Jasa PBN : Harga Membangun Backlink Ternyata Lumayan Juga!

Jasa PBN : Harga Membangun Backlink Ternyata Lumayan Juga!

Uppsss. Ternyata lumayan mahal juga harganya. Sebelum ini tidak terpikirkan bahwa harga membangun backlink bisa sedemikian rupa. Maklum mungkin karena terbiasa “mendengar” cara membangun backlink versi gratisan jadi tidak pernah menyangka saja ada yang namanya jasa PBN bersliweran di internet, baik di dalam dan luar negeri.

Makanya, jadi agak tercengang juga.

Cuma setelah dipikir-pikir lagi, semuanya normal dan wajar sesuai dengan kodrat kehidupan manusia. Dimana ada “keinginan”, maka akan lahir sebuah  “kebutuhan”, dan kalau timbul sebuah kebutuhan akan lahir yang namanya “penjual”. Dunia kapitalis gitu loh.

Meski pada awalnya blogging adalah sebuah kegiatan sharing atau berbagi, hanya karena kemudian berkembang menjadi sebuah “kesempatan” untuk menjadi terkenal dan mendapatkan uang, pada akhirnya, hadir yang namanya “keinginan” dari para blogger. Entah ingin terkenal kaya Agnez Mo atau Raditya Dhika, entah ingin kaya dan mengeruk duit dari internet gaya Eja Lesmana atau Mas Sugeng.

Keinginan itu hadir dalam diri banyak blogger.

Ketika keinginan itu sudah hadir, maka akan timbul berbagai “kebutuhan”. Untuk menjadi kaya dan terkenal, mau tidak mau orang harus berusaha dan di zaman sekarang semua ingin serba instan, cepat, praktis, dan tidak pakai repot.

Hasilnya, dibandingkan memfokuskan diri pada menulis dan mengembangkan blog dengan teknik normal, banyak blogger berlomba-lomba berburu tips dan trik ajaib supaya blognya bisa cepat tumbuh subur dan berkembang dengan cepat.. Ujungnya diharapkan bisa menghasilkan kepeng dengan cepat pula.

Salah satu yang paling sering dibicarakan adalah tentang bagaimana membangun backlink. Penting? Sampai sekarang kalau melihat perkembangannya backlink masih berperan sangat penting bagi pertumbuhan sebuah blog. Walau saya tidak mengamati secara detail, tetapi terlihat sekali sebuah backlink yang berasal dari situs atau website “terpercaya” akan memberi keuntungan kepada blog penerima backlink itu.

Kebetulan beberapa blog saya merasakan sendiri menerima berbagai backlink (secara alami tentunya) dari beberapa media terkenal di Indonesia, selain Wikipedia juga. Hasilnya, terlihat sekali kalau perkembangan beberapa blog itu lebih pesat daripada yang tidak mendapatkannya.

Jadi, yang namanya backlink, sampai sekarang pun masih tetap diburu oleh kalangan blogger (atau internet marketer).

Masalahnya, memang mendapatkan backlink atau tautan balik tidak semudah teorinya. Bahkan, bisa dikata walau berbagai rumus, tips, dan trik sudah ditulis ribuan kali, tetap saja sulit terhindarkan bahwa faktor “keberuntungan” juga memegang hal yang penting. Banyak tautan balik alami yang blog saya dapat justru berasal dari tulisan-tulisan yang sama sekali tidak pernah disangka bisa menjadi rujukan atau bahkan foto.

Tidak mudah karena susah sekali dikontrol kalau memang benar-benar dengan cara alami.

Tetapi, tentu saja, kalau ada kebutuhan, maka akan hadir niat dan usaha dari manusia untuk memenuhi kebutuhannya itu. Kalau secara alami susah, ya dimanipulasi saja atau dibuatkan tiruannya.

Ada yang memakai versi “gratisan”, seperti ala Mbak Indri Lidiawati yang banyak memberikan tips tentang berburu blog “zombie” alias blog yang sudah gentayangan di dunia arwah para blog. Ada lagi yang menyarankan blogwalking untuk menanamkan backlink disana sini.

Pokoke, namanya manusia ada saja idenya.

Cuma, kalau membangun backlink versi gratisan seperti itu LAMA. Selain itu juga butuh banyak hal, seperti pengetahuan, ketelitian, kesabaran dan pastinya memakan banyak energi untuk berburu. Maklum yang namanya zombie seperti itu tidak mudah didapat dan dipeluk. Pacar saja butuh perjuangan untuk mendapatkannya, apalagi zombie.

Itupun belum tentu bagus hasilnya.

Dan, buat mereka yang memang mengejar “UANG”, cara LAMA dan penuh ketidakpastian seperti itu sama sekali tidak PAS. Memang harus begitu kalau tujuan utamanya hepeng. Semua harus dilakukan kalau bisa secepat mungkin dan sesingkat mungkin. Efisien. Untuk itu mereka yang seperti ini tidak akan segan mengeluarkan uang untuk “membeli” sesuatu yang tidak mau dikerjakannya sendiri.

Akhirnya, lahirlah sebuah kebutuhan akan jasa orang yang mau direpotin untuk membangun backlink. Orang yang mau dibebankan untuk berburu si tautan balik entah dimana, yang penting tidak merepotkan. Juga, tentunya harus cepat, tepat, dan pasti berhasil.

Kalau sudah ada kebutuhan, kodrat manusia zaman kapitalis ya memanfaatkan kesempatan itu untuk menjual “sesuatu”. Orang lapar butuh penjual makanan atau bahan bakanan, orang haus lahir penjual es,orang butuh kendaraan lahir penjual motor dan mobil, dan seterusnya.

Dan, kalau blogger butuh backlink, maka timbul lah yang namanya Jasa PBN.

Iya kan? Sesuai kodrat kehidupan manusia di zaman kapitalis.seperti sekarang ini. Prinsip ekonomi demand dan supply akan selalu hadir dan mewarnai segala aspeknya.

Apa Itu Jasa PBN?

Intinya, yang paling utama ya jasa untuk membangun backlink ke sebuah blog atau website. Dengan disirami pupuk backlink yang bagus dan banyak, tentunya, sebuah blog akan kelihat “TERKENAL” dan  TERPERCAYA” di mata mesin pencari Google, terutama.

Pada akhirnya, diharapkan sang penguasa mesin penelusur itu akan mengganjar blog yang kelimpahan banyak backlink itu dengan posisi terhormat di halaman SERP (Search Engine Results Page).

Kalau sudah di posisi terhormat kan enak, tinggal tunggu pengunjung dan pembaca datang saja ke blog itu. Itulah teorinya dasar dari jasa PBN.

PBN sendiri merupakan singkatan bahasa Inggris, yaitu Private Blog Network, atau Jaringan Blog Pribadi.

Bagaimana PBN bisa memastikan backlinknya akan mampu mengkatrol sebuah website?

Tidak tahu. Saya bukan penjual jasa PBN dan tidak gemar membangun backlink. Lagipula, belum pernah menggunakan jasa PBN seperti ini untuk mengkatrol blog-blog yang saya miliki. Jadi, pastinya saya tidak tahu.

Hanya saja, kalau seorang Mbak Indri Lidiawati, yang sebenarnya hanya ibu rumah tangga saja, bisa menangkap banyak “blog zombie” di dunia maya, kenapa orang lain tidak bisa? Jadi, pasti ada banyak sekali orang yang bergelut juga dalam perburuan para zombie ini.

Cuma, mereka tidak langsung memanfaatkannya untuk perkembangan blog mereka sendiri. Alih-alih begitu, mereka seperti membangun peternakan blog zombie. Mengurusnya layaknya sapi, kerbau atau bebek.

Sesuai teori standar semakin tua umur sebuah blog dan “terurus” maka nilai DA (Domain Authority) dan PA (Page Authority) nya akan semakin bagus. Mendapat backlink dari blog atau website yang seperti ini adalah idaman banyak blogger karena benar-benar bisa mendongkrak blog yang dirujuk. Contohnya, ya kalau dapat backlink dari Wikipedia, atau Jawapos, atau Kompas, pasti rasanya beda dengan sekedar mendapat tautan balik dari Maniak Menulis.

Mereka menyadari sekali hal ini. Dan, mereka juga sadar banyak sekali blogger dan internet marketer yang tidak sabaran untuk bisa menikmati hasil. Dan, para zombie ini berpeluang menggendutkan rekening bank mereka.

Cukup tawarkan dan promosikan saja jasa PBN untuk membangun backlink. Selebihnya, tinggal memerah “backlink” dari ternak blog zombie yang sudah mereka buat.

Bisa juga mereka bekerja sama dengan pemilik blog-blog tua dan punya DA/PA tinggi.

Kemudian, ditambah dengan pengetahuan SEO mereka, maka hasilnya bisa sangat mirip dengan pemberian backlink secara natural. Tidak akan terlihat bedanya dan yang tahu hanya si penjual dan pemakai jasanya saja.

Toh Google juga tidak bertanya linknya darimana.

(Catatan : karena saya belum pernah beli dan memakai jasanya, apa yang ditulis di atas masih merupakan asumsi, walau 90% saya cukup yakin polanya begitu)

Halalkah membangun backlink dengan cara memakai jasa PBN

Halalkah Menggunakan Jasa PBN Untuk Blogging?

Biar saya bukan ustadz blogger, saya berani bilang “halal”. Tidak ada masalah. Bukan karena aturannya menyebutkan demikian, tetapi karena pada dasarnya tidak ada aturan yang mengharamkannya atau menghalalkannya.

Padahal, soal halal atau haram, benar atau salah, penentuan baru bisa dilakukan setelah ada standarnya atau aturannya. Nah, ini aturannya saja tidak ada, bagaimana bisa memutuskan halal atau haram. Jadi, bebas-bebas saja.

Lagipula, itulah dunia masa kini.

Persaingan harus dimenangkan dengan cara apapun, selama tidak merugikan dan melanggar aturan hukum yang ada. UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) Indonesia tidak melarang penggunaan jasa PBN untuk membangun backlink, berarti tidak ada masalah. Di seluruh dunia juga tidak ada larangan. Jadi, sah-sah saja memenangkan persaingan merebut cinta si mesin penelusur dengan cara ini.

Google sendiri bersikap ambigu dalam hal ini. Mereka di satu sisi mengindikasikan akan berusaha memberantas pemberian backlink seperti ini, karena berarti sebenarnya tidak alami dan penuh manipulasi. Di sisi lain, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa praktek pembangunan link dengan memakai jasa PBN ada dimana-mana.

Mungkin, karena mereka belum bisa menemukan sebuah sistem atau algoritma yang bisa benar-benar membedakan mana backlink yang benar-benar alami dan backlink hasil manipulasi memakai Jaringan Blog Privat ini.

Jadi, sepertinya masih baik-baik saja kalau Anda mau menggunakan sistem seperti membeli backlink ala PBN ini.

Mahalkah Harga Jasa PBN Untuk Membangun Backlink?

Mahal atau murah itu relatif. Kalau Anda banyak uang, harganya ya murah, kalau tidak punya uang ya mahal.

Begitu juga kalau ditanya, perlu  atau tidak kah untuk membangun backlink dengan cara ini? Saya akan bertanya balik, apa tujuan Anda ngeblog?

Jika UANG adalah tujuan Anda, yang berarti ngeblog sebagai sebuah bisnis, saya justru akan menyarankan untuk berani mengeluarkan modal dan menanamkannya untuk membangun backlink seperti ini.

Iya. Serius.

Seperti sudah disebutkan di atas, kalau dianggap bisnis, ya blog harus diperlakukan sebagai bisnis pula. Mengeluarkan dana untuk membangun backlink rasanya cukup pantas dibandingkan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukannya sendiri dan secara manual.

Kecuali Anda memang tidak punya uang dan terpaksa harus mengerjakan semuanya sendiri, menggunakan jasa PBN untuk membangun backlink akan menghemat banyak waktu. Dan, dalam bisnis, waktu adalah uang dan sangat bernilai.

Lagipula, kalau blog sudah menjaring pengunjung dalam jumlah banyak, ada saatnya modal yang ditanam akan kembali.

Jika saya ngeblog untuk berbisnis, maka saya tidak akan ragu untuk menelpon dan menghubungi jasa PBN. Masalahnya, saya belum kepikiran sampai kesitu, jadi sejauh ini masih merasa sayang mengeluarkan uang yang lumayan seperti itu.

Entah, 2-3 tahun mendatang kalau sudah berubah pikiran.

Kalau ditanya berapa harganya, kalau yang dalam negeri sih ternyata lumayan. Besarannya akan tergantung beberapa hal dan penyedia jasanya. Untuk backlink yang seperti kambing kurus, bisa di bawah satu juta, yang agak gemukan dan bersih, di atas satu juta, dan yang mirip kambing versi gemuk sekali ya gaji buruh DKI Jakarta juga lewat.

Persis juga kayak penjual kambing, satu penyedia jasa dengan yang lain berbeda.

Tapi, buat gambaran, ada dua screenshoot dari dua penyedia jasa PBN yang ditemukan di belantara internet.

Jasa PBN : Harga Membangun Backlink Ternyata Lumayan Juga!

Jasa PBN : Harga Membangun Backlink Ternyata Lumayan Juga!

Tahukah Anda?

Ternyata, hasil penjelajahan di dunia internet banyak juga blogger “terkenal” dan meng-Indonesia yang memakai jasa PBN untuk mendongkrak popularitasnya (terutama di mata mesin pencari).

Tidak terhitung juga para mastah SEO, terutama yang sering bermain di ads-id.

Tidak heran juga, kalau hasil berkelana di dunia blog Indonesia, banyak blog yang menurut saya “biasa” saja, bukan dengan maksud merendahkan, tetapi karena penulisannya kurang bagus, dan sebenarnya tidak memberikan kesan apa-apa bisa mempunya DA dan PA yang bagus sekali dan pengunjungnya banyak sekali. Belum lagi ada yang isinya hanya beberapa artikel saja, tetapi Alexa Rangkingnya kecil sekali.

Semua rupanya banyak yang bermain dengan sistem seperti ini.

Yah, bagaimanapun kompetisi di dunia blog pun tidak berbeda dengan dunia nyata. Persaingan harus dimenangkan dengan cara apapun dan dengan biaya berapapun. Yang penting menang dulu dan uang kemudian akan datang.

Bisa jadi ada benarnya pandangan bahwa blogger pas-pasan tidak sebaiknya main Adsense.Kalau untuk membangun backlink saja butuh biaya seperti ini, berapa biaya yang harus dihabiskan untuk membuat blog yang luar biasa besar seperti Mashable yah?

Entahlah, saya tidak mau mikir.

Capek mikirin orang lain, lebih enak memikirkan diri sendiri. Jadi, silakan pikirkan dan putuskan sendiri apakah mau memakai jasa PBN untuk membangun backlink, atau mau pakai cara versi gratisan, atau mau enjoy saja menjadi blogger murni dan menanti backlink datang sendiri.

Yang manapun yang Anda pilih, good luck deh dengan pilihannya.

4 thoughts on “Jasa PBN : Harga Membangun Backlink Ternyata Lumayan Juga!”

  1. Saya jadi ingat dengan content placement di blog LB beberapa waktu yang lalu. Bukankah disana juga salah satu upaya untuk memperoleh backlink. Apakah ini termasuk PBN atau sesuatu yang berbeda?

    Reply
  2. Bisa jadi salah satu bagian darinya Nisa. Hanya kalau sistem konten placement, maka keuntungannya jadi kecil sekali buat si penyedia Jasa PBN.

    Juga akan lebih sulit mengontrolnya.

    Itu dugaan saya, tetapi mungkin juga dipergunakan sebagai bagian dari sistem PBN.

    Penggunaan blog zombie lebih menguntungkan.

    Reply

Leave a Reply to Ngayap.com Cancel reply