Membuat Artikel Yang SEO Friendly Tanpa Memakai Teknik SEO, Mungkinkah?

Membuat Artikel Yang SEO Friendly Tanpa Memakai Teknik SEO, Mungkinkah?

Sangat mungkin! Bahkan, saya berani bilang dengan gamblang “BISA”. Sangat bisa bahkan menulis artikel yang SEO Friendly atau ramah mesin pencari bahkan tanpa mengetahui teknik SEO sekalipun.

Ngawur?

Tidak lah.

Saya pikir buktinya sudah banyak sekali bertebaran di internet dimana tulisan para emak-emak blogger terkadang bisa menjadi jawara di halaman SERP (Search Engine Results Page) dan kalau ditilik sang penulisnya benar-benar hanya menulis tanpa memikirkan apa itu optimasi SEO.

Beberapa tahun belakangan ini pun, saya juga sudah melakukannya sendiri dengan membuang berbagai plugin terkait SEO di beberapa blog WordPress. Juga, tidak lagi mempedulikan berbagai teori dan aturan yang “ditetapkan” para master di dunia blogging.

Saya memilih memfokuskan diri pada menulis saja.

Hal itu dilakukan bukan tanpa perhitungan dan sekedar asal-asalan. Memang saya tidak merasa nyaman menulis dengan sebagian pikiran terbagi untuk mengatur dimana harus meletakkan kata kunci dan berapa jumlahnya. Belum lagi penempatannya. Jadi, saya merasa hal tersebut merupakan gangguan tersendiri saat mengetikkan jari di atas keyboard.

Tetapi, selain alasan utama tentang ketidaknyamanan itu, berdasarkan pengamatan, saya menemukan satu hal lagi, yaitu bahwa tanpa memakai teknik SEO sekalipun, banyak tulisan saya, baik di blog WordPress Self Hosted ataupun Blogspot mampu bersaing dengan cukup baik dengan tulisan para pemakai SEO.

Setelah dipelajari beberapa lama, saya menemukan satu kuncinya. Dan, setelah ditelaah lebih lanjut, sangat masuk akal sekali hal itu bisa terjadi.

Kuncinya, sebenarnya sudah didapat sejak di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan bahkan di Univesitas.

O ya. Tidak bohong.

Pada masa itu, semua orang sebenarnya sudah dibekali teknik SEO dasar, bahkan sebelum blog dan website lahir.

Lucu bukan? Silakan saja tertawa kalau mau.

Tetapi, saya yakin sekali tentang hal ini.

Pelajaran tentang SEO di sekolah itu namanya ada di dalam pelajaran bahasa Indonesia, namanya “Pelajaran Mengarang“.

Pelajaran yang menyebalkan sebenarnya, karena saya pun paling malas saat disuruh membuat karangan. Apalagi kalau saat pelajaran teori mengarang… Menguap lebar lah saya.

Hanya saja, dari sedikit pelajaran tersisa di kepala tentang mengarang, ada beberapa hal yang saya ingat, yaitu :

  1. Apa ide /topik pokok karangan itu? Tentukan dulu sebelum mengarang. Buat sesempit mungkin karena sebuah topik yang terlalu lebar akan membuat tulisan melebar
  2. Judul karangan harus mengandung ide/topik utama dalam karangan
  3. Buat kalimat utama yang mengandung ide/topik pokok itu
  4. Letakkan kalimat utama di awal karangan (terserah mau memakai paragraf deduktif atau induktif atau campuran)

Coba bandingkan dengan teknik SEO (kalau di WordPress bisa diukur dengan plug in Yoast SEO)

  1. Kata Kunci/Keyword
  2. Buat Judul dengan memasukkan kata kunci/Keyword di dalamnya
  3. Kata kunci harus ada di paragraf pertama atau ada teori lain keyword harus dimasukkan dalam 100 kata pertama
  4. Kerapatan/density kata kunci antara 0.5% – 2.5% dari total jumlah kata

 Bisa terlihat kesamaannya?

Sebagai contoh :

Ide pokok “Cara membuat telur dadar”

Judul : “Cara membuat telur dadar yang baik dan benar menurut nenek Gayung”

Telur dadar adalah makanan yang sangat disukai masyarakat Indonesia untuk sarapan. Sayangnya, banyak orang tidak tahu cara membuat telur dadar dengan benar. Banyak yang terkadang menggorengnya dengan minyak yang terlalu banyak, sehingga hasilnya sering terlalu basah dan berminyak. Ada juga yang menggunakan minyak terlalu sedikit sehingga hasilnya terlalu kering dan gosong, bentuknya biasanya amburadul karena telur akan lengket ke penggorengan.



Menurut Nenek Gayung, pakar dalam membuat telur dadar, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat membuat telur dadar. Tidak bisa seenaknya saja kalau memang mau menghasilkan telur dadar yang enak, gurih, lezat, dan bentuknya juga enak untuk dilihat.



Lanjutnya, cara membuat telur dadar yang baik dan benar harus mengikuti langkah-langkah di bawah ini ……. ba bla bla

Bisa terlihat dimana kata kuncinya?

Padahal, saya hanya mengikuti proses sederhana dalam pembuatan sebuah karangan yang sampai sekarang masih ada di kepala saja. Apakah menurut Anda contoh artikel ini SEO friendly? Kalau menurut Yoast SEO.. YA untuk beberapa kata kunci, mulai dari “telur dadar”, “membuat telur dadar”, “cara membuat telur dadar”.

Ada LSI (Latent Semantic Indexing) yang digadang-gadang para SEO-er sebagai cara yang bagus untuk menghindari penngulangan kata kunci yang sama berulangkali? YA juga. membuat = menghasilkan=memasak (dalam hal ini). Padahal ini juga salah satu pelajaran dari mengarang untuk tidak mengulang-ulang kata yang sama berulangkali dan pengarang harus mencoba mengurangi hal seperti ini.

Bagaimana soal kerapatan/density? Mau tidak mau dalam mengarangpun, kita harus menyebutkan ide/topik utama beberapa kali. Hal itu wajar sekali dan akan terjadi. Hanya jumlahnya akan menyesuaikan dengan keinginan penulisnya.

Kok bisa?

Ya bisa saja.

Ingat saja, mesin pencari Google atau yang lain sebenarnya adalah algoritma pencari “artike” dan artikel itu adalah karangan. Tidak akan heran kalau kemudian basis dari algoritma itu adalah berbagai hal yang merupakan teori dalam mengarang atau membuat tulisan.

Cuma, istilahnya saja yang dibuat berbeda.

Tentunya ditambah embel-embel teknis lainnya.

Banyak para pakar SEO akan membantah hal ini karena bagi mereka SEO adalah kitab suci dari sebuah ilmu khusus yang hanya mereka yang bisa. Tetapi, kalau menurut saya sih bukan.

SEO adalah ilmu turunan dan pengembangan saja dari ilmu yang sudah ada. Dalam hal ini sebenarnya teknik SEO hanyalah turunan dari teknik mengarang atau membuat artikel saja. Bukan sebuah ilmu khusus nan spesial.

Kalau seorang blogger tidak bobok cantik saat pelajaran mengarang di sekolah dulu (saya tidak tidur lo, hanya menguap lebar karena ngantuk) , seharusnya ia bisa menulis artikel yang SEO Friendly bahkan tanpa pernah mempelajari apa itu SEO. Seperti yang dihasilkan oleh para emak blogger.

Dan, itulah jalan yang saya pilih saat menulis. Tidak pusing karena SEO, tetapi mencoba untuk mengikuti berbagai teori pembuatan karangan saja. Lebih enak dan hasilnya menurut saya lebih enak dibaca daripada mementingkan soal kata kunci/keyword.

Nah, menurut Anda sendiri, apakah posting ini SEO Friendly? Tidak ada Yoast SEO di Blogspot, jadi saya tidak tahu.

6 thoughts on “Membuat Artikel Yang SEO Friendly Tanpa Memakai Teknik SEO, Mungkinkah?”

  1. Termasuk SEO Friendly mas sebab masih ada kata kunci didalam artikel dan adanya human friendly didalam artikel mas jadi keduanya membuat artikel mas sedap di google dan nikmat di pembaca CMIIW.

    Reply
  2. Trik dasar SEO ya mengarang itu sendiri. Rajin menulis dan secara otomatis nanti akan tahu akan kata kunci dengan sendirinya.
    Kalau bukan artikel placemant, biasany saya asal nulis. Tidak mau pusing, harus ini dan itu.

    Reply
  3. Sederhana ya pak sebetulnya. Gak seribet yang di bilang para pakar SEO. Dengan bahasa teknisnya.
    Saya malah baru ngeh…
    Udah saya pelajari dari SD ternyata.

    Reply
  4. adakalanya kaidah-kaidah SEO yang disarankan malah menambah kerumitan, yang akhirnya artikelnya gak jadi-jadi.

    Reply

Leave a Reply to Masandi Wibowo Cancel reply