Takuti Dan Sudutkan Pembacamu Agar Membeli Idemu

Takuti Pembacamu Agar Membeli Idemu

Pernah tahu sebuah trik yang biasa dilakukan para pemasar/salesman? Trik kuno, tetapi hingga sekarang masih lazim dipakai oleh siapapun yang menjual barang. Tidak salesman mobil, tidak pemasar rumah, tidak juga penjual buah di pasar, semua sering terdengar masih melantunkan trik yang satu ini.

Coba saja perhatikan berbagai spanduk yang menjual rumah? Contohnya “Harga 500 juta sekarang, bulan Januari 2019 harga naik!” Kemudian, “Pak, ini stok tinggal sedikit, sebaiknya beli sekarang, mumpung masih ada”.

Iya kan.

Trik itu mempermainkan sisi psikologis pembeli sehingga menjadi seperti terpojok dan tidak lagi mempunyai waktu untuk mempertimbangkan opsi lainnya.

Sekarang bandingkan dengan sebuah judul yang dipungut dari sebuah blog tutorial blogging di bawah ini :

Takuti Dan Sudutkan Pembacamu Agar Membeli Idemu

Menakutkan yah sepertinya sering mengganti template itu. Benarkah berbahaya bagi kelangsungan hidup sebuah blog? Seberapa berbahayakah? Seberapa sering yang dianggap berbahaya itu?

Jawaban-jawaban itu tidak penting. Mungkin sekali, bahkan pembaca sudah tidak berpikir kemungkinan lainnya karena sudah ditakuti dan dipojokkan bahkan sejak judul itu hadir. Sejak awal, pembaca sudah digiring untuk beranggapan bahwa sering mengganti template blog itu sesuatu yang sangat tidak bagus.

Secara psikologis, pembaca dihadapkan pada situasi tidak ada pilihan sama sekali, selain tentunya mengikuti apa yang tertulis di dalam artikelnya.

Iya kan?

Mirip dengan gaya para penjual kan?

Trik kuno dan masih ampuh sampai sekarang dalam menggiring pandangan, opini. Cukup sering juga digunakan oleh partai politik dan politikus untuk mengarahkan pandangan orang bahwa tidak ada pilihan yang lebih baik, selain DIRINYA.

Padahal, kenyataannya tidak selalu begitu.

Contohnya, blog Maniak Menulis tahun 2018 saja sudah berganti template 2 kali. Kompi Flexible yang dipakai sekarang adalah yang ke-3.

Bagaimana hasilnya? Tidak banyak pengaruh. Tidak ada penurunan dan bahkan ada kenaikan sedikit. Tidak banyak.

Mungkin banyak juga yang akan mengasumsikan data kenaikan ini sebagai pengaruh dari template baru, tetapi saya pikir hal itu karena posting terjadwal dan rutin membuat pengunjung lama kembali hampir setiap hari untuk melihat artikel baru (dugaan saja). Bukan karena templatenya.

Yang jelas, setelah dua kali pergantian template, bisa dikata tidak ada efek negatif kepada blog ini.

Mungkin, pemasar akan mengatakan baru 3 kali, masih sedikit. Sering itu 1 bulan sekali! Bisa jadi kilahnya akan seperti itu karena memang tidak jelas disebutkan “sering itu berapa kali” yang dianggap berbahaya.

Logikanya, tidak ada blogger yang mau mengganti template setiap bulan sekali. Apalagi memakai blogspot, repot dan memusingkan.

Belum lagi pengalaman di blog Umum Sekali yang bahkan sudah 3 kali tahun ini berganti. Tidak ada masalah yang berarti.

Tapi, rasanya bukti-bukti ini tidak penting bagi sang penulis karena yang terpenting, pembaca sudah coba dipojokkan sejak awal agar mengikuti alur yang ditetapkannya. Pada akhirnya, diharapkan mereka akan membeli idenya dan menerapkan pada blognya. Lebih jauh lagi diharapkan akan melakukan share postingan tersebut.

Nah, itulah salah satu trik lama para pemasar dan rupanya sejak banyaknya blogger menjuluki diri sebagai internet marketer, maka teknik-teknik lawas ini pun berkembang pesat. Tidak beda dengan kacang hijau ditaruh ke tanah lembab atau kapas basah, mereka akan subur menjadi tauge.

Bukan cara yang akan saya tiru. Pengetahuan sedikit di dunia blog mengatakan bahwa akan selalu ada opsi dan kemungkinan lain yang bisa terjadi.

Pengetahuan yang sedikit nan minim inilah yang membuat saya bisa terhindar dari merasa terpojok dan terpaksa harus membeli “ide” seperti ini. Setidaknya saya memiiki waktu lebih untuk memilih dan kalaupun harus menyerap ide tersebut, berarti setelah pertimbangan yang matang.

Bukan karena digiring oleh para pemasar.

Anda pernah memakai trik ini?

2 thoughts on “Takuti Dan Sudutkan Pembacamu Agar Membeli Idemu”

  1. saya pernah pakai trik ini pak tapi ngak laku..hahahah. 🙂

    tpi klu ditakuti sales dng trik mereka sepertinya ngk mempan utk saya…. soalnya saya kebanyakan ngak niat beli. 🙂

    Reply

Leave a Comment