Prinsip Jangan Pernah Merasa Cukup Bisa Membawa Banyak Kebaikan Bagi Seorang Blogger

Prinsip Jangan Pernah Merasa Cukup

Orang yang tidak pernah merasa cukup biasanya disebut orang serakah. Begitu juga apa yang diajarkan oleh kedua orangtua saat saya masih kecil, remaja, dan bahkan dewasa. Janganlah jadi orang serakah karena menjauhkan diri dari rasa bersyukur.

Oleh karena itu juga, mungkin kalau mendiang ibu saya membaca tulisan ini, bisa-bisa dia mengemplang kepala saya. Alasannya, ya karena saya ingin sharing dan berkata kepada sesama blogger agar jangan pernah merasa cukup.

Betul sekali. Saya menyarankan kepada sesama blogger, baik yang saya kenal atau tidak untuk tetap terus menjaga rasa itu ada di dalam hati. Karena hal itu justru menimbulkan banyak kebaikan, baik bagi diri sendiri atau orang lain.

Tidak percaya?

Coba saja perhatikan beberapa yang di bawah ini.

1. Jangan pernah merasa cukup belajar

Jika yang satu ini terjadi, teramat sangat berbahaya. Manusia yang berhenti belajar pada dasarnya sulit berkembang dan akan stagnan saja. Tidak akan maju.

Manusia pada kodratnya adalah makhluk yang dituntut untuk terus belajar dan belajar. Bahkan, meski dia bukan seorang blogger sekalipun, dia harus terus belajar selama hidupnya.

Apalagi seorang blogger yang memerlukan banyak pengetahuan untuk membantunya dalam menulis artikel dan mengisi blognya. Belajar adalah hal yang wajib.

Perasaan “cukup” yang hadir di hati akan menjadi penghambat besar baginya dan cenderung mendorongnya berhenti belajar dan cenderung menjadikan seseorang tidak berkembang.

2. Jangan pernah merasa cukup menulis

Lha ya blogger kerjaannya menulis. Lalu, kalau sudah merasa cukup menulis, apakah bisa tetap menjadi blogger.

Memang, sebuah blog yang terkenal meski tidak terisi lagi dengan tulisan baru, besar kemungkinan akan tetap kedatangan pengunjung. Masih bisa menghasilkan uang juga.

Tetapi, apa enaknya menjadi blogger kalau tidak menulis? Masih bisakah kita disebut blogger saat kita berhenti menulis?

Entahlah, saya sedang tidak ingin berdebat secara filosofis dalam hal ini, tetapi ketika saya menjadi seorang blogger, salah satu alasannya adalah karena saya menyukai menulis.

3. Jangan pernah merasa cukup berbagi

Ngeblog itu berbagi.

Memang bukan uang, materi, atau tenaga. Yang dibagi adalah informasi, pengetahuan, pengalaman dalam berbagai bentuk dan gaya.

Tidak semua menyukai apa yang kita bagi, tetapi pasti ada sebagian yang merasa tertolong dan terbantu dengan membaca apa yang kita bagi. Meski terkadang tidak banyak, tetapi tulisan atau postingan di blog bisa menjadi bermanfaat di tangan yang tepat.

Ketika hadira rasa “cukup” dalam hal ini, hasilnya kita berhenti berbagai.

Padahal, dengan semakin banyak menulis dan berbagai, seremeh apapun, peluang untuk memperbanyak orang yang “terbantu” semakin besar juga.

Kehadiran rasa cukup dan puas dalam hati tidak begitu baik bagi seorang blogger karena ia cenderung akan berhenti berbagi kepada orang lain.

4. Jangan pernah merasa cukup dengan satu gaya penulisan saja

Melihat yang sama terus menerus itu membosankan. Itu kodrat manusia pembosan.

Begitu juga orang lain yang membaca tulisan kita, kalau gayanya itu-itu terus, topiknya begitu begitu saja, hasilnya juga sama. Rasa bosan akan hadir.

Untuk itulah, seorang blogger haruslah terus menghindari kehadiran rasa “cukup” di hati kalau tidak mau membuat orang bosan. Jangankan orang lain, kita sendiri saja kalau terus menulis sesuatu yang sama dan mirip terus menerus juga akan merasa jenuh.

Cobalah berkembang dengan menemukan gaya yang baru saat menulis. Bukan demi orang lain. Yang paling utama adalah untuk diri sendiri agar kita tidak merasa bosan karena biasanya rasa bosan akan berakhir dengan hadirnya sahabat dekatnya, rasa malas.

5. Jangan pernah merasa cukup kaya

Berapa penghasilan Anda dari blog? US$ 100 per bulan? US$ 200? 30 juta rupiah?

Sudah merasa cukup? Jangan ! Teruslah berusaha untuk mendapatkan lebih dari itu. Bukan berarti tidak boleh merasa puas, tetapi sebagai penghasil uang, maka sebuah blog adalah unit bisnis. Dan, dalam dunia bisnis mereka yang stagnan pada akhirnya akan rontok dan tergilas oleh lainnya.

Jika memang mau sebuah blog bertahan sebagai unit penghasil uang, maka bloggernya pun harus memiliki semangat pantang mundur dan terus maju. Sudah kaya dari blog, usahakan terus menjadi super kaya.

Lagipula, memiliki uang lebih banyak pada akhirnya juga membuka kesempatan untuk kita berbagi secara materi lebih banyak lagi kepada yang memerlukan. Tidak percaya? Coba lihat Bill Gates, meski dia sudah super duper kaya, perusahaannya terus diusahakan untuk memberi keuntungan lebih dan lebih lagi karena dia menyadari banyak kebaikan yang bisa diperbuatnya dengan menjadi super kaya.

Betul kan?

Masih banyak lagi rasa cukup yang bisa berbahaya bagi seorang blogger. Jenisnya hampir tidak terbatas, tergantung pada karakter dan cara pandang masing-masing.

Pada akhirnya, saya pikir, almarhum bapak dan ibu tidak akan pernah menggetok kepala saya setelah membaca semua ini. Pasti kedua beliau itu menyadari bahwa ada sisi baik dari sifat serakah atau tidak pernah merasa cukup.

Seringkali sifat itu dibutuhkan seorang manusia untuk terus bergerak maju dan tidak berhenti pada satu titik saja. Manusia menjadi lebih mendekati kodratnya untuk tidak diam ketika adanya dorongan dari perasaan tidak pernah cukup tadi.

Meski tidak dinafikan, terkadang, rasa tidak pernah cukup itu juga bisa menjebak dalam keserakahan, tetapi situasi seperti itu sebenanrya bisa diatasi. Seorang manusia punya pilihan untuk “dikendalikan” atau “mengendalikan” rasa tidak cukup tadi sesuai dengan kemauannya.

Jadi, jangan kemplang kepala saya, ya pak, ya bu.

15 thoughts on “Prinsip Jangan Pernah Merasa Cukup Bisa Membawa Banyak Kebaikan Bagi Seorang Blogger”

  1. 4. Jangan pernah merasa cukup dengan satu gaya penulisan saja. Setuju sekali nih mas, kalau gaya penulisannya sama melulu lama2 bakalan bosan yg baca ya

    Reply
    • Iyalah.. sesuatu yang sama terus menerus ya pasti membosankan.. Itulah tugas blogger untuk terus belajar dan belajar

      Reply
  2. Yap, seharusnya tidak akan ada kata cukup selama oksigen masih bisa di hirup. Saya setuju banget pak, manusia hanya punya pilihan "mengendalikan" atau "di kendalikan", semoga saya tidak menjadi orang yang di kendalikan itu, terutama dikendalikan oleh perasaan cukup dan malas.

    Saya memang belum tau kedepannya dalam ngeblog akan seperti apa, tetapi lewat tulisan ini saya mengerti bahwa untuk sekarang ini yang terpenting adalah terus maju dan singkirkan rasa cukup di dalam dirk.

    Reply
  3. Good thought

    Sama kayak blogger juga ya mas. Kalo blogger merasa udah cukup oke sebagai blogger dengan keadaan yang sekarang, maka dia akan jadi males ngeblog wkkwkwkw

    Reply
  4. Dan Jangan cukup baca artikel doang di blog teman, tulis komentar juga penting. Hehe… Betul kan Pak?

    Terimakasih Pak Anton artikelnya menambah motivasi saya untuk menulis lagi.

    Reply
  5. Saya kalau main ke blog ini entah mengapa jadi merasa bangun di pagi hari.
    Segar dan bersemangat lagi.
    Kayaknya kok lagi baca ceramah bermanfaat yang saya butuhkan banget 😀

    Karena semacam pak Anton ini membaca masalah saya dalam dunia blogger.
    meskipun sebenarnya masalah tersebut nggak terlalu membawa dampak negatif buat saya, tapi setidaknya saya semacam punya geng yang sepikiran hehehehe

    Reply
    • Hadeuh.. saya rupanya penyebab insomnia Rey .. maksa orang jadi bangun pagi,,,

      Hahahahaha…Kayaknya sih gitu Rey, kita satu geng yang bukan geng motor

      Reply

Leave a Reply to Reyne Raea (Rey) Cancel reply