Merubah Pola Penerbitan Posting Untuk Memastikan Konsistensi

Merubah Pola Penerbitan Posting Untuk Memastikan Konsistensi

Keteteran! Itulah yang dirasakan, atau tepatnya semakin terasa belakangan ini dalam urusan blog. Bukan karena kehabisan ide, bukan pula karena terlalu malas menulis. Kenyataannya, setiap hari selalu ada 4-5 tulisan yang berhasil diwujudkan menjadi postingan.

Sayangnya, ternyata angka yang sebenarnya lumayan itu tidak mencukupi. Sangat jauh dari memenuhi kebutuhan lebih dari 10 blog aktif yang saya kelola. Memang, mungkin kalau mengikuti saran dari para master blogger atau internet marketer, jumlah demikian sudah jelas jauh di atas. Sayangnya, saya bukan pengikut paham yang mereka anut.

Mereka mungkin suka menulis panjang-panjang 1 postingan setiap satu bulan, tetapi saya bermimpi sederhana saja, 1 tulisan perhari, di setiap blog yang ada. Bisa dikata saya termasuk pengikut paham sebanyak mungkin menulis ala Mbak Indri Lidiawati. Sebanyak-banyaknya.

Targetnya bahkan menulis 2-3 artikel per blog, per hari. Impian gila memang, tetapi itulah keinginan saya dalam soal ngeblog. Dikau tidak suka yo wis ben. Bukan urusan saya.

Sayangnya, target itu ternyata sulit dicapai. Karena kebiasaan buruk sendiri yang sudah mengakar lama, yaitu terlalu boros. Bukan cuma dalam uang saja ternyata hal itu terbawa, juga dalam urusan menerbitkan posting pun, bisa dikata saya boros.

Biasanya, kalau saya menulis 4-5 artikel, semuanya saya terbitkan pada hari yang sama. Selalu demikian. Setiap selesai, tanpa pikir panjang, tombol publish akan ditekan. Jadi, kalau ada 4-5 artikel perhari yang dibuat, ya tidak ada tabungan sama sekali. Mau 10 artikel pun, semua akan ditayangkan hanya beberapa menit setelah selesai ditulis.

Sayangnya, ya itulah ada efek buruk dari menjadi orang boros. Tidak terencana dan seenaknya saja.

Banyak blog akhirnya terbengkalai karena tidak terupdate secara rutin. Ada yang sehari 4-5 kali, ada yang sehari tidak sama sekali. Ada yang kadang diupdate, banyak yang entah kapan gilirannya akan datang.

Suka-suka, semau dewek.

Memang menyenangkan sih bersikap begitu. Bebas. Lepas.

Cuma, sayang, ada rasa bersalah melihat beberapa blog yang bengong menunggu gilirannya datang. Menunggu datangnya godot membawa tulisan baru untuk diterbitkan disana. Ada rasa sedih juga melihatnya.

Jadilah, pada akhirnya, diputuskan kalau pola penerbitan posting yang seperti sekarang, sama sekali tidak baik untuk perkembangan blog-blog yang ada. Apalagi, kalau dikaitkan dengan keinginan agar semua blog itu bisa tumbuh subur dan menjadi gemuk seperti sapi. Tidak akan mereka jadi berisi kalau terus menerus dilupakan.

Untuk itulah, sejak hari ini, sebuah rencana baru disiapkan. Rencana yang sebenarnya bukan rencana baru, tetapi rencana lama yang tidak dipakai karena sebelum ini masih ada tenaga tambahan penulis.

Intinya hanya mengatur jadwal posting di semua blog secara keseluruhan. Polanya hanya memakai fitur yang sudah disediakan baik di Blogspot atau di WordPress, yaitu fitur jadwal.

Jadi, sekarang tidak lagi ada artikel yang akan terbit beberapa saat setelah kata terakhir ditulis. Bukan hanya di blog Maniak Menulis, tetapi di semua blog yang saya kelola. Masing-masing akan memiliki waktu penerbitan artikel tertentu, yang bisa berbeda dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Diusahakan, setiap hari akan ada satu artikel/posting yang muncul di setiap blog. Caranya, tetap ngebut dengan produksi 4-5 artikel atau bahkan lebih. Hanya, munculnya akan satu persatu saja. Tidak semuanya diposting pada hari yang sama.

Mudah-mudahan berhasil. Secara teori setelah dihitung dengan waktu yang tersedia, sangat memungkinkan bisa terjadi. Kalaupun meleset, ya paling selisih sedikit saja.

Tulisan ini adalah tulisan pertama sebagai langkah awal untuk menerapkan pola baru tadi. Bisa tebak sudah ada berapa postingan baru yang tersedia untuk Maniak Menulis?

6 thoughts on “Merubah Pola Penerbitan Posting Untuk Memastikan Konsistensi”

  1. Saya juga pake posting terjadwal. Tapi keadaannya lebih parah, karena seminggu sekali. Jadi bisa saja selama hampir satu bulan saya vakum menulis.

    Reply
  2. Masih mending pak ada tulisan baru terus, saya malah masih belum konsisten nulis.
    semaunya aja postingnya. kalau udah cape di rumah mending langsung tidur saya. enggak tau kenapa kalau di paksa buat nahan ngantuk kaki saya suka ngilu. orang bilang asama urat. hadeuuh…

    Reply
    • Ini saya lagi mikir berat mas.. untuk menemukan kaitan antara asam urat dan nahan ngantuk…

      Apa asam uratnya di kelopak mata yah? 😛

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply