Dulu Mau Menulis Posting Susah Sekali, Sekarang Tidak Posting Itu Sulitnya Minta Ampun

Dulu Mau Menulis Posting Susah Sekali Sekarang Tidak Posting Itu Susahnya Minta Ampun
Pantai Klara (Kelapa Rapat) – Lampung

Ternyata rasanya SAMA. Sama-sama tidak enak.

Dulu, ketika saya baru mulai ngeblog, menulis posting itu susahnya sekali rasanya. Kehabisan ide lah. Tidak tahu cara menulis lah. Belum bisa merangkai kata dengan baik lah. Ada saja hambatan yang ditemukan saat hendak menelurkan sebuah tulisan.

Berat dan tidak enak.

Rasa itu kembali datang, hampir 4 tahun kemudian. Hanya alasannya yang berbeda. Bukan “kehabisan ide” lah yang menjadi penyebab, bukan juga tidak tahu harus menulis dengan gaya apa. Semuanya tersedia.

Berlimpah bahkan.

Lampung, tempat saya dan keluarga menghabiskan 4 hari itu menyuguhkan banyak sekali hal. Keindahan alamnya. Gaya hidup masyarakatnya. Tentunya, tidak lupa berbagai hidangan seafood yang enak. Semua memberikan ide yang bertumpuk dan rasanya bisa menjadi pengisi blog yang cukup banyak.

Sayangnya, tanpa kehadiran si Notebook HP, sang kawan perjalanan ngeblog saya, semua itu hanya berkutat di kepala saja. Tidak bisa dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Semua seperti berlari-larian di otak kesana kemari tak henti, minta segera ditangkap dan kemudian dimasukkan kurungan.

Gemas.

Agak bete juga.

Sebuah kebiasaan buruk memang lahir sejak menulis menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan saya sebagai blogger. Hampir tidak ada hari yang dilewatkan tanpa setidaknya mempublish sebuah posting baru di salah satu blog yang ada. Kecuali saat-saat tertentu, seperti ketika ibunda meninggal, setiap hari pasti ada saja postingan yang tayang.

Kali ini, selama 4 hari, tidak satupun.

Bahkan, sekedar komentar pada blog rekan-rekan blogger pun tidak dilakukan. Yang dilakukan hanya membaca saja.

Dan, semua itu membuat ada rasa “gatal” di hati untuk bisa segera kembali ke hadapan layar monitor si HP yang tidak pernah dibersihkan. Ingin rasanya segera mengetukkan jari ke jajaran huruf di keyboardnya yang kadang ada sisa remah-remah biskuit atau kuenya.

Cuma, apa daya. Hal itu tidak bisa dilakukan.

Kekurangan atau berlebih memang jarang berujung baik. Termasuk dalam hal yang ini. Mungkin, saya sudah agak berlebihan dalam menekuni kegiatan ngeblog ini, sehingga rasa tidak enak itu hadir. Ada keseimbangan yang terlewat.

Bagi orang lain, mungkin hal itu bagus. Tetapi, tidak buat saya. Tidak seharusnya saya merasa tidak enak karena tidak posting. Seharusnya biasa saja. Apalagi saat itu adalah waktu untuk keluarga, menjalin silaturahmi, dan bersenang-senang.

Untungnya, perlahan tetapi rasa itu berhasil dikendalikan. Meski tetap keinginan untuk menulis itu hadir, tetapi bisa dikekang dan dikontrol juga.

Mungkin karena kehadiran sang Canon 700D, si kamera kesayangan, jadi perhatian bisa dialihkan merekam berbagai keindahan alam di Bandar Lampung dan sekitarnya. Bisa juga karena melihat wajah sang mantan pacar yang begitu ceria dan senang bertemu dengan adiknya yang sudah lama menetap disana. Tidak salah juga kalau disebutkan karena si kribo cilik ternyata sudah menunjukkan bakat menjadi seorang pemotret yang handal.

Entahlah, tetapi saya bersyukur walau merasa tidak enak tidak bisa menulis, saya bisa menemukan banyak kegembiraan selama perjalanan berlibur ke pulau seberang itu. Banyak hal yang tidak seharusnya diabaikan hanya karena terlalu ingin menulis.

Bagaimanapun, keluarga tetaplah menjadi prioritas utama di atas kegiatan menulis postingan.

Untung juga, si laptop tidak dibawa. Kalau saja dibawa, entah apa jadinya karena ternyata sang mantan pacar membeli oleh-oleh dalam jumlah banyak. Katanya untuk tetangga, teman, dan entah siapa lagi. Kalau saja si notebook kesayangan dibawa, apa jadinya punggung ini.

Membawa kardus-kardus oleh-oleh saja sudah bikin punggung rasanya encok. Apalagi kalau ditambah dengan notebook. Hadeuh.. Untung saja.

Lagipula, setidaknya, untuk kegiatan ngeblog, tidak menulis bukan berati tidak melakukan aktifitas ngeblog. SD Card si Canon lumayan penuh dengan berbagai foto keindahan propinsi di Indonesia yang berlambang gajah ini. Belum lagi yang ada di memory Asus T00N.

Salah satunya, silakan lihat di awal posting ini.

Jadi, setidaknya saya bisa mengatasi rasa tidak enak akibat tidak posting dengan menggunakannya untuk hal lain.

8 thoughts on “Dulu Mau Menulis Posting Susah Sekali, Sekarang Tidak Posting Itu Sulitnya Minta Ampun”

  1. Ke Lampung nich Pak Liburan 4 Harinya ? 🙂 Asikan di Pulau Sumatera… 🙂

    Itu tuch Mas Andi nanyain…. 🙂

    Foto2 lainnya akan dimuat di blog mana Pak ?

    Uang Nyasar 1 jt kemaren, ludesss yach Pak ? 🙂

    Reply
    • Suruh nanya sendiri.. wkwkwkwkw

      Selalu menyenangkan melihat hal-hal baru.. Menginjak tanah Sumatera sih bukan yang pertama kali. Tapi Lampung memang asyik, banyak tempat menarik

      Reply
  2. Wah, saya tiap hari bolak-balik ke blog ini. Kenapa tidak ada yang baru. Rupanya ruan rumah sedang liburan ke Lampung. Kenapa ngga sekalian ke Palembang aja, Pak, hehe.

    Akhir-akhir ini saya juga sedang banyak ide, meski tidak sebanyak punya Bapak. Rasanya saya ingin mengeluarkan semua dari kepala saya.

    Tapi karena bertumpuk-tumpuk, saya pusing sendiri, dan hanya beberapa yang jadi artikel utuh.

    Saya menunggu oleh-oleh berupa artikel dan fotonya dari lampung,,,

    Reply
    • Oleh-olehnya ambil sendiri di Bogor.. foto-fotonya menyusul yah.. baru sampai ahri ini..

      Rupanya ada yang sama yah.. memang tidak enak kalau ide-ide itu nggak tersalurkan. Makanya begitu pulang, saya langsung menulis 1-2 tulisan supaya tidak keburu hilang

      Reply
  3. Liburan nih ye… kalau gatel mau nulis di garuk tanggannya pak!

    sekali-kali off lah nulisnya, nikmatin liburan.

    Walau mungkin bagi Pak Anton berat sekali rasanya, yang kalau nulis itu udah kayak makan.

    Kalau berseliweran idenya buru-buru di tangkap pak. takut nanti enggak balik lagi idenya.

    terus yang jaga mabes E-tabu siapa?

    Reply
    • Hahahaha..

      Iya bener.. off itu terasa sekali perlu. Setelah libur rasanya lumayan fresh dan segar.. Hati juga senang..

      Udah lumayan ringan dan tidak terlalu berat lagi.. tetap saja harus diatur karena kalau tidak bisa mengganggu diri sendiri nantinya.

      Kalau idenya kabur, yo wis ben… nanti juga balik kalau dia lapar.. hahahaha..

      E-tabu sistemnya saya tidak jaga 100%.. sudah ada satu orang yang saya berikan tanggungjawab untuk mengisi.. Saya hanya fokus pada masalah teknis saja.. soal mengisi saya sedang mendorong warga yang melakukan

      Reply
  4. Wih… pingin rasanya kecanduan nulis seperti pak anton.

    Btw liburannya ke Lampung ya. Kebetulan saya orang Lampung pak. Cuman sekarang lagi merantau. Hehe

    Ternyata senjata ngeblog pak anton lengkap ya…

    Tapi kenapa harus bingung pak. Nulis di buku jugakan bisa. Malah lebih santai dan lebih nikmat.

    Reply
    • Oooh orang Lampung toh… wiss… pantainya indah-indah om..

      Mayan.. hasil nyicil dari recehan adsense.. ditambah gaji, jadi dilengkapi saja.

      Reply

Leave a Reply to Nuhan Nahidl Cancel reply