Benarkah Blogger Individu Dengan Modal Pas-Pas-an Sebaiknya Tidak Bermain Adsense

Benarkah Blogger Individu Dengan Modal Pas-Pas-an Sebaiknya Tidak Bermain Adsense
Screenshot – Hans Davidian

Ups.

Sangat menohok sekali judulnya. Dan, sebelum Anda menyemburkan protes panjang pendek ke pemilik blog MM, izinkan saya mengatakan bahwa ini adalah salah satu judul artikel dari rekan sesama blogger. Namanya Hans Davidian seperti nama yang saya berikan di caption screenshoot di atas. Silakan cari sendiri pakai Mbah Google saja. Jadi, kalau mau protes silakan alamatkan saja kepada dirinya, jangan kepada saya.

Sebuah judul dan teori yang benar-benar menghunjam uluhati para pemain Adsense recehan dan jelas bertentangan dengan pemikiran mainstream yang berkembang di kalangan pemburu recehan Adsense. Sekaligus menimbulkan pertanyaan “Benarkah Blogger Individu Dengan Modal Pas-Pas-an Sebaiknya Tidak Bermain Adsense?

Apakah teori ini sahih dan memang masuk akal? Bukankah itu yang terkilas di kepala Anda? Hayo, ngaku!

Memang menohok. Apalagi, sudah umum beredar di dunia blogging Indonesia bahwa Adsense memiliki potensi untuk menjadikan publishernya kaya, walau tidak dengan cepat dan harus penuh derita. Tetapi, mayoritas blogger Indonesia meyakini bahwa mereka bisa menghasilkan , dan lebih jauh lagi bergelimang uang jika menggunakan periklanan milik Google ini.

Cuma kalau membaca tulisan ini, tidak terhindarkan kesan bahwa sebaiknya orang miskin jangan coba-coba bergelut di dunia Adsense. Tidak banyak gunanya dan hanya merupakan kesia-siaan saja.

Teori ini lahir, dalam penuturannya, dengan dasar pemikiran bahwa butuh modal yang sangat besar untuk bisa menghasilkan uang yang banyak dari Adsense. Penulis artikel ini memberikan contoh beberapa orang blogger pendulang uang di Indonesia, seperti Cosa Aranda dan Adrian Fitri yang berhasil meraup ribuan dollar dari iklan Adsense.

(Stop dulu : sudah pernah mendengar kedua nama ini? Kalau belum, percayalah segera coba cari dan pelajari dari mereka. Sangat patut untuk dipelajari perjuangan mereka menjadi sukses. Jangan hanya baca postingan mereka yang berlagak hebat dan pintar di forum IAPD saja)

Kedua orang itu menanamkan modal puluhan juta rupiah untuk menggerakkan mesin pendulang mereka untuk mengeruk uang. Mereka membangun ratusan dan ribuan blog (benarkah??)  agar produksi uang dihasilkan dari banyak sisi.

Intinya mereka melebarkan sayap, melakukan ekstensifikasi atau beternak blog. Mereka merubah diri menjadi pengusaha media, dibandingkan sebagai blogger.

Benarkah Blogger Individu Dengan Modal Pas-Pas-an Sebaiknya Tidak Bermain Adsense?

Modal.

Besar.

Itu kata kunci dari teorinya.

Sesuatu yang tentunya tidak dimiliki oleh blogger individu kelas recehan. Hanya mereka yang kaya dan sudah banyak duit saja yang akan bisa menggelontorkan dana untuk berinvestasi seperti ini.

Terus terang, saya juga akan berpikir 1 juta kali sebelum menggelontorkan dana sebesar itu untuk ngeblog, lebih baik untuk membetulkan genteng di rumah yang rusak dan bocor.

Jadi, penulis pun merasa dirinya masuk dalam kategori seorang blogger kere bin recehan juga karena memang tidak punya modal sebesar itu.

Kalau berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, memang sangat masuk akal teorinya. Dimana-mana pemodal kuat akan memiliki kesempatan lebih banyak dan besar untuk berhasil kalau dibandingkan dengan pemodal cilik. Bisnis apapun akan seperti itu.

Dunia bisnis memang kejam dan tidak kenal ampun. Gajah dengan kancil dimasukkan dalam kandang yang sama untuk saling bertarung. Yang kuat dia yang menang.

Apa yang dikatakan dalam artikel itu, memang logis dan masuk akal karena berdasarkan fakta serta pengalaman orang yang pernah mengalaminya. Juga tidak lupa tentunya, sesuai dengan prinsip dunia masa kini yang berjiwa kapitalisme dan dasar-dasar bisnis. Sesuatu yang tentunya berlaku juga di blogosphere Indonesia dalam urusan memproduksi uang.

Tidak salah sama sekali.

Kalau saya dosen, maka saya akan berikan nilai A+++ dan gelar sarjana cum laude pada penulisnya.

(Rasanya saya bisa mendengar suara isak tangis dari rekan-rekan blogger kalau mereka mendengar tentang teori ini)

Benarkah Blogger Individu Dengan Modal Pas-Pas-an Sebaiknya Tidak Bermain Adsense

Tetapi, ada tetapinya loh!

Saya tidak mengatakan bahwa teori itu benar-benar BENAR. Juga, tidak mengkonfirmasi apakah memang seharusnya blogger dengan modal pas-pasan tidak terjun ke dunia Adsense.

Yang saya katakan adalah teori ini sangat logis dan masuk akal. Bukan berarti harus dipercaya atau diikuti. Tulisan ini harus dipandang sebagai satu sudut pandang lain yang harus dipertimbangkan blogger ketika mau menjadi publisher Adsense.

Bukan kebenaran mutlak.

Ada beberapa hal yang sebenarnya luput dan tidak dimasukkan oleh penulis sebagai bahan pertimbangan sebelum membuat teori ini. Hal-hal itu mungkin juga sengaja disembunyikan mengingat penulis artikel itu bisa dikategorikan sebagai internet marketer dengan spesialisasi bisnis affiliate. Tetap harus diduga ada “udang di balik piring” dan niat mengarahkan pembaca kepada sisi yang dijalani dan ditekuninya.

Jadi, usaplah air mata Anda kalau sudah terlanjur turun.

Percayalah, dunia terlalu luas hanya untuk dicakup dalam sebuah tulisan saja. Bahkan, 1 milyar tulisan saja masih terlalu kecil untuk bisa menggambarkan luasnya dunia ini.

Hal yang dimaksud itu adalah fakta-fakta di bawah ini :

1. Setiap orang pernah menjadi pemula dan recehan

Pernah dengar yang namanya Pete Cashmore, pendiri Mashable, sebuah blog yang sekarang memberinya penghasilan jutaan dollar setiap bulannya.

Tahukah saat pertama ia memulai? Di kamar tidurnya. Ia tidak langsung menjadi blogger dan pemilik blog besar. Ia memulainya dengan menulis sendiri dari kamar tidurnya.

Dengan passion, kreatifitas, dan kejeliannya menangkap peluang ia kemudian bisa menjadi orang kaya dan terkenal.

2. Google tidak membatasi dan memberi peluang yang sama

Bisa coba lihat kembali TOS atau Term of Service Adsense? Apakah disana ada menyebutkan bahwa cuma yang punya uang saja yang boleh terjun? Kalau ada, kasih tahu saya deh, saya tebus dengan ucapan terima kasih full selama satu tahun.

Pasti tidak ada.

Dan, memang tidak akan ada.

Pemilik Adsense, Google tidak membatasi siapapun untuk mencoba peruntungan. Mereka tentunya menyadari bahwa terkadang orang-orang sukses dan berhasil bisa saja berasal dari bawah.

Mereka pernah mengalaminya ketika harus bersaing dengan YAHOO yang saat Google lahir sudah menjadi raksasa dan modal besar. Sekarang, sang raja sudah tumbang dan semakin tenggelam.

Tidak.

Kesempatan itu terbuka untuk semua. Tidak ada batasan modal.

3. Modal tidak menjamin kesuksesan

Apakah modal besar berarti pemiliknya pasti sukses? Are you dreaming? Ngimpi kali yah.

Tidak terhitung kasus di dunia nyata kegagalan bisnis dengan modal besar terjadi.Tidak terhitung orang yang mengalami kerugian setelah mengivestasikan uang ratusan juta hingga ratusan milyar.

Tidak menjamin sama sekali.

Memang betul bahwa besarnya modal akan memberikan keuntungan tersendiri bagi yang punya. Kalau diibaratkan lari, mereka sudah berada 10-20 langkah di depan. Atau, bisa juga kalau naik tangga, mereka sudah berada di tangga ke 30, sedangkan blogger recehan berada masih di lantai dasar.

Pertarungan belum selesai karena kesemuanya ingin mencapai puncak tangga, kesuksesan dalam hal ini bidang materi. Masih ada anak tangga yang perlu dijalani dan semua masih bisa jatuh dan terjungkir.

Kok bisa?

Ya bisa, karena segala sesuatu di dunia adalah tergantung pada orangnya. Prinsip apapun akan selalu kembali pada pepatah “The man behind the gun” yang menentukan. Orang di belakang senjata yang menentukan apakah peluru tepat sasaran atau tidak.

Kreatifitas, kemauan kerja keras, semangat juangnya akan menjadi berperan penting. Sepakbola menunjukkan dengan baik hal tersebut dimana kesebelasan underdog bisa mengalahkan klub raksasa dengan pemain berharga triyunan rupiah.

Bukan senjatanya yang penting, tetapi orangnya

4. Kebutuhan tiap orang tidak sama

Cosa Aranda tentunya berharap return atau pengembalian dari investasinya. Ia lebih seorang bisnisman dibandingkan blogger. Tentunya ia berharap keuntungan sebesar-besarnya dari modal yang dibenamkannya.

Saya, tidak berkhayal macam-macam. Kalau bisa menghasilkan uang sebesar gaji saya sekarang saja sudah sangat bagus. Tidak perlu puluhan ribu dollar, 500-1000 dollar saja sudah sangat banyak.

Saya tidak butuh terlalu banyak, bingung nyimpennya.

Kebutuhan tiap orang berbeda. Targetnya juga akan berbeda pula.

Lagi pula banyak blogger yang sekedar iseng untuk mendapatkan uang jajan, lalu kenapa tidak boleh ikutan mencicipi kuenya Adsense.

5. Modal bukan hanya uang

Penulis artikel itu menekankan pada pentingnya modal besar untuk meraup keuntungan besar. Mungkin, dan sangat mungkin ia termasuk salah seorang yang berpikiran bahwa kata MODAL selalu terkait hanya dengan uang.

Padahal, dunia bisnis dimanapun tidak pernah menekankan hal itu.

Masih banyak bentuk modal lainnya, seperti ide, pemikiran, kreatifitas, pengetahuan, dan semangat.

Dunia pernah memperlihatkan bagaimana Jack Ma yang tidak bermodal besar, bisa menjadi salah satu “penguasa” dunia maya dengan Alibaba-nya.

Pernah tahu bagaimana Steve Jobs mulai membangun Apple? Ia melakukannya garasi rumahnya saja dengan modal pas-pasan saja. Sekarang? Siapa yang tidak kenal iPad dan iPhone. Dua buah gadget yang banyak diimpikan orang tetapi tidak banyak yang bisa membelinya karena mahal.

Jadi, teori itu logis. Dan, akan tetap mendapat nilai A++ dari saya, tetapi, jangan ditelan begitu saja. Pandanglah saja sebagai satu sudut pemikiran lain di dunia.

Dalam hal Adsense, tulisan tersebut bagus untuk membuka pemikiran banyak orang bahwa persaingannya akan keras dan berat. Bukan sebuah perjalanan yang mulus dan mudah, akan banyak halangan dan rintangan, belum ditambah kompetitor dari kelas kakap yang ikut terjun.

Berat.

Pasti berat.

Tohokan di tulisan itu bagus untuk menyadarkan banyak orang dari mimpi menjadi kaya dengan Adsense.

Saya sendiri memilih untuk tersenyum saja. Kemudian, tetap memutuskan untuk menjalani apa yang ada saja. Seperti biasa, ada enaknya menjadi orang bengal karena tidak mau patuh dan menelan begitu saja apa yang disampaikan orang lain. Tidak mudah terpengaruh.

Lagipula, ada bagian yang membuat saya berpikir lebih jauh. Silakan lihat bagian yang di dalam kotak merah.

Benarkah Blogger Individu Dengan Modal Pas-Pas-an Sebaiknya Tidak Bermain Adsense

Masa sih income bulanan dari Adsense hanya US$ 5-10. Saya tahu, masih ada banyak blogger yang berjuang dan kata-kata ini mungkin mewakili sebagian, tetapi pengalaman saya sendiri, bulan pertama sejak menjadi Adsenser, angka itu sudah tercapai.

Begitu juga dengan bagian yang kedua soal $ 50 yang membutuhkan trafik yang edan dan kerja kerasnya luar biasa. Hemm.. tidak juga sih. Trafik blog-blog saya biasa saja dan kerjanya hanya sepulang dari kantor saja. Tidak perlu sampai begadang dan terus menulis untuk menghasilkannya.

Belum kalau ditambah, tidak ada promosi yang saya lakukan dan angka ini tidaklah terlalu fenomenal dan susah untuk dicapai.

Nah, saya pikir, ada satu sisi kelemahan penulis. Mungkin, ia tidak pernah mencoba sendiri mendapatkan penghasilan dari Adsense. Jadi, data yang dipakainya rasanya kurang akurat atau terlalu digeneralisis. Tidak semua publisher Adsense mengalami nasib sengenes itu. Paling tidak saya tidak termasuk dalam kategori itu.

Jadi, saya putuskan tulisan ini sebagai referensi saja, sekaligus pengingat sesuatu yang selalu dikatakan pebisnis sukses, KERJA KERAS, KERJA CERDAS, dan PANTANG MENYERAH.

Tidak lebih dari itu.

10 thoughts on “Benarkah Blogger Individu Dengan Modal Pas-Pas-an Sebaiknya Tidak Bermain Adsense”

  1. saya koq ingin ngetik juga mas kuh …

    pemikiran yang logis mas 🙂 modal ? yen saya gak jaminan … walaupun modal banyak tapi bukan dibidangnya ? zonK ! kita punya potensi punya modal , mantab 😉 …

    miskin gag boleh terjun di dunia adsense ! ads bebas untuk memiliki, entah itu kaya & miskin, gag jadi masalah 🙂 …

    orang harus berani mencoba ! mencoba sesuai dengan potensi diri masing2. Seiring berjalannya waktu, pasti dia tahu koq apa yang harus dilakukan untuk meraup $$$$ …

    kalimat terakhir harus dijadikan komitmen untuk menggapai impian , semoga saya bisa menjadi publisher yang baik, seperti sampeyan, matur nuwun …

    Reply
    • Ya ngetik mas.. tidak ada yang ngelarang.. hahahaha

      Memang mas, kadang orang terbelenggu dengan pemikiran bahwa duit adalah segalanya, padahal tidak selalu demikian.

      Sami-sami mas.. makasih kunjungannya

      Reply
  2. Fakta2 yang dijelaskan oleh Maniak Menulis ini pendapatku … super detil dan rinci.
    Dari semua artikel yang kubaca sampai detil, aku ngambil kesimpulan … tak boleh untuk patah semangat.
    Terus membuat artikel yang menarik dan mampu di kunjungi banyak pembaca.

    Reply
    • Yupp… orang besar itu asalnya orang kecil yang terus berjuang dan berusaha..

      Hahahaha.. soal detail itu mah bawaan sejak lahir, susah diubah

      Reply
  3. Hmm,,, mungkun yg nulis artikel tersebut belum pernah merasakan payout setiap bulan hanya dengan modal satu blog.

    Padahal hal tersebut sangat mungkin sekali. Kerja kerasnya memang lama, tapi tidak perlu banting tulang juga. Masih sempat kok, jalan-jalan, nonton anime, baca komik, tidur siang, dan makan teratur, hehe.

    Reply
    • Betul sekali bu guru… saya juga tidak gila-gilaan amat untuk menghasilkan itu. Masih bisa dibawa santai.

      Memang.. kadang orang senang bikin heboh

      Reply
  4. Sama pak, sesungguhnya saya nggak butuh banyak uang, karena takut nggak bisa bedain mana kebutuhan mana keinginan hahaha.

    Cukup yang pas aja lah, pas butuh pas ada duitnya.
    Kerja masih ala manusia, buka diforsir semua waktunya kek robot.

    Tapi jadi tahu banyak hal dari postingan ini, salah satunya saya mulai mengerti, mengapa banyak orang yang membeli artikel dengan harga murah di berbagai grup job blogger.

    Sepertinya sih buat isi blognya yang bejibun ya.

    Saya juga punya beberapa blog, tapi ternyata ngos2an isinya, hehehe

    Reply
    • Hahahaha.. yang penting kan cukup, mau beli Mercy cukup, mau beli berlian 1 kilo, cukup juga..

      Sabar Rey, jalani dan tekuni saja.. suatu waktu hasilnya akan terlihat juga..

      Reply

Leave a Reply to Anton Ardyanto Cancel reply