Tulisan Saya Tulisan Sampah – Ya Rapopo

Tulisan Saya Tulisan Sampah - Ya Rapopo

Beberapa waktu yang lalu, saya membaca tulisan seorang “pakar” (atau setidaknya demikianlah dia menganggap dirinya) internet marketing. Tulisannya cukup menghentak, walau bagi saya sendiri sebenarnya tidak enak dibaca. Katanya banyak tulisan sampah yang bertebaran mengotori kesucian internet.

Menurut teori yang disusunnya (tentunya dalam waktu yang lama karena biasanya internet marketer berpandangan tulisan seperti anggur semakin lama sebuah tulisan ditulis, semakin berkualitas), adalah tulisan-tulisan yang dibuat tidak dengan melakukan riset, tidak memasukkan infografis, tidak melewati tahap pembuatan kerangka karangan, dan beberapa lagi hal lainnya.

Waduh. Kena deh saya.

Yah, sebagai blogger ugal-ugalan yang rada.. eh sangat bengal, saya paling malas membuat tulisan dengan cara seperti itu. Semua tulisan yang lahir dari tangan saya biasanya ditulis langsung saja mengikuti ide di kepala, yang bisa tiba-tiba saja muncul. Begitu ada ide dan kebetulan sedang ada alat untuk menulis, ya dialirkan saja itu ide ke tangan dan kemudian jari yang langsung mengetikkan  kata demi kata.

Kadang fotonya pun ngambil gratisan dari Pixabay, kadang dari stok foto yang ada di komputer. Kerap ditulis sambil bergelantungan di kereta komuter saat berangkat atau pulang kantor. Boro-boro mengikuti “kaidah” menulis yang baik dan benar, dari versi manapun (kecuali versi saya sendiri).

Jadi, yah, kalau menurut saya dan panduan sang “pakar” itu, saya harus menyimpulkan kalau tulisan saya adalah tulisan S.A.M.P.A.H dan berperan dalam menodai kesucian internet.

Yah nasib.

Tersinggung? Marah?

Kenapa harus tersinggung atau marah? Justru saya akan berbangga mengatakan “Ya memang tulisan saya adalah tulisan sampah”. Disebut tidak berguna sekalipun, akan saya benarkan. Tidak ada masalah sama sekali.

Heran yah menulis tulisan sampah kok malah bangga? Seharusnya introspeksi diri kan dan belajar lebih lagi.

Yah. Disitu lah masalahnya.

Ternyata selama 4 tahun menghasilkan “sampah” di dunia maya, saya menemukan bahwa banyak orang ternyata bisa memanfaatkan sampah itu. Ada yang bisa menggunakan sampah yang saya tulis untuk menemukan sebuah tempat. Ada juga yang merasa terinspirasi dengan tumpahan sampah kata yang saya ketik dalam 15 menit.

Ternyata banyak juga pemulung sampah di dunia maya. Banyak juga orang yang memerlukan sampah yang saya buat.

Jadi, tak apalah kalaupun saya bergelar penulis sampah.

Kasihan para pemulung sampah itu kalau tidak ada yang menghasilkan sampah. Belum tentu mereka bisa mengerti tulisan dengan gaya para “dewa” blogging. Mungkin gaya dan bahasa para dewa di kahyangan blogging Indonesia terlalu tinggi untuk bisa dipahami kelas pemulung seperti mereka.

Dan, disitulah peran saya sebagai penulis dan penghasil sampah di Internet. Menyediakan sampah untuk mereka olah dan pergunakan. Mereka bisa mengolah atau tidak, ya saya nggak bisa ikut campur, itu urusan mereka.

Itulah mengapa saya tidak marah dan bahkan bangga menjadi penulis sampah.  Karena saya masih “bisa berguna” walau sekedar hanya bagi kelas pemulung sampah internet saja. Ya rapopo kalau saya tidak bisa menyenangkan dan memuaskan kalangan para petinggi dunia maya yang bukan tetinggi itu. Toh tidak semua orang harus dipuaskan dan saya tidak membuat sampah untuk menyenangkan orang lain. Bisa klenger saya kalau begitu.

Jadi, yah saya akui tulisan saya adalah tulisan sampah dan saya penulis / blogger sampah. Emang masalah buat lo!

10 thoughts on “Tulisan Saya Tulisan Sampah – Ya Rapopo”

  1. Sayangnya saya suka dengan sampah yang ada di sini, sebab bisa ambil dan saya daur ulang kembali.

    sebab saya gak mau ribet dengan aturan-aturan penulisan blog.yang mengharuskan melakukan riset, memasukkan infografis, dan tahap pembuatan kerangka karangan.

    ribet amat… mau ngeblog apa mau bikin buku?

    Reply
  2. Karena saya suka, maka saya bawa, lalu saya gunakan, Meskipun dibilang sampah tapi bagi saya ada nilai gunanya. Itulah yang saya rasakan setiap kali berkunjung ke blog MM

    Reply
  3. " SUDUT PANDANG " seorang berbeda – beda, bagi orang lain mungkin TULISAN Pak GUru Anton ini disebut " SAMPAH ".

    Tapi bagi saya " tulisan " Pak Kribo ini ( ehemmm ), seperti sebuah Batu Mulia yang banyak di incar semua orang.

    Saya jadi gemes dng orang yang mengatakan " tulisan sampah 'tsb, kira2 siapa yach, ? 🙂

    Apakah si Mister B ?

    Reply
    • Ga boleh berprasangka buruk.. Saya kan kelayapannya kemana-mana kang.. Malah saya ga pernah baca punya si B.. kapok baca sekali saja.. Jadi bukan dia kok..:-D

      Kalau berpandangan seperti di atas, berarti Kang Nata punya bakat jadi pemulung sampah internet neh.. hahahaha

      Reply
  4. Terkadang juga saya malu dan tak percaya diri dengan tulisan dan pemikiran saya yang saya tuang diblog.tulisan yang amburadul dan tak terarah meskipun hasil pemikiran dari otak sendiri.makanya blog yang saya kelola sulit berkembang,blog saya bukan sekedar sampah,tapi mlh seperti limbah di google 😊.

    Reply
    • Kalau begitu sama dong.. tulisan saya juga tulisan limbah. Hanya saya yakin walaupun hanya limbah, tulisan saya di tangan yang tepat akan bisa dimanfaatkan oleh mereka.

      Jadi, tidak usah merasa rendah diri kalau tulisannya tulisan sampah, banyak temannya kok, salah satunya ya saya

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply