cukup unik. CREAMENO.

♦

CREAMENO : Misterius, Inspiratif, Rendah Hati

Ada sebuah kebiasaan buruk , mungkin terbawa dari kehidupan sehari-hari sebagai seorang marketer, yang ikut serta dalam kehidupan saya sebagai blogger. Kebiasaan yang lahir dari tuntutan sebagai seorang penjual untuk bisa “menilai” karakter secara cepat dan tepat agar tahu bagaimana bersikap dan membujuk pelanggan untuk membeli.

Kebiasaan itu terbawa saat saya melangkah ke dunia penuh kebebasan ini.

Di saat melakukan blogwalking (berkunjung ke blog lain), kebiasaan ini mendorong saya selalu mencoba untuk “mengetahui” “SIAPA” orang di belakang sebuah blog.

Bukan siapa dalam artian sekedar “NAMA” atau “FOTO” saja. Walaupun saya tahu, foto sering membantu penilaian, tetapi bukan itu yang selalu saya cari.

Saya mencari “karakter“.

Penting? Penting banget! 

Dengan bisa menebak karakter, saya tahu bagaimana harus bersikap atau bagaimana harus berinteraksi dengan seorang blogger lewat blog mereka atau lewat jalur lain.

Oleh karena itu, setiap kali membaca tulisan seorang blogger dan berinteraksi dengannya, saya akan berusaha mencari hal-hal kecil yang “tersirat” dan bukan “tersurat”. Saya mencari “baris-baris” tersembunyi yang tidak diniatkan oleh penulisnya untuk terlihat, tetapi ternyata tampil meski dalam bentuk samar.

Bagaimana dia mengutarakan pendapatnya?

Gaya penulisannya?

Caranya merespon komentar orang lain?

Caranya menentang atau menyetujui sebuah pendapat?

Bagaimana dia menghandle pendapat berbeda?

Bahkan, caranya meninggalkan jejak saat melakukan kunjungan balasan pun, saya anggap sebagai potongan “puzzle” karakter blog tersebut.

Mungkin, orang lain menyebut kebiasaan ini buruk, tetapi, pengalaman hidup saya menyebutkan bahwa pengambilan keputusan yang baik tergantung pada kemampuan menilai. Bukan hanya sekedar untuk melakukan penjualan, tetapi juga pertemanan bergantung pada seberapa jauh kita berhasil menyusun potongan puzzle karakter tadi.

Dan, empat kata tadi menjelaskan sejauh mana puzzle itu sudah tersusun. Masih jauh dari komplit dan sepertinya tidak akan pernah karena pasti banyak hal yang tetap akan tersembunyi dan tidak ditemukan.

Tulisan ini, sebenarnya sudah dibuat sekitar 2-3 bulan yang lalu saat WFH . hanya, karena masih merasa “kurang”, saya memutuskan untuk menundanya hingga tambahan potongan puzzle lain ada.

Hasil sementara dari semua itu bisa dilihat di bawah ini.

Who is she?

Itu pertanyaan yang masih belum terjawab sampai sekarang.

Andai saja “foto sepatu” bisa seperti sidik jari, atau saya seorang profiler seperti para jagoan di serial Criminal Minds, mungkin saya bisa memanfaatkan foto profilenya untuk menilai.

Apakah dia pendek, jangkung, sexy, gendut, kurus, tua, muda?

Saya TIDAK TAHU.

Padahal, hal itu sebenarnya hal paling mudah untuk dicari di dunia blogging, dunia dimana mayoritas orang ingin “TERLIHAT” dan “DIPANDANG”. Semua orang berlomba-lomba memamerkan diri untuk tampil di pentas.

Semua pasti akan memasang foto dirinya sendiri.

Menceritakan dirinya sendiri pada halaman “About Me”.

Tidak sedikit yang “memaksakan” untuk tampil sebagai bukan dirinya demi menarik perhatian calon “pembeli” tulisannya.

Seharusnya tidak sulit, setidaknya mendapatkan informasi awal, berupa nama dan sedikit “tebakan” karakter dari foto yang terpasang.

Sayangnya..

Foto sepatu di kolom “about me” tidak bisa menceritakan apa-apa. Biar kata pakar sepatu, sepatu itu bisa menceritakan karakter seseorang, saya tidak punya ilmu itu.

Mau bilang pendek, fotonya diambil dari atas, jadi orang memang akan terkesan lebih pendek dari aslinya. Mau bilang tinggi, ukuran betis tidak kelihatan.

Tidak ada apa-apa. Nothing. Nada

Informasi tidak tersedia.

Saya tidak bisa mendapatkan informasi dasar. Saya tidak tahu bahkan sekedar nama, wajah, bentuknya. Bahkan, alamat emailnya pun , “Meno Crea” adalah anagram dari Creameno sendiri. Panggilan “ENO” yang saya dan banyak blogger lain gunakan pun sebenarnya hanya karena terasa lebih baik daripada memanggil dengan ‘Hei”.

Dari sanalah kesan Misterius itu berasal.

Mungkin, kalau saya blogger perempuan lain, yang bisa bebas berhaha-hihi chatting lewat japri, mungkin saya bisa sedikit mengulik siapa sosok misterius di balik blog ini.

Sayangnya, selain saya pria, saya juga terlalu paham bahwa jalan terbaik berteman dengan seseorang adalah dengan menerima apa adanya, saya memutuskan untuk tidak menjadi detektif dan mencari tahu siapa gerangan orang di belakang blog Creameno ini.

Sang blogger terlihat berhati-hati sekali menjaga kerahasiaan identitas dirinya dan berjuang keras untuk tidak memperlihatkan “identitas” dirinya. Hanya data umum yang dirasanya perlu ditampilkan diceritakan, selebihnya ia seperti merasa nyaman menyimpan di dalam laci.. eh hati saja.

Sesuatu yang saya harus hormati, karena itulah seharusnya yang dilakukan seorang teman.

Menerima apa adanya.

Lagipula, ada banyak hal lain yang lebih menarik untuk perhatian, terutama dalam puzzle karakter yang lebih penting diperhatikan daripada sekedar nama dan wajah.

Dan, saya menemukan banyak.

Makanya, tulisan ini dibuat.

Inspiratif

Kata yang bisa didefinisikan macam-macam.

Tidak ada kepastian tentang makna kata yang satu ini.

Jadi, saya memilih definisi versi diri sendiri, yaitu sesuatu yang mendorong seseorang merasa tergerak hati dan pikirannya, setidaknya untuk ikut “berpikir” dan “merasa”.

Itulah inspiratif.

Tidak perlu harus berarti hal-hal besar dan “penting”.

Jargon “jadilah blogger yang inspiratif” bergentayangan di dunia maya dalam berbagai bentuk tulisan. Slogan yang terus digadang-gadang oleh para blogger.

Semua berusaha menjadi inspirasi, penggerak bagi orang lain.

Sayangnya…

Sayang sekali. Banyak yang terjebak dalam kata itu sehingga menjadi seseorang yang “bukan dirinya sendiri”.

Terlalu banyak blogger berusaha membuat dirinya “LEBIH BESAR” daripada aslinya. Mereka berusaha tampil bak seorang maha guru, maha pintar, maha tahu, maha segalanya. Mereka berpikir bahwa hanya dengan cara itulah orang akan terinspirasi.

Dengan mengorbankan identitas dirinya sendiri.

Banyak blog yang menuliskan slogan “akan menginspirasi Anda”. Padahal, ketika dibaca isinya hanyalah seorang artis di pentas yang berpura-pura sebagai tokoh penginspirasi saja.

Tidak ada isinya.

Tapi…

Bagi saya, Creameno is different. Beda.. 

Seperti sedang kembali ke masa dimana ngeblog itu adalah bercerita tentang diri sendiri, tanpa usaha terlalu keras untuk menggerakkan orang lain. Kalau ada yang terinspirasi dan tergerak hatinya, ya bonus, tetapi tidak dipaksakan.

Tidak disangka bahwa sebuah blog yang baru berusia 1 tahunan itu kerap mendorong saya untuk ikut “berpikir” dan mencoba melihat dari sudut pandang lain, yang berbeda. Jarang-jarang ada blogger masa sekarang yang bisa membuat saya seperti itu.

Biasanya hanya membaca, kemudian menggumam, “Oh, begitu”. Dah, selesai dan kemudian lupa. 

Yang satu ini kerap mendorong saya untuk ingin mengetahui lebih lagi tentang sesuatu hal. Terlibat sedikit lebih jauh. Bukan sekedar “membaca”.

Semua itu dilakukan dengan bahasa “elu”, “gue“, seenak udelnya sendiri. Tidak peduli tata bahasa atau kata, semua dicampur aduk.

Terkesan ruwet, tetapi tidak.

Nyaman dibaca.

Sesuatu yang bagi saya menghadirkan asumsi, dugaan (walau biasanya tidak salah), penulisnya juga merasa nyaman saat menulisnya. Semua tersampaikan dengan baik dan mendorong pembaca untuk ikut berada ke dalam cerita.

Saya tidak berhadapan dengan seorang yang berlagak menjadi guru, profesor, dosen. Saya sedang berbicara dengan seorang “teman” yang bercerita tentang kehidupan dan pemikirannya.

Cool.

Pembahasannya pun, meski fokus pada diri sendiri, tetapi lebih mengedepankan pada sisi ide dan pemikiran. Bukan tentang “pamer diri sendiri”.

Membuatnya lebih cool lagi , bagi seseorang yang sudah lumayan muak dengan narsisme yang merasuk ke diri banyak orang. 

Pemikiran dan sudut pandang yang diajukan, mau tidak mau, kerap mendorong saya sendiri untuk coba memakai “sepatu orang lain”, berdiri di posisi yang berbeda.

Sulit untuk tidak mengatakan tidak INSPIRATIF bagi si blogger yang satu ini.

She is clever

She? Iya perempuan. Karena paling tidak itu saya tangkap dari ceritanya dengan si kesayangan yang foto punggungnya beredar. Setidaknya yang ini bukan misteri. Cuma dari fotonya, si kesayangan adalah pria, berarti kita berbicara tentang pasangannya, seorang wanita.

Paling tidak begitu logika umumnya.

Lagipula, dia sudah pernah meninggalkan jejak berupa pengakuan dirinya adalah wanita dan bukan pria.

Itu satu hal.

Hal lainnya, yang bukan misteri, dan tidak perlu konfirmasi, the blogger is so clever, so smart.

Pandai, cerdas, cerdik.

Bukan hanya karena ceritanya saja, tetapi juga dari tutur bahasa, gaya penulisan, cara penyampaian pandangan, semua menunjukkan bahwa dia smart banget.

Walaupun orangnya akan menolak kalau disebut demikian, karena dia akan selalu mengambil posisi merendah, penilaian ini sulit dihindarkan. She is clever, she is smart.

Sudut pandang yang diambilnya kadang tidak diduga, berbeda dengan umum, mencerminkan betapa banyak buku yang pernah dia baca. Otomatis pengetahuannya sudah melebar dan akan terus melebar.

Caranya merespon komentar sebenarnya menjelaskan bagaimana sebenarnya ia memahami dan mengerti “karakter” dari pemberi komentar. Bagi saya sendiri, yang terbiasa melakukan itu, saya pikir ia juga memiliki koleksi “puzzle karakter” para pembacanya di kepalanya.

Dan, dia merespon berdasarkan hal itu.

Eleanor Rosevelt mengatakan

Great minds discuss ideas, average minds discuss events, small minds discuss people

Creameno masuk kategori yang paling awal. Bloggernya lebih banyak berbicara tentang ide dalam berbagai bentuk. Bahkan, ketika berbicara tentang dirinya sendiri sekalipun, ia bukan mengedepankan dirinya, tetapi tentang bagaimana pemikirannya bisa merubah “dunia”.

She is so humble

Ada apa antara Bali dan Jeju?

Kalau menurut peta ada banyak negara yang dilalui. Tidak heran juga blog ini ada ulasan tentang “traveling” ke berbagai belahan dunia.

Cuma, rasanya tetap bukan seperti baca tulisan travel blogger. Bloggernya seperti mengajak untuk melihat lebih ke “dalam” dan bukan sekedar bercerita tentang “luar biasanya” traveling ke luar negeri.

Bukan kesan itu yang didapat.

Jadi, tagline “antara Bali dan Jeju”, bukanlah dalam kaitan dengan traveling. Tebakan saya adalah disana ada C.I.N.T.A dan rasa sayang. Tagline itu mencerminkan rasa sayangnya terhadap si “kesayangan” nya yang berasal dari negeri Ginseng, Korea.

Status yang bisa membuatnya mendongakkan dagu di tengah masyarakat yang sedang tergila-gila akan pria cantik dari negeri tersebut. Bisa membusungkan dada di hadapan masyarakat yang masih menganggap mendapatkan pasangan orang luar negeri sebagai sebuah kenaikan status.

Tetapi..

Sang blogger lebih suka justru menjelaskan berbagai tantangan dan hambatan untuk menjalin hubungan dua orang dari budaya yang berbeda.

Bukan statusnya yang penting, tetapi tentang sekilas perjalanan kehidupan dua orang manusia.

Humble kan?

Sikap yang sama diperlihatkannya juga saat menjawab komentar yang masuk. Ketika dipuji, ia akan balas memuji. Ketika ditentang, ia akan tersenyum dan menjawab dengan halus pandangannya, tanpa menimbulkan konfrontasi frontal.

Posisi yang diambilnya adalah selalu merendahkan diri kepada siapapun. 

Itu adalah salah satu potongan “puzzle” yang menunjukkan betapa rendah hatinya sang blogger dalam hal ini.

**** 

Empat kata.

Tapi.. ingat puzzle itu biasanya terdiri dari puluhan bahkan ribuan potongan. Hanya saja, saat menyusun puzzle, biasanya kita harus menemukan inti dari puzzle itu agar mempermudah pemasangan potongan-potongan yang lain.

Ke-4 kata itulah yang saya pikir merupakan dasar dari Creameno, atau siapapun di baliknya dan membuat blog itu menjadi sangat menarik di mata saya.

Saya tidak akan heran, bila, maybe, 3 – 4 tahun dari sekarang, namanya akan berkibar di dunia blogging Indonesia, menyusul banyak blogger terkenal terdahulu. 

Saat itu, mungkin, saya bisa dengan bangga bilang, “Betul kan dugaan saya?”

Bogor, 31 Juli 2020, saat orang lain memotong kambing dan sapi, saya memutuskan untuk menulis 

Catatan : Untuk Mbak Eno, atau siapapun nama aslinya, maaf tidak bisa ikutan Giveaway nya. Sebagai gantinya, saya putuskan untuk menuliskan salah satu pemikiran saya di blog ini.

60 thoughts on “CREAMENO : Misterius, Inspiratif, Cerdas, Rendah Hati”

  1. Sampai terkesima gw bacanya Kong, Dan gw kalah set sama ente Kong. Tadinya pertengahan Agustus atau akhir Agustus gw mau posting tentang siapa dibalik nama Creameno. Tapi nggak apa2 Kong sampai ternganga gw bacanya untung nggak ada laler kong.🀣 🀣 Sangat luar biasa.πŸ‘πŸ‘

    Yaa bicara soal Profil dibalik nama Creameno yang hanya menggunakan gambar kaki dan sepatu, Dan yang saya tahu itu model dandanan gaya Italia atau jepang. Tapi benar apa tidaknya saya juga tidak tahu.😊

    Sebelum saya berkomentar kembali, Sebenarnya saya paling tidak suka kenal atau berinteraksi didunia maya dengan orang yang hanya menggunakan gambar sebagai pengganti photo profil atau Aboutmenya. Alasannya karena saya dulu orang yang seperti itu. Karena bertolak belakang dengan jiwa saya akhirnya saya tinggalkan jiwa misterius saya. Meski ada dua blog Mistery saya yang sampai sekarang tidak pernah ada para blogger yang tahu bahwa blog itu punya gw. Eeheeeeheee..🀣 🀣

    Kembali ke Creameno yang misterius dan tanpa indentitas jelas, Untuk urusan dunia blogging bagi saya sekarang ini tidak masalah. Karena beliau juga bukan seorang blogger Silent justru seorang yang rama tamah dan rendah diri. Dan dibalik itu semua saya yakin beliau tidak sendiri dalam hal dunia blogging, Dalam artian ada lebih dari 2 orang dalam hal pengelolahan blog. Benar atau tidaknya saya juga tidak tahu. Tetapi bukan masalah juga bagi saya. Meski hanya baru setahun ngeblog seperti yan telah Enkong jelaskan lengkap diatas saya yakin kedepannya blog beliau akan banyak mudah dikenal orang baik Di indonesia ataupun mancanegara.

    Banyak juga blogger tanpa photo asli atau Aboutme yang jelas, Tetapi sangat berbeda dengan Creameno. Karena keramah tamahannya mungkin ini yang jadi nilai lebih untuk blognya dan banyak didatangkan pengunjung.😊😊

    Awal melihat dan mengenal sosok Creameno saya biasa saja, Tetapi setelah banyak baca dari tulisannya, Meski jarang berkomentar seolah bagi saya sudah terwujud karakter dan fisik beliau, Meski dalam katagori semu. Dan saya optimis siapapun dibalik nama Creameno yang misterius tetap sama baiknya jika berada didunia nyata. Dan dalam hal BW beliau juga cepat meresponnya.😊😊

    Reply
    • Kesimpulanya siapun beliau tak jauh berbeda dengan teman2 blogger yang dekat dengan saya seperti nyonya Rey, dan blogger2 wanita lainnya.yang saya suka dengan postingannya yaitu tentang traveling kebeberapa negara Asia yang beliau kemas dengan secara sederhana, Tetapi tetap mewah dimata saya. Dan dari beliau pula saya tahu kisah2 tentang negara Asia seperti Myanmar yang pernah beliau posting tahun 2019 bahkan beliau menjelaskan secara unik seperti Longyi, sebuah kain sarung yang dianggap sebagai celana sehari2 dinegara Myanmar. Dan banyak juga hal lainnya yang menurut saya sangat menarik untuk saya baca.😊😊

      Yaa siapapun beliau adanya saya juga sependapat sama ente Kong. Dan seolah apa yang ingin saya posting tentang beliau sudah terbentuk nyata sekarang, Jadi gw nggak perlu repot2 posting tentang Creameno. Kan udah luh buatin Kong.🀣 🀣 🀣 Ok thanks banget Kong.πŸ˜ŠπŸ™πŸ™

      Terakhir…Eeheemmm cuma bingung gw sama luh Kong sekertaris Rt bukan ngurusin kambing atau sapi buat Kurban, Ente mah malah asik2 buat postingan.🀣🀣🀣🀣 Sekertaris Suuuueee..🀣🀣 🀣 πŸƒπŸƒπŸƒπŸƒπŸƒ Kaabooorrr!!.

      Reply
    • Wahahaha apanya yang style Italia atau Jepang, mas Satria? 🀣 hehehe. Eniho, saya agak berbeda sama mas yang merasa bertolak belakang dengan jiwa misterius mas, karena saya jujur lebih nyaman seperti ini — nyaman dalam artian memang saya pribadi orang yang nggak punya cita-cita dikenal wajahnya dan lain sebagainya (kecuali kalau one day saya debut jadi model mungkin akan lain cerita) 😁 saya pun menulis blog pure hanya ingin berbagi cerita terlepas ada yang mau baca apa nggak tanpa harus tau wajah cantik penulisnya *eh* hahaha 🀭

      Ohya blog saya ditulis oleh saya sendiri semua post-nya 🀣 jadi nggak dijalankan oleh 2 orang. Meski tetap ada yang bantu saya dalam hal ini untuk pengurusan template, sketch, atau seperti si kesayangan yang bantu mengenai susunan bahasa Korea. Di luar itu, blog saya pure milik saya, cerita dari sudut pandang saya, dan tulisan saya dengan gaya bahasa saya secara personal πŸ˜„πŸ’•

      Sejujurnya saya nggak pernah ada keinginan terkenal baik lokal maupun internasional. Itu bukan tujuan utama saya. Karena saya nggak kejar popularitas *jiaakhhh bahasanya* hahahaha. Saya menulis karena memang suka. Bahkan menurut saya, menjadi terkenal itu beban makanya saya merasa nyaman dengan teman yang saya punya sekarang di blog meski jumlahnya nggak banyak πŸ˜† hehehe. Dan terima kasih juga mas Satria atas apresiasinya ~ terima kasih sudah baca post saya even remember apa yang saya bahas πŸ™ˆ sehat dan bahagia selalu ya, mas. Salam πŸ™

      Reply
    • Gue baru tau tong elu suka yang misterius-misterius sampe suka ngumpet. Wakakaka… Jujur saja, saya sendiri tidak terlalu suka memperlihatkan diri sendiri kepada publik dan lebih suka berada di belakang layar.

      Cuma, saya sebagai blogger yang seneng bertindak kebalikan memutuskan kalau saya justru harus memandangnya sebagai sebuah tantangan untuk memperkaya khasanah pengetahuan gue tong. Jadilah, gue mencoba menceritakan diri gue sendiri secara terbuka.

      Ada manfaatnya? Ada tong, gue merasa sedikit lebih berpengetahuan dari sebelumnya.

      Yang laennya, karena udah sepakat nggak usah dibahas yah… hahahaha

      Cuma, gue berharap elu tetep nulis tong tentang si Creameno.. Kalo kagak elu namanya curang neh.. hahahha.. gue pengen baca pemikiran elu Tong…

      Terakhir, gue udah resmi purna tugas tanggal 1 Juli kemaren, jadi gue bukan sekretaris RT suwee… wkwkwkwk

      Reply
    • @Eno.. getok ajah tuh si Satria.. wkwkwkw… Tapi dia tidak salah 100%, 90% lah karena berarti ada tangan lain yang "menyentuh" Creameno, meski hanya foto atau sketsa..

      Jadi mungkin yang pas bukan dua orang.. tapi 1 1/10 orang .. gitu lebih pas..

      wkwkwkwkwkw

      Reply
    • Haaaahaaaaa…🀣 🀣 🀣 Bukannya curang gw kong..Cuma sedikit bingung saja mau menulis tentang si Creameno awal sampai akhirnya seperti apa??..😊 Hingga akhirnya yaa tetap saya bawa santai dan memutuskan menulis bulan Agustus pertengahan atau akhir Agustus. Maklum orang sibuk berkarier ….Eehh salah berkelir..Haaahaaaa..🀣 🀣

      Akan tetapi pas saya lagi iseng baca2 blog orang hingga tiba diblog ente kong….Oohhh saya terkesima ternyata apa yang ingin saya tulis sudah terwujud nyata bah sempuurrna..😊😊 Berarti memang keberuntungan selalu berpihak kepada saya.. Haaahaaaa.🀣 🀣

      Yaa insyallah kalau sempat pertengahan September deh, Atau akhir September saya tulis….Haahaaa makin jauh jadinya, Maklum blogger males….Kan 2 blog misteriku juga perlu diisi bulan ini kong…Haaahaaaa!!..🀣 🀣 🀣

      Whasts!! Sudah pensiun jadi sekertaris…..Apa yang membuatmu terlelena hingga memutuskan pensiun dari Sekertaris kong.πŸ™„ 😲😲

      Reply
    • Tetep curang… wakakakaka…

      Dah bosan ngurusin orang Tong, gue mau ngurus diri sendri ajah. Mau ngeblog sebanyak banyaknya

      Reply
  2. Nyiahahah kak Satria songong banget, ngakak bacanya 🀣

    Kak Eno memang inspiratif sekali, setiap tulisannya ringan, mudah dipahami tapi tetap bermakna besar di dalamnya. Bahkan keinginannya agar blogger semakin dinilai tinggi benar-benar diwujudkannya lewat konten paid post-nya.

    Ramah. Banget. Sosok yang sangat ramah bahkan terhadap diriku yang baru muncul ke permukaan.

    Aku juga nggak heran kalau beberapa tahun lagi kak Eno bisa terkenal 😍

    Reply
    • Dear Lia, terima kasih banyak πŸ™ˆ

      Duh bingung mau komentar apa, hahaha. Senang rasanya kalau kehadiran kita diapresiasi 🀣 well, semoga kita bisa terus saling menginspirasi, ya. Dan semoga Lia bisa semangat terus dalam berbagi cerita pengalaman dari sudut pandang Lia 😍

      Reply
  3. hehehehe, saya pernah baca di mana ya, lupa.
    Ada seseorang yang beruntung karena bisa mewawancarai seorang yang sangat terkenal di medsos.

    Dan orang itu terkenal sebagai seorang ibu muda dengan kehidupan yang bahagia.
    Punya anak, dan suami yang juga baik, hidupnya sempurna.
    Tulisannya selalu menginspirasi.

    Akan tetapi, dia memang jarang upload foto diri dan keluarga, cuman 1 di profilnya tersebut.

    Saking menginspirasinya, banyak orang yang penasaran ingin meliput dia, tapi hanya satu orang yang beruntung.
    Pas hari yang dijanjikan, datanglah orang tersebut sendirian.

    Dan ternyata, dia tidak bisa menemui ibu muda tersebut, hanyalah seorang lelaki paruh baya, yang mengaku kalau dialah sosok dibalik semua tulisan tersebut.

    Entah memang benar demikian, atau memang sosok ibu muda itu nggak mau sama sekali terekspos.

    Semakin hari, Eno semakin terkenal.
    Dan karena dia pernah menulis tentang saya di blognya, dan komentar saya selalu ada di blognya, lalu puncaknya kemaren saya share url blogpost paid guest post tersebut ke semua medsos saya.

    Besoknya WA dan inbox saya banjir pertanyaan teman-teman.
    Semua pada kepo, siapa sebenarnya itu Eno.

    Beberapa teman yang dekat dengan saya malah mendesak saya, untuk cari tahu siapa dia.
    Mereka tahu, saya itu kalau udah penasaran, saya bakal cari tahu sampai dapat hahaha.

    Tapi entah mengapa ya, sejak awal, sedikitpun saya tidak terpikir mau cari tahu siapa Eno itu sebenarnya.

    Sama sekali.
    Saya juga merasa aneh, tumben gitu si Rey diam aja ada yang bikin penasaran.
    Saya bukannya tidak penasaran, hanya saja setelah lama sering bolak balik ke blog tersebut, sering merasakan langsung betapa sosok dibalik creameno itu bagaikan malaikat buat saya.

    Ini serius loh Pak, dia itu selalu ada menguatkan saya di saat-saat saya sedih dan down.
    Padahal, sedikitpun saya nggak kenal dia, bahkan diapun saya rasa nggak kenal saya hanya sebatas di blog saja.

    Tapi saat dia membaca curhatan saya, keesokan harinya adaaaa ajaaaa kiriman muncul di saya.
    Dia melakukan apapun untuk bikin saya bisa sedikit lebih kuat.
    Sumpah, saya nulis inipun berkaca-kaca.

    Teringat beberapa bulan lalu, hidup saya itu sedang down-downnya, sering nangis, tapi nangisnya itu campur aduk.

    Lebih banyak nangis terharu, saat mendapatkan perhatian dari Eno yang paling banyak.
    Jujur dialah yang bikin saya malu untuk mengeluh, malu untuk bersedih.
    Karena seolah melihat, bantuan Allah itu nyata melalui Eno, seseorang yang bahkan kita semua tidak tahu, siapa dia.

    Dan lebih terharu lagi, dia baik bukan hanya ke satu dua orang saja, tapi semuaaaaa orang.

    Eh bentar, saya publish dulu, biasanya nggak kepublish kalau kepanjangan hahaha

    Reply
    • Dan karena itulah saya putuskan, untuk nggak mau memaksakan tahu, siapa orang dibalik creameno tersebut, saya memutuskan untuk yakin kalau Eno adalah sosok yang seperti dia ceritakan di blognya, hanya saja nama aslinya bukan itu.

      Tapi apalah arti sebuah nama, saya yakin, Tuhan tahu kepada siapa doa yang saya dan semua teman-teman kirimkan buat dia.

      Dan begitulah, saya jelaskan ke teman-teman, untuk apa sibuk mencari tahu siapa Eno, mending baca aja tulisan-tulisannya, nanti juga kenal siapa dia, meski nggak tahu siapa aslinya.

      Dan setelah melihat juga bagaimana kebaikannya, saya mengerti sekali alasan mengapa dia menyembunyikan jati dirinya.

      Karena karakternya yang rendah diri itu, nggak enak tahu kalau kita dipuji-puji mulu karena kita baik.
      Apalagi dipuji di depan kita.

      Biarlah dipuji lewat tulisan, bahkan kalau ketemu papasan sekalipun kayak nggak kenal, tak mengapa.
      Justru seperti itu malah lebih mudah buat dia sering berbuat baik.

      Ah hidup memang selalu berwarna ya, selalu ada orang-orang yang baik yang biasanya saat ini cuman kita temukan dalam film atau roman picisan.

      Nggak tahunya, di dunia nyata juga ada loh πŸ˜€

      Dan iyes Pak, saya suka banget dengan cara dia berinteraksi di kolom komentar, bagaimana menyetujui ide orang, maupun menyangkal dengan manis tanpa menyisakan sakit hati di pihak manapun.

      Dia juga seolah menabur gula di mana-mana, manis tutur komennya, sehingga banyak yang makin penasaran dengan dia πŸ˜€

      Reply
    • Mba Reyyyy 🀧🀧

      Baca komentar mba buat saya terharu huhuhu. By the way saya bukan bapak-bapak seperti cerita ibu di atas, ya. Dan saya masih muda *maksa* 🀣 hahahahahahahaha.

      Saya mau berterima kasih sama mba Rey yang menghargai pilihan dan cara saya dalam blogging terlepas pertanyaan orang-orang yang mungkin penasaran dan memaksa mba jadi detektif ahahahaha OMG kenapa pada penasaran syiiiih padahal beberapa bloggers yang saya kenal ada juga yang nggak pernah pasang identitas di blog-nya πŸ˜‚ Wk. Saya hanya perempuan biasa, hidupnya juga biasa bukan di istana. Wajah Asia. Tinggi badan normal Asia. Kulit ala Asia. Pokoknya standar kecantikan Asia 🀭 nothing special macam nasgor karet dua 🀣

      Hehehehe, still saya senang karena mba Rey dan mas Anton betul-betul menerima style blogging saya apa adanya πŸ˜„ thank you so much both mas Anton dan mba Rey, karena saya belajar banyak dari mas dan mba mengenai cara blogging yang sehat πŸ˜πŸ’•

      Reply
    • Hahahaha… udah baca komentar Rey, saya jadi bingung mau bales apa, selain "Bener kan apa yang saya tulis?".. wkwkwkw

      Gue seneng belakangan banyak blogger mulai berkomentar panjang-panjang seperti lagi update posting saja.. Bosen baca yang pendek-pendek nggak seru.

      Biar pada akhirnya gue bingung ngomentarinnya, yang penting pan gue dapet bacaan #gratis

      Reply
    • @Eno … Bukankah memang seharusnya begitu sebagai teman Mbak, menerima apa adanya dan bukan mencoba merubahnya menjadi seperti yang kita mau..

      Reply
    • hihihi betul kata Pak Anton, seorang sahabat seharusnya bisa menerima sahabatnya, apa adanya.
      Bukan memaksakan kehendak untuk mengubahnya sesuai standar kita πŸ˜€

      Dan terlebih, saya belajar banyak dari cara Eno bersosialisasi dalam dunia blogger, bagaimana menulis yang bijak , meski pada sebuah opini yang mungkin bertolak belakang dengan pikiran kita.

      Komen-komen Eno itu selalu menyentuh di semua kondisi dan kalangan πŸ˜€

      Reply
  4. OMG 😱😱😱 kaget baca post ini πŸ™ˆ sebuah kebanggaan tersendiri karena sudah dibahas di blog mas Anton dalam satu post khusus which is nggak ternilai harganya. Thank you so much, mas 😍

    Saya sampai bingung mau komentar apa. Seriously kaget hahahahaha πŸ˜‚ nggak sangka kalau tulisannya sudah dibuat sejak 2-3 bulan silam, dan nggak sangka karena mas Anton berusaha mempelajari karakter saya lebih dalam melalui cara penulisan saya πŸ˜† deep bangettt, mas hehehehehe. Karena saya selama ini belum sampai tahap sana 🀭

    Dan menjawab pertanyaan who is she? Serta kenapa saya memilih untuk nggak menampilkan identitas, mungkin di lain waktu akan saya bahas lebih jauh soal ini di blog saya *takut kepanjangan kalau di kolom komentar mas* πŸ˜‚ however, saya mau ucapkan terima kasih banyak karena mas Anton mau menerima saya apa adanya, dengan bagaimana cara saya bersosial media, dan respect akan pilihan yang saya jalankan. It gives me a comfort feeling to continue doing this blog things πŸ™ˆ hihihi. Sebab saya pribadi memang nyamannya seperti ini ~

    Semakin ke bawah, kata-kata mas Anton di tulisan atas semakin membuat saya terharu karena dinilai sebegitunya while saya merasa as a blogger masih perlu belajar banyak dan tentunya akan terus belajar 🀧 mengetahui kalau mas Anton bisa ikut merasa kalau saya berbicara layaknya teman. Dan mengetahui bahwa mas Anton ikut berpikir ketika membaca tulisan saya, it means a lot to me, mas 😍 karena saya pribadi nggak pernah ada niatan mau jadi guru atau menggurui, that's why tulisannya kebanyakan hanya pengalaman pribadi pun saya berusaha untuk nggak narsis meski susah sih alhasil sering kelepasan bilang diri saya cantik 🀣 hihihihi seenggaknya kata cantik itu bisa jadi clue kalau saya perempuan bukan laki-laki 🀭

    Dan mengenai penilaian humble, saya masih berusaha untuk itu mas ~ menyadari bahwa masih banyak yang jauh lebih baik di luar sana, dan menyadari kalau saya ini nggak tau apa-apa, sebab dunia ini luas dan ilmu bisa datang dari mana saja, jadi saya berusaha untuk mau belajar dan menerima perbedaan. Saya paham kalau nggak bisa membuat dan berharap semua orang sependapat sama saya hehehe. Itu pun saya belajar banyak dari tulisan mas Anton salah satunya di topik yang mas pernah bahas sebelumnya mengenai it's okay untuk punya pendapat berbeda 😁 plus saya tau yang lebih baik, good, etc., dari saya banyak, jadi sebenarnya saya merasa nggak layak dapat pujian, itu juga mengapa saya selalu memberikan pujian kembali pada teman-teman. As a grateful feeling dan karena saya memang betul belajar banyak dari teman-teman including mas Anton juga πŸ™ˆ

    Well, eniwei, terima kasih banyak untuk tulisan indahnya sekali lagi, mas. Sampai saya screencapture sebagai pengingat agar tetap menapak di bumi dan nggak besar kepala di kemudian hari hehehehehe 🀣 sehat selalu untuk mas Anton dan keluarga. Semoga semakin sukses karirnya di perusahaan maupun as sekretaris RT plus sebagai pemimpin keluarga. Dan semoga bisa menginspirasi kami para pembaca πŸ˜πŸ’•

    Reply
    • Saya membayangkan saat Mas anton bilang bahwa gaya Mba Eno seperti memberikan nyawa pada keorisinalitasan dari blog ini, hal itu berarti pasti seru sekali.

      Mungkin dulu blog itu seperti ini : blog yang tidak hanya sekadar merespon singkat, tapi menanggapi, blog yang tidak hanya penuh dengan postingan resmi tapi juga ada blogpost organiknya, blog yg nggak cuma ngejar viewer tapi ada keterikatan bathin dan persahabatan antara bloger satu dengan lainnya. Kan, seru sekali.

      Saya pun belajar banyak dari sikap humble dan ramahnya kak Eno. Bahwa, di era gawai seperti skrg ini, sopan santun bahkan perlu dibawa dlm bermedia. Orang yang berkomentar itu seperti orang yang bertamu. Sebagai tuan rumah, kita harus sebisa mungkin memberikan suguhan (balasan komentar) yang menyenangkan dan mendekatkan si tamu tersebut.

      thanks for sharing your warm heart an kindness kak Eno

      Reply
    • @Eno ..

      Saya percaya bahwa seorang blogger pun harus "jujur" kepada diri sendiri. Dia juga sebisa mungkin harus menuliskan apa yang dipercaya dan diyakininya.

      Begitulah saya saat menuliskan post ini. Itulah pandangan saya terhadap si Creameno.

      Jadi, terima kasih sudah banyak menginspirasi ya Eno…

      Reply
    • @Ghina… nah…bull's eyes, tepat sekali pandangannya..

      Memang begitulah yang ingin saya sampaikan dengan tulisan di atas.

      Reply
    • Intinya saya adalah salah satu dari barisan blogger yang amat berterimakasih dengan hadirnya Eno dalam blantika musik eh salah blogger Indonesia khususnya πŸ˜€

      Dari tulisan-tulisannya di blognya yang satupun tidak ada yang tidak meninggalkan makna terdalam.
      Dari komen terniatnya yang kita semua tahu semua itu dilakukan dari hati banget, sopan dan sangat menghargai siapapun.

      Terlebih dengan terobosan-terobosan yang dilakukan di blognya, itu beneran menginspirasi dan bikin dunia peblogan itu jadi menarik πŸ˜€

      Sama juga dengan yang dilakukan dengan bapak Antony pacarnya Candy-Candy ini , qiqiqiqiqi.

      Mengulas tentang beragam blog, hal yang masih jarang dilakukan oleh blogger lainnya, sekaligus menginspirasi saya untuk melakukan hal yang sama.

      Kayaknya, sebulan sekali mengulas 1 blog yang paling sering saya kunjungi dan saya suka dari kegiatan blog walking, kayaknya menarik ya.

      Apalagi kalau bisa menuliskan tebakan karakternya melalui tulisannya.
      Tengkiuuu bapakkkk atas inspirasi idenya πŸ˜€

      Reply
    • Haiyaahhh.. saya tidak mau jadi Anthony, mati muda.. wakakakakaka

      Yup, saya juga bersyukur ada orang kayak Eno dan bisa menginspirasi seperti itu. Sudah saatnya Indonesia punya blogger-blogger inspiratif baru dan bukan cuma yang itu itu saja.. Bosen..

      Termasuk Rey yah.. hahahaha kupikir kau juga inspiratif dengan gaya mu yang blak-blakan gitu

      Reply
  5. Saya juga penasaran sama mbk eno dan yang ada di pikiran saya dia prempuan yang baik hati dan pinter. Tiap kali baca tulisannya pasti langsung tersentil dan kagum. Ada aja hal sederhana di hidupnya yang maknanya istimewa. Dulu mbk eno pernah nulis kalau kosa kata bahasa indonesianya nggak banyak. Tapi menurut saya caranya mbk eno nulis emang dari hati jadi ngalir juga ke hati pembacanya😊
    Bahkan komentar-komentarnya juga selalu bermakna.
    Siapapun sosok di belakang foto misteriusnya mbk eno, saya ngefans sama dia. Dan yakin juga nggak lama lagi mbk eno pasti jadi salah satu blogger faforit bagi banyak orang.
    Sukses terus buat mbk eno dan blognya😊

    Reply
  6. Sepertinya saya mau meralat komen-komen diatas ini Mas, Kalo menurut pandangan saya Mba Eno gak rendah diri, tapi dia rendah hati 😁

    Sebenernya dulu waktu masih aktif ngeblog sekitar tahun 2013, saya pernah kenal dengan seorang blogger seperti Mba Eno. dan sepak terjangnya di dunia blog memang mirip, hanya saja dia lebih sering mengirimkan bingkisan buku dan pulsa ke teman-teman lainnya. Mungkin orangnya juga mirip seperti yang Mba Rey ketahui, dia adalah seorang laki-laki yang tidak muda lagi.

    Saya tuh sempet penasaran dengan Nama aslinya Mba Eno, gara-gara dia sempet sedikit ngebahas tentang asal muasal nama blognya. Kalo gak yah, sebenernya saya lebih memilih untuk meredam rasa penasaran. Karena memang "saya mungkin paham" kenapa dia gak menunjukan wajah dibalik profilnya (karena saya juga begitu) meskipun sebenarnya ada juga blogger yang pernah kenal saya di dunia nyata (dulu). Dan pernah tanpa sengaja foto saya dipajang di profil sebuah buku fiksi πŸ˜‚. Saya cuma berharap dia gak keceplosan dengan identitas saya yang hanya orang biasa yang ternyata tampang aslinya gak sesuai harapan. πŸ˜‚πŸ˜…

    Saya tuh kagum dengan Mba Eno mengenai keseriusannya dalam berinteraksi dengan temen-temen blogger, gak menyepelekan dan sangat menghargai orang lain (jarang banget blogger seperti ini meski status mereka hanya teman dunia maya).

    Tentang niat baiknya, tentang semua-semua yang dia pikirkan untuk dirinya dan untuk para pembaca tulisan-tulisannya. Mungkin sedikit banyak mengingatkan diri saya yang dulu di masa mudanya pernah berharap menjadi seorang blogger seperti Mba Eno. πŸ˜‚ (ngarep doang) 😁

    Reply
    • Memang sekarang sudah tua ya Mbak?

      Hahaha.. iya mbak, memang saya juga kagum dengan sikapnya dan pandangannya. Mengapa tulisan ini saya buat.

      Saya berharap bahwa blogger lain bisa terinspirasi dari apa yang dilakukannya.

      Saya sendiri sih paham banget tentang betapa nyamannya berada di balik layar dan tidak kelihatan orang lain. Baru tahun ini saja saya mau memasang foto yang jelas memperlihatkan diri sendiri, semua saya lakukan karena memutuskan untuk melakukan yang berkebalikan dari biasanya. Mencoba bertindak berbeda dari biasanya.

      Bukan karena suka, tetapi saya pikir saya harus berubah dan bergerak ke arah berlawanan.

      Jadi, saya paham tentang "enaknya" berada di balik layar..

      Hahahahaha…

      Reply
    • 😁 dan saya juga mo menambahkan komentar lagi, Mas. Dibalik bahan tulisan (Tentang Mba Eno) yang inspiratif. Cara penulis menyampaikan tulisan inipun sebenarnya sangat inspiratif dan memotivasi.

      Eh ya, satu bocoran informasi tentang Mba Eno, Dia masih muda. Karena saya tangkap itu waktu berkomentar di postingan tentang Si Kesayangannya, yang di foto dari belakang (meski dari belakang, masih bisa kita terka dia berada di rentang usia berapa) dan Mba Eno bilang dia seumuran dengan Si Kesayangan πŸ˜‚ (dan itu juga yg bikin saya kagum, masih muda udah menginspirasi)

      (Semoga Mba Eno kupingnya gak gatel-gatel karena lagi di gosipin) πŸ˜‚πŸ˜…

      Reply
    • Ahemm.. terima kasih terima kasih atas pujiannya #nyengirlebar

      Yup. memang bisa diduga demikian Mbakyu. Kebetulan saya juga melihat postingan itu dan setidaknya bisa menduga rentang usia keduanya.

      (Nggak bakalan gatel kok Mbak.. dia sering bersihin kuping kayaknya, prediksi saya)

      Reply
    • wakakakakakakakaak, tengkiuuu Mbaaa Riniiiii :*
      Kusukah sekali membaca komen-komen dan tulisan Mba Rini itu, soalnya kayak punya guru Bahasa Indonesia.
      Jadi punya seseorang yang membenarkan hal-hal yang nyaris terpikir sama.

      Maksud saya juga rendah hati, kenapa pula saya tulis rendah diri yak wakakakakakakak.
      Gara-gara Kang ustadz tuh yang duluan bilang rendah diri.
      Mungkin maksudnya merendahkan dirinya, merendahkan diri dalam hal yang artian rendah hati.

      Duh ya, padahal kan artinya beda yak, tapi entah mengapa dalam pikiran sayaudah mengerti maksudnya rendah hati wakakak.

      Oh ya, saya juga dapat notice dari beberapa teman blogger yang nge WA , terutama blogger yang udah lama aktif.
      Kata mereka, memang ada dulu blogger yang karakternya kayak Eno gitu, bahkan tulisannya agak-agak mirip.

      Tapi saya pikir, ya sudahlah ya.
      Mau orang yang sama kek, mau siapa kek.
      Mungkin karena Eno berinteraksi dengan hati kali ya, jadinya saya yang aslinya suka penasaran minta ampun sama yang misterius-misterius, sama sekali nggak berpikir mau cari tahu siapa aslinya.

      Mungkin karena saya udah lumayan lama berinteraksi, dan kebanyakan memang teman-teman blogger yang penasaran itu, karena mereka baru pertama kali main ke blog Eno, jadinya ya merasa aneh kan, soalnya sangat jarang ada blogger yang kayak Eno gitu πŸ˜€

      Kayaknya sekarang hidungnya Eno yang gatel kita rumpiin hahahahaha

      Reply
    • Paling Eno bersin bersin.. hahahah.. dicurigai dia nanti kalau banyak bersin..

      Sebenarnya memang tidak penting untuk tahu siapa orang di balik layar. Malah terkadang kita kecewa kalau tahu.

      Saya sih tidak peduli juga apa dulu pernah ada atau tidak. Yang saya tahu, ada satu Creameno dengan gaya khasnya.. Kalau memang ada dua, ya makin bagus, kalau cuma satu ya ga masalah juga..

      Reply
  7. terkadang saya berpikir, "apa pendapat orang lain tentang saya?" tolong katakan padaku, seandai jelekpun tak perlu ragu untuk disampaikan.

    Reply
    • Kalau saya malah mikir lebih baik tidak tahu apa yang orang pikir tentang kita.

      Jadi kita nggak terikat dengan pandangan orang.

      Lebih bebas.. πŸ˜‰

      Reply
    • Setuju banget Bapak!
      Apalagi buat saya yang mudah terpengaruh, saya mencoba untuk tidak terlalu menjadikan penilaian orang sebagai sesuatu yang harus saya ketahui.

      Meskipun saya juga penasaran, apakah ada tulisan saya yang menyakiti orang, khususnya di kolom komentar di blog orang sih πŸ˜€

      Etapi kalau di kolom komentar blog teman-teman yang sering saya kunjungi, saya memang agak kurang ajar ya kayaknya wakakakaka

      Maapkeuunn, diri saya yang sok kenal ini wakakakak

      Reply
    • Bukankah itu memang fungsi blog.. mendekatkan yang sebelumnya tidak kenal.. Mau dengan gaya apapun, ya silakan..

      Hayuk Rey.. silakan mo komeng apapun dah..

      Reply
  8. Kayaknya harus ngetuk pintu dulu, karena ini pertama kalinya blogwalking ke blognya Mas Anton.

    Aku belum bisa kasih komentar perihal blognya Mbak Eno, karena baru 2 bulan ini aku nulis lagi di blog setelah setahun vakum. Tapi dari apa yang Mas Anton jabarkan, wuih.. detail sekali ya. Buatku ini bukan hal negatif, malah cara Mas Anton menganalisa sekilas mengingatkanku dengan karakter Sherlock di serial Sherlock Holmes.

    Udah beberapa kali rutin main ke blognya Mbak Eno, yang bisa aku bilang, dia humble, polyglot, dan yang paling aku suka, foto-fotonya karena aestetik. Sempet kepo juga, kayak apa Mbak Eno ini, tapi nggak nemu sosmednya.

    Reply
    • Kalo gitu, pertama welcome back ke dunia blogging Mbak Pipit.. Mari bergabung menjadikan dunia lebih baik dengan menulis..#Yuk

      Kedua salam kenal yah… Blognya mbak Pipit bagus tuh, saya suka bacanya

      Waduh Sherlock Holmes.. keren amiir… wakakakakak…Cuma aku nda punya cangklong dan kaca pembesar, piye nih..:-D

      Yup… Memang begitulah adanya soal estetika fotonya juga bagus banget… Keponya diilangin ajah.. hahaha.. soalnya kepo tidak terpenuhi malah bikin penasaran terus.. hahahah

      Reply
    • Dulu ada IG nya, isinya cuman tempat-tempat traveling yang dia datangi, kurang lebih sama dengan di blognya, tapi sekarang udah di deactive.

      Etdaahh, kenapa pula sayah scroling komentar dan balas-balasin kek admin blog ini wakakakaka

      Reply
    • Lowongan admin terbuka lebar kok Rey… Enak saya, yang punya bisa bocan hahahahaha…

      Saya malah lum pernah nemu IGnya (nggak nyari soalnya)

      Reply
  9. Saya pun, ketika tahu kak Eno menutup diri atas privasinya, saya tidak berniat untuk mencari tahu. Kak Eno pribadi yang baik dan humble. Saya dapat banyak sudut pandang baru bukan hanya dari kak Eno sendiri, tapi kesayangannya 😁

    Tulisan Mas Anton keren. Awalnya, saya pikir akan mengulik bak netijen. Tapi langkah yang baik untuk membiarkan hal yang seharusnya tetap begitu.

    Reply
    • Bukankah itu yang terpenting mas Rahul.. Kita bisa belajar sesuatu dari sana. Nggak penting juga siapa orangnya.

      Kalau dia tidak nyaman untuk diketahui, ya nggak papa juga.. kan tetap bisa berteman.

      Nggak lah mas Rahul.. saya pan netijen yang baik dan benar.. hahahaha.. Boong deh. Cuma memang kebiasaan saya berteman ya begitu, selalu mencoba menerima apa adanya.

      Reply
  10. Saya speechless euy baca tulisan ini…

    Pertama, karena cara Mas Anton menulis keseluruhan opini tentang Creameno, cakep banget. Struktur setiap kalimat rapi dan mudah dimengerti. Saya harus belajar lebih banyak nih perihal menulis dari Mas Anton.

    Kedua, semua yang dijabarkan Mas Anton (dan teman-teman lainnya) adalah suara hati saya pribadi tentang blog dan Mba Eno sendiri. Awalnya juga saya penasaran dengan sosok asli Mba Eno. Tapi lama-lama saya nggak merasa rasa penasaran itu necessary. Saya udah cukup nyaman dan hepi membaca setiap tulisannya yang sederhana, tapi sejujurnya cukup kompleks kalo dipikirin lebih dalam hahaha

    Mungkin cara nyaman Mba Eno berinteraksi dengan kita adalah seperti ini, jadi saya juga ikut nyaman berteman dengannya (:

    Buat Mba Eno kalo kebetulan baca komen ini, stay true to yourself ya! Thank youu for being who you are, makasih udah banyak menebar cinta di blogsphere ini 😊

    Reply
    • Untung masih bisa ngetik ya Jane, jadi biar speecless, masih tetap bisa nulis.. hahahaha… Makasih makasih atas pujiannya, saya juga masih harus banyak belajar…

      Yup, saya pikir saya menuliskan hal yang sama yang dirasakan banyak blogger terhadap Creameno…

      Rasanya sih Mbak Eno pasti baca komentarnya, cuma nggak nongol sajah..

      Reply
  11. Setuju sama mas Anton. Blog Creameno benar benar memberikan warna dalam kehidupan per-blogging-an saya yang sudah sekian lama hiatus. Mampir ke blog Eno dan membaca curhat curhat sederhananya atau pandangannya akan hidup serta etos kerjanya yang juara membuat orang pasti senang dengan Eno. Eno membuat pembacanya merasa spesial.

    Mengenai sosoknya yang misterius, menurut saya itu pilihan dari Eno yang patut kita hargai. Mungkin dengan kondisi sekarang, Eno lebih leluasa bercerita dan menyampaikan kisah kisah menariknya ke kita.

    Reply
    • Benar mas.. saya pikir sebenarnya saya menuliskan apa yang juga dirasakan banyak orang. Melihat komentar yang masuk semua senada membuat saya yakin bahwa penilaian saya tidak salah…

      Pasti, memang begitulah seharusnya seorang kawan.. Menerima dan menghargai..

      Reply
  12. Pak Anton, postingan kali ini mewakili isi hati saya, hehehe.

    Mba Eno terbilang baru di dunia blogging tapi sudah memberikan banyak inspirasi dan warna baru. Jarang ada blogger yang seperti itu.

    Mengenai jati diri yang tertutup, ini malah bikin poin plus. Hal ini malah membuat orang suka dengan tulisannya bukan karena siapa dia dan eksisnya Mba Eno di medsos.

    Semoga dunia blog makin banyak blogger yang seperti ini ya Pak. Nggak cuma mengejar uang saja tapi juga ada postingan organik yang bisa menambah pertemanan di dunia maya.

    Reply
    • Dan, komentar mbak Pipit ini menambahkan keyakinan bahwa penilaian saya sudah tepat banget…

      Betul sekali.. pada dasarnya seorang penulis harusnya dinilai berdasarkan hasil karyanya dan bukan karena "siapanya".

      Aaamiiin.. saya juga berharap demikian karena semua akan memberi warna bagi dunia blogging Indonesia, seperti yang juga sudah Mbak Pipit lakukan juga.. (hahahaha.. saya sering jadi jelangkung kesana loh mbak.. wkwkwkw)

      Reply
  13. Hi mas Anton, langsung berkunjung kemari dari blog mba Eno.

    Luar biasa analisanya. Mengundang ingin tahu, tapi sekaligus jenaka. Kalau tidak melihat latar belakang penulis, mungkin saya sebagai pembaca bisa berkesimpulan bahwa penulis begitu terobsesi dengan sosok yang sedang ditulis #eh. Hehehe…

    Tapi terus terang saya juga senang dengan tulisan mba Eno, lepas dari sosok misteriusnya, membuat saya rajin blogwalking di blog teman-teman berplatform blogspot. Ternyata banyak yang renyah-renyah tulisannya. Seperti mas Anton yang blognya ternyata…wow banyak. Bisa handel semua sepertinya perlu banyak mengambil ilmunya, nih.

    Salam hangat.

    Reply
    • Salam hangat kembali…. Selamat datang.. Selamat bertemu

      Obsesi yah.. wakakaka… Mungkin karena begitulah saya mbak. Biasanya kalau nulis yang seperti ini, saya butuh waktu untuk "mempelajari" dan nyari "klik"nya dulu, baru menulis. Jadi, kayak orang mengamati (mirip stalking jadinya). Tidak heran kalau dipandang sebagai obsesi.

      Iyah, saya juga suka berkelana ke blog-blog yang tetap memakai subdomain blogspot. Sebenernya disana justru saya nemuin banyak harta karun karena banyak pemikiran baru dan juga tulisan yang asyik-asyik…

      Soal blog banyak, halah.. yang ada sebenernya keteteran dan terpaksa ada yang terabaikan karena keterbatasan waktu… Bukan sesuatu yang patut dibanggakan

      Reply
  14. senang mengenal mba eno meskipun sebatas dunia maya. tapi aku merasa sudah seperti bertemu layaknya ketemu temen di dunia nyata
    blog nya sebagai wadah "diary online" yang mengalir dengan bahasa yang sederhana dan apa adanya, plus orangnya baikkk
    sukses terus buat mba eno

    Reply
    • Met sukses juga untuk Ainun #wakilinmbakenojawab

      Yup, bisa dilihat dari komentar senada dari semua rekan-rekan blogger, memang itulah Mbak Eno…

      Reply
  15. wuaaaaahh. Analisis yang luar biasa mas Anton!! Pas baca pos Kak Eno tentang Mas Anton yang nulis tentang kak Eno (halah tata bahasaku amburadul), aku langsung penasaran melipir ke mari.

    Aku setujuu banget sama empat kata yang disebutkan sama Mas Anton. Aku kepoo berat looh sama sosoknya kak Eno cem mana. Tapi sulit mencari jejak digitalnya karena cluenya cuma orang Indonesia yang sekarang tinggal di Korea dan namanya sama sekali ga ketauaan. Cuma tau kalau dipanggil Eno sama sohibul-sohibulnya. Terus aku jadi ikut-ikutan daripada manggilnya "Heh" kann ga sopan ya HEHEHE

    Untuk poin inspiratifnya sih super agree!!! Kayanya hampir semua tulisan yang Kak Eno buat tuh inspiratif semuaaa. Bikin muter otak, nambah wawasan, dan jadi punya sudut pandang lain akan suatu hal!!! Makanya seneng deh berkunjung ke blog kak Eno! Terus sering lihat komen Mas Anton di sana….

    Lastly, douzo yorishiku Mas Anton!! Soalnya ini first komenku di sini HEHEHE

    Reply
    • Hahahaha…. tata bahasanya bagus kok…

      Kalau saya malah tidak mau mencari apapun terkait dia Frisca. Saya takut mengganggu "kenyamanan"nya. Lagipula, perbandingan resiko dan manfaat dari mengetahui hal itu, gedean resikonya.

      Coba kalau dia merasa tidak nyaman dan brenti ngeblog… aku kehilangan bacaan bagus dong.. wkwkwkwkw

      Iyah.. aku banyak maen kesana, tempatnya menyenangkan dan yang punya sama menyenangkannya.

      Salam kenal juga Frisca.. Bahasa Jepangnya bagus..

      Reply

Leave a Reply to Rini Uzegan Cancel reply