Menjadi Pembaca Harus Jeli dan Kritis , Jangan Hanya Telan

Menjadi Pembaca Harus Jeli dan Kritis , Jangan Hanya Telan

Pemerintah, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia, menghadapi sesuatu yang sangat sulit diatas. Sesuatu itu bernama “Hoax” atau berita bohong, berita yang tidak benar dan dibuat dengan tujuan tertentu. Penyebarannya meningkat sangat pesat seiring dengan berkembangnya media sosial.

Kesulitan ini terjadi karena ada satu kebiasaan masyarakat yang justru mendukung penyebaran informasi dan berita yang tidak benar. Kebiasaan itu adalah banyak yang tidak paham menjadi pembaca yang jeli dan kritis. Banyak anggota masyarakat yang kerap menelan saja informasi yang disampaikan dan kemudian menyebarkannya tanpa berpikir panjang.

Oleh karena itulah, hoax seperti tidak terhentikan karena kebiasaan masyarakat lah yang mendukungnya.

Sebagai contoh sederhana yang diambil dalam dunia blogging saja, ada beberapa mitos yang hadir karena pembaca yang hanya menelan informais yang disampaikannya saja, seperti kalau kecepatan loading laman lebih dari 3 detik, pembaca (di Indonesia) akan minggat. Padahal, data yang dipergunakan bukanlah data yang akurat karena dilakukan di negara yang berbeda. (Baca : Blogger pun harus belajar tentang sosial budaya dan membaca data)

Itu hanya salah satunya.

Yang lainnya? Tentu kita semua yang bergelut di dunia blogger paham betul bahwa ada ribuan bahkan puluhan ribu tulisan tips dan trik tentang “bagaimana cara mendapatkan uang dari blog” atau “1000 Cara meningkatkan penghasilan Adsense yang pasti berhasil”. Pasti pernah dong.

Tetapi, pernahkah Anda mempertanyakan, apakah si penulis sudah benar-benar menjadi kaya dengan cara itu? Pernahkah Anda mendapatkan bukti bahwa pengelola PanduanIM atau Writepreneurs sudah menjadi kaya dan berhasil dengan cara yang ditulisnya? Sudahkah melihat kenyataannya.

Yang saya tahu, nama dua orang yang mengajarkan “Berbagai cara sukses” itu bahkan tidak pernah disebut sebagai orang sukses dan kaya oleh media resmi. Namanya menjulang di kalangan para blogger saja. Berbeda dengan Linda Ikeji atau Pete Cashmore yang bahkan namanya saja sudah disebut berbagai media terkenal dunia. Konfirmasi dari bentuk keberhasilan mereka.

Mengapa hal itu perlu dibuktikan atau setidaknya dikonfirmasi? Karena, kalau mereka saja tidak/belum bisa menjadi kaya dan bergelimang uang dari kegiatan mereka, lalu darimana mereka bisa mengajarkan caranya?

(Baca juga : Belajar Sukses dari Yang Belum Sukses)

Menjadi pembaca itu memang harus jeli dan mau berpikir. Hal itu penting karena bukan hanya membantu pemerintah memerangi hoax tetapi bagi diri sendiri juga. Menelan begitu saja informasi yang belum terbuktikan bisa menggiring kita pada pembuatan keputusan yang salah.

Entah berapa banyak blogger yang tergila-gila dan menghabiskan ribuan jam hanya sekedar agar template yang mereka pakai bisa loading kurang dari 3 detik. Padahal, waktu itu jika dipakai bisa menghasilkan banyak sekali artikel.

Begitupun informasi tentang cara menjadi kaya ala internet marketer dan blogger tutorial ngeblog. Kalau hanya ditelan dan kemudian ditiru, tanpa memperhatikan karakter diri sendiri, hasilnya sangat besar kemungkinannya kita tidak akan mendapat apa-apa selain pusin.

Yang paling buruk dan kerap tidak disadari saat menjadi pembaca yang tidak jeli dan tidak kritis adalah kita menjadi “pasar” bagi mereka. Kita akan menjadi pengikut yang hanya akan membebek saja.

Oleh karena itu sebaiknya, saat membaca sesuatu, ada baiknya memberikan jeda sebelum memutuskan untuk “percaya” atau “yakin”. Carilah kemudian berbagai informasi pembanding dari sumber-sumber lain, pertimbangkan, dan kemudian barulah putuskan untuk percaya atau tidak.

Kalau di media sosial, tundalah jempol beberapa saat untuk menekan tombol share, pastikan kebenarannya. Karena, salah-salah kita bisa membantu penyebaran hoax.

Jangan mudah percaya apa yang dikatakan orang lain, apalagi yang memang jelas-jelas menargetkan kita sebagai pasar untuk keuntungan dirinya.

Termasuk tulisan ini. Jadilah pembaca yang jeli. Baca dengan pemikiran yang kritis. Kemudian putuskan apakah, yang saya tulis masuk akal atau tidak. Kalau tidak abaikan saja. Saya berhak menulis apapun, tetapi hak Anda untuk percaya atau tidak.

Iya kan?

7 thoughts on “Menjadi Pembaca Harus Jeli dan Kritis , Jangan Hanya Telan”

  1. Iya. Pak, heheheh…. 🙂

    Makanya Banyak orang sukses berfhoto dng latar belakang rumah mewah atau mobil mewah, agar lebih meyakinkan, walau blm tentu milik mereka.

    Kita memang harus melihat dng jeli, apakah itu hanya trik menulis ataukah orangnya sukses benaran, atau jng2 pura2 terlihat sukses, proses penyelidikan memang dibutuhkan. Menurut saya yang masih awam sich…. 🙂

    Reply

Leave a Reply to Kang Nata Cancel reply