Koran Inggris Ini Meninggalkan Edisi Cetak dan Beralih Ke Digital

Internet mengubah banyak cara hidup orang. Salah satu yang sangat merasakan perubahan itu adalah bisnis media massa. Banyak koran dan majalah yang selain menerbitkan edisi cetak juga membuat websitenya sendiri. Hal itu dilakukan karena mereka melihat potensi menjaring pembaca (dan tentunya mendapatkan keuntungan) dari dunia maya.

Sebuah koran Inggris, bernama The Independent, memandang lebih jauh lagi dari kebanyakan media massa disana. Pemiliknya, Evgeny Lebedev memprediksi di masa depan, pasar pembeli edisi cetak korannya akan mengecl.

Ia kemudian memutuskan untuk mengalihkan bisnis media massanya seratus persen menjadi online. Sejak bulan tahun 2016, the Independent tidak lagi menerbitkan edisi cetaknya dan hanya bergantung pada edisi digital saja.

Memang, the Independent bukanlah koran besar walau terbit secara nasional. Oplah hariannya mencapai 50 ribu eksemplar, sebuah jumlah yang sebenarnya cukup besar bila dibandingkan banyak koran di Indonesia. Meskipun demikian, para pengendalinya melihat adanya kecenderungan penurunan oplah sejak internet mewabah.

Hal itulah yang mendorong koran tabloid yang pertama kali terbit di tahun 1986 ini memutuskan bahwa masa depannya tidak lagi terletak di edisi cetaknya. Mereka pun akhirnya menerbitkan edisi cetak terakhirnya di bulan Februari 2016 dan sejak bulan berikutnya, tidak ada lagi edisi cetak yang terbit dari the Independent.

Tindakan yang sama juga banyak dilakukan koran atau majalah di seluruh dunia karena internet memang menggerus pasar pembaca edisi cetak. Kebanyakan pembaca beralih ke edisi online karena lebih mudah didapat dan tentunya lebih murah (karena tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli)

(Di Indonesia sendiri sudah ada sebuah media massa, sejenis koran yang hanya mengandalkan pada website atau digital saja dan bahkan menjadi sebuah media massa favorit bagi para pencari berita. Namanya DETIK. Cobalah cari edisi cetaknya di pasaran. Bisakah Anda menemukannya?)

2 thoughts on “Koran Inggris Ini Meninggalkan Edisi Cetak dan Beralih Ke Digital”

  1. Di negara kita saja sudah terlebih dulu melakukannya. walau tetap masih ada edisi cetaknya. Edisi cetak tetap dibutuhkan dan tetap ada minatnya. Saya lebih suka membaca edisi cetak, karena ada rasa yang berbeda saat membaca dengan online.

    Reply
    • Memang.. bagi kita generasi yang pernah bersentuhan dengan edisi cetak, agak berat pindah ke lain hati.

      Meskipun demikian, bagi generasi millenial yang lebih akrab dengan gadgetnya, rasa itu jelas lebih tipis

      Reply

Leave a Reply to Djangkaru Bumi Cancel reply