Ingin Jual Blog Tak Terurus? Pikirkan Lagi!

Ingin Jual Blog Tak Terurus? Pikirkan Lagi!

Terserah sih sebenarnya. Masing-masing orang punya jalan dan keinginan. Setiap orang punya tujuan masing-masing yang harus dihargai. Tetapi, kalau boleh saran, jika memang punya blog tidak terurus dan kemudian ingin menjualnya, sebaiknya pikir sekali atau 10 kali lagi.

Bukan apa-apa.

Kenyataannya, apa yang terlihat tidak terurus saat ini, pada saatnya bisa dijadikan bermanfaat dan memberikan penghasilan di masa datang. Bahkan, tidak bohong, salah satu strategi saya dalam ngeblog berkaitan dengan blog tidak terurus.

Sejak 2-3 tahun yang lalu, saya menyadari bahwa sebuah blog itu aga mirip dengan wine atau anggur (minuman). Semakin tua semakin baik dan enak. Meskipun tidak mutlak, tetapi pengalaman selama ini menujukkan sebuah blog, domain yang sudah tua, cenderung mendapat “sedikit” perhatian lebih dari yang baru saja muncul.

Para pakar SEO mungkin akan menyanggah dan membantah panjang lebar, tetapi terserahlah apa yang mereka mau katakan di antara buih-buih ludah yang keluar dari mulut mereka saat bicara SEO. Hanya saja, saya akan tetap menjalankan rencana berbasis “tuanya” sebuah url atau domain (atau subdomain).

Mengapa? Pelajaran kehidupan blogging saya menunjukkan bahwa 4-5 buah blog saya, baik yang berbasis wordpress (memakai subdomain) atau blogspot, ternyata setelah dihidupkan kembali dari masa tak terurusnya, justru tampil prima dan menjadi penyedot pembaca.

Entah karena apa, saya tidak butuh penjelasan panjang lebar tentang hal itu. Hanya, begitulah pengalaman yang saya alami. Jadi, tidak perlu susah payah menjelaskan berbagai teori terkait ini.

Sebut saja, si Pojok Menulis, kemudian LB Fotografi, dan yang lain Umum Sekali. Semuanya pernah tidak terurus lama karena saya terfokus pada yang lain. Ketika kemudian diisi ulang, dan ditelateni, banyak tulisannya yang mampir di posisi terhormat di SERP (Search Engine Result Page). Padahal, saya tidak melakukan promosi apapun. Menulis pun tanpa berpikir tentang SEO.

Menulis saja.

Yang paling menyenangkan melihat si Umum Sekali. Blog awut-awutan dan isi tak keruan, sebelum tahun 2018 bahkan masih berbasis subdomain si blogspot. Hanya terisi kalau inget saja.

Mengagetkannya , setelah sempat beberapa tahun cuma jadi ladang iseng-iseng, blog itu sekarang berkembang lumayan pesat. Grafik pembaca mulai menaik, perlahan tetapi terlihat banyak perkembangan.

Padahal sudah tak terurus lama sekali.

Begitu juga dengan Pojok Menulis yang pernah tidak dianggap selama hampir 2 tahun, ketika dihidupkan kembali, sekarang bahkan menjadi penghasil pembaca nomor 1 dari semua blog yang saya kelola. Blog ini juga menjadi salah satu sumber penghasilan Adsense yang lumayan setiap bulannya, bahkan melebihi induknya sejak beberapa minggu yang lalu.

Semuanya pernah mengalami fase “tidak terurus”.

Tetapi, sekarang hidup dengan senangnya.

Sekarangpun saya masih memiliki belasan domain lagi yang juga “tidak terurus”. Tapi, untuk sementara saya biarkan saja. Memang waktunya tidak memadai untuk memberikan perhatian sekaligus kepada semua. Dan, untuk beberapa yang sudah memakai TLD (Top Level Domain), saya juga harus tetap membayar sewanya setiap tahun.

Hanya, saya memandangnya bukan kesia-siaan. Anggap saja investasi, walau belum dipergunakan sekarang, mungkin di masa datang akan tetap bisa dipakai. Dan, saya cukup yakin, kalau satu dua tahun ke dapan, domain-domain itu akan bisa bergerak lumayan cepat daripada saya harus membeli baru.

Untuk merawatnya, paling saya hanya mengisi sekali dua dalam sebulan. Sekedar untuk memberi tanda kalau blog itu tetap hidup dan tidak mati. Kalau lupa, ya tidak apalah.

Semua ini demi rencana, bahwa saat blog-blog itu menua, saya akan sudah punya cukup waktu untuk mengisi. Dan, saat itu, saya cukup yakin kalau performa mereka tidak akan berbeda dengan si Umum Sekali atau si Pojok Menulis.

Jadi, kenapa harus dibuang atau dijual. Simpan saja, sampai kita punya waktu untuk merawat dan mengelolanya. Sayang kalau dilepas, apalagi disana ada tulisan hasil karya kita sendiri yang nilainya tidak bisa diukur.

Tapi… semua terserah Anda sih. Masing-masing punya cara. Ini cara saya, tetapi mungkin tidak cocok untuk Anda.

Hanya sekedar saran saja kok!

10 thoughts on “Ingin Jual Blog Tak Terurus? Pikirkan Lagi!”

  1. tuh…denger apa kata pak Anton. sayang… banget kalau sampai blognya di jual.

    tapi persamannya bagus juga Pak. "Mirip wine, mirip dengan wine atau anggur (minuman). Semakin tua semakin baik dan enak." saya suka istilah ini.

    Bikin blog lagi ah, buat investasi 🙂

    Reply
    • Kebetulan ada rekan blogger yang mau menjual blognya seharga 750 ribu…

      Dan, saya pikir, dibandingkan dengan apa yang bisa dilakukan di masa depan pada blog tidak terurus itu, rasanya nilainya terlalu kecil…

      Entahlah, mendengar atau tidak bukan sebuah masalah.. cuma ya eman-eman kalau menurut saya yang sudah tua ini menjual blog seharga itu dibandingkan manfaat yang diberikannya

      Reply
  2. saya juga pingin jual blog, gk keurus soalnya, sayang sih, usia domain sudah 4 tahun. tp ya dari pada nganggur, btw tempat jual beli blog paling cepet mana ya mas Anton?

    Reply
    • Nggak tahu mas.. ngga pernah jual blog. Mau berhasil atau gagal, saya ga kepikiran menjual blog-blog yang saya buat…

      Eman eman

      Reply
  3. Aku sampe sekarang ga ada niatan untuk menjual blogku. Sayang banget, ada banyak kenangan tulisannya dari zaman alay wkwkwk.
    Tapi seringnya sih, blogku kelupaan bayar domain & hosting sampe akhirnya dibanned karena kebablasan 🙁

    Reply

Leave a Comment