Bertambah Semangat Setelah Berganti Hosting ke Virtual Private Server?

Bertambah Semangat Setelah Berganti Hosting ke Virtual Private Server?

Hari ini, paling tidak 6 tulisan dipublish di beberapa blog berbasis WordPress Self Hosted yang saya kelola. Yang terbanyak sejak dua bulan terakhir, periode krisis karena begitu sedikit postingan yang dikeluarkan. Padahal, jarum jam menunjukkan bahwa waktu Dzuhur saja belum masuk. Kemarin pun situasinya agak mirip karena paling tidak jumlah yang sama diproduksi dari notebook HP yang dibeli sekitar 1 tahun yang lalu itu, pakai uang Adsense.

Lumayan banyak juga.

Efek  barang baru? Biasanya orang akan bersemangat setelah membeli sebuah barang baru dan lebih tertarik untuk menggunakannya. Contohnya seperti pengantin baru saja, tentunya lebih menyenangkan suasananya dibandingkan pengantin yang sudah puluhan tahun.

Mungkinkah? Bisa jadi. Sangat bisa jadi karena rasa ingin terus menarikan jemari di keyboard laptop terasa lebih besar. Meski sebelum ini, jumlah 6 artikel perhari adalah sesuatu yang biasa, tetapi sejak masa paceklik menulis, jumlah itu kerap tidak pernah tercapai. Tetapi, sejak beberapa hari yang lalu, semangat untuk terus menulis terasa membesar.

Kalau saja tidak disuruh mantan pacar untuk pergi ke warung dan membersihkan rumah, mungkin angkanya sudah lebih dari itu.

Entah sampai kapan semangat ini bertahan. Mungkin hanya sebentar sampai efek barang barunya menghilang dan pergi entah kemana, dan semua menjadi biasa lagi.

Tetapi, saya harap tidak begitu adanya.

Tanggungjawab dengan beralih ke Virtual Private Server menjadi lebih besar. Mau tidak mau karena kapasitas yang didapat dengan harga yang kurang lebih sama memberikan tanggungjawab lebih besar lagi.

Dua puluh Gigabyte tempat penyimpanan dan 1 Terrabyte bandwidth adalah angka yang besar dan melebihi kapasitas yang diperlukan oleh semua blog milik saya. Berkali-kali lipat malah.

Kalau kapasitas ini tidak terpakai, maka yang ada mubazir dan sia-sia. Sebuah hal yang sangat tidak disukai. Uang yang telah dikeluarkan berarti terbuang percuma untuk sesuatu yang tidak dipakai. Sebagai seseorang yang terbiasa membeli barang berdasarkan fungsi dan sesuai kebutuhan, hal seperti ini terasa menyebalkan dan memberatkan.

Setelah pikir punya pikir, satu-satunya cara untuk membuat kapasitas yang ada tidak mubazir adalah dengan mengisinya sebanyak mungkin, alias menerbitkan artikel sebanyak-banyaknya agar kapasitas penyimpanan bisa terpakai lebih banyak. Begitu tulisan ada semakin banyak, biasanya juga akan ada peningkatan dalam jumlah pengunjung yang datang ke blog, dan kalau ini terjadi, kapasitas bandwith yang besar pun bisa terpakai lebih banyak.

Semakin banyak artikel, semakin banyak pengunjung, semakin banyak kapasitas yang terpakai, semakin sedikit ke-mubazir-an yang terjadi.

Itu tanggung jawab saya sebagai seorang blogger dan sebagai seorang yang sudah membeli sesuatu melebihi kebutuhan. Jangan sampai banyak yang terbuang.

Pikiran seperti inilah yang juga menghadirkan semangat untuk menulis dan menerbitkan lebih banyak lagi di semua blog yang ada. Semoga saja bisa menjadi penambah dorongan untuk terus konsisten ngeblog di saat efek barang baru menghilang.

Semoga saja tidak ada lagi masa paceklik menulis seperti beberapa bulan yang lalu.

2 thoughts on “Bertambah Semangat Setelah Berganti Hosting ke Virtual Private Server?”

Leave a Comment