Buat Saya, Blog Bisnis Yang Menjanjikan

Buat Saya Blog Itu Bisnis Yang Menjanjikan

Satu persatu blogger kawakan mengundurkan diri dari gelanggang. Salah satunya adalah Kang Ismet yang blognya dulu pernah menjadi salah satu referensi banyak blogger pemula, termasuk saya, saat terjun pertama kali ke dunia blogging. (Baca : Blog Kang Ismet ternyata sudah tiada)

Entah apa alasannya. Tidak ada yang tahu pasti. Memang begitulah kebiasaan para blogger yang kerap datang tak diundang pulang tak diantar, mirip Jelangkung. Mereka bisa tiba-tiba muncul, dan bisa juga mendadak menghilang dari peredaran. Sering yang tersisa hanya blognya yang tidak terurus atau bahkan tidak ada puing-puing sama sekali.

Mungkin, dan sangat bisa jadi, bahwa para blogger kawakan, atau masa lalu, mulai merasa resah dengan situasi dunia perbloggingan belakangan ini. Cukup bisa dimengerti mengingat tingkat persaingan yang semakin ketat, kompetisi dengan media sosial yang semakin lama semakin menguasai dunia internet, pendapatan yang berkurang, dan masih banyak hal lagi yang membuat blogging menjadi tidak semenarik dulu.

Sebuah hal yang sudah merupakan kodrat. Sesuatu yang bisa menjadi ladang uang, pada akhirnya akan diterjuni oleh semakin banyak orang. Semua orang ingin ikut merasakan manisnya penghasilan.

Miriplah situasinya dengan sebuah kue Black Forest. Kalau dimakan hanya berdua, orangnya pasti kekenyangan. Dimakan berempat, setidaknya tidak akan membuat orang lapar. Tetapi, dimakan 30 orang, hasilnya cuma mengotori gigi saja.

Tidak banyak lagi bagian untuk masing-masing.

Tentunya berbeda dengan di masa sekitar 10-15 tahun lalu dimana blog baru mulai muncul. Tingkat persaingan masih rendah dan penghasilan masih bisa tinggi. Masa sekarang, sepertinya sulit sekali merasakan hal yang sama lagi mengingat jumlah blogger yang masih terus bertambah.

Jadi, sangat tidak heran kalau Kang Ismet, dan banyak lagi blogger “senior” (yang sudah lebih dulu terjun ke dunia blogging), merasa ngeblog tidak lagi menarik dipandang dari sisi bisnis. Tidak lagi menguntungkan.

Tidak lagi mudah mendapatkan hasil. Dan, tidak lagi “besar” seperti dulu.

Tidak heran.

Sangat tidak heran.

Tetapi, mungkin saya punya pandangan berbeda tentang blog sebagai bisnis.justru sangat menjanjikan.

Sejauh ini saya memilih untuk memiliki setidaknya 10 buah TLD (Top level Domain) yang pertahunnya harus membayar. Belum dihitung yang masih berbasis gratisan seperti blogspot.

Semua itu saya lakukan karena pengalaman hampir 5 tahun bergelut di dunia blogging, sebagai blogger, justru saya memandang potensi di blog untuk dijadikan unit bisnis adalah sangat feasible dan layak ditekuni.

Bukan sekedar asal-asalan karena ikut tren atau terpengaruh berbagai tulisan di dunia maya, tetapi banyak pengalaman dan fakta yang sudah dialami sendiri menunjukkan hal itu.

Kalau dianalisa dari semua data yang sudah dikumpulkan, maka saya coba menganalisanya sebagai berikut :

Untung – Rugi

Bisnis adalah tentang menghasilkan uang, keuntungan, profit bagi diri pelakunya. Kalau tidak menguntungkan lalu untuk apa dijalani. Lebih baik bekerja sebagai karyawan dan menerima gaji bulanan.

Iya kan?

Nah, sekarang saya menemukan data sebagai berikut berdasarkan penghasilan dari iklan Adsense saja.

a) Penghasilan 2-3 bulan dari iklan Adsense sudah menutupi biaya sewa server pertahun yang mencapai kurang lebih 1,8 juta rupiah dan sewa 10 buah domain TLD.

Sewa server ini untuk setidaknya mengoperasikan 6 websites. Ditambah dengan server untuk 3-4 website lain.

Semua sudah tercover oleh penghasilan iklan selama 3 bulan.

b) Untuk biaya listrik, hitungannya memang agak kacau dan tercampur dengan biaya rumah tangga. Tetapi, kalau mau dianggarkan, anggaplah 1 bulan penghasilan iklan sudah cukup membayar listrik setahun untuk mengerjakan blog

c) Dengan penghasilan 4 bulan iklan dari blog saja, ongkos “produksi” blog sudah tercukupi dan sisa 8 bulan adalah “keuntungan” yang didapat.

Jadi, ya saya sudah merasakan “UNTUNG” setiap tahunnya.

Bahkan, ketika sedang tidak mood dan pingin hiatus ngeblog pun, pemasukan jalan terus.

Yang masih belum diperhitungkan adalah ongkos jasa menulis saja. Karena kebanyakan saya mengerjakannya sendiri, maka sulit menghitung biaya membayar tenaga.

Tetapi, secara hitung-hitungan matematis, saya sudah mendapatkan keuntungan dan sebagian dari keuntungan itu sudah saya nikmati dalam berbagai bentuk

Potensi Di masa Depan

Sebuah bisnis harus memperhitungkan potensi ke masa depan. Tidak bagus untuk bisnis kalau tahun ini bagus, tetapi tahun depan melempem karena pasarnya menghilang begitu saja. Rugi bandar kalau begitu.

Bisnis harus diperhitungkan untuk jangka panjang dan bisa berjalan terus menerus. Kalau tidak, lebih baik tidak dijalankan.

Nah, sekarang bayangkan saja ada lebih dari 100 juta orang pengguna internet di Indonesia dan setiap tahunnya akan terus bertambah. Semua pasti akan menggunakan gadget atau perangkat apapun untuk mencari informasi setiap harinya.

Pasar yang besar bukan?

Tambah lagi bahwa jumlahnya akan terus membesar karena bersamaan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Generasi yang satu hilang, generasi yang baru akan datang.

Terus menerus. Kontinyu.

Tidak akan ada habisnya.

Potensi pangsa pasar untuk blog akan terus ada.

Fleksibilitas

Menjadi fleksibel itu sangat penting bagi sebuah bisnis. Hal itu disebabkan karena kalau satu cara mentok, ia harus bisa secepatnya berubah menyesuaikan dengan situasi agar tidak punah.

Blog sebagai media informasi memang bagus, tetapi siapa tahu saja tren berubah karena satu dan lain hal.

Kalau hal itu terjadi, saya bisa merubahnya dengan cepat menjadi sebuah media untuk “menjual” produk dan pemasaran. Seperti yang sedang saya lakukan saat ini, bukan karena kepepet, tetapi karena ingin mencoba, saya akan mencoba menjual produk dengan memanfaatkan kemampuan ngeblog dan bikin web.

Blog itu fleksibel. Dari sekedar berisi curhatan, sampai bisa juga menjadi media untuk mempromosikan produk.

Saya Mampu Menanganinya (Passion)

Banyak bisnis tumbang karena pengelolanya sebenarnya tidak memiliki skill, kemampuan, dan yang terpenting passion untuk mengolahnya.

Hal yang seperti ini membuat mereka kebingungan ketika menghadapi sebuah permasalahan atau ketika bisnisnya stagnan.

Dalam hal ini, saya merasa cukup mampu menanganinya dengan baik. Selain karena setidaknya sudah berpengalaman sebagai blogger selama 5 tahun, juga karena pengalaman di bidang marketing selama lebih dari 20 tahun.

Ditambah dengan saya menyukai dunia tulis menulis seperti ini.

Jadi, klop lah semuanya.

Dari sanalah saya berpikir, kalau suatu waktu saya memang berniat untuk berbisnis, maka bisnis itu akan mengandalkan pada blog/website dan bukan bentuk lainnya.

Semua unsur yang diperlukan, terpenuhi dan sejauh ini sudah menunjukkan hasil yang lumayan, meski belum besar.

Memang, banyak yang mengeluhkan bahwa persaingannya teramat sangat luar biasa ketat sekarang ini. Akan tetapi, bisnis apa di dunia yang sekarang tanpa saingan? Tidak ada. Bisnis apapun akan selalu menghadapi yang namanya persaingan.

Jangan pernah berpikir keuntungan akan “diberikan” begitu saja.

Persaingan dalam dunia blogging haruslah disikapi sebagai sebuah kewajaran dan merupakan kodrat. Justru disanalah seninya. Berkompetisi dengan para blogger lain. Semua yang menekuninya harus mau berjuang dan berusaha untuk meraih apa yang diinginkannya.

Tidak perlu khawatir adanya persaingan.

Yang perlu dilakukan adalah menemukan cara agar kitalah yang menjadi pemenangnya.

Itu saja.

Jadi, itulah mengapa saya tetap memandang blog sebagai bisnis yang [masih] menjanjikan dan akan semakin menjanjikan di masa depan. Tidak akan mudah, tetapi potensinya masih besar sekali dan belum tergali seluruhnya.

Tetapi, saya sadar pandangan orang bisa berbeda. Jadi, kalau memang Anda mau ikut para blogger senior mundur karena blog tidak lagi dianggap menguntungkan dan menjanjikan, ya tidak masalah. Silakan amit mundur saja. Tidak ada yang akan melarang kok.

Cuma, jangan menyesal juga kalau kemudian ternyata di masa depan, ternyata banyak blogger yang menjadi besar dan meraup keuntungan karena mereka memilih untuk meneruskan menjadi blogger. Hal itu sangat mungkin terjadi di masa depan.

Pilihan ada di tangan Anda.

8 thoughts on “Buat Saya, Blog Bisnis Yang Menjanjikan”

  1. Menurut saya menjadi penulis buku masih menjanjikan pak apalagi kalau sampai best seller. Walapun sekarang sudah era digital, tetapi memiliki buku fisik adalah "sesuatu" yang buat sebagian orang.

    kalau ngeblog, saya akan menjadikannnya bisnis juga tapi berbeda cara sama Pak Anton, sebab awal misi saya ngeblog untuk mengasah ketrampilan menulis dan targetnya menerbitkan buku dan bisa di filmkan he..he…

    Entah kapan itu terjadi, tapi saya sedang menaiki anak tangga menuju ke sana. Step by step

    Reply
    • Ya pastilah Mas…. Semoga yang ditargetkan tercapai. Tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin.. Selama kita mau berjuang dan konsisten mencoba meraihnya..

      hahahaha.. #tibatibajadibijaksana

      Reply
  2. Lanjutkan Mas kalau masih menguntungkan..kalau saya meski cuma 5 blog TLD tapi lagi di Uji konsistennya..trafik turun semua earning juga bikin malas buka adsense…sekarang seperti mulai dari nol lagi….

    Reply
    • Ya memang saya niat melanjutkan.

      Masalah yang sama dengan yang saya hadapi mas. Masalah waktu dan juga konsistensi, tetapi justru disitu tantangannya dan harus dipecahkan. Tidak apa-apa kalau harus memulai dari nol lagi, tetapi usaha itu harus dan wajib.

      Itu sih prinsip saya mas.

      Reply
  3. Kang ismet ,teman akrab. Yang kini sudah pensiun.
    Kalau saya ngeblog hanya sekedar untuk menyalurkan hoby sekaligus belajar menulis.
    Soal mendapatkan keuntungan, saya anggap itu hanya sekedar bonus saja. Hadiah dari saya konsisten menulis.
    Sehingga saya tidak ada istilah rugi.

    Reply
  4. Saya jadi pengen komen agak 'menyakitkan' nih.
    Menurut saya, waktu yang akan menentukan siapa blogger sebenarnya.
    Jika merasa senior tapi ternyata bisa mundur juga.
    Sepertinya blogger nya harus dipertanyakan.

    Karena , menurut saya, blog itu bukan sekadar bisnis seperti bisnis lainnya, tapi ada passion di dalamnya.
    Kalau memang udah passion, apapun yang terjadi bakalan bertahan ya.

    *kabooorrr aaahhh sebelum ditimpuk blogger mastah hahahaha

    Reply
    • Untung saya bukan blogger mastah, jadi nggak akan nimpuk…

      Bisnis apapun sebenarnya punya passion. Jadi, tidak beda dengan blog. Bisnis yang bertahan ketika bisnis itu bisa membawa kebahagiaan bagi pelakunya.

      Hahahaha.. soal blogger mundur, yah itu sisi pandang berikutnya apakah bisa tetap dipandang sebagai blogger atau tidak..

      Reply

Leave a Reply to Anton Cancel reply