Pemakaian Dua Kata Bermakna Sama Menguntungkan Untuk Bersaing Di Mesin Pencari

Sebenarnya tidak bagus. Redundan, berlebihan. Dalam menulis, kita selalu diajarkan, dan memang seharusnya seperti itu, untuk memakai kata dengan efektif dan efisien. Dengan begitu, pembaca tidak perlu merasa bosan karena melihat sesuatu yang berulang.

Salah satu cara sederhananya adalah dengan tidak menggunakan kata yang sama atau bermakna sama (sinonim) dalam satu baris kalimat, kecuali kata-kata sambung, seperti dan, atau. Semua ini karena pengunaan kata yang sama atau bermakna sama tidak menambah informasi ke dalam kalimat tersebut.

Jadi, sebenarnya sesuatu yang tidak efisien.

Redundan. Berlebihan.

Tapi, saya menemukan bahwa penggunaan dua kata yang bermakna mirip pada judul, ternyata menguntungkan dalam hal bersaing di mesin pencari.

Sebagai contoh, dua kata yang artinya tidak berbeda jauh, seperti FUNGSI dan MANFAAT, yang meski berbeda, tetapi pada kalimat sering melambangkan sesuatu yang hampir sama. Sebagai contoh :

  • Fungsi Taman Kota Bagi Warga Kota
  • Manfaat Taman Kota Bagi Warga Kota
  • Tata Tertib Taman Kota
  • Aturan Taman Kota

Keduanya akan berisi informasi yang sama. Tidak akan berbeda terlalu jauh. Jadi, tidak seharusnya kata fungsi dan manfaat dijejerkan dalam satu kalimat karena berarti tidak efektif.

Hanya saja, pengalaman menunjukkan pemakaian keduanya menguntungkan karena tulisan tersebut bisa bersaing di dua buah kata kunci yang berbeda. Banyak yang menyebutkan bahwa Google sudah mampu menyeleksi hal yang seperti ini, dimana yang bermakna mirip akan digabungkan ke dalam satu halaman hasil pencarian (SERP) saja.

Tetapi kenyataan di lapangan cukup berbeda.

Banyak kata dan sinonimnya (persamaan kata) kerap masih dianggap terpisah dan bermakna berbeda.

Contohnya :

Pemakaian kata ATURAN dan TATA TERTIB, ternyata menghasilkan penghuni halaman SERP yang berbeda. 

Pemakaian Dua Kata Bermakna Sama Menguntungkan Untuk Bersaing Di Mesin Pencari

Pemakaian Dua Kata Bermakna Sama Menguntungkan Untuk Bersaing Di Mesin Pencari

Begitu juga dengan ketika mamsukkan “FUNGSI” dan “MANFAAT”, ada penghuni yang sama ada yang tidak.

Pemakaian Dua Kata Bermakna Sama Menguntungkan Untuk Bersaing Di Mesin Pencari

Pemakaian Dua Kata Bermakna Sama Menguntungkan Untuk Bersaing Di Mesin Pencari

Jadi, pemakaian dua kata yang serupa tetapi berbeda, memungkinkan persaingan di dua buah kata kunci yang berbeda pula. Memang, kalau sebuah tulisan sudah terlalu dominan, pada akhirnya mau kata yang manapun, hasilnya cenderung sama.

Tetapi, untuk persaingan di level “rendah”, memakai teknik seperti ini menguntungkan karena para pencari informasi kerap memakai kata yang berbeda-beda pula. Dan, hal ini memungkinkan sebuah tulisan yang sama bersaing di dua tempat.

Memang, tetap harus diakui tidak sesuai kaidah berbahasa, tetapi ada keuntungannya disana.

Dan, karena saya tidak merasa perlu harus berkaidah bahasa secara kaku di blog, maka saya pergunakan kebiasaan ini, kalau memang memungkinkan. Jelek, tapi lumayan berhasil bersaing di mesin pencari dan menjaring pembaca.

Mau coba?

6 thoughts on “Pemakaian Dua Kata Bermakna Sama Menguntungkan Untuk Bersaing Di Mesin Pencari”

  1. Sumpah ya, saya tuh saluuutt dan kagum banget sama para master SEO yang sudah lihai dengan kata kunci.

    Saya mah kadang-kadang saja research kata kunci lalu nerapin ke tulisan, masalah saya juga karena templatenya belum SEO friendly, strukturnya masih ga karuan di H1 H2 dst.

    Jadinya selalu kalah dalam SEO hahaha.

    Btw, makasih sharingnya pak, nggak disangka, hal-hal yang tidak terpikirkan ternyata bisa dipikirkan pak Anton lalu di share 😀

    Memang sih, kalau saya baca-baca, kebanyakan artikel yang bercokol di page one itu, bahasanya agak aneh hahaha

    Reply
    • Yah, ini mah pengalaman saja Rey. Saya juga nggak riset kata kunci.. apalagi di Lovely Bogor. Semua berdasarkan pemikiran sendiri saja.

      Soal agak aneh, memang banyak yang memaksakan supaya rasio keywordnya mencukupi.

      Ga usah kagum, Rey bisa kok. Saya saja bisa.. kenapa rey ga bisa

      Reply
  2. Bisa ya kayak gitu. Padahal secara kaidah bahasa, nggak efektif. Saya jarang research kata kunci. Masih sebatas menulis ya menulis saja.

    Reply
    • Saya juga ga riset kata kunci Mbak Nur.. apalagi di blog Lovely Bogor nggak pernah soalnya semua didasarkan pengalaman saja.

      Belajar juga dari website-website gede kalau judul kadang tidak perlu terlalu mengikuti kaidah bahasa supaya bisa menarik

      Reply
  3. Saya ga berani nyoba, hahaha.
    Ntar banyak yang protes karena pemborosan kata katanya.
    Pernah ada teman dari media sharing di WAG tentang satu berita media nasional, dia bilang "media saat ini kaya gini, menyampaikan informasi diulang-ulang, kalian yang masih ngeblog belajarlah sharing informasi secara effective" saya pikir ada benarnya. Meskipun secara keseluruhan nulis saya gayanya "sak enak e dw" soalnya pusing aja kalau ada aturan-aturan. Kalau pun ada yang negur gitu saya akan baikin dan ingat-ingat, Tapi, emang suka lupa saja.

    Reply
    • Kalau setiap pendapat orang kita dengarkan, hasilnya terkadang malah kita takut salah untuk melakukan apapun.

      Kalau saya berprinsip, biarkan kafilah menggonggong, anjing tetap berlalu. Jadi, saya jalan dengan cara yang saya mau. Bukan yang orang lain mau. EGP dengan apa yang mereka pikirkan.. hahahaha

      Reply

Leave a Reply to Nur Rochma Cancel reply