Tema Lingkungan : Tidak Bisa Dianggap Remeh Ternyata

Tema Lingkungan : Tidak Bisa Dianggap Remeh Ternyata

 

 

Owhhh….

 

Kata itu tidak terasa keluar dari mulut memandang statistik di Google Adsense, Search Console, dan Analytics. Bukan karena terjadi peningkatan drastis sehingga saya terkejut. Seperti dalam tulisan sebelumnya, memang terlihat perbaikan dalam segi trafik dan penghasilan di semua blog setelah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia dilonggarkan pemerintah.

Cuma, ada satu blog yang membuat saya kagum dan terpukau melihat performanya. Padahal, blog itu mengusung tema yang tidak populer baik di dunianya kaum blogger atau di dunia nyata. Blog yang satu ini mengusung tema lingkungan.

Percaya tidak bahwa jarang sekali ada blogger Indonesia mau membahas tentang lingkungan sebagai niche yang dipilihnya. Berdasarkan pengalaman menjelajah dunia blog di Indonesia, tema lingkungan bukanlah favorit para blogger Indonesia.

Mayoritas blogger senior tidak akan menyarankan tema yang satu ini sebagai penghasil trafik atau uang. Umumnya, wisata, kuliner, traveling, otomotif, politik, tutorial blogging adalah tema yang disarankan diusung supaya blog laku dan jadi sumber duit.

Sayangnya, saya bukan orang yang biasa patuh. Bahkan, terhadap atasan sendiri, menentang itu sudah menjadi salah satu trademark yang kerap saya lakukan. Jadi, dengan keras kepala, saya tetap membuat dua buah blog yang memakai tema lingkungan sebagai dasarnya.

Keduanya benar-benar berisi tulisan tentang lingkungan saja. Bukan gado-gado alias campur aduk dan tulisan benar-benar memakai tema yang nggak ngetop itu saja.

Dua blog. Bukan satu. Seperti biasa, karena terlalu serakah, satu “agak” terurus, satu lagi, belum sempat diurus. Satu memakai subdomain Lovely Bogor, satu memakai TLD (Top Level Domain).

Jeleknya, karena kebandelan pemiliknya, keduanya tidak pernah dipromosikan kemana-mana. Maklum lah, saya sudah terlalu malas promosi.

Parahnya lagi, sejak terhantam badai yang disebabkan algoritma Google, saya mengabaikan saja keduanya. Tidak diisi tulisan baru. Tidak ditengok. Keterbatasan waktu dan tenaga membuat perhatian tercurah pada blog lain.

Pada saat pandemi Covid-19 mulai situasi tambah parah. Di pikiran bahkan nama blog itu tidak pernah terlintas. Pilihan saat itu jatuh pada blog “santai bin santuy” seperti Umum Sekali dan Si Anton saja.

Lebih rileks dan tidak perlu mikir banyak.

Hari ini, saat sudah mulai nyaman dengan situasi “New Normal” versi sendiri, saya melongok sejenak performa semua blog. Satu persatu. Menelaah dikit, nggak banyak, perkembanganya berdasarkan data ketika fasilitas dari Google tadi.

Kaget.

Seharusnya sih tidak karena saya sudah memprediksi bahwa suatu waktu tema lingkungan akan menjadi salah satu yang populer dan banyak dicari.

Cuma, mungkin karena saya sudah terlalu lama tidak mengacuhkannya, jadi begitu melihat datanya, ya kaget. Pake banget.

Salah satu blog bertema lingkungan tadi, http://www.lingkungan.lovelybogor.com melebihi ekspektasi saya. Jauh banget.

Blog yang sejak Januari 2020 dianggap memusingkan, ternyata justru yang performanya paling baik. Bahkan, selama PSBB. Pada saat New Normal atau PSBB yang dilonggarkan, performanya malah meningkat melebihi masa sebelum Algoritma Google.

Begini penampakan statistiknya via Google Search Console.

Tema Lingkungan sangat tidak bisa dipandang remeh sama sekali
Statistik Blog Lingkungan Hidup – Google Search Console

Dan itu semua melalui mesin pencari karena tidak pernah dipromosikan ke medsos sama sekali. (Maaf angkanya ditutup karena takut dipandang sombong dan pamer. Metriknya bukan puluhan atau ratusan yah)

Angkanya bahkan mendekati induknya atau blog utama di semua blog yang saya punya, Lovely Bogor, baik dalam segi trafik sampai penghasilan.

Tema Lingkungan yang dianggap remeh ternyata banyak pembacanya
Grafik Google Adsense untuk Lovely Bogor Network

Peringkatnya tepat di bawah blog utama.

Ouch….

Merasa bersalah jadinya sudah mengabaikan yang satu ini. Pingin getok kepala sendiri karena kurang yakin terhadap prediksi sendiri juga. Padahal, blog dengan tema lingkungan satunya, Maniah Hijau pun meski sudah tidak diisi hampir (atau lebih dari) setahun saja tetap punya pengunjung.

Kok saya bisa begitu bodohnya dan tidak percaya dirinya terhadap pilihan jalan sendiri.

Analisa, atau bisa disebut juga cocokologi terhadap perkembangan ini adalah :

1. Terjadi perubahan algoritma Google lagi dalam beberapa bulan terakhir dan saya karena sudah malas memperhatikan, tidak menyadari

2. Banyaknya anak sekolah yang terpaksa belajar di rumah menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap bahan pelajaran (kebetulan masalah lingkungan di Indonesia kan masih baru sampai tahap “bagi para pelajar”

3. Pembelajaran online menguntungkan karena siswa tidak bergantung pada buku paket seperti di sekolah dan mereka cenderung memanfaatkan internet untuk mencari informasi

4. Yang pasti, tema lingkungan memiliki pasar yang sangat luas yang mencakup para pelajar

Untuk itu, harus diakui, “SAYA SALAH”

Hantaman algoritma Google yang beberapa kali membuat ada rasa capek ditinju terus sama si raksasa.

Bagaimanapun, sebagai blogger jujur dan idealis, yang tidak cari backlink, tidak nyebar link, tidak promosi gila-gilaan, tidak mengisi iklan banyak-banyak, tidak begini dan begitu, tetapi tetap dapat hantaman, rasanya gimana gitu.

Ada rasa capek juga.

Makanya, saya memilih mengabaikan beberapa blog yang kena jurus si Google dan fokus pada blog-blog tertentu saja. Ditambah dengan pandemi yang bikin tambah ruwet.

Tapi, si blog satu ini menunjukkan kepada saya, “Bego kamu! Udah bener jalan yang dipilih, kok malah disia-siakan!”

Yah, namanya juga manusia. (Membela diri ini mah).

Yang jelas, paling tidak prediksi awal saya terbukti. Tema lingkungan memang bukan favorit, setidaknya di masa ini, tetapi ia punya pangsa yang luas, baik di saat ini dan pasti membesar di masa datang.

Semua ini berkaitan dengan perkembangan dunia dimana isu lingkungan menjadi topik penting. Masyarakat Indonesia memang masih rendah kesadarannya, tetapi bagaimanapun, mereka akan didorong oleh masyarakat lainnya untuk lebih memperhatikan lingkungan.

Semua itu akan memastikan pasar pembaca tulisan terkait lingkungan membesar dan akan terus membesar. Tema lingkungan, sekarang sudah tidak bisa dipandang remeh lagi sebagai penghasil trafik dan juga uang.

Apalagi beberapa tahun ke dapan.

Mungkin, sudah saatnya memberikan perhatian dan alokasi energi lebih banyak ke sektor ini.

Meski pertanyaan lain timbul, apakah saya masih punya cukup waktu dan tenaga.

Masalah lain yang timbul dan butuh waktu dan tenaga untuk memikirkannya.

Ruwet jadi peternak blog.

Leave a Comment