Hambatan Utama Yang Kerap Dihadapi Seorang Blogger Pemula

Hambatan Utama Yang Kerap Dihadapi Seorang Blogger Pemula

Perbincangan dengan adik ipar, suami dari adiknya si yayang di ruman, pagi inilah yang melahirkan tulisan ini. Sang adik, seorang yang menekuni dunia perudangan tertarik untuk menuliskan berbagai pengalamannya di bidang itu dan karena ia tahu bahwa saya seorang blogger meminta pandangan.

Ia memiliki masalah saat menulis artikel pertamanya,yang menyebabkan hingga saat ini belum ada satupun artikel yang selesai. Rasa takut salah, takut hasilnya tidak enak dibaca adalah sebagian alasan mengapa tulisannya tidak pernah diterbitkan (ditambah beberapa hal teknis).

Ia bertanya, bagiamana cara mengatasinya.

Yah, jawaban saya hanya dua kata saja. ‘TERIMA KENYATAAN.

Saya hanya mengatakan bahwa “terimalah kenyataan bahwa kita adalah manusia“.

Yang namanya manusia adalah makhluk yang penuh kekurangan dan tidak sempurna. Justru, bisa dikata manusia itu sempurna dengan ketidaksempurnaannya itu. Kalau ada manusia yang “sempurna”, dan tidak pernah berbuat salah, maka ia jelas bukan manusia. Ia akan masuk ke dalam kategori malaikat yang tidak akan berbuat kesalahan.

Oleh karena itu, maka kita pun harus menerima kenyataan kalau setap karya yang dihasilkan akan penuh dengan kekurangan dan “tidak sempurna”. Aapapun itu pasti ada kekurangannya.

Begitupun dalam hal menulis. Jika, kita berharap kalau tulisan yang kita hasilkan akan sempurna , maka tulisan itu tidak akan pernah selesai. Folder draft memang adalah tempat akhirnya.

Keinginan untuk sempurna dan bisa membuat orang senang adalah hambatan utama yang kerap dihadapi blogger pemula, tetapi tetap saja terkadang hadir dalam pikiran banyak blogger “senior” sekalipun. Keinginan akan kesempurnaan yang bisa menyenangkan semua orang akan selalu ada di benak dan hati, bukan hanya dalam hal menulis, tetapi dalam banyak hal lainnya.

Padahal, hal itu tidak akan mungkin terjadi. Tidak ada manusia yang akan selalu bisa menyenangkan semua orang di setiap waktu. Kesalahan adalah bagian dari kodrat manusia dan tidak terhindarkan. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar manusia.

Cara mengatasinya pun akan berbeda setiap orang. Tidak ada patokan standar. Masing-masing individu akan memiliki cara yang berbeda. Hanya saja, hambatan itu tidak akan terpecahkan kalau seorang blogger tidak bisa “menerima kenyataan” tadi. Jika ia tidak bisa, maka ia akan selalu terperangkap dalam hambatan mental yang membuatnya susah melangkah lebih jauh.

Dengan menyadari fakta bahwa tulisan kita tidak sempurna, maka seorang blogger akan memiliki titik awal untuk melangkah. Titik awal yang bisa dipergunakan untuk belajar dari pengalanan dan kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.

Lagipula, tidak akan ada tulisan atau artikel yang sempurna  Hal itu karena kita adalah manusia.

Berpikiran untuk menghasilkan sebuah tulisan yang sempurna adalah utopia, alias hanya mimpi.

Kalau ada internet marktere atau blogger tutorial tentang blogging yang mengatakan ada, harap perhatikan bagian punggungnya. Mungkin ada sayapnya, yang menandakan ia bukan manusia, tetapi malaikat. Walau Anda akan heran untuk apa malaikat jadi internet marketer.

Itulah jawaban saya. Karena itu adalah hambatan utama yang sering dihadapi mereka yang pertama kali terjung di dunia blogging. Sesuatu yang pernah saya alami dan sudah saya lewati. Saya bisa terus menulis seperti sekarang karena saya menerima ketidaksempurnaan saya dalam menulis. Saya menerima bahwa tulisan ini tidak akan dibaca semua orang dan bahkan tidak akan dibaca oleh satu orang pun.

Saya menerima itu. Dan, itulah yang saya harapkan agar sang adik mau melakukan hal yang sama. Menerima kenyataan agar bisa menyelesaikan draft yang ada.

11 thoughts on “Hambatan Utama Yang Kerap Dihadapi Seorang Blogger Pemula”

  1. " ………………….dan bahkan tidak akan dibaca oleh satu orang pun "

    Binggung saya mengartikan kalimat itu Pak? 🙂 maksudnya tdk ada orang yang membacanya ? atau membacanya lebih dari satu orang ?

    Reply
  2. saya juga pernah merasakan hal seperti ini,bingung mau nulis apa, takut jelek tulisannya, malu, minder dan sebagainya.
    di awal ngeblog dulu.

    Reply
  3. Blogger kawakan juga bermula dari blogger pemula. Dulu saya pede saja. Setelah berproses, barulah bisa menuliskan sesuatu dengan (sedikit) baik

    Reply

Leave a Comment