Menurut Google Analytics Pengunjung Beberapa Blog Saya 0 Besar

Tidak bohong sama sekali. Dan, saya juga tidak memakai trik untuk mengubah data seperti yang saya lakukan pada tulisan sebelumnya. (Baca : Cara Memalsukan Laporan Pendapatan Google Adsense)

Yang ini mewakili hampir semua blog saya, kecuali 2 saja. Menurut Google Analytics pengunjung blog-blog tersebut adalah 0 besar. Alias kosong saja.

Menurut Google Analytics Pengunjung Beberapa Blog Saya 0 Besar

Keren kan? Jangan tertawa yah Kalau ada yang boleh pamer mengenai betapa banyaknya pengunjung ke blog, sudah seharusnya demi rasa keadilan, yang sedikit pun boleh memajangnya.

Jadi, inilah penampakan di dashboard blog Umum Sekali, sebuah blog ancur-ancuran yang tahun ini ditargetkan terisi 1000 artikel. Padahal, usianya sudah mendekati 3 tahun dan sudah terisi 460-an tulisan.

Tetapi, Google Analytics bilang pengunjungnya “NIHIL” alias tidak ada. Dan, pemandangan ini sekarang menjadi umum untuk saya karena hanya 2 dashboard di Google Analytics saja yang menampilkan garis naik turun, selebihnya datar pada titik 0 alias tanpa kehidupan,

Apakah ini membenarkan apa yang dikatakan para pakar SEO bahwa tanpa SEO blog akan sepi seperti kuburan? Ataukah mengikuti pendapat para pakar internet marketing yang bilang tanpa promosi, blog akan sulit berkembang dan lama kelamaan mati?

Kenapa saya tidak panik dan langsung sebar link kesana kesini supaya pembaca datang? Kenapa malah dibuatkan tulisan?

Jawabannya karena saya tahu pasti kenapa data statistik Google Analytics memperlihatkan garis tanpa kehidupan. Sama sekali tidak salah karena fitur Google ini, harus diakui, sangat akurat dalam mengoleksi data.

Kesalahan, jelas bukan di pihak Google Analytics (GA).

Tetapi, kesalahan juga bukan di pihak saya.

Dan, tidak ada yang salah dalam hal ini.

Penampakan data seperti itu terjadi karena “MEMANG SAYA TIDAK MEMASANG KODE PELACAKAN DI BLOG-BLOG TERSEBUT”.

Ya. Itu saja alasannya. Tanpa ada kode pelacakan, GA tidak bisa mengumpulkan data dan menampilkan laporan.

Heran? Silakan heran deh.

Saya cukup mengerti keheranan Anda karena memasang kode pelacakan GA bisa dikata fitur wajib yang harus dilakukan seorang blogger. Para master dan pakar selalu menekankan hal itu kepada semua orang.

Dan, saya masih hapal sekali caranya.

Tetapi, saya sudah lama tidak berkunjung ke dashboard GA saya. Membaca dan menganalisa data statistik itu bukan hal yang menyenangkan. Berusaha menemukan pola dan kemudian memanfaatkannya adalah sebuah hal yang memakan waktu.

Data yang disediakan GA sebenarnya sangat banyak dan beragam kegunaannya. Bukan cuma sekedar untuk dipamerkan, tetapi data itu bisa menunjukkan berbagai kecenderungan yang dilakukan pembaca. Seorang pebisnis atau setidaknya yang bekerja di bagian statistik sebuah perusahaan tentunya akan bisa memberikan arahan kepada bos-bosnya untuk membuat strategi yang lebih baik berdasarkan data itu.

Sayangnya, saya bukan pebisnis.

Saya cuma blogger.

Pusing membaca berbagai data disana dan yang pasti memakan waktu untuk menelaah dan memilah data, kemudian menggunakannya.

Apalagi, saya sudah memutuskan bahwa strategi blogging saya ada pada kalimat “FOKUS PADA MENULIS” dan “MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA”. Itu saja.

Jadi, untuk apa lagi data dari Google Analytics untuk saya. Tidak banyak berguna saat ini karena cara dan strategi yang saya pakai tidak memerlukan data itu. Buktinya saya jarang berkunjung ke dashboard itu.

Inipun terpaksa datang karena ide menulis tentang ini hadir tiba-tiba.

Bodoh, ya bolehlah disebut demikian. Toh juga saya penulis sampah penghasil tulisan sampah. Mau ditambah dengan sebutan bodoh juga tidak apa-apa. Cocok.

Cuma, saya masih ada beberapa fitur statistik lain, seperti aplikasi /dashboard Adsense, juga GWT, yang keduanya juga cukup jarang didatangi. Itu saja sudah cukup.

Data di GWT sudah cukup untuk memberitahukan pembaca yang datang dari mesin pencari Google, sesuatu yang perlu saya tetap pakai (setidaknya sekarang) untuk mengetahui performa blog di mata pencari informasi dan tulisan lewat Search Engine. Data di aplikasi Adsense/Dashboard, perlu buat memberi tahu berapa uang jajan yang masuk ke kantung tiap bulan.

Belum lagi blog yang memakai platform blogspot juga punya statistik sendiri.

Lalu, data apalagi yang diperlukan? Saya bukan pebisnis, lagipula, pebisnis sekalipun tidak akan melototin data statistik ruwet seperti yang disediakan GA. Ia hanya akan melihat garis besarnya saja. Jadi, tidak perlu terlalu rinci.

Mengapa saya harus memakainya, padahal saya tidak butuh? Lebih baik saya copot karena setidaknya memperingan loading blog sepersekian detik.

Nah, itulah mengapa Google Analytics bilang pengunjung blog-blog saya itu 0 besar alias tidak ada alias kosong.

Ternyata, bebas dari data-data seperti itu menyenangkan juga. Terhindar dari kecanduan melihat statistik pengunjung setiap saat.

Dan yang pasti, saya akan sedikit tertahan dari yang namanya kebiasaan pamer karena manalah mungkin pamer statistik pengunjung yang 0 saja kayak kuburan.

Iya nggak?

6 thoughts on “Menurut Google Analytics Pengunjung Beberapa Blog Saya 0 Besar”

  1. Sebelum selesai membaca artikel, saya mau protes, kodenya tidak dipasang mungkin. Ternyata memang tidak dipasang.

    Saya punya banyak blog, yang pake google analitik juga cuma satu. Itupun jarang ditengok. Yang lain mah bebas. Masih ada statistik blogger. Untuk saat ini, cukuplah.

    Reply
  2. Saya jarang sekali, nonton GA, malesss, mendingan baca artikel Maniakpotret, heheh. 🙂

    Di buka juga kalau ada permintaan dari Pihak tertentu.

    Reply
  3. Keren …Saya nemu blog ini, karena nyari, mengapa data kosong di GA? dan nemu ini …saya sependapat karena saya saya juga pusing melihat angka-angka dan tidak mau ribet karena saya juga bukan pebisnis hanya Blogger

    Reply
    • Salam kenal Kang Ahmed… Namanya sama dengan Tamara.. sodara-an yah..

      Iyah.. saya juga puyeng kalau liat angka-angka seperti itu, dan karena nggak merasa perlu, ya saya abaikan saja

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply