Mengetahui Tentang Diri Sendiri Sebagai Kunci Menuju Kesuksesan Dalam Blogging

Mengelola Diri Sendiri Sebagai Kunci Menuju Kesuksesan Dalam Blogging

Neil Patel, seorang pakar internet marketer asal Amerika Serikat selalu berkata dalam hal yang berkaitan dengan blogging, ” Gunakan 20% waktumu untuk menulis, dan 80% untuk promosi”. Intinya promosi-promosi dan promosi.

Yap. Pola pemikiran inilah yang kemudian dianut oleh banyak blogger Indonesia, dan Youtuber tentunya bahwa promosi adalah segalanya. Tetapi, saya berpandangan berbeda.

Om Patel mengajarkan bahwa kesuksesan adalah dengan melakukan sesuatu di luar diri si blogger, tetapi saya lebih sependapat dengan apa yang dikatakan Sun Tzu, seorang filsuf yang juga ahli strategi Cina abad ke-5 Sebelum Masehi.

Ia berkata :

“Know thy self, know thy enemy. A thousand battles, a thousan victories ~ Sun Tzu”

Artinya :

“Ketahui dirimu, ketahui musuhmu. Seribu pertempuran, seribu kemenangan”

Kata “Thy” adalah ejaan Inggris kuno yang berarti “Your”.

Bagian pertama dalam sarannya yang terkenal dan tetap digunakan hingga saat ini, oleh banyak ahli strategi, dalam kemiliteran dan bisnis, adalah tentang “KETAHUI DIRIMU”. Bukan hal yang lain.

Hal ini menunjukkan bahwa mengetahui dirimu adalah kunci utama dalam “memenangkan peperangan” atau “meraih kesuksesan”.

Mengapa?

Karena, dengan mengetahui diri sendiri, maka kita akan bisa melakukan tindakan yang “benar” dan “terarah” untuk meraih tujuan. Dan, hal ini berlaku bukan hanya dalam satu bidang saja, tetapi semua bidang, termasuk di antaranya blogging atau ngeblog.

Pengetahuan tentang diri sendiri sangat penting untuk bisa menentukan strategi dan cara yang tepat untuk dapat mewujudkan apa yang kita mau.

Contoh sederhananya seperti ini :

a) Seseorang yang tidak paham tentang otomotif kemudian ingin membuat blog tentang diri sendiri

b) Seseorang yang paham tentang memasak, kemudian mengabaikan kemampuannya itu dan memilih untuk membangun blog tentang menjahit

Kira-kira, akankah kedua orang itu akan sukses dalam perjalanan blogging mereka?

Tidak ada yang pasti di dunia, memang. Tetapi, kemungkinan besar tidak akan sukses. Karena, mereka tidak mengetahui diri mereka sendiri.

Sebuah bisnis yang baik adalah ketika pengelolanya sadar akan kelebihan dan kekurangan dirinya. Kemudian ia berusaha memanfaatkan kelebihannya semaksimal mungkin dan pada saat bersamaan mengurangi kelemahannya sebia mungkin.

Itu adalah pelajaran dasar bisnis dimanapun. Kekurangan ditonjolkan, kelemahan ditutupi. Resikonya akan berkurang.

Dalam kasus imajiner yang disebutkan di atas tadi, yang terjadi justru kebalikan. Si A justru mengambil langkah yang menonjolkan kelemahan dan si B membuang sisi kuat dirinya.

Bukan berarti tidak bisa sukses, tetapi waktu yang akan diperlukan lebih lama. Kalau si B yang bisa memasak membuat blog tentang resep dan masakan, ia tidak perlu belajar dulu tentang itu. Ia bisa langsung membangun blognya dan kemudian mengisi dengan pengetahuannya di dunia memasak. Si A, pasti akan butuh waktu untuk mencari referensi, mencoba mengerti apa maksudnya,sebelum bisa membuat tulisan.

Waktu terbuang dan dalam dunia “bisnis”, waktu yang terbuang berarti sama dengan uang yang terbuang. Tidak efisien sama sekali.

Dan, tentunya mereka harus bersaing dengan para blogger yang sudah lebih dulu dan tentunya lebih paham di bidang mereka.

Neil Patel tidak salah, bahwa kalau memang mau sukses dalam ngeblog, dari sisi pandang bisnis, promosi akan memegang peranan penting. Tetapi, langkah itu adalah langkah lanjutan setelah seorang blogger mengenal dan memahami dirinya sendiri.

Tanpa itu, promosi juga tidak bisa dilakukan dengan baik.

Bayangkan saja, seorang yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan past tense dan present tense dalam bahasa Inggris, lalu harus menjelaskan kepada orang lain kapan harus menggunakan keduanya? Bisakah yang mendengar mengerti?

Atau, seorang yang baru tahu bahwa mobil itu ada yang memiliki transmisi otomatis, ada juga yang manual, kemudian harus mempromosikan kaitan penggunaan bahan bakar dengan jenis transmisi, akankah ia bisa menjelaskan?

Kemungkinan besar tidak.

Jadi, tidak salah memang. Tetapi, dasarnya harus ada dulu. Seorang blogger harus mengetahui tentang dirinya sendiri, kelebihannya dimana, kekurangannya dimana. Barulah ia bisa menentukan langkah selanjutnya, seperti promosi atau apapun.

Bukan sebaliknya.

Saya rasa Neil Patel pernah menuliskan tentang itu dalam artikel terpisah, dan sayangnya kebanyakan orang Indonesia hanya menyerap sebagian saja, yaitu tentang bagian yang paling mudah dilakukan, promosi. Dan, sayangnya promosinya pun dilakukan dengan cara yang serampangan pula, hasilnya ya, semua tempat menjadi sampah link.

Kalau Anda memang ingin sukses dalam blogging, ada baiknya coba pertanyakan ulang apakah kita sudah mengetahui tentang diri sendiri? Tentang apa yang kita mau? Tentang kelebihan dan kekurangan kita? Tentang pengetahuan yang kita miliki? Tentang apa yang membuat diri kita bersemangat? dan berbagai tentang yang lain.

Sudahkah Anda bertanya kepada diri sendiri tentang hal-hal itu?

7 thoughts on “Mengetahui Tentang Diri Sendiri Sebagai Kunci Menuju Kesuksesan Dalam Blogging”

  1. Kalau boleh saya tarik kesimpulan secara asal2an :

    " Apa Hobimu, Apa Ilmumu, Apa Kesukaanmu, Apa kemampuanmu dll, Maka jika suka ngeblog , Maka tuliskanlah terus menerus diblog, sehingga kontennya nanti akan berpeluang diminati orang banyak ".

    Diminati banyak orang itu artinya pintu kesuksesan akan terbuka lebar. ( jika itu yang dikejar ).

    Tapi….. Jika Pak Anton menggunakan ungkapan ini " Ketahui dirimu, ketahui musuhmu. Seribu pertempuran, seribu kemenangan ".

    Satu pertanyaan dari saya, Siapa Musuhmu ? 🙂

    Masak sich 1000 kemenangan Pak, 1 Juta kemenangan kaleeee, kan pernah dapat 1 juta …!! 🙂

    Reply
    • Boleh-boleh saja.. silakan interpretasikan sendiri.. 😀

      Targetnya bukan 1 juta Kang, 1 Milyar.. 😀

      Reply
    • Sebenarnya nggak perlu jawaban karena Kang Nata tahu apa yang dimaksud.

      Dalam hal ini, musuh utamanya adalah diri sendiri. Kesuksesan seperti puncak gunung yang harus dicapai, dan untuk menaklukan "musuh" seperti itu adalah dengan cara menaklukkan diri sendiri dulu.

      Reply
    • Terima kasih Pak Atas siraman Rohaninya… 🙂 saya jadi puas atas penjelasannya.

      Padahal tadi cuma mau ganggu doang… Ternyata dijawab dng paten. 🙂

      Reply

Leave a Reply to Kang Nata Cancel reply