Aplikasi Google Adsense Dihentikan : SELAMAT TINGGAL ! TERIMA KASIH !

Aplikasi Google Adsense , sebuah aplikasi yang banyak dipergunakan oleh para Publisher yang bergabung di dalam program ini. Dengan aplikasi berbasis Android atau IOS ini seorang publisher bisa mengetahui perkembangan akunnya, seperti berapa pemasukan yang didapat bulan ini. Bahkan, bisa juga dipergunakan untuk melihat fluktuasi dari jumlah iklan yang tayang dan masih banyak lagi lainnya.

Tidak heran, banyak sekali publisher yang memasangnya di gadget mereka. Dengan begitu, kemanapun mereka pergi, mereka tetap bisa memantau apapun yang terjadi dalam akun mereka, termasuk apabila terjadi pelanggaran kebijakan.

Cukup populer. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Sayangnya, sebentar lagi para publisher harus mengucapkan “Selamat Tinggal Aplikasi Google Adsense!”, Sayonara.

Google telah memutuskan bahwa di akhir tahun 2019 ini, aplikasi ini akan dihentikan. Di masa depan mereka akan berfokus pada mengembangkan layanan berbasis web, seperti yang dikatakan di blognya, yaitu

“By investing in a common web application that supports all platforms, we will be able to deliver AdSense features optimized for mobile much faster than we can today.”

Terjemahan :

“Dengan menginvestasikan pada aplikasi web umum yang mendukung semua platform, kami akan bisa menghadirkan fitur Adsense untuk perangkat mobile lebih cepat daripada yang kami bisa sekarang”

Dilansir dari Search Engine Journal, jumlah pengguna aplikasi Google Adsense ternyata hanya 1/3 saja dari seluruh publisher Adsense. Dan, ini menjadi alasan mengapa pada akhirnya pilihan dijatuhkan untuk memfokuskan pada pengembangan versi webnya saja, yang hingga kini masih dipergunakan, bahkan oleh mereka yang sudah punya versi aplikasinya.

Mungkin, memang Google akan bisa menghadirkan fitur yang lebih baik di masa depan dengan versi webnya.

Sayangnya, banyak publisher Adsense yang mungkin akan kecewa dengan keputusan ini.

Aplikasi ini sangat membantu para publisher untuk memantau perkembangan di akun mereka, termasuk salah satunya adalah ketika terjadi pelanggaran kebijakan yang tidak disengaja. Seorang publisher bisa mengambil tindakan koreksi cepat begitu ada notifikasi di gadget mereka.

Belum ditambah dengan kemudahan untuk memantau pemasukan dengan cepat, data statistiknya juga cukup memudahkan melihat fluktuasi dan dinamika pada website milik seorang publisher.

Dan, hal itu bisa dilakukan dimanapun. Bahkan, sambil nongkrong di toilet pun bisa.

Dengan akan menghilangnya aplikasi ini, tentunya semua kemudahan itu tidak akan ada lagi. Mau tidak mau para publisher Adsense harus rela meluangkan waktunya untuk secara rutin berkunjung ke dashboard akun mereka untuk melihat perkembangan.

Sesuatu yang sebenarnya tidak efektif, apalagi kalau sekedar ingin melihat penghasilan hari ini.

Sayangnya, semua sudah diputuskan dan aplikasi Google Adsense, seperti juga Google Plus yang sudah almarhum duluan, akan segera menghilang dari peredaran.

Di lain sisi, dengan akan dihapuskannya aplikasi ini, para blogger seharusnya juga merasa bersyukur.

Dengan begitu tidak ada lagi aplikasi yang membuat perhatian mereka teralih.

Sejak aplikasi ini terpasang, sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak publisher Adsense, kelas recehan (kategori dimana saya juga berada), yang :

1) Kecanduan untuk membuka aplikasi itu lagi dan lagi

Kecanduan.

Padahal aplikasi ini bukan game seperti Mobile Legend yang mengasyikkan dan isinya hanya angka-angka saja, ditambah dengan sedikit grafik.

Cuma, entah kenapa banyak publisher Adsense yang berulangkali membukanya dalam satu hari, bahkan dalam satu jam.

Kerap jempol menjadi gatal kalau belum membuka aplikasi ini.

Mungkin daya tarik pergerakan dollar, meski hanya sekian sen saja melebihi keasyikan bermain PUBG.

Tapi, itu kenyataannya, aplikasi ini membuat banyak orang seperti kecanduan dan tanpa disadari terus membukanya berulangkali, sering tanpa disadari.

2) Mengganggu Mood

Hidup itu pasti ada naik ada turunnya, tetapi namanya juga manusia, terkadang perasaan dan mood tidak bisa dikontrol begitu saja.

Ketika aplikasi Google Adsense menunjukkan pendapatan lebih rendah dari kemarin, mood bisa langsung berubah.

Hari yang cerah bisa terlihat seperti mendung dan suram. Semangat yang ada bisa tiba-tiba hilang entah kemana kalau melihat angka dollarnya tidak sesuai dengan kemauan.

Yang seperti ini membawa efek kurang baik juga, bukan hanya karena membuat semangat ngeblog hilang, tetapi juga terkadang membuat aura negatif ke dalam diri sendiri dan sekitarnya.

Tidak jarang data yang ditunjukkan aplikasi ini juga menjadi alasan blogger berkeluh kesah di komunitas tentang betapa malang dirinya dan betapa tidak adil dan pelitnya Google.

Kedua alasan itulah yang membuat saya pikir hilangnya aplikasi ini dari peredaran, mungkin sebuah “blessing in disguise” (berkah).

Pengalih perhatian dan pengganggu mood sudah tidak lagi ada di tangan mulai tahun 2020. Dengan begitu, perhatian bisa difokuskan pada pengembangan blog saja. Bukan kepada “berapa besar recehan yang diterima hari ini”.

Mungkin, memang hal yang terbaik dalam menerima kabar ini adalah dengan mengucapkan  “Selamat tinggal Aplikasi Google Adsense, terima kasih untuk semuanya“.

Dan, saya sudah melakukan itu sejak beberapa waktu yang lalu, bahkan sebelum mendapat kabar ini.

9 thoughts on “Aplikasi Google Adsense Dihentikan : SELAMAT TINGGAL ! TERIMA KASIH !”

  1. Hmm,,, saya termasuk yang tidak menginstal aplikasi ini. Jadi dihapus pun tidak masalah bagi saja.

    Hanya saja, kebiasaan sering melihat laporan adsense tetap terjadi. Karena hanya dengan membuka google chrome di hp saja, saya sudah bisa memantau pendapatan harian adsense dengan sekali klik. Meski sering kepo, hal ini jarang mempengaruhi mood saya.

    Reply
  2. hihihi, untunglah saya ngak pakai Aplikasi GA, sehingga ngak kerasa kehilangan bangetz, saya lebih suka pakai Web.

    Keputusan GA, memang jitu. Eitsss jangan marah dulu yah bagi yang selama ini pakai Aplikasi GA, semuanya pasti ada hikmah dan kebaikannya. 🙂

    Reply
  3. ya ampun, tiba-tiba saya merasa receh, soalnya saya aja kayaknya yang ga tahu kalau ada aplikasi GA.
    hahahaha.

    Tapi mungkin karena penghasilan ads saya anyang-anyangan hahaha.
    Jadinya saya nggak merasa butuh.

    Saya jarang malah buka ads, saya seringnya buka google analytic 😀
    Memang sekarang pangsa pasar blogger laki dan wanita itu beda ya, blogger laki mengejar ads, blogger wanita mengejar sponsored post hahaha

    Kalau saya keduanya *serakah 😀
    Tapi apapun itu bersyukur ya membawa dampak positif dengan gak ribet pantengin hape mulu hahaha

    Reply
    • Recehannya tapi isinya lembaran seratus riuan bergepok gepok yah..

      Soalnya kan saya masih part timer jadi kalau harus berjuang di sponsored post bakalan repot karena tidak punya waktu banyak untuk bangun jaringan, kontak sana sini. Iklan lebih mudah karena hanya pasang kode saja dan selebihnya urusan yang ngiklan.

      Sisa waktunya bisa buat menulis saja

      Reply

Leave a Reply to Astria tri anjani Cancel reply