Publisher Adsense Pahlawan Devisa ? Masa Sih!

Publisher Adsense Pahlawan Devisa ? Masa Sih!

Sedang asyik-asyiknya membayangkan tanggal 22 ini akan mendapatkan kiriman via Western Union dari Google Singapura, pikiran saya tiba-tiba terusik oleh sebuah kalimat yang pernah dikatakan salah seorang anggota komunitas IAPD (Indonesian Adsense Publisher Discussion) di Google Plus yang sudah tutup. Kalimatnya sederhana dan membangkitkan semangat banyak orang.

Ia berkata bahwa “Publisher Adsense itu pahlawan devisa”.

Logikanya adalah karena pembayaran yang dilakukan Google kepada publishernya dalam dollar (meski ada yang langsung dikonversi ke rupiah) dan dilakukan oleh perusahaan di luar negeri, maka berarti ada devisa yang masuk ke Indonesia.

Jadi, para publisher layak disebut sebagai pahlawan devisa, tidak beda dengan para TKI dan TKW yang bekerja di Arab Saudi atau Hongkong.

Ketika saya coba mencari ulang pandangan ini, kebetulan sekali hasil pencarian di Google langsung menongolkan sebuah judul tulisan yang pas sekali dengan yang saya cari. Silakan lihat di bawah ini.

Publisher Adsense Pahlawan Devisa ? Masa Sih!

Terlihat memang demikian adanya.

Masalahnya, belajar menjadi marketing bagi perusahaan ekspor impor selama beberapa puluh tahun dan sempat belajar manajemen juga, saya sadar bahwa tidak ada yang sesederhana apa yang terlihat soal duit. Begitu juga dalam urusan pahlawan-pahlawanan seperti ini.

Pertanyaan yang harus diajukan kalau soal urusan devisa adalah darimana uang itu berasal.

Seorang TKI/TKW yang bekerja di Hongkong memang layak disebut pahlawan devisa. Mereka bekerja di tanah asing, untuk orang asing, dan dibayar dalam mata uang asing. Bayarannya berasal dari orang yang mendapatkan penghasilan di Hongkong, bukan di Indonesia.

Intinya, uang di Hongkong (atau di luar Indonesia) dan dihasilkan di negara itu dibawa ke Indonesia. Itulah inti dari devisa.

Lalu, saya coba bandingkan sedikit dengan apa yang dilakukan oleh para Publisher Adsense Indonesia. Hasilnya, ternyata ada beberapa variasi. Tidak hanya satu, dua diantaranya adalah :

1. Publisher Adsense Indonesia dengan blog berbahasa Indonesia mendapatkan pembayaran dalam dollar

2. Publisher Adsense Indonesia dengan blog berbahasa Inggris dan mendapatkan pembayaran dalam dollar

Dua saja variasi saja yang dipakai supaya tidak terlalu ribet membahasnya.

Untuk yang nomor 1 :

Karena blog berbahasa Indonesia, maka mayoritas iklan yang tayang akan berbahasa Indonesia juga. Ingat bahwa iklan Adsense biasanya menyesuaikan dan menargetkan pembaca sesuai dengan bahasa juga. Iya kan?

Nah, yang memasang iklan berbahasa Indonesia di blog/wesbite berbahasa Indonesia, mayoritas adalah perusahaan Indonesia juga, yang membayar dalam dollar atau rupiah kepada perusahaan asing (Google).

Uang dari Indonesia inilah yang kemudian “dibawa” keluar negeri (Singapura atau negara lain) untuk kemudian sebagian dibayarkan kepada para publisher Adsense di Indonesia.

Jadi, kalau ditilik dari rute transaksinya, bukan devisa yang masuk. Justru uang Indonesia yang dibawa keluar. Sebagian besar memang kembali ke Indonesia, tetapi tidak semua. Jatah Google dari klik iklan, tidak balik dan disimpan sebagai keuntungan mereka.

Bisakah penghasilan yang didapat Publisher Adsense Indonesia yang seperti ini disebut devisa?

Untuk yang nomor 2 :

Bila blog/websitenya berbahasa Inggris, maka biasanya pembacanya juga yang bisa berbahasa Inggris, dan mayoritas pasti berasal dari luar Indonesia. Walau bukan tidak mungkin, pembacanya orang Indonesia juga mengingat sudah banyak yang bisa berbahasa Inggris.

Tapi, untuk mempermudah asumsi, anggaplah blog berbahasa Inggris dibaca oleh orang asing.

Dalam hal ini, pemasang iklan mayoritas akan berasal dari luar Indonesia. Coba saja lihat penayangan iklan di blog berbahasa Inggris, biasanya yang tampil memang berasal dari luar negeri.

Dalam kasus yang ini, uang dari luar negeri (pengiklan) , dibayarkan ke perusahaan luar negeri , (Google), sebagian dibayarkan sebagai gaji Publusher Adsense Indonesia.

Barulah ini yang bisa disebut devisa murni. Tidak ada transaksi yang berasal dari Indonesia, tetapi ada uang masuk. Tidak beda dengan gaji para TKI/TKW tadi yang dihasilkan di luar Indonesia dan kemudian dibawa ke Indonesia.

Dari dua contoh berdasarkan asumsi sederhana di atas, sebenarnya terlihat bahwa tidak selalu pembayaran dari Google kepada Publisher Adsense bisa disebut devisa.

Pada contoh pertama, uang yang keluar dari negara kita lebih besar daripada yang masuk. Devisa yang keluar lebih banyak daripada yang masuk.

Sedangkan contoh kedua ini terjadi devisa masuk.

Yang bisa disebut pahlawan devisa adalah blogger dari kalangan nomor dua, sementara yang pertama tidak bisa.

Begitu menurut saya.

Nah, saya sendiri, meski tidak pernah memikirkan apakah saya pahlawan devisa atau bukan, yang penting mendapatkan kiriman WU, termasuk dalam kedua kalangan itu. Suka tidak suka, karena punya blog yang berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris, penghasilan Adsense saya bisa berasal dari dalam maupun luar negeri.

Jadi, entah apa julukannya untuk yang seperti ini. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, tidak penting banget. Yang penting ada pemasukan uang tambahan. Lumayan.

12 thoughts on “Publisher Adsense Pahlawan Devisa ? Masa Sih!”

  1. Mungkin disebut pahlawan devisa karena, meski berbahasa Indonesia, targetnya orang Indonesia, tapi yang punya adsense itu bukan Indonesia kali pak hehehe.

    JAdi kita beri nama setengah pahlawan devisa hahahahaha

    Reply
  2. Pahlawan atau bukan, setidaknya hari ini saya dapat pengetahuan tentang devisa. Btw, sepertinya saya masuk kategori pertama karena blog berbahasa Indonesia.

    Reply
  3. bisa juga mas,, karna kan mendatangkan uang dari luar, walau konten indo tapikan yang bayar tetep google2 juga,, cuma pendapat

    Reply
    • Monggo..pandangan yang berbeda diterima kok. Secara teori devisa, tetap menurut saya tidak bisa karena uangnya dari Indonesia.

      Pemahaman segala sesuatu dari luar adalah devisa, pemahaman yang agak rancu tanpa melihat darimana uang itu berasal

      Reply
  4. Baru kepikiran nih begitu baca post ini.

    Terlepas dari pahlawan atau bukan, saya jadi penasaran.. Kalau yg isi blog nya gado-gado inggris Indonesia macam saya masuknya jadi contoh ketiga kali ya.. Hehe

    Reply
    • Jangan dipikirin .. hahahaha..

      Entahlah, silakan pilih sendiri saja mau yang mana. Kayaknya sih mirip dengan saya juga, tidak di kategori manapun ..:-D

      Reply
  5. Publisher Adsense kalau menurut saya merupakan Pahlawan rumah tangga, bukan pahlawan Devisa, soalnya mereka ngak mungkin bakal tercatat sebagai Penghuni " Taman Makam Pahlawan ".

    # pusing ya baca koment saya, kalau iya, sama dong, hahahaha….

    Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply