[SERI CMBYB] #002 : Kenali Dirimu ….

[SERI CMBYB] #002 : Kenali Dirimu ....

Sesuatu yang “luar biasa” sebenarnya dan itulah yang saya rasakan saat ini. Membayangkan bahwa sepenggal kalimat yang diungkapkan 26 abad yang lalu masih mengilhami manusia-manusia saat ini membuat merinding karena kekagumannya. Belum lagi kalau membayangkan betapa kata-kata itu mengilhami ribuan bahkan jutaan orang untuk membahas, mempraktekkan, dan menginspirasi orang lain, sulit untuk tidak merasa kagum untuk hal itu.

Judul dari tulisan, yang merupakan tulisan kedua dari Seri “Cara Mengelola Blog Yang Baik” versi Maniak Menulis mengutip dan menggunakan judul, yang merupakan “penggalan”, sebagian dari kalimat itu.

“KENALI DIRIMU …”

Dua kata ini merupakan bagian dari apa yang dilontarkan oleh seorang filsuf asal Tiongkok (Cina) yang hidup antara tahun 545 SM – 496 SM (Sebelum Masehi), Sun Tzu. Kalimat lengkapnya adalah

” If you know your enemies and know yourself, you will not be imperiled in a hundred battles; if you do not know your enemies but do know yourself, you will win one and lose one; if you do not know your enemies nor yourself, you will be imperiled in every single battle.” ~ Sun Tzu

Terjemahan :

“Jika kamu tahu musuh-musuhmu dan tahu/kenal dirimu sendiri, maka kamu akan memenangkan seratus pertempuran; Jika kamu tidak tahu musuhmu tetapi tahu/kenal dirimu sendiri, kamu akan memenangkan satu pertempuran dan kalah satu juga; Jika kamu tidak tahu/kenal musuh-musuhmu dan dirimu sendiri, kamu akan kalah dalam setiap pertempuran” ~ Sun Tzu

Begitulah kira-kira apa yang dikatakan filsuf yang sekaligus seorang jenderal dari Tiongkok kuno itu.

Pelajaran yang diberikannya sampai saat ini bukan hanya mengilhami mereka yang bergelut di ketentaraan saja, tetapi juga diajarkan ke berbagai bidang lain, seperti manajemen dan bisnis, pengembangan kepribadian, dan masih banyak bidang lain. Tidak sedikit sekolah bisnis di negara maju yang terus mengajarkan filosofi ini. Ribuan buku dibuat berlandaskan pemikiran yang berasal dari ribuan tahun yang lalu itu.

Kutipan ini merupakan salah satu bagian dari berbagai filosofi yang dirangkum dalam buku “The Art of War” atau “Seni Berperang”.

Sesuatu yang mengagumkan, bukan begitu ?

Kenali Dirimu (Dalam Dunia Blogging)

Hanya penggalannya saja yang akan dibahas dalam tulisan ini.

Bukan versi lengkapnya, karena akan menjadi sebuah tulisan super panjang, dan bahkan bisa menjadi sebuah buku.

Tetapi, meski hanya sepotong dan terdiri dari dua kata saja, bagian dari kutipan ini mencerminkan salah satu dasar dari bagaimana menjadi blogger yang baik dan mampu mengelola blog dengan baik.

Yap, saya yakin tentang hal itu.

Tidak mengenali diri sendiri merupakan sebuah kesalahan fatal yang bisa dilakukan seorang blogger. Perjalanan di dunia blognya sangat mungkin akan menjadi pendek, singkat, kacau, dan akhirnya berhenti.

Bisakah Anda membayangkan sesuatu yang seperti ini, dan memang umum terjadi di dunia para blogger.

“Anda bukan seorang ahli asuransi dan bahkan tidak punya polis asuransi, tetapi karena menurut para master blogger, asuransi merupakan niche yang memiliki harga CPC (Cost Per Click) tinggi, maka Anda memutuskan membangun blog tentang asuransi”

Bagaimana kemungkinan kejadiannya ?

Tekanan akan datang karena sebenarnya kita tidak menguasai bidang ini dan sulit menemukan ide untuk bahan tulisan. Tulisan sulit dimengerti karena hanya merupakan comot sana comot sini. Pembaca tidak mengerti juga apa yang kita sampaikan.

Yang pasti, ketidaknyamanan di hati akan menjadi salah satu batu penghalang besar yang sulit dihilangkan. Bukan sebuah hal yang menyenangkan berada di dalam dunia yang kita tidak mengerti apa-apa di dalamnya.

Pernah coba bayangkan berada di antara orang Jerman yang bercakap-cakap dalam bahasa Jerman, sedangkan Anda tidak bisa berbahasa Jerman. Kira-kira situasinya akan mirip dengan yang seperti itu.

Terpaku pada apa yang dikatakan orang lain dan tidak melihat ke dalam diri sendiri untuk mengenali karakter dari diri sendiri merupakan langkah yang bisa dikata sebagai kebodohan. Peluang kegagalan menjadi hampir 100% jika hal itu dilakukan.

Dua kata ‘Kenali Dirimu” dari Sun Tzu ini mengilhami konsep analisa SWOT – Strength/Kekuatan, Weakness/Kelemahan, Obstacle/Hambatan, dan Threat/Ancaman. Sederhana tetapi bukan main-main maknanya.

Tanpa tahu apa Strength/Kekuatan dan Weakness/Kelemahan yang kita miliki, sulit untuk berhasil. Bahkan, jangankan berhasil, untuk bisa bertahan saja sulit sekali.

Coba imajinasikan saja, ketika Anda memiliki berat 60 kilogram dan kemudian mengajak pegulat Sumo seberat 250 kilogram bertanding sumo. Hasilnya pasti sudah bisa diduga. Seorang yang bisa kenal dirinya sendiri tidak akan mau melakukannya, tetapi akan memilih untuk mengajak bertanding lari cepat.

Itulah makna dari potongan “filosofi” sang filsuf dan bahwa filosofi ini pun harus menjadi dasar pegangan dalam dunia blogging.

Pengenalan Diri Bukan Sekedar Passion

Sudah dibahas ribuan kali oleh para blogger tentang pengenalan diri sebelum memulai blog.

Tetapi …

Mayoritas terpusat dan terfokus pada kata passion atau minat.

Tidak salah sama sekali, bahkan, saya pun sependapat juga bahwa sebaiknya seseorang mengedepankan kata passion sebagai dasar dari blog dan kehidupannya di dunia blog. Benar. Tepat.

Cuma …

Tidak lengkap.

Manusia bukanlah amuba, binatang terkecil yang hanya terdiri dari satu sel saja. Manusia itu makhluk yang kompleks dan terbentuk dari banyak hal. Menyoroti hanya satu sisi saja akan mengerdilkan diri sendiri.

Dalam kaitan dengan kehidupan sebagai seorang blogger ada banyak faktor lain dalam diri sendiri yang harus dikenali/diketahui, seperti

1. Passion : sesuatu yang membuat seseorang bersemangat dan bergairah untuk melakukannya, seperti yang dirasakan oleh pemancing saat memancing, kutu buku saat membeli dan membaca buku, pelukis saat mengekspresikan dirinya di kanvas, dan sebagainya



2. Minat : ketertarikan pada satu hal yang menimbulkan passion, seperti bercerita, mengajari orang, menciptakan sesuatu yang baru, membuat perubahan, dan seterusnya



3. Waktu : manusia punya 24 jam dalam sehari dan seberapapun menginginkan lebih, hal itu tidak akan terealisasi



4. Karakter dan gaya : manusia berbeda satu dengan yang lain, tidak sama. Ada yang malas, ada yang rajin. Ada yang suka mengorek informasi secara detail, ada yang cuma sekedar garis besarnya saja. Ada yang suka panjang lebar, ada yang suka singkat



5. Pengetahuan : kapasitas dan jenis pengetahuan setiap orang juga berbeda-beda



6. Perlengkapan : perlengkapan yang dimiliki setiap blogger, tidak selalu sama, baik jenis atau kemampuannya. Ada yang memiliki akses ke jaringan internet berkecepatan tinggi, ada yang hanya mengandalkan jaringan internet mobile yang banyak blankspot-nya



7. Skill/Kemampuan : berapa banyak Anda bisa menulis setiap hari ? Mampukah Anda menulis lebih dari 5000 kata? Bisakah Anda membuat sebuah cerita bersifat storytelling/bercerita?



8. Apa maumu? Niat apa yang membuat ingin menjadi blogger?

Kesemua faktor ini akan mempengaruhi perjalanan ngeblog dan blog seseorang. Bukan hanya passion.

Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi apa yang dimiliki oleh diri sendiri dalam bidang ini kerap membuat timbulnya rentetan masalah dalam kehidupan seorang blogger.

Sebagai contoh, seorang blogger part time yang hanya punya waktu 2-3 jam sehari, dan sisanya harus dipergunakan untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Ia tidak menyadari bahwa hanya itu waktu yang tersedia bagi kegiatan bloggingnya. Kemudian, ia memiliki keinginan untuk bisa menerbitkan tulisan sepanjang 5000 kata , harus posting setiap hari, dan ingin langsung bisa mendapatkan follower sebanyak 10 ribu.

Bagaimana menurut Anda ? Seberapa berat perjalanannya?

Memang, bukan tidak mungkin, tetapi hampir pasti ia akan dihadapkan pada sebuah masalah yang berat dan rumit. Ia harus bisa memaksimalkan waktu 2-3 jam tadi, untuk melakukan riset, menulis panjang, mempromosikan diri, dan terus berulang setiap hari.

Berat dan akan sangat berat.

Contohnya memang ekstrem, tetapi itulah mengapa disebutkan bahwa pengenalan diri bukan hanya tentang passion, tetapi banyak faktor lain.

Dan, seorang blogger harus bisa mengenali hal-hal ini dalam dirinya.

Mengenali Diri Sendiri (Tidak) Melahirkan Masalah

Pernah Anda mencoba membuat daftar berisi penilaian tentang diri sendiri sebagai seorang blogger?

Saya pernah.

Daftarnya ternyata panjang juga, melebihi faktor-faktor yang tersebut di atas. Bahkan, lebih jauh lagi, ternyata daftar itu beranak pinak.

Setiap hal yang dituliskan dalam daftar itu “menelurkan” berbagai pertanyaan baru. Sebagai contoh, keterbatasan waktu yang saya miliki sehari-hari melahirkan pertanyaan berikutnya, seperti

  1. “Bagaimana supaya dengan waktu yang hanya 2 jam saja, saya bisa membuat 3-5 postingan?”
  2. “Berapa kata sebaiknya artikel yang dibuat supaya target itu bisa dipenuhi?”
  3. “Topik apa yang bisa ditulis dengan jelas dalam waktu yang ada dan tetap menarik?”
  4. “Bagaimana bisa membagi waktu 2-3 jam itu untuk mencari ide, sudut mana yang diambil, dan harus seperti apa dibuatnya?”

Masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan (masalah) lainnya. Setiap faktor yang sudah didata menggiring pada berbagai masalah lain yang menuntut untuk dipikirkan.

Sangat tidak heran kalau kemudian ada anggapan bahwa mencoba mengenali diri sendiri berujung pada lahirnya masalah-masalah baru. Dan, sepertinya, “masalah-masalah” baru itu membuat hidup menjadi lebih ruwet dan memusingkan.

Padahal, sebenarnya tidak demikian adanya.

Pengenalan terhadap diri sendiri tidak melahirkan masalah baru.

Masalah itu memang sudah ada, bahkan tanpa usaha mengenali diri sendiri itu dilakukan. Hanya saja, semua itu tidak terlihat karena kita menutup mata. Masalah-masalah itu suatu waktu akan tetap timbul nantinya.

Bedanya, tanpa mengenali diri sendiri, masalah itu akan datang tak terduga, sebaliknya kalau usaha pengenalan diri dilakukan, kita bisa memprediksi sejak awal.

Hal itu akan menghasilkan tindakan yang berbeda untuk solusinya.

Misalkan, kalau kita sudah tahu hanya tersedia waktu 2-3 jam untuk ngeblog, maka sebaiknya

  1. Tidak beternak blog atau berharap bisa menulis panjang setiap hari
  2. Menyewa jasa penulis untuk memastikan jadwal posting terisi setiap hari kalau fokusnya posting harian
  3. Mencari waktu luang tambahan untuk menulis, seperti memanfaatkan waktu istirahat
  4. Mengatur jadwal menulis dan penerbitan artikel
  5. Dan seterusnya

Mengerti tentang kekuatan dan kelemahan diri kita sendiri akan memberi kita waktu mempersiapkan langkah antisipasi sebelum masalah itu datang.

Jadi, filosofi “Kenali Dirimu”, bukan dan tidak akan melahirkan masalah baru, tetapi memperlihatkan kepada kita kemungkinan terjadinya masalah di kemudian hari.

Pada analisa SWOT tadi, filosofi “Kenali dirimu..” diwakili dua huruf S (Strength/Kekuatan) dan W (Weakness/Kelemahan) .

Butuh Waktu Dan Proses Mengenali Dirimu Sendiri

Pengenalan diri sendiri akan memerlukan waktu dan ada proses yang harus dilewati. Berapa lama dan berapa panjang prosesnya akan berbeda pada setiap individu. Ada yang cepat, ada yang lama, dan bahkan ada yang bahkan tetap tidak bisa mengenali dirinya sendiri.

Lagipula, manusia itu berubah setiap waktu. Jadi, tidak akan heran kalau hasil pengenalan diri sendiri 1-2 tahun yang lalu akan berbeda dengan hasil saat ini.

Banyak tulisan di internet yang menyarankan seseorang untuk mengenali passionnya sebelum terjun membuat blog.

Kadang membuat saya ingin tertawa juga membacanya.

Bukan apa-apa, mayoritas orang yang terjun ke dunia blogger acap kali melakukannya bukan karena passionnya mereka di bidang tulis menulis. Banyak yang hanya karena ikut-ikutan tren saja. Tidak sedikit yang karena tergiur uang. Pasti ada yang karena sekedar ingin punya buku harian.

Jarang sekali yang menanyakan kepada diri sendiri, “passion dan minat saya itu di bidang apa dan seperti apa?”.

Hal itu sangat bisa dimaklumi karena untuk menemukan dimana passion kita berada akan selalu butuh waktu. Tidak akan serta merta seseorang langsung tahu bahwa di dunia blog ia memiliki passion di bidang fotografi, makanan, jalan-jalan.

Selalu butuh waktu untuk menemukannya.

Itulah mengapa proses pengenalan diri akan selalu membutuhkan waktu. Itu juga yang menjadi alasan mengapa dalam banyak tulisan sebelum ini, saya pernah menyebutkan, kalau Anda mau jadi blogger, langsung saja buat blog dan mulai menulis.

Pakai yang gratisan saja dulu.

Semua itu karena saya menyadari kalau seseorang yang belum sama sekali pernah menjadi blogger, hampir pasti butuh waktu untuk belajar dan menemukan passionnya. Dan, semua itu hanya bisa dilakukan kalau sudah dijalani, dan bukan sekedar membaca teori.

Pengenalan Diri Adalah Proses Yang Berulang (Repetitif)

Katakanlah, Anda sudah membuat daftar mengikuti teori Sun Tzu atau memakai metode SWOT tadi 3 tahun yang lalu. Mungkin saat itu, Anda sudah menyadari perlu pemikiran metodis, apalagi kalau tujuan ngeblognya adalah untuk uang, alias sebagai bisnis.

Nah, pertanyaannya, apakah hasil analisa diri sendiri tadi masih berlaku saat ini?

Pengalaman saya mengatakan tidak.

Pertama kali saya menjadi blogger, 5 tahun yang lalu,  hanya berdasarkan niat dan satu tujuan menulis tentang Kota Bogor sebagai warga Bogor. Tanpa embel-embel.

Tidak sampai satu tahun, saya punya 2 blog tambahan. Empat tahun berikutnya, saya sendiri sampai kadang lupa berapa banyak blog yang saya punya dengan berbagai topik, mulai lingkungan sampai fotografi.

Belum lagi di awal perjalanan sebagai blogger, saya tidak memikirkan uang, tetapi sekarang justru uang menjadi salah satu target menjadi blogger.

Bisakah hasil pengenalan diri sendiri 5 tahun lalu dipakai membuat keputusan hari ini? Jawabnya tidak.

Saya harus mereview ulang agar data itu “up to date”. Tidak bisa tidak.

Kalau saya memakai data yang lama, pengambilan keputusan terkait kehidupan saya sebagai blogger akan salah.

Itulah alasan mengapa seorang blogger juga harus terus melihat ulang ke diri sendiri, dalam jangka waktu tertentu dan bertanya

  1. Masihkah niatnya sama?
  2. Apakah masalah yang dihadapi masih sama?
  3. Masih bisakah memakai cara yang sama?
  4. Benarkah waktu yang tersedia untuk ngeblog sama?
  5. Bertambahkah pengetahuan kita?
  6. Dan seterusnya

Itulah yang biasanya saya lakukan sejak 2 tahun terakhir. Setiap menjelang akhir tahun. saya akan meluangkan waktu untuk sedikit mereview ulang tentang diri sendiri dalam kaitan dengan perjalanan sebagai blogger.

Masihkah saya sama?

Penutup

Sebuah filosofi bisa bertahan “hidup” selama ribuan tahun dan masih terus mengilhami jutaan orang adalah sesuatu yang “luar biasa”. Banyak sekali pandangan orang bahkan tidak bertahan melewati satu dekade saja.

Tidak mudah juga bagi sebuah opini atau pandangan seseorang bisa begitu luas merasuki pemikiran tidak terhitung orang dari lintas bidang, ketentaraan, bisnis, dan lainnya.

Pasti ada alasannya.

Dan, kalau hal itu ditelaah, akan ditemukan satu alasan di belakangnya.

Manusia selama hidupnya akan selalu menghadapi masalah. Untuk itu, manusia akan selalu berusaha agar mereka bisa mengetahui kehadiran masalah itu sebelum masalah itu terjadi. Karena dengan begitu mereka bisa mempersiapkan langkah antisipasinya.

Bukankah itu yang menjadi dasar badan intelijen seperti CIA atau badan intelijen lainnya lahir? Untuk mengidentifikasi adanya masalah di kemudian hari.

Tidak heran juga dunia bisnis melahirkan analisa SWOT yang diajarkan terus menerus lintas generasi kepada mereka yang mau menjalaninya.

Saya belajar, secara teori tentang filosofi ini sudah lama dan dengan cara yang mudah, yaitu membaca. Sayangnya, saya belajar dan mengalami sendiri apa makna dua kata tadi, “Kenali Dirimu..” lewat cara yang “keras” juga, dan pastinya menyebalkan.

Meski secara teori sudah tahu dan paham, tetapi kegagalan saya menerapkannya dalam perjalanan ngeblog, menghadirkan banyak sekali masalah. Padahal, kalau ditelaah lebih lanjut, masalah-masalah itu “seharusnya” sudah bisa terlihat kalau prinsip sederhana itu dilakukan.

Kenali dirimu….

Dan, saya tidak melakukannya dengan benar.

Saya menolak menyadari bahwa kadang saya terkadang terlalu spontan dan mengikuti kata hati. Padahal, fakta lain mengatakan, saya hanyalah manusia yang hanya punya 2-3 jam setiap harinya untuk kegiatan lain. Itupun kadang kurang tersita untuk hal lainnya.

Keterbatasan waktu yang akut. Itu salah satu masalah utama saya sebagai blogger part time.

Seharusnya, saya tidak membuat terlalu banyak blog dan fokus pada 1-2 saja yang utama.

Efeknya, banyak sekali blog yang terbengkalai dan tidak rutin diupdate. Belum ditambah dengan ongkos/biaya yang harus keluar untuk merawat beberapa domain tanpa penghasilan.

Yang paling parah adalah rasa bosan dan lelah yang sempat menggunung. Semua ini bisa dihindari kalau saya mencoba mengenali diri sendiri secara rutin. Hal itu pasti sudah terlihat dengan jelas.

It sucks! Menyebalkan.

Mungkin karena inilah tulisan kedua ini lahir karena saya tahu betapa menyebalkannya hasil dari pengabaian untuk mengenali diri sendiri. Langkah kecil yang seharusnya bisa membuat saya menjadi blogger yang lebih baik, tetapi tidak saya lakukan.

Sesuatu yang sekarang saya akan sarankan, bagi siapapun yang membaca tulisan ini dan berniat menjadi blogger yang baik.

Kenali dirimu sebelum melangkah, kenali dirimu di tengah perjalanan, dan kenali dirimu saat tujuan tercapai.

Sudahkah Anda melakukannya?

Bogor, 19 Januari 2020

12 thoughts on “[SERI CMBYB] #002 : Kenali Dirimu ….”

  1. Panjang banget pak tulisannya, tapi saya berasa kurang. masih betah bacanya.

    Emang kita kudu kenal ama diri sendiri, jadi kita tau sampai mana kemampuan kita. dan kalau dirasa kurang, harus cari solusi agar kemampuan bertambah.

    Itu juga kalau mau nambah skill sih.

    Saya kenal diri saya Pak,
    Blogger pemalas yang punya impian selangit.

    Belajar… dan belajar.. praktek dan praktek… itu seharusnya solusi bagi saya. Tapi apa daya, saat malas melanda tubuh ini tak kuasa.

    Pelajaran no.1 buang rasa malas. hehehehe….

    Reply
    • Hahahaha.. untung yang baca ga tidur.. kalau tidur berabe…

      Nah kah, pelajaran pertama tahu.. cuma pelajaran keduanya gimana neh..

      Hahahaha.. kalau mas enjoy ya tidak masalah sih, cuma kalau punya target, hasilnya ga tercapai targetnya

      Reply
  2. Akhirnya ada series ke-duanya :))

    Saya juga masih belajar untuk mengenali diri saya sendiri as a blogger. Karena masih baru banget di blog yang saya buat sekarang ini, untung hanya satu-satunya jadi belum sampai keteteran mengurus banyak (yang mana sebenarnya urus satu saja sudah membuat sakit kepala kadang) :"D

    Bicara soal up to date pada pengenalan diri sendiri, belakangan ini saya semakin tau apa saja tema menarik yang mau saya tulis. Menarik di sini bukan dari segi ada yang baca atau nggak, tapi lebih ke saya-nya suka apa nggak menulisnya 😛 jadi saya merasa lebih terarah, dan tau mau dibawa ke mana blognya :))

    Cuma sampai sekarang saya masih bingung perihal SEO dan lain sebagainya yang sering dibahas teman-teman blog lain~ entah kenapa dibaca berkali kali tetap nggak paham hahahaah. Padahal mau tau soal DA PA, analistik dan ini itunya. Tapi setiap kali baca penjabaran yang ada, saya langsung blank dibuatnya :< alhasil saya masih berkutat pada menulis suka-suka ~ padahal ingin juga kalau tulisan saya masuk google as pengalaman 😀

    Sekian curcolan pengenalan diri saya, ditunggu series ke tiganya ya, mas :))

    Reply
    • Justru, saya pikir tulisan Mbakyu menjadi begitu menarik karena penulisnya melepaskan diri dari yang namanya SEO. Luwes, ekspresif, mengalir, dan enak dibaca… semua karena tidak terikat dengan pola-pola SEO yang kaku.

      Malah, seharusnya Mbak bersyukur tidak mengerti tentang hal itu , jadi bisa bebas menulis dengan hati.

      Soal semakin tahu mau kemana arahnya blog itu bagus banget. Saya menantikan tulisan Mbak berikutnya karena menarik membacanya

      Reply
    • wkwkwkwwk setuju!
      Jangan terlalu cepat belajar SEO, takutnya malah bikin down, karena SEO itu bikin mumet hahahahhahahahaha

      Reply
  3. Dear Bapak Anton,
    Mau komen panjang lagi, semoga nggak blank lagi hahahah

    Saya ngeblog karena saya suka dan saya yakin passion saya adalah menulis Pak.
    Insha Allah udah bener dah itu, pokoknya alasan saya ngeblog karena saya suka menulis dan menulis di blog itu mengasyikan hahahahaha.

    "Mayoritas orang yang terjun ke dunia blogger acap kali melakukannya bukan karena passionnya mereka di bidang tulis menulis. Banyak yang hanya karena ikut-ikutan tren saja"
    ABSOLUTELY BETOOLLL BANGET PAK!

    Itu yang saya bahas di postingan saya hari ini tentang blogger dan influencer.
    Zaman sekarang sangat mudah mencari mana yang benar-benar blogger sejati, i mean blogger yang apapun yang terjadi, dia tetap balik menulis di blog.

    Dan kalau mau mengejar penghasilan, dia benar-benar memperhatikan performa blog, bukan karena dapat job karena kenal agency, kenal klien, kenal ini, kenal ono.

    Ada banyak banget blog sekarang ini, bahkan yang domainnya berbayarpun, tapi empunya cuman punya doang. Jangankan peduli dengan performa, bahkan nulispun jarang, kecuali ada job semata hahaha.

    oh ya balik lagi ke saya, mengapa saya bisa mengatakan menulis di blog adalah passion saya, soalnya kalau mau ngikutin hal yang bener, saya itu sejujurnya nggak memungkinkan bisa ngeblog, suer nggak ada waktunya.

    Tapi itulah, kalau memang udah cinta, tantangan seberat apapun pasti mau dilakukan, meskipun itu terlihat tidak masuk akal 🙂

    Reply
    • Betooll sekali.. komentarnya kurang panjang… hahahahaha…

      Iyah, saya juga mengerti arah tulisan Rey kok.. cuma urat jail saya tersentuh membacanya, makanya keluar lah kata blogger abal-abal.. 😀

      Saya bisa mengerti banget bahwa Rey memang sangat menyukai menulis. Terlihat sangat ekspresif sekali saat menulis dan cenderung blak-blakan. Tidak takut dipandang "rendah" dan "nggak berkelas", tetapi justru itulah yang menjadi pembeda.

      It's ok buat saya kalau ada pandangan berbeda, paling saya jahilin saja.

      Sebagai IRT dengan dua anak, pastinya akan sangat memakan waktu dan rasanya tidak akan banyak waktu tersisa untuk menulis. Tetapi, bukankah hampir semua orang begitu.

      Blogger yang punya passion, pasti akan berusaha terus menembus batasan itu. Meski tidak jarang ia melakukan kesalahan, ia akan terus mencoba menemukan solusinya.

      Dan, itupun terlihat dari gaya Rey posting artikel yang hampir rutin dan konsisten, dalam jumlah dan juga tema yang diusung.

      Keep the good work Rey

      Reply
    • Hahahaha, saya nggak suka terlihat berkelas kayak lainnya Pak, soalnya kek wartawan ajah hahahaha.

      Saya maunya menulis sambil ngobrol aja, biar beda, biar mudah menemukan tempat, kalau bersaing dengan para penggiat website dan blogger yang senior lainnya, rasanya sulit buat bisa dapat tempat, saking mereka udah punya pondasi kuat, dan ilmu yang mumpuni dalam seputar menulis di blog.

      Jadinya blogger sok abal-abal kayak saya bakal sulit dilirik hiks 😀

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply