Sering Ganti Template Menurunkan Trafik Pengunjung ? Ah, Nggak Juga

Sering Ganti Template Menurunkan Trafik Pengunjung ? Ah, Nggak Juga

“Jangan sering ganti template berbahaya buat blog!” atau “Gonta ganti template menurunkan trafik pengunjung!”. Masih ingat kan petatah petitih ala para master blogger Indonesia (atau yang mengaku dirinya master).

Coba saja cari sendiri di internet, pasti masih bisa menemukan petuah dari mereka yang seperti ini, banyak banget malah.

Sepertinya, kalau mengikuti saran dari para master , mengganti template itu seperti sesuatu yang sangat menakutkan dan sebisa mungkin harus dihindari. Siapa sih yang mau trafik blognya turun? Saya juga tidak mau lah.

Jadi, tidak heran kalau ada blogger yang meskipun template blognya menyebalkan, entah penampilannya, entah loadingnya, entah susah diurusnya, tetap memaksa memakai template tersebut.

Takut kalau trafik pengunjung menukik.

Cuma, dasar bengal, saya memilih membangkang dan menentang para master itu (atau.. lagi-lagi yang mengaku dirinya master blogging).

Bukan sekali dua sebenarnya, tetapi sudah berulangkali. Buktinya saya juga menjadi kolektor template dan theme, baik untuk WordPress atau Blogspot.

Pengalaman terbaru, dan baru-baru ini terjadi adalah ketika saya, karena sudah sebal dengan template Hunted dan Optimumag buatan Kentooz pada LB Fotografi dan Lingkungan Hidup, memutuskan untuk pindah ke lain hati alias mengganti template kedua blog itu.

Alasannya, karena tampilannya tidak sesuai dengan image yang saya mau. Hanya saja,  karena sudah kadung dibeli dan belum ada uang lagi buat beli pengganti, template terus terpasang biar nggak enak lihatnya sampai beberapa minggu lalu.

Nah, setelah dana tersedia (meski agak memaksa diri sedikit) , saya memutuskan untuk segera mengganti.

Pertama-tama, saya mencoba Hitmag (versi gratis) untuk mempertimbangkan dan mencoba fiturnya dengan niatan kalau semua OK, saya beli versi pro-nya. Tetapi, kemudian, baru sebentar saya pakai, meski semua OK,  saya menemukan ada template keluaran baru di Themeforest yang lebih menarik.

Template itu lebih flexible karena berbasis Elementor Page Builder, namanya Digiqole. Harganya karena keluaran baru hanya US$ 20 saja per regular license (sekarang sudah mencapai US$ 25)

Harganya tidak beda jauh lah dari template buatan Indonesia, tetapi lebih kaya fitur dan lebih enak dilihat. Dan, saya memutuskan membeli 2 lisensi sekaligus, satu untuk LB Fotografi dan satu untuk Lingkungan Hidup.

Jadilah, saya mencoba gonta ganti template itu selama kurang lebih 3 minggu saja. Pertama memasang Hitmag, kemudian Digiqole.

Lalu, menurunkah trafik pengunjung selama itu?

Gak lah. Kata siapa pasti turun….

Justru, LB Fotografi mengalami peningkatan 25 persen dan Lingkungan Hidup naik di atas 50%. Tidak ada penurunan, selain yang rutin, yaitu di akhir pekan setiap minggu.

Pengaruh template ?

Rasanya sih bukan karena kebetulan selama proses mencoba, mengutak atik, dan mengganti template, saya tetap menulis (di atas 500 kata setiap artikel). Selama beberapa minggu itu sudah beberapa artikel baru yang mejeng di kedua blog itu.

Mungkin, dugaan saya, dan sepertinya peningkatan berasal dari update artikel dan bukan templatenya. Bukan sekedar karena ganti template.

Hanya saja, disana terlihat sekali bahwa teori ganti template = pengunjung turun tidak berlaku sama sekali. Bisa dikata sama sekali tidak ada penurunan yang terlihat, selain ketika saya lupa memasang kode Google Analytics (meski pada Google Adsense pageview (laman tayang) nya terus menaik)

Ini bukan yang pertama kali karena saya sudah mengalaminya beberapa kali di masa lalu karena saya emang orang yang bosenan dalam hal tampilan ini. Kalau tidak harus mengeluarkan uang, bisa terus menerus saja tampilan blog berubah.

Tidak selalu.

Mengenai penurunan trafik pengunjung yang ditakutkan, sangat mungkin, sang master blogger saat mengganti template, salah pilih. Mereka memilih template yang kurang bagus sehingga berpengaruh.

Tetapi, sebenarnya kalau templatenya bagus dan teruji (template di Themeforest biasanya diuji pihak pengelola sebelum dipajang), hasilnya ya tidak memberikan pengaruh buruk.

Malah saya pikir pengaruhnya baik . Selain tampilannya lebih enak dilihat, fleksibilitas dalam hal membuat layout posting, kedua blog tadi lebih terlihat “pro” (dikit saja tapinya) dan mudah diurus.

Trafik turun, yang digembar-gemborkan para master, bisa juga karena sang master lupa update dan terlalu sibuk utak atik templatenya saja.

Entahlah, tidak peduli juga penyebabnya. Bodo amat buat saya mah.

Cuma, dalam hal soal ganti template ini, berdasarkan pengalaman, terus terang saya semakin tidak percaya jargon-jargon atau petatah petitih para master yang sering menyebut gonta ganti template menyebabkan penurunan trafik.

Bukti di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.

Dan, saya pikir, hal itu terjadi mungkin karena para “master blogger” sebenarnya sedang ber-bullshit ria hanya demi mengundang pembaca, dan tidak benar-benar pernah memberikan informasi yang tepat, atau sekedar mencomot dari pandangan orang lain saja, bukan berdasarkan fakta.

Yang manapun, EGP lah. Yang penting blog-blog saya baik-baik saja setelah ganti template.

4 thoughts on “Sering Ganti Template Menurunkan Trafik Pengunjung ? Ah, Nggak Juga”

  1. Trims penjelasannya… sudah lama kepikiran ganti template saya karena loadingnya lama. Tapi karena katanya bisa menurunkan trafik saya jadi ragu2

    Reply
  2. Saya juga mau ganti template tapi masih ragu, bukan karena trafik sih, seingat saya, dulu pernah ganti template tapi nggak terlalu ngaruh di trafik.

    Meskipun banyak orang mengaku ngaruh di trafik setelah ganti template.

    Kalau menurut saya, mungkin juga bener, misal template sebelumnya dia utak atik sendiri, letak H1 h2 dan h seterusnya itu ternyata beda dengan template terbaru, secara logika kan bisa pengaruh terhadap SEO, CMIIW

    Pengen ganti tapi belum nemu yang gratis tapi bisa masukin karakter saya hahaha.
    Ya yang pink pink gitu 😀

    Reply
    • Ganti ajah.. jangan yang gratisan lha.. banyak yang murmer kok kalau mau.

      Soal warna sih gampang banget sebenarnya, cuma ganti kode dikit, template apapun bisa jadi pink

      Reply

Leave a Comment