Bukan kumendan. Bukan pula si kribo cilik. Mereka berdua bukan hobi, tetapi kewajiban dan kebutuhan. Jadi, bukan merekalah pengganggu hobi menulis yang saya miliki. Apalagi mereka berdua sadar sekali bahwa bapaknya adalah seorang blogger dan kerap bahkan membantu dalam menjalankan blog-blog.
Yang menjadi salah satu faktor pengganggu kegiatan saya tulis menulis adalah hal lain. Hal yang lahir sejak saya menekuni blog. Namanya fotografi.
Pada awalnya, kegiatan memotret adalah bagian penunjang untuk menjalankan salah satu blog yang bertema tentang kota, yaitu Lovely Bogor. Foto-foto disana bisa dikata 96% adalah hasil karya sendiri dengan berbagai kamera.
Hanya saja, semakin hari dari hanya sekedar penunjang, fotografi justru menjadi satu hobi tersendiri yang terpisah dari kegiatan menulis. Bila dulu foto hanya bersifat dokumentasi, kemudian berkembang untuk mengarah pada menghasilkan foto yang lebih baik dan melebihi apa yang dibutuhkan oleh sebuah website.
Dan, pada akhirnya menimbulkan benturan.
Apalagi pada dasarnya fotografi sendiri membutuhkan waktu yang lumayan untuk melakukannya. Kalau sekedar hunting foto, hal itu bisa digabung dengan mencari ide tulisan. Tetapi, sayangnya kegiatan memilah foto dan kemudian mengeditnya hampir tidak beda dengan membuat satu tulisan. Bahkan, bisa memakan waktu lebih lama.
Foto penari Bali di atas adalah salah satu contohnya. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk memperbaiki kontras, sharpness, dan juga beberapa bagian dari foto aslinya. Padahal, melakukan itu berarti memakan waktu yang sudah tidak banyak untuk menghasilkan artikel.
Jadi, itulah hobi yang mengganggu hobi yang lain.
Saat ini, mungkin masih bisa dihandel dan dimanage, tetapi mungkin suatu waktu – entah kapan – saya harus memutuskan untuk memprioritaskan salah satunya saja. Tidak cukup waktu untuk menjalankan keduanya secara serius.
Kemungkinan besar, menulis lah yang akan dipilih dengan mengembalikan fotografi hanya sebagai penunjang saja.
Tetapi, sampai saat itu datang, saya mau menikmati keduanya, Sambil tetap mencari cara agar saya bisa terus bisa menjadi penulis/blogger yang baik, sekaligus fotografer yang baik juga.
Dan, yang pasti sambil tetap menjaga agar si mantan pacar dan anaknya, si kribo kecil, juga tetap senang, bahagia, dan tercukupi. Karena kalau yang dua ini tidak merasa begitu, maka kedua hobi itu juga tidak akan bisa dilaksanakan.
Bayangkan saja kalau pulang memotret si mantan pacar tidak mau memasak dan si kribo manyun seharian. bisa kacau dunia.
Semoga keduanya bisa sejalan berbarengan dengqn baik mengatur waktunya.
Ikut support,kak.
Aaamin.. inginnya begitu karena saya suka dua-duanya
Apa kata Dunia… he..he,..
saya juga begitu pak butuh waktu buat seleksi foto, makanya sering telat nulisnya.
Iyah.. memang makan banyak waktu
Naha ini! Punya banyak hobi yang sama-sama berat dan butuh jam terbang banyak adalah ribet. Harus pinter manage waktu dan fokus di banyak sisi. Sukses, pak!
Namanya juga hobi.. kalau nggak bikin ribet nggak seru kang..hahahaha