Perlukah Punya Blogger Idola? Apakah Anda Punya?

Perlukah Punya Blogger Idola? Apakah Anda Punya?

Apakah Anda punya blogger idola? Boleh tahu siapa? Juga, yang terpenting, kenapa Anda mengidolakannya?

Terus terang, saya tidak punya dan tidak pernah terpikir untuk punya.

Bukan berarti saya tidak punya orang yang dikagumi, karena kenyataannya ada beberapa orang yang kalau menurut banyak orang itu idola saya, seperti Megan Fox (tahukan siapa dia) yang cantik dan sexy sekali dalam film Transformer. Lalu, Liverpool FC, kesebelasan yang sudah berpuluh tahun saya idolakan dan tidak bisa pindah ke lain hati.

Tapi, tidak pernah terbayangkan saya punya idola di dunia para blogger.

Alasannya karena :

1) Saya tidak tahu apa yang harus diidolakan dari para blogger. Sesukses apapun seorang blogger semua itu mereka nikmati sendiri dan saya tidak merasakan apa-apa. Kalau Megan Fox, setidaknya saya merasa senang melihat kecantikannya, sedang Liverpool, saya suka filosofi yang mereka pakai dalam sepakbola serta makna YNWA (You’ll Never Walk Alone)-nya.

Jadi, OK-lah kalau mau disebutkan mereka idola saya, karena saya memang fans-nya.

Tetapi, kenapa saya harus menjadi seorang blogger idola?

2) Mengidolakan seseorang cenderung membuat saya menjadi tidak kritis dan berimbang saat menilai. Padahal, saya tidak mau hal itu terjadi. Penilaian terhadap segala sesuatu secara berimbang tanpa adanya unsur perasaan adalah sesuatu yang saya yakini harus menjadi dasar untuk bersikap kritis.

Dan di dunia internet, sikap itu harus terus terjaga agar tidak mudah termakan isu dan hoax.

3) Saya tidak mau membebek. Dan, kalau saya punya blogger idola, maka saya akan menjadi bebek pengikut saja. Sorry deh, ogah. Untuk apa.

4) Punya idola itu tidak bebas. Bagaimana bisa bebas kalau keinginannya hanya mengikuti dan menjadi bebek orang yang diidolakan. Belum lagi kerap secara tidak sadar kita selalu berusaha meniru apa yang dilakukan sang idola. Mana bisa bebas kalau begitu?

5) Belajar bisa darimana saja bukan cuma satu orang. Kalau saya punya idola, biasanya perhatian saya akan selalu tertuju padanya saja. Saya sulit melihat ke orang lain, padahal belum tentu apa yang dikatakan idola saya itu benar dan bisa dipakai,

Jadi, untuk apa saya punya blogger idola atau bisa disebut panutan.

Bukan berarti saya tidak pernah kagum terhadap beberapa blogger.

Salah satunya adalah Diana Rikasari, salah seorang fashion blogger Indonesia. Bukan karena pakaiannya yang gelo abis dan menurut saya pribadi malah aneh, tetapi karena kekonsistenannya dalam menulis dengan gayanya sendiri dan tidak terbelenggu gaya orang lain.

Saya kagum pada Darren Rowse. Gila juga nih orang bisa mengelola dua buah blog dan menjadikan keduanya blog besar dan ternama. Keuletannya. Gaya menulis. Dan, pengetahuannya dalam bidang fotografi membuat saya geleng kepala. Kagum.

Kagum yah. Bukan mengidolakan. Saya akan menolak karena tetap saya melihat banyak celah yang tidak sesuai dengan diri sendiri. Dandanan aneh si Diana Rikasari atau gaya fotografi si Darren Rowse yang terlalu menekankan pada pengeditan dengan software. Semua membuat saya tidak bisa mengidolakan mereka.

Lagipula untuk apa?

Blogger tetap hanyalah manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kenapa saya hanya harus melihat kelebihannya saja? kenapa saya harus mengabaikan kekurangannya? Kenapa saya harus menjadikannya panutan karena dia sudah bisa menghasilkan uang banyak dan berhasil?

Bagi saya, menjadi diri sendiri itu penting, sangat penting bahkan. Dan, kalau saya punya blogger idola, saya sulit menjadi diri sendiri. Saya hanya menjadi salinan dari sang idola karena pikiran saya akan berusaha terus meng-copy apa yang dilakukan oleh mereka. Lalu, kapan saya bisa menjadi diri sendiri yang bebas?

Jadi, saya bingung kalau ada yang mengatakan bahwa untuk bisa ngeblog dengan baik, sebaiknya kita memiliki blogger idola agar ada role model/panutan dalam kegiatan ngeblog.

Tidak masalah lah disebut mengidolakan Megan Fox. Menyenangkan melihat wajah cantiknya dan body-nya yang aduhai. Setidaknya bikin seger mata.

Tetapi, blogger idola? Mau Eka Lesmana sudah berhasil mendapatkan duit ratusan juta rupiah perbulan, atau Cosa Aranda memproduksi milyaran, bodo amat. Mereka tidak memberikan apa-apa kepada saya kok dan tidak berkontribusi apa-apa kepada saya kok, jadi apa alasannya harus menjadikan mereka idola?

Ogah dah.

Tapi terserah sih kalau Anda mau? Itu kan pilihan masing-masing.

Cuma, boleh tahu siapa? Sekedar memuaskan rasa ingin tahu saja, kalau tidak keberatan.

(Catatan tambahan yang kelupaan dimasukkan dalam tulisan adalah tentang makna idola seniri yang kalau dalam kamus bahasa Indonesia adalah patung, sesembahan, pujaan, dewa .. )

7 thoughts on “Perlukah Punya Blogger Idola? Apakah Anda Punya?”

  1. Kalau ditanya Siapa Blogger Idola ? Saya tidak mengidolakan sosoknya Pak, melainkan Blog2 Mereka saya Idolakan dan bahkan karya tulisan merekalah yang saya idolakan siang dan malam. 🙂

    Jumlahnya Banyak Blog2 yang saya Idolakan. Mau saya tulis satu demi satu, sekalian saya promo ? 🙂

    Sosok yang saya kagumi juga Banyak Pak, Seperti :

    – Nabi Muhammad SAW
    – Orang Tua
    – Ustad Adi Hidayat
    – Ustad Abdul Somad
    – Pak Anton
    – dll
    – 🙂

    Reply
    • Ada satu yang kelupaan ditulis kenapa saya tidak mau mengidolakan.. hahahaha

      Karena arti lain dari idola atau idol adalah sesembahan, patung, berhala.. 😀 😀

      Kagum ya, terinspirasi ya, termotivasi oleh tulisan ya.. tetapi entahlah kalau harus menjadikan idola

      Reply
    • Saya mencium aroma Jebakan Batman di Artikel diatas. 🙂

      Untunglah Blog2 tersebut bukanlah Patung. 🙂

      Reply
    • Wuakakakakaa .. ada aaajaa istilah Jebakan Batman segala nih kang Nata 😂 …

      Ngga sekalian Jebakan Terbang ala Jubah Superman 🤣 ?

      Reply
  2. Kalau aku juga tidak punya blogger idola.
    Hanya sebatas kagum dengan perjuangan dan karya semua para blogger, juga keunikan berbeda2 cara penyampaian penulisan artikelnya ☺

    Reply
  3. kalau blogger idola saya enggak ada tuh. kalau blogger yang saya kagumi ada… salah satunya Pak Anton. sudah "Tua" tapi masih kuat nulis di banyak blog. rajin update lagi. saya salut. dua jempol buat pak Anton.

    kalau idola maaf… saya tidak bisa mengikuti gaya ngeblog pak Anton.

    Reply

Leave a Comment