Menjadi Penulis Buku? NEHI! Tidak Menarik

Menjadi Penulis Buku? NEHI! Tidak Menarik

Setiap orang pasti punya impian. Begitu juga seorang blogger. Ada yang mengimpikan menjadi kaya. Tidak sedikit yang bermimpi menjadi terkenal. Ada juga yang pernah mengutarakan bahwa kegiatan ngeblognya diharapkan bisa membuatnya menjadi penulis buku.

Yang terakhir itu pernah diungkapkan oleh rekan sesama blogger, Masandi Wibowo, pengelola blog www.masandiwibowo(dot)com dalam salah satu kolom komentar di Maniak Menulis beberapa waktu yang lalu. (Maaf, saya sedang terlalu malas untuk membuat screenshoot dari komentarnya tadi).

Sebuah impian yang menarik. Berdasarkan pengalaman menjelajah dunia maya dan dari satu blog ke blog lain, keinginan menjadi penulis buku itu bukan hanya dia yang mengatakan. Sudah cukup banyak blogger yang mengidamkan menjadi seperti Mbak Trinity dengan seri The Naked Traveler -nya.

Pada akhirnya intinya juga akan berujung kepada ketenaran dan “kaya” juga, tetapi via rute yang berbeda saja. Menjadi pengarang sebuah buku juga memberikan sebuah pengakuan bagi seorang penulis tentang kemampuannya dalam hal “menulis”.

Tidak heran juga banyak blogger yang memandang kegiatan bloggingnya adalah batu loncatan agar mereka bisa suatu waktu melangkah ke dunia yang lebih “serius” dan sudah diakui, yaitu sebagai penulis buku.

Tetapi, tidak buat saya.

Saya cukup bilang Nehi (pakai gaya bintang film India saat mengatakannya).

Ogah.

Tidak mau.

Bagi saya, cukup menjadi seorang blogger saja.

Bukan apa-apa. Setelah mempelajari karakter diri sendiri dan mengetahui apa yang saya inginkan, menjadi penulis buku justru bertentangan sekali dengan apa yang saya inginkan.

“Tidak bebas”

Kalau mendengar beberapa teman bercerita mengenai bagaimana proses menerbitkan sebuah buku, rasanya kok menjadi tidak bebas.

Mau tidak mau saya harus kembali terbelenggu dalam banyak hal, seperti kemauan penerbit, gaya penulisan dan tata caranya. Belum lagi ditambah dengan adanya birokrasi yang harus dihadapi dalam setiap langkah menerbitkan buku.

Setelah seumur-umur hidup dalam kungkungan yang namanya aturan, birokrasi, dan sejenisnya, salah satu keinginan saya adalah untuk bisa BEBAS dan mandiri dalam banyak hal. Tidak lagi tergantung pada orang lain dan bisa bebas mengeluarkan apa yang ada di kepala.

Dan, semua itu tidak akan bisa didapat kalau bertujuan menjadi penulis buku. Ada banyak ikatan yang kembali harus dihadapi dan dijalani. Sesuatu yang sangat tidak sesuai dengan apa yang saya mau.

Berbeda dengan menjadi blogger, dimana saya bebas menuangkan apa yang saya mau. Tidak peduli gaya apapun yang dipakai, selama saya suka, maka saya akan jalani. Tentunya, hal itu tidak akan bisa dilakukan kalau harus menjadi penulis buku.

Terlalu banyak hal yang saya tidak sukai dan coba lepaskan ada disana.

Saya lebih menyukai dunia kebebasan yang disediakan oleh dunia blogging dan bisa menjadi diri sendiri disini.

Jadi, satu kata saja NEHI untuk menjadi penulis buku.

Bukan berarti saya memandang profesi itu rendah. Jauh dari itu. Saya sangat menghargai para penulis buku dan sudah merasakan manfaat yang diberikan oleh oleh hasil karya mereka. Saya memandang profesi ini sebagai sesuatu yang sangat bagus sekali.

Oleh karena itu, saya akan mendukung usaha Mas Masandi Wibowo agar suatu waktu ia bisa berhasil menjadi penulis buku yang masyhur dan sukses.

Pada saat itu, saya akan dengan senang hati berada di antrian untuk mendapatkan tandatangannya saja.

Masalahnya, saya hanya ingin menjadi orang yang “bebas”. Itu saja.

3 thoughts on “Menjadi Penulis Buku? NEHI! Tidak Menarik”

  1. ha..ha… saya kena kali ini. Menerbitkan buku adalah salah satu cita-cita saya. walaupun mungkin masih jauh arahnya. karena saya terprovokasi oleh kata-kata "Budiman Hakim" (Om Bud).

    "Sebelum Mati Buatlah Minimal 1 Buku"

    Maafkan saya pak kalau saya berbeda pandangan tentang penulis Buku.

    Nanti pak Anton gak usah antri minta tandan tangan. saya akan beri tanda tangan spesial buat Pak Anton.. 🙂

    terima kasih doanya.

    Reply
    • Hahahaha… justru berbeda itu yang menarik. Masing-masing punya jalan dan impian, jadi biarkan saja begitu adanya.

      Semangat mas.. jangan loyo. Kalau memang targetnya 1 buku, rencanakan dari sekarang

      Reply
  2. Saya menulis dengan niat berbagi. Kalau tulisan saya bermanfaat bagi orang lain, ya alhamdulillah. Jadi, ngeblog pun dalam rangka berbagi tulisan. Hanya saja, tulisan-tulisan yang satu kategori kan bisa dibuat buku. Sayang kalau tidak diterbitkan. Nah, untuk menerbitkan buku, saya milih jalur Indie atas biaya sendiri.

    Reply

Leave a Reply to Masandi Wibowo Cancel reply