Perlukah Membeli Kamera Untuk Kegiatan Ngeblog Kita?

Perlukah Membeli Kamera Untuk Kegiatan Ngeblog Kita?

Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri pertanyaan seperti yang menjadi judul postingan ini? “Perlukah membeli kamera untuk kegiatan ngeblog kita?” Kamera dalam hal ini merujuk pada kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) atau Mirrorless, atau singkatnya yang bukan kamera ponsel atau smartphone.

Rasanya pernah dan pastinya tentu banyak blogger yang ingin memilik perangkat memotret yang lebih dari sekedar kamera smartphone. Biasanya hal ini didorong oleh berbagai tulisan di dunia maya yang menekankan bahwa image atau foto yang bagus akan membuat sebuah tulisan menjadi menarik dan kalau menarik berarti akan banyak yang baca.

Image itu penting. Begitu kata banyak blogger, di dalam dan di luar negeri.

Dan, saya pun berpandangan demikian. Sama persis. Foto atau image dalam sebuah artikel bukan hanya sebuah pelengkap atau pemanis saja. Perannya bisa lebih dari itu. Bisa menjadi bagian yang menjelaskan cerita, meyakinkan pembaca tentang satu hal, dan banyak lagi hal lain yang bisa dilakukan oleh image atau foto.

Juga, betul sekali fotonya harus “BAGUS”.

Tetapi, karena saya bergelut juga di dalam dunia fotografi, kata “BAGUS” dalam hal ini bukan berarti harus foto yang berasal dari kamera yang non kamera smartphone. Pengertian bagus dan enak dilihat dalam dunia fotografi tidak merujuk pada jenis atau merk kamera yang dipergunakan. Jauh dari itu. Bagus dalam dunia fotografi tidak sesempit seperti yang banyak dipandang orang dan bahkan bertentangan sekali.

Hampir semua orang yang bergelut di dunia potret memotret itu sangat sepakat kalau foto yang bagus bukan berarti harus dibuat dengan kamera DSLR atau Mirrorless berharga jutaan rupiah.

Perlukah Membeli Kamera Untuk Kegiatan Ngeblog Kita?
Komentar pada artikel mendapatkan backlink dari Wikimedia dari foto

Bagus dan enak dilihat dalam dunia fotografi lebih terkait pada ide sebuah foto, teknik pengambilan gambar yang tepat, rasa yang ditimbulkan ketika foto dilihat, ketajaman gambar, warna di dalamnya, dan masih banyak hal lain.

Bukan sekedar jenis dan merk kameranya.

Foto yang bagus sangat mungkin dihasilkan bahkan dengan menggunakan kamera smartphone, dengan catatan, yang memotretnya tahu apa yang mau dipotret dan sudut pemotretannya. Kalau pengetahuan dan skill tentang itu sudah dikuasai, maka hasilnya akan enak dilihat. Memakai kamera DSLR kelas premium sekalipun kalau pemakainya tidak tahu teknik-teknik dasar fotografi, ya tetap saja hasilnya tidak akan menyenangkan.

Jadi, jangan ditanamkan dalam pikiran bahwa untuk kegiatan ngeblog, kita harus mau mengeluarkan duit untuk membeli kamera DSLR supaya foto untuk artikelnya bagus. Yang harus ditanamkan adalak soal kemauan belajar tentang pengetahuan lain, yaitu pengetahuan tentang memotret yang baik.

Kamera urusan nomor 2 atau tiga.

Bukan kameranya yang menentukan, tetapi orang di belakang kameranya yang penting.

Pengalaman ngeblog selama 4 tahun juga mengajarkan tentang hal yang sama. Pertama kali, saya pun memakai kamera handphone juga, sebuah Xperia M yang sudah lawas tua dan punya memory kecil. Hasilnya pas-pasan dan banyak yang tidak enak dilihat karena selain kamera smartphone, saya saat itu sangat minim pengetahuan teknik memotret.

Setelah belajar secara perlahan, hasilnya membaik dan terus membaik. Barulah setelah itu, saya memutuskan membeli sebuah kamera prosumer Fuji Finepix HS 35 EXR. Lumayan juga harganya dan kemudian berlanjut dengan kamera DSLR Canon EOS 700D atau si Rebel T5i. Hal itu bukan sekedar untuk pengisi artikel, tetapi juga karena saya menggemari dunia fotografi.

Tetapi, bukan berarti saya berhenti memakai kamera smartphone untuk memotret. Tetap saja, banyak foto saya yang dihasilkan via kamera ponsel lawas Asus T00N warisan dari anak. Banyak. Salah satu contohnya di bawah ini.

Perlukah Membeli Kamera Untuk Kegiatan Ngeblog Kita?

Perlukah Membeli Kamera Untuk Kegiatan Ngeblog Kita?

Enak dilihat kah? Atau tidak?

Keempat foto di atas dijepret memakai smartphone saja kebetulan saat itu lagi malas membawa kamera atau baterai kameranya habis.

Bukan kameranya.

Juga, kalau memang mau ikutan upload di Wikimedia Commons dan berharap dapat backlink darisana, yang diperlukan bukanlah membeli kameranya. Wikimedia tidak membatasi jenis kamera yang dipergunakan. Pengguna fotonya tidak begitu peduli mau dipotret pakai smartphone, DSLR, atau Mirrorless, bahkan kalau dipotret pakai kamera jadul sekalipun, mereka tidak menaruh perhatian sama sekali.

Selama fotonya bagus dan layak dipakai, maka foto itu akan dipakai.

Jadi, kalau Anda masih bertanya-tanya “perlu atau tidak membeli kamera untuk ngeblo”, tambahkan sedikit pertanyaan lagi

  1. Apakah Anda sudah menguasai teknik fotografi?
  2. Apakah Anda memiliki budget?
  3. Apakah blog yang Anda kelola butuh foto-foto buatan sendiri?

Jangan terjerat pada jargon-jargon para master blogger tutorial, yang kadang ngaco dan kadang tidak dibuat berdasarkan pengetahuan yang cukup dalam bidang itu.

Saya pernah membaca salah satu tulisan yang digadang-gadang sebagai salah satu master blogger Indonesia berinisial HY ketika menulis tentang 10 kamera terbaik. Setelah membacanya, yang hadir dalam hati adalah bahwa orang ini sebenarnya tidak paham tentang kamera dan fotografi. Hanya karena ia dikenal sebagai seorang “mastah” dunia blogger saja, tulisannya dianggap betul. Padahal, isinya kacau.

Jadi, tanyakan dengan jelas pada diri sendiri pertanyaan seperti itu sebelum beranjak ke toko kamera. Jangan-jangan smartphone di tangan sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan kita.

10 thoughts on “Perlukah Membeli Kamera Untuk Kegiatan Ngeblog Kita?”

    • Ya kalau memang merasa tidak perlu, kenapa harus beli.. Iya ga Nisa. Apalagi kalau sudah berkeluarga ada banyak hal yang lebih penting lagi

      Reply
  1. Saya ngeblog tahun 2012 dan saat itu cuma punya HP jadul bukan Smartphone. Kegiatan ngeblog terhenti karena saya tidak punya kamera atau HP bagus untuk foto-foto hasil kreasi saya di dapur. Setelah punya smartphone pemberian kakak 2016 lalu, baru deh aktif ngeblog lagi.

    Punya kamera DSLR adalah impian dari dulu tapi belum ada usaha mewujudkankannya. HP saya masih punya kekurangan banyak untuk digunakan foto-foto. Hasilnya selalu berwarna tidak sama dengan aslinya. Mana tidak tahu mengeditnya pula. Lengkap deh.

    Intinya saya masih harus banyak belajar biar bisa punya foto secantik dan sebagus foto-foto Pak Anton.

    Reply
    • Kalau memang merasa perlu, ya semangat Ima… beli DSLR dan kemudian hasilkan foto makanan yang bagus supaya keren. Tapi, setiap kamera hasilnya memang tidak akan "persis" aslinya, akan selalu bergeser sedikit.

      Bisa kunjungi LB Fotografi Ima kalau mau belajar dikit-dikit mah.. hahahaha

      Reply
  2. Kalau saya sendiri sih lebih baik memperindahnya dengan membuat desain sendiri, apalagi kalau gak ada hape atau kamera.. yang penting ada laptop dan bereksplorasi disana..

    Reply

Leave a Reply to Khairunnisa Ast Cancel reply