Blog Penghasil Passive Income ? Bisa YA Bisa TIDAK

Ngiler? Rasanya tidak akan ada orang yang tidak meneteskan air liur kalau membayangkan tidak perlu bekerja tetapi uang mengalir terus ke kantung atau rekening. Di zaman dimana kapitalisme menjiwai setiap tindakan kita, mayoritas orang akan selalu berusaha menerapkan prinsip “Muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”.

Iya kan? Bagaimana dengan Anda? Tidak kah terbayang hal seperti itu.

Yah, memang begitulah kalau berbicara tentang yang namanya Passive Income atau Pendapatan Pasif. Inti dari istilah ini memang berbentuk aliran uang yang terus masuk ke rekening “tanpa” atau dengan melakukan melakukan “usaha” seminimal mungkin.

Intinya sederhana, ongkang-ongkang kaki tetapi uang datang menghampiri.

Itulah makna dari yang sering disebut sebagai passive income.

Dan, itulah jargon yang sering digadang-gadang oleh para internet marketer atau blogger tutorial tentang blogging bahwa blog itu bisa menjadi penghasil passive income. Bisa mendatangkan uang dengan “usaha” yang sangat minimal.

Luar biasa sekali bukan. Oleh karena itu tidak heran banyak orang yang terpana dan kemudian bergegas membuat blog mereka. Tujuannya, ya itu tadi agar mereka terus mendapatkan aliran uang bahkan ketika mereka “tidak bekerja”.

Impian yang menakjubkan dan memukau banyak sekali orang.

Tetapi, BENARKAH? Benarkah bahwa ngeblog atau blogging merupakan sarana penghasil passive income?

Jawabannya, beragam sekali.

Sama halnya dengan berbagai hal di dunia ini, semuanya tidak hitam putih, selalu ada wilayah abu-abu. Tidak sekedar benar salah, kiri atau kanan. Banyak sekali variasinya. Begitu juga halnya tentang hal yang satu ini.

Mungkin kita bisa menggunakan logika dan daya imajinasi kita sendiri untuk menelaah, apakah apa yang banyak disebutkan oleh para empu di dunia blogging, Indonesia dan Internasional itu memang benar atau salah.

Bisa kita coba lihat dari banyak hal yang memang terjadi di dunia blogging dimanapun.

Kasus 1 :

A memiliki blog, banyak blog, dan kemudian setelah “beberapa tahun” berhasil mengubah blog-blognya menjadi begitu terkenal dan menghasilkan uang dari iklan, afiliasi, content placement, dan berbagai sumber lainnya.

Setelah berjuang beberapa tahun mengisi dan mengupdate blognya secara rutin, ia berhasil memastikan bahwa setiap bulan ada “gaji” yang bahkan cukup untuk pelesir ke Korea, Jepang, Amerika, dan banyak negara lainnya.

Setiap bulannya ia tetap menerima pemasukan berupa 10 digit angka ke rekeningnya.

Nah, pertanyaannya apakah ini yang disebut Passive Income / Pendapatan Pasif?

Kasus 2 :

B memiliki blog, banyak juga, hanya penghasilannya dari iklan tidak terlalu besar meski dia rajin mengupdate blog dan menerbitkan artikel berkualitas. Sayangnya, uang yang diharapkannya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Sehingga ia memutuskan meninggalkan blognya, yang tetap menghasilkan uang , dan memilih bekerja untuk mencari nafkah.

Ia tidak bisa berleha-leha dan berwisata semaunya. Ia tetap harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lalu, apakah uang dari blognya ini bisa disebut sebagai BUKAN passive income?

Kasus 3 :

C berhasil mengelola blognya sehingga terkenal dan kerjasamanya dengan banyak blogger menjadikan blog yang tadinya kecil menjadi sebuah media besar dan dikunjungi jutaan orang setiap harinya.

Tentunya, uang masuk dan mengalir. Ia juga bisa berbelanja barang-barang branded. mobil mewah, dan tentunya melancong ke segala penjuru dunia.

Meskipun demikian, ia menyadari kalau persaingan di dunia media begitu keras sehingga ia harus tetap mengelola dan mengupdate blognya agar bisa terus bersaing.

Apakah uang yang didapatnya dari blog ini termasuk passive income?

Ini setidaknya tiga variasi dari banyak kejadian di dunia blogging dewasa ini. Pete Cashmore, Neil Patel, Linda Ikeji, dan masih banyak nama lainnya bisa menjadi contoh dan barometer bahwa mereka setidaknya termasuk dalam salah satu dari ketiga kasus ini. Masih banyak lagi ragam kasus nyata di dunia blogging.

Cobalah sedikit ditelaah.



Kasus 1 : 

memang setelah “beberapa tahun” bekerja keras, uang mengalir masuk. Tetapi, sebenarnya itu merupakan buah dari kerja keras si A. Pete Cashmore, pendiri Mashable adalah yang termasuk di dalamnya.

Ia bekerja keras dan ketika usahanya berhasil, ia bisa menikmati hidup dan berleha-leha. Blognya menjadi penghasil passive income bagi dirinya.

Tetapi, jangan lupakan “BEBERAPA TAHUN” dimana ia berjuang keras membangun dan mengembangkan blognya. Bisa dikata ia mengorbankan banyak hal selama itu untuk kemudian memanen hasilnya.

Bila ditarik garis pemisah, maka passive incomenya didapat dengan tebusan besar dan usaha yang keras.

Dalam hal ini, sebenarnya, sama saja dengan bisnis apapun. Sebuah usaha bisnis yang sudah berhasil, pada akhirnya bisa menghasilkan passive income. Contoh, ketika orang sudah berbisnis dan kemudian menghasilkan banyak uang, ia mendepositokan uangnya dan menikmati bunga bank tanpa mengerjakan apa-apa.

Ada periode kerja keras dan ada periode menikmati.

Tidak seratus persen blog si Pete Cashmore memberikan aliran dana tanpa mengerjakan apa-apa. Ia berkorban banyak dalam hal itu.

Kasus 2 :

Karena si B memutuskan untuk tidak fokus pada blognya, ia tidak melakukan banyak untuk perkembangan dan kemajuan blognya.

Tetapi, uang tetap masuk, meski jumlahnya tidak besar dan tidak mencukupi.

Disini ada yang namanya Passive Income. Pendapatan pasif. Si B melakukan sangat sedikit tetapi tetap mendapatkan aliran uang.

Bukankah itu inti dari Passive Income?

Bukan besaran yang menentukan pasif atau aktif. Aliran dana dan usaha minimal lah yang membuatnya merupakan pendapatan pasif.

Kasus 3 :

Jelas si C adalah bisnisman. Pengusaha. Ia terus melakukan usaha untuk memastikan aliran dana tetap masuk sesuai dengan keinginannya.

Yang didapat si C bukanlah jenis Passive Income.

Bisa menarik kesimpulan dari kesemua ini?

Saya bisa. Entah Anda.

Blog memang BISA menjadi penghasil Passive Income, tetapi bisa juga TIDAK.

Tidak ada kepastian disana. Semua akan tergantung pada sudut pandang dan kehendak kita sebagai bloggernya. Tidak bisa dipastikan bahwa blog bisa menjadi penghasil pendapatan pasif atau tidak.

  • Semakin minimal usaha yang kita lakukan untuk mengelola blog, maka semakin dekat dengan jargon bahwa blog adalah salah satu sumber penghasil passive income. 
  • Semakin giat usaha kita untuk mengupdate blog, maka hasilnya justru semakin jauh dari slogan-slogan ala empu blogger. Blog menjadi sebuah unit bisnis.
  • Semakin besar penghasilan yang didapat, semakin mungkin sang blogger bersikap relaks dan lebih santai dan semakin dekat dengan slogan blog memberikan passive income kepada blogger. Semakin kecil pun juga bisa mendorong sang blogger mendapatkan passive income karena biasanya mereka akan merasa putus asa dan melakukan semakin sedikit usaha untuk pengembangan blognya, walau tetap menghasilkan aliran uang rutin.

Pendek kata setelah rentetan ratusan kata di atas adalah TIDAK ada kepastian bahwa sebuah blog seberapapun berhasilnya bisa memberikan Passive Income bagi bloggernya. Semua itu akan tergantung dari kemauan, kehendak, dan aneka kondisi serta situasi di lapangan, yang tentunya berbeda antara satu blogger dan blogger lain.

Niat, kemauan, dan kehendak bloggernya lah yang menentukan hal ini.

Jadi, bagaimana dengan berbagai tulisan yang mengatakan bahwa dengan mengelola blog Anda bisa mendapatkan passive income?

Saran saya, abaikan saja. Fokus saja pada tujuan Anda ngeblog. Kalau mau memandangnya sebagai unit bisnis, ya perlakukan sebagai bisnis. Kalau mau melihatnya sebagai media sharing saja, ya lakukan.

Tidak usah dipikirkan soal passive income atau bukan. Tulisan seperti ini hanyalah usaha mereka agar Anda tergiur dan membaca tulisannya saja. Pandanglah tulisan seperti itu sebagai bentuk pendapat atau informasi saja.

Selebihnya, Anda yang bisa menentukan apakah blog Anda adalah penghasil passive income atau tidak.

Niat di hati Andalah yang menentukan hal itu.

(Catatan : Saya mendapatkan passive income selama 3 minggu terakhir karena bahkan menengok blog-blog yang saya kelola saja tidak, mengupdate juga tidak, tetapi penghasilan dari Adsense tetap masuk. Meskipun demikian, saya sekarang tidak lagi merasakan itu karena mulai kembali menulis dan mengisi blog ini)

4 thoughts on “Blog Penghasil Passive Income ? Bisa YA Bisa TIDAK”

  1. Passive itu berarti minim yang di lakukan toh. jadi sedikit bekerja tapi menghasilkan.

    Jadi pasive income itu nisbi ya Pak? bisa iya bisa enggak.
    kalau yang full time blogger berarti bukan passive income lagi dong sebutannya.

    Reply
    • Yup.. Definisinya memang demikian.

      Istilah passive income memang sifatnya relatif dan tidak tetap.

      Full time blogger kan berarti menjadikan ngeblog sebagai sebuah profesi, yang berarti dia harus bekerja dengan memanfaatkan media blog. Jadi, bagaimana bisa disebut passive income?

      Reply
  2. Menarik sekali baca artikel ini, Blog Penghasil Passive Income…. Seperti menanam saham dengan postingan2 yg berkwalitas dalam jumlah banyak setelah itu tinggal menikmati hasilnya, dan ketika penghasilan menurun mulai lagi aktif update artikel,…berawal dari kerja keras yg butuh pengorbanan waktu, pikiran dan uang.

    Reply

Leave a Reply to Masandi Wibowo Cancel reply