Perseteruan Indonesia-Malaysia Terbawa Ke Kolom Komentar Blog

Perseteruan Indonesia-Malaysia Terbawa Ke Kolom Komentar Blog

Lucu tetapi sekaligus ironis dan menyedihkan sebenarnya. Dua negara dengan masyarakat serumpun, bertetangga, bergabung dalam organisasi yang sama, tidak dalam keadaan berperang, tetapi seperti menyimpan api dalam sekam. Indonesia dan Malaysia nama kedua negara itu.

Entah darimana asal bara permusuhan itu berasal, banyak anggota masyarakat kedua negara itu seperti menyimpan dendam dan rasa permusuhan satu dengan yang lain. Di ajang olahraga, seperti bulutangkis dan sepakbola, sikap permusuhan itu sangat bisa terlihat jika atlet kedua negara bertanding.

Jika hanya “permusuhan” antar atlet yang bertanding, hal itu adalah hal yang wajar. Rasa permusuhan bisa ditumpahkan dalam bentuk semangat tinggi untuk mengalahkan lawan. Sayangnya, perseteruan Indonesia-Malaysia itu sering merembet pada sisi lain.

Tidak terhitung bentrokan, perlakuan tidak simpatik dari kedua belah pihak, sampai kecurangan dilakukan sekedar untuk “mengalahkan”.

Sesuatu yang patut disayangkan.

Sikap permusuhan seperti itu juga ternyata juga bisa terlihat di kolom komentar salah satu blog, yang meski berbasis blogspot tetapi lumayan bagus peringkat Alexanya, Defense Studies.

Blog yang bertema militer dan industri pertahanan ini sebenarnya tempat yang menarik. Berbagai informasi dari dunia militer cukup banyak, meski mayoritas (diperhalus – “semua) isinya merupakan re-posting dari berbagai sumber.

Bisa menjadi ruang untuk berinteraksi bagi para pengamat dan penggemar kemiliteran.

Sayangnya, kalau melihat kolom komentarnya, bukan diskusi apik yang terlihat. Yang ada umpatan, lemparan kata-kata kasar menghina, kotor bersliweran. Tidak dari kubu Malaysia saja, tetapi kubu Indonesia pun tidak kalah garangnya.

Perseteruan Indonesia-Malaysia pun rupanya merambah dunia blogging.

Bukan sesuatu yang aneh sebenarnya terjadi pro dan kontra serta adu argumen di kolom komentar, terutama di blog luar negeri. Hal itu adalah sesuatu yang biasa terjadi mengingat unsur freedom of speech, atau kebebasan berpendapat tetap dijamin undang-undang.

Yang mengherankan, menyebalkan, dan ironisnya adalah tidak ada adu argumen yang menarik. Yang ada adalah usaha mengerdilkan dan menghina.

Sepertinya tujuan dari mereka yang terlibat bukanlah untuk mendapatkan ilmu atau bertukar pikiran. Hampir bisa dipastikan, mereka yang berkomentar datang ke sebuah tulisan dengan berharap ada “musuh” dari Malaysia atau Indonesia yang datang untuk dihina dan dicaci maki.

Lucunya adalah tulisan tentang apa saja atau tentang militer dari negara mana saja, perdebatan akan selalu ditarik menjadi antara Indonesia Vs Malaysia saja. Caci maki akan terlontar dari kedua kubu saja dan tidak akan melibatkan mereka yang berasal bukan dari kedua negara tersebut.

Sesuatu yang sangat disayangkan bahwa sesuatu yang sebenarnya menarik dan berpotensi menghasilkan kebaikan justru berubah menjadi ajang pemuasan ego dan menghina.  Justru, perseteruan kedua negara seperti diperuncing demi sesuatu yang sebenarnya tidak jelas.

Pisau peperangan seperti diasah terus setiap hari di blog ini.

Perseteruan Indonesia-Malaysia Terbawa Ke Kolom Komentar Blog

Sangat disayangkan.

Ironis.

9 thoughts on “Perseteruan Indonesia-Malaysia Terbawa Ke Kolom Komentar Blog”

  1. Wah, baru tahu ini blogger juga bisa ramai seperti di medsos mainstream macam fb, twiter, ig, bisa bertarung pendapat bak perang.

    Hmm, biasanya para blogger itu tenang dan santun bila berkomentar ya. Tapi ini koq agak berbeda.

    Jadi kepo nih

    Reply
    • Ember.. saya juga bingung. Mungkin yang komentar bukan blogger dan berasal dari masyarakat umum, makanya perseteruan menjadi jadi

      Reply
  2. Kalau di IG lumayan sering lihat adu komentar seperti ini (antara ID dan MY) tapi baru kali ini saya lihat di blog ada yang adu komentar 🤦‍♀️ saya juga heran mas, setiap kali orang-orang adu komentar saling menjatuhkan negara yang notabene kebanyakan kalau nggak dari ID ya dari MY, mana adu komentarnya di akun ASEAN 🥴 alhasil orang-orang dari negara ASEAN lainnya hanya bisa memperhatikan kericuhan yang ada ~

    Mungkin yang lihat pun berpikir, ini orang ID sama orang MY kenapa ribut terus sih? Hihihi 🤭 semoga semakin ke sini yang hobi ribut ribut especially di kolom komentar bisa sadar kalau hal itu cuma bisa mencoreng nama negara. Nggak guna juga saling menjatuhkan, harusnya saling mendukung satu sama lainnya 😁

    Reply
    • By the way akun ASEAN yang saya maksud itu yang di IG, ada akun terkenal membahas soal kelebihan negara-negara ASEAN. Tapi setiap kali yang dibahas ID / MY pasti deh banyak pembully-nya 🤦‍♀️

      Reply
    • Bingung Mbak Eno.. kenapa kok rusuhnya nih orang dua negara saja? Kenapa ga sekalian melibatkan semua warga Asean biar berantemnya ga ngebosenin..:#wkwkwkwkwkw

      Mudah-mudahan ya mbak bisa pada sadar ga ada gunanya begitu

      Reply
  3. Mungkin yang suka saling serang diajak jalan2 bareng aja yah.. main ke Bali dulu trus diajak main2 ke KL. Pasti pada baekan 🙂

    Reply
    • Kayaknya bagusan disiapin ring tinju saja Bang, terus suruh berantem sendiri disana. Daripada nyebar virus permusuhan terus.. 😀

      Reply
  4. Saya baru tahu Pak, ternyata topik militer dan industri bisa menarik trafik dari perang komen hahahaha.

    Saya tahunya blog demikian yang tentang agama.
    Dulu sebelum aktif ngeblog, saya sering banget pelototin perang komen masalah agama.

    Di blognya Jonru, sama ada juga tuh blog agama lain yang juga membahas tentang muslim.

    Nggak dipungkiri, kadang mempelototin perang komen itu seru juga (buat yang kurang kerjaan kayak saya dulu wakakakaka).

    Selain itu juga mengenai MLM khususnya Oriflame dan semacamnya.
    Dulu tuh membahas masalah demikian bakal jadi sarana perang komen baik para oriflamers dan kubu musuh MLM 😀

    Dan nggak dipungkiri, itu membawa trafik yang lumayan banget.
    Tapi ya gitu, konsekwensinya bisa-bisa membahayaka branding dan blog kita sih 😀

    Tapi apapun itu, memang sebisa mungkin kita menjaga jari kita untuk tidak meninggalkan kata-kata yang buruk, even di tulisan buruk sekalipun.

    Karena dibaca aja nggak enak, apalagi ditulis 😀

    Reply
    • Sebenernya sih, kalau perang komen, saya nggak masalah. Dengan catatan, komennya itu nyambung dengan diskusi dan ada isinya. Debat juga bukan sesuatu yang saya permasalahkan.

      Cuma kalau perang komentar isinya hanya saling menghina saja, rasanya hal itu sih tidak pantas dilakukan.

      Saya sendiri suka berdebat dan berdiskusi panjang lebar. Panas ga papa. Cuma kalau menghina atau mencaci maki sih, ya nanti dulu. Eman-emang mulut dan pikiran saya

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply