Ups.. Bagi pembaca Maniak Menulis, pasti agak atau mungkin sangat terheran-heran kalau melihat image yang dipakai untuk tulisan ini.
Biasanya, setiap tulisan di blog ini menggunakan foto/image sebagai ilustrasi saja, tetapi untuk yang satu ini fotonya seorang pedagang donat kentang menjadi pembuka postingan ini.
Aneh. Pasti ada rasa itu karena blog ini jelas bukan tentang kuliner, bukan juga tentang traveling atau bisnis.
Tapi, image di atas adalah salah satu dari arah kegiatan ngeblog saya selama pandemi Covid-19 di dunia ini. Foto itu adalah sebuah dari beberapa foto sejenis yang saya buat untuk program #BantuPromo.
Iyah #BantuPromo ….
Disebut program ya program, tetapi sebenarnya lebih kepada dorongan hati sendiri selama melihat perkembangan di dunia terkait dengan wabah Corona. Sudah lebih dari tiga minggu terpaksa saya harus Work From Home alias bekerja dari rumah karena kantor tempat bekerja memutuskan untuk menyuruh semua karyawannya #Staysafe dulu.
Mau tidak mau, karena di rumah, saya banyak menonton televisi dan mendengar curhatan dari banya orang mengenai dampak Corona bagi kehidupan. Para ojol, para buruh yang di-PHK, dan para pedagang yang kesulitan karena mereka susah berjualan.
Pada akhirnya, hal itu membuat risih juga di hati.
Saya memang aman karena perusahaan tetap membayar gaji. Tinggal di rumah juga cukup menyenangkan dan menenangkan hati.
Tetapi, melihat tukang sayur atau pedagang keliling yang lewat depan rumah, dan berbagai berita kesulitan hidup banyak orang membuat saya kesal dengan diri sendiri.
Saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu dan hanya bisa melihat. Memang, teman-teman semasa SMA dulu mengadakan bakti sosial dengan membagikan sembako bagi para warga yang mengalami kesulitan.
Sayangnya, karena dilakukan dari jauh demi kepatuhan terhadap #socialdistancing membuat kurang terasa. Apalagi jumlahnya juga tidak seberapa.
Tetap, ada rasa “kurang” dalam hati.
Sayangnya, saya cuma seorang blogger saja, selain seorang karyawan, dengan kemampuan sangat terbatas untuk menghadapi situasi seperti ini. Bukan seorang dokter, perawat, atau mereka yang bisa turun langsung memberikan bantuan.
Alhasil, akhirnya saya agak mutung sendiri. Bahkan, untuk mengisi blog sendiri juga malas karena merasa seperti tidak bisa memberikan kontribusi apa-apa bagi masyarakat.
Menulis tentang cara pencegahan Corona juga rasanya tidak pas. Tidak nyaman.
Sampai saat itulah, terbersit sebuah pemikiran kecil. Ide ini lahir saat saudara yang punya hotel, yang websitenya saya buat, meminta bantuan untuk membuatkan banner untuk promosi karena pengunjung hotelnya berkurang.
Dan, dengan senang hati saya kerjakan.
Dari sanalah kemudian tercetus ide #BantuPromo tadi. Kenapa tidak saya tawarkan kepada mereka-mereka yang sedang kesulitan memasarkan dan menjual produknya?
Jaringan blog Lovely Bogor punya pengunjung yang lumayan, ribuan perhari. Artinya disana ada orang-orang yang mungkin bisa membeli. Bukan berarti pasti memberi, tetapi setidaknya saya bisa membantu menjadi penyambung lidah dari para pedagang, terutama warga Bogor yang sedang kesusahan.
Saya bisa memanfaatkan semua blog yang saya punya untuk setidaknya memperkenalkan produk atau dagangan mereka.
Dengan begitu setidaknya membantu memperluas jangkauan mereka dalam menjaring pembeli. Teorinya, kemungkinan mereka bisa menjual menjadi lebih besar, karena memang itu tujuan promosi.
Tentunya, TANPA BIAYA alias GRATIS. Namanya bukan membantu kalau masih mengharapkan bayaran.
Jadi, mulailah saya mengolah #BantuPromo tadi.
Banner ini saya share ke berbagai komunitas Bogor di Facebook, Twitter, atau lewat grup WA. Siapa saja bisa menghubungi saya untuk dipasangkan iklan, yang untuk sementara ini masih di blog Lovely Bogor saja.
Saya juga minta beberapa kawan membantu menyebarkan banner yang ini.
Hasilnya ternyata lumayan juga. Paling tidak hari ini, hari pertama #BantuPromo tayang, sudah ada 10 orang yang meminta agar usaha mereka bisa dipromosikan. Bervariasi sekali orang-orangnya, mulai dari tukang soto mie yang tidak bisa berdagang, sampai penjual produk ayam beku.
Mereka hanya diminta mengirimkan foto, alamat, no kontak, serta sedikit penjelasan mengenai produknya dan bagaimana cara pemesanan.
Agak repot memang akhirnya, karena ada yang lebih suka pakai WA atau kolom komentar di Facebook. Tetapi, karena memang tujuan saya membantu sebisa mungkin, saya terima semuanya.
Dan, saya mengerjakannya seorang diri dari membuat banner, mengedit foto, dan berkomunikasi dengan mereka.
Dari sepuluh yang meminta, baru 4 yang selesai terpajang di halaman Direktori Usaha atau #BantuPromo blog Lovely Bogor. Harap maklum, baru pertama kali, kemudian harus mengedit foto yang kadang blur dan ga jelas, membuat banner, dan jangan dilupakan harus bantu bebenah rumah karena titah kumendan selama WFH juga harus dihitung.
Ribet dan ruwet.
Capek juga.
Hanya saja, saya senang.
Setidaknya, meski harus terpaksa berada di rumah, saya bisa mencoba berperan serta dalam membantu kehidupan orang lain. Memang bukan secara materi dan secara langsung, tetapi setidaknya memberi sedikit harapan kepada orang lain yang lebih susah dari saya.
Tidak banyak.
Hanya kecil saja.
Saya sedikit berharap (tidak banyak, harapan yang sangat kecil tadi mungkin bisa membuat mereka tahu bahwa ada manusia lain yang peduli kepada dirinya. Bahwa, mereka tidak menjalani masa susah ini sendirian.
Dengan begitu, mereka punya semangat sedikit lebih untuk terus bertahan di tengah situasi yang buruk seperti sekarang.
Dan, yang pasti, manfaat program #BantuPromo ini, terasa sekali bagi saya. Saya merasa bisa “terlibat” dalam usaha membantu meski dari dalam rumah. Perasaan “berguna” bagi sesama ada hadir dalam hati.
Meski hasilnya tidak pasti dan tidak jelas, saya akan terus mencoba membantu mereka dengan bidang yang saya kuasai, ngeblog dan marketing.
Untuk sementara masih Lovely Bogor saja, tetapi bukan tidak mungkin blog yang lain akan juga terisi dengan foto-foto seperti dalam postingan ini. Fan Page Lovely Bogor, Instagram, Twitter saya pun sudah dipergunakan untuk hal ini.
Sangat mungkin, blog Umum Sekali dan yang lain akan dipergunakan juga untuk tujuan yang sama, setidaknya selama masa pndemi Covid-19 ini masih ada.
Setidaknya, blog-blog itu bisa berguna dalam membantu orang lain, dan bukan sekedar sebagai wadah mencari recehan bagi pemiliknya.
Tidak terasa juga, hal kecil tersebut membantu saya merasa lega kembali dan bisa menulis di blog dengan agak panjang lebar seperti sekarang.
Siapa tahu saja, ada rekan sesama blogger yang mau juga meluangkan waktu dan tempat di blognya untuk melakukan hal yang sama.
Memberikan bantuan kecil kepada sesama yang sedang dalam kesulitan, yang pastinya sangat banyak di saat ini.
Bogor, 10 April 2020
Hi mas Anton, apa kabar? Semoga sehat selalu, ya 😀
Salut sama ide berlian mas, pasti beliau-beliau di sana akan sangat terbantu karena sudah dipromosikan usahanya oleh mas. Meskipun mungkin hasilnya belum terlihat dalam waktu dekat, tapi saya yakin pasti akan ada hasil bagusnya kelak :>
Karena ide #bantupromo ini, saya jadi kepikiran untuk bantu usaha makanan yang di Bali juga. Hehehe. Semangat terus mas Antooon, meski lelah, semoga akan menjadi berkah bagi mas dan orang banyak 🙂
Halo Mbak Eno.. (Maklumin yah ga tau nama aslinya)
Hayuk atuh kita coba bantu sebisa kita dengan kemampuan yang kita punya. Siapa tahu bisa meringankan sedikit beban mereka.
Apalagi Bali termasuk yang paling terdampak secara ekonomi karena industri pariwisatanya bisa dikata lumpuh.
Kemarin siang malas masak di rumah. Jadi ingat dengan gojek. Kata misua, pesan gofood aja. Sekalian ngasih kerjaan buat mereka. Sekarang orderan pasti sepi.
Kita memang harus banyak bersyukur karena masih diberi kesehatan dan rezeki untuk makan di tengah wabah ini.
Pakabar Nisa.. lama tidak bersua.
Betul sekali, bersyukur itu penting dan kita harus tetap mencoba untuk melakukan seuatu untuk orang lain., meski tidak besar.