Artikel Detik Pun Tidak Selamanya Original

Banyak yang menduga bahwa situs berita semacam DETIK, KOMPAS, atau TRIBUN akan selalu hadir dengan artikel-artikel original. Yang ada di pikiran banyak orang adalah media-media itu akan mengirimkan wartawan ke berbagai tempat untuk meliput dan mendapatkan tulisannya.

Sebenarnya tidak selalu demikian. Kebiasaan membaca berita di DETIK dan juga berselancar di dunia maya menunjukkan bahwa artikel DETIK pun tidak selamanya original. Banyak juga yang merupakan terjemahan, atau saduran, atau penulisan ulang dari berbagai website lainnya. Biasanya yang dijadikan sumber adalah media berbahasa Inggris dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Setelah itu barulah dispin atau ditulis ulang.

Contohnya ada di bawah ini tentang berita “Pria Yang Kecanduan Selfie”. Isinya bisa dikata sama hanya penempatan foto dan juga pembahasan diputar saja.

Artikel Detik Pun Tidak Selamanya Original
Terbit Tanggal 27 Februari 2018
Artikel Detik Pun Tidak Selamanya Original
Terbit Tanggal 28 Februari 2018

Sangat mungkin DETIK memiliki tim yang kerjaannya seperti yang biasa saya lakukan, berkelana ke bagian dunia lain yang penduduknya berbahasa Inggris dan kemudian membawa “yang menarik” ke Indonesia.

Tentunya hal ini akan mempermudah dalam mendapatkan ide tulisan dan yang pasti menghemat biaya (karena mengirimkan wartawan kesana jelas mahal).

Teknik semacam ini biasa dilakukan di berbagai blog dan media luar negeri juga.

Soal originalitas? Well, yang penting beda bahasa kan dan juga kebanyakan orang Indonesia jarang yang baca situs-situs berbahasa Inggris, jadi tidak masalah juga kan kalau jarang yang tahu.

Masih kurang percaya? Ya cobalah baca berita olahraga terutama sepakbola dan kemudian cari versi bahasa Inggrssnya, pasti akan ditemukan kembarannya.

Kalau mau silakan gunakan teknik yang sama untuk memastikan blog menjadi update terus. Mudah kok.

2 thoughts on “Artikel Detik Pun Tidak Selamanya Original”

  1. Keren nih bisa menjadi sumber inspirasi dan ide menulis mas anton..tapi klo diterjemahkan mentah2 apakah tidak terdeteksi plagiat mas

    Reply
    • Lakukan penulisan ulang atau re-write dan bisa dikategorikan bukan plagiat. Penulisan ulang masuk dalam wilayah abu-abu yang bisa diperdebatkan

      Reply

Leave a Reply to Muhammad faizin Cancel reply