Berpikir Besar Melangkah Kecil

Berpikir Besar Melangkah Kecil

Ada satu buku yang menurut saya sangat menarik dan memberikan banyak ilham dan dorongan selama ini. Judulnya “Global Paradox” karja John Naismith. Buku itu saya baca belasan tahun yang lalu, sekitar akhir tahun 1990-an, sebelum masuk ke milenium baru.

Alasannya, karena di dalam buku tersebut ada sebuah kalimat singkat, terdiri hanya 4 kata saja, yaitu “Think Globally, Act Locally“. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya menjadi “Berpikirlah secara global dan bertindaklah secara lokal”.

Banyak interpretasi lahir dari kalimat pendek tersebut dan sudah dijabarkan oleh banyak ahli dari berbagai bidang, mulai ekonomi sampai ke politik. Tetapi, saya memiliki interpretasi sendiri, tentunya berdasarkan pengetahuan saya sendiri.

Saya lebih suka menerjemahkannya dalam empat kata juga, bahasa Indonesia tentunya, yaitu “Berpikir besar, melangkah kecil. Secara semantik, tentunya tidak pas benar, tetapi secara makna yang ingin disampaikan, artinya tidak jauh berbeda.

Setiap orang harus berpikir dan bermimpi besar, seperti kebanyakan orang yang ingin menjadi seterkenal Syahrini atau Agnez Mo. Bisa dikata “wajib” karena dengan begitu, ia akan terdorong untuk melakukan yang terbaik untuk mencapainya. Jadi, siapapun yang ingin “berhasil” dalam hidupnya, setidaknya harus memiliki mimpi yang “indah” dan “besar”.

Tetapi, untuk mewujudkan impian itu, ia justru tidak boleh melakukan tindakan “besar”. Ia harus mengambil langkah-langkah kecil saja.

Dan, secara teori, memang hal itu sesuai dengan kodrat manusia.

Seseorang yang sedang menuju Jakarta, katakanlah dari Bogor, yang berjarak 60 kilometer jauhnya, tidak akan pernah bisa sampai kalau ia terus berpikir tentang cara menempuhnya dalam sekali lompatan saja. Sejauh ini, belum ada alat yang bisa mentransfer manusia secara kilat dan dalam waktu singkat.

Yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan langkah kecil, seperti misalkan dengan berjalan kaki. Setiap langkah kecil yang dilakukannya dan dilakukan terus menerus pada akhirnya akan bisa membuatnya mencapai Jakarta (tujuannya). Tentunya, dalam waktu tertentu.

Begitupun dalam kehidupan saya sebagai blogger. Prinsip sederhana, tetapi rumit ini pun menjadi salah satu dasar yang membuat saya bisa bertahan lebih dari 4 tahun menulis di blog.

Target (mimpi besar) saya adalah memiliki penghasilan sendiri di masa pensiun nanti. Syukur-syukur bisa sebelum itu, tetapi tujuan utamanya masa pensiun. Dan, untuk mewujudkan mimpi itu, yang saya lakukan bukanlah mencari cara cepat menjadi kaya, atau berbagai trik agar segera menjadi orang kaya lewat internet.

Hal seperti itu hanya menjebak diri sendiri dalam mimpi-mimpi saja. Tidak akan ada hasilnya. Tidak beda dengan terus berpikir bagaimana cara ke Jakarta tanpa capek dan cepat, yang pada akhirnya hanya menghabiskan waktu saja.

Yang saya lakukan hanyalah sebuah langkah kecil, yaitu menulis, menulis, dan menulis setiap harinya. Langkah-langkah ini tidak akan membuat apa yang menjadi tujuan terealisasi dalam sekehap. Justru masih panjang sekali jalan yang harus ditempuh.

Meskipun demikian, perlahan tapi pasti, langkah-langkah kecil itu sudah membawa titik terang bahwa mimpi saya tersebut sangat mungkin diwujudkan. Setiap satu langkah kecil dilakukan, semakin terang dan jelas arah tujuannya.

Semakin banyak tulisan yang saya buat, semakin banyak pengunjung yang datang, dan semakin besar penghasilan dari iklan yang bisa diraup. Pada akhirnya, semoga saja, mimpi besar untuk masa pensiun bisa dicapai.

Itulah sebuah interpretasi sederhana dan kecil ala seorang blogger tentang bagaimana “Berpikir global, bertindak lokal”, yang kalau dalam kata-kata saya sendiri dipersempit lagi menjadi “Berpikir besar, melangkah kecil”.

11 thoughts on “Berpikir Besar Melangkah Kecil”

  1. Sekilas saat membaca judulnya, dalam hati saya bertanya, kok melangkah kecil sih. Maksudnya sejenis omdo yang omong doang ya,,, Setelah membaca artikelnya, oh, maksudnya yg dari bahasa Inggris itu ya. Setiap hal besar dimulai dari hal kecil. Seribu langkah dimulai dari satu langkah.

    Reply
  2. Suka banget pak bacanya 🙂
    Dan setuju banget.

    Kalau saya mengartikan judulnya dengan segeralah melangkah meski langkah kecil demi tujuan yang besar.

    Dan itulah yang saya lakukan.

    Banyak yang bilang, saya hanya membuang waktu saja dengan posting di blog setiap hari.
    Saya kurang kerjaan karena rajin blog walking.
    Saya bodoh karena mau blog walking ke blog yang spam scorenya tinggi
    Dan berbagai nyinyiran lainnya.

    Menurut orang2 tersebut, menulis itu harus yang benar2 bagus, konten berkualitas, full SEO sehingga semua tulisan kita bakalan selalu nongkrong di page one Google.

    Akhirnya, kebanyakan dari orang2 itu lebih suka menghabiskan waktunya dengan berpikir dann berpikir.

    Sedang saya bergerak sambil berpikir hahaha

    Saya yakin, sekecil apapun langkah kita, asal kita konsisten lama-lama bakalan sampai juga di tujuan.

    Dan sama pak, sebagai emak2 yang gak punya keahlian lain, gak punya celah buat kerja di luar.
    Saya berharap minimal bisa menghidupi diri sendiri di masa tua dengan ngeblog.

    Agar anak gak jadi sandwich generation.
    Thats way, saat ini, saya berjuang keras memaksimalkan waktu yang hanya sedikit bahkan nyaris gak ada, untuk menulis dan menulis.

    Karena itu yang amat sangat memungkinkan buat saya 🙂

    Reply
    • Betul Rey… Lakukan yang terbaik dengan apa yang kita punya. Jelas hal itu lebih baik daripada bermimpi melakukan sesuatu tanpa melakukan apa-apa

      Tetap semangat yah. semoga apa yang dicita-citakan tercapai

      Reply
  3. tulisannya bagus pak.. menginspirasi dan memotivasi untuk terus bermimpi dan menggapai nya. semoga mimpi besar untuk masa pensiun bisa segera dicapai ya.. 🙂

    Reply
  4. Kadang memang begitu, pinginnya langsung dapet yang gede tapi mikiri yang kecil. pinginnya instant.

    dulu waktu bikin Sim di biro jasa saya sempet nanya,
    "kalau cuma ada satu orang yang bikin SIM di anter juga pak?"
    "Ya iya, kan bisa adanya dua karena ada satu," kata si Bapak bijak.

    Betul juga sih, dua enggak akan ada kalau enggak dimulai dari satu.

    jadi semua emang dari yang kecil, karena enggak akan ada besar kalau enggak ada yang kecil.. he..he…he nyambung gak ya komen saya. 🙂

    jadi nambah semangat nulis blog, walau trafik sekarang turun #curhat

    lagian kalau cuma diliatin aja tuh blog tanpa di isi artikel, juga enggak bakalan beranak artikel.

    jadi ya mesti harus rajin nulis, dan enggak usah kebanyakan mikir, apakah betul Bapak Anton 🙂

    Reply
  5. Semua dimualai dari action atau tindakan ya, hal kecil kalau beruntun juga akan menghasilkan sebuah keajaiban.
    Itu kalau pepetah lokal, bermimpilah setinggi langit, tapi jangan lupa bahwa kakimu berpijak di tanah.

    Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply