Berkreasi Dengan Tampilan Blog Memakai Elementor

Bagi blogger jaman dulu, jaman ABG (Angkatan Babeh Gue), pasti ingat dengan blog Juragan Cipir asuhan Mbak Indri Lidiawati. Salah satu blogger yang terkenal karena sudah menginspirasi ribuan orang untuk menekuni dunia blogging, meski kemudian sang blogger sendiri memilih vakum dan pamit tanpa menyebutkan alasan.

Nah, blog itu sampai sekarang menggunakan salah satu theme atau template gratis bernama Point. Memang di dunia Wordress Self Hosted banyak sekali theme gratis yang bahkan tidak memberikan link ke pembuatnya. Salah satunya point ini.

Tampilannya seperti pada screenshoot di atas.

Bentuknya memang standar, seperti blog pada umumnya meski fitur di dalamnya termausk komplit untuk ukuran template gratisan.

Nah, sekarang lihat tampilan yang di bawah ini.

Berkreasi Dengan Tampilan Blog Memakai Elementor

Pasti, Anda akan menganggap keduanya adalah template yang berbeda.

Iya kan ?

Kalau begitu, Anda salah.

Keduanya masih template POINT. Hanya saja, yang terakhir sudah dimodifikasi dan saya memutuskan untuk berkreasi sedikit pada tampilan blog dengan menggunakan template Point sebagai dasar.

Dengan menggunakan plug in Elementor Page Builder, saya merubah halaman muka, dan halaman setiap posting.

Sangat berbeda sekali bukan ?

Padahal, saya tidak menyentuh koding dari template tersebut. Maklum lah sudah tuwir mau belajar koding lagi juga sudah males banget.

Tetapi, itulah enaknya memakai WordPress Sef Hosted. Ketersediaan plug in banyak sekali. Dari yang normal, sampai yang aneh-aneh. Dan, Elementor termasuk salah satu plug in yang saya sukai karena memberikan ruang lebih luas untuk merubah tampilan blog supaya tidak sama dengan blog yang lain, meski memakai theme yang sama.

Memang ada 2-3 plugin yang diperlukan untuk melakukan ini, dan ada konsekuensi, sepersekian detik lebih lamban, tetapi rasanya seimbang karena tampilannya menjadi tidak sama. Bukan hanya dalam warna atau susunan saja, bahkan saya bisa membuat tampilan yang hampir 100% berbeda dari aslinya.

Semua tanpa mengutak atik kode sama sekali.

Yang diperlukan hanyalah ide dan kreativitas saja untuk menyusun, dan tentunya waktu.

Mungkin bagi orang lain hal ini tidak penting, tetapi, setelah melihat di lapangan, saya pikir penting juga untuk mampu membuat sesuatu yang berbeda. Pengalaman menggunakan Viomagz buatan Mas Sugeng menunjukkan hal itu.

Viomagz itu bagus, untuk Blogspot. Bahkan dibandingkan buatan luar negeri, saya rasa punya kelebihan dan keunggulan.

Sayangnya, cuma satu. Banyak sekali yang memakainya. Penjualannya sangat bagus, dan saya brsyukur karena dengan begitu rezeki mas Sugeng tambah banyak. Cuma, ya itu tadi, setiap masuk ke blog, lagi-lagi Viomagz, lagi-lagi Viomagz.

Bukan salah mas Sugeng.

Nah, saya pikir, Elementor akan membantu memecahkan masalah “semua sama” itu tadi. Ke depannya (belum ada tanggal fix), saya merencanakan untuk memindahkan semua (atau hampir semua) blog ke WordPress Self Hosted. Karena, hanya dengan begitulah saya bisa membuat sebuah blog dengan tampilan berbeda, dan rasanya sudah terlalu malas harus belajar koding lagi.

Jadi, saya pikir pindah ke WordPress Self Hosted dan kemudian menggunakan Elementor, saya bisa berkreasi sendiri dalam urusan tampilan, tanpa harus ribet melototin kode-kode. Apalagi Elementor dan beberapa plugin tambahan yang saya pergunakan versi gratis saja, dan itu sudah lebih dari cukup.

Ada yang mau ikut?

8 thoughts on “Berkreasi Dengan Tampilan Blog Memakai Elementor”

    • Tambahkan 2-3 elementor add on supaya opsinya tambah banyak, seperti Essential Elementor Addon, atau Premium Elementor Add on. Semua yang versi gratis saja dan kita cukup pakau beberapa elemen di dalamnya saja, seperti post grid atau post list saja. Kebetulan bisa diaktifkan atau dinonaktifkan sebagian.

      Coba buat satu page saja dulu Rafi, untuk belajar penempatan elemen dan widget. Bayangkan dulu ide websitenya mau seperti apa, ada berapa bidang, dan bagian mana harus diletakkan teks, gambar, atau widget.

      Utak atik dengan sistem drag and drop..

      Kalau nanti sudah terbiasa, kita bisa membuat heading yang berbeda-beda dengan mudah kok.

      O ya, jangan lupa teori H1, H2, H3,H4, dan seterusnya. Kalau ini sudah terbiasa enak kok.

      Biasakan pakai Elementor Canvas, jadi kita mulai dari kosong sama sekali dan terus utak atik sendiri saja.

      Pertama-tama emang agak terlihat berbelit, tetapi kalau sudah ketemu caranya, mudah sekali dan menyenangkan

      Reply
  1. Belum mau, hehehehe.
    Masih banyak yang kudu dibenahi, dasar makemak ye banyak banget yang diurus.
    Mungkin karena saya fokusnya di kerjasama kali ya pak, jadi kadang semangat utak atik blog terbenam oleh semangat mengerjakan job yang ada dulu hahaha

    Meskipun jujur, ke depannya inginnya fokus ke ads aja, tapi saat ini kayaknya masih pengen branding dulu.

    Dengan job kerjasama melibatkan medsos, branding lebih bisa dibangun.

    Kalau masalah template, sejujurnya saya pengen beli yang bisa dimodiv, setidaknya bisa dimasukan karakter saya, kayak ada pinknya gitu, sekaligus banner blog saya yang norak itu wakakakakak.

    Yang punya mas Sugeng itu bagus ya, tapi memang ga asyiknya ngebosenin, dipakai banyaaaakkk banget orang.
    Tapi merajai page one google 😀

    Reply
    • Hahahahaha…. dasar emak-emak…

      Semua template bisa dimodif kok Rey… mau dibuat pink dan tidak meninggalkan banner ala Rey itu juga ga sulit. Mau di Blogspot atau di WordPress bisa dilakukan.

      Soal pageone, yah, pake template yang mana saja sebenarnya juga bisa sih. Pengalaman saya menunjukkan, selama semua "pas" mau pakai template apapun bisa ranking kok di pageone

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply