Yang Dirusak Hacker Bukan Sekedar Blog-nya

Yang Dirusak Hacker Bukan Sekedar Blog-nya

Bulan Oktober 2017 yang lalu, salah satu blog saya, yang kebetulan sedang berkembang dengan sangat pesat terkena ulah seorang hacker. Nama blog-nya Pojok Menulis.

Sebagai akibatnya, blog tersebut sama sekali tidak bisa ditemukan oleh mesin pencari Google dan bahkan tidak terindex oleg Google Webmaster Tools. Yang tampil di halaman mesin pencari adalah sebuah website berbahasa Jepang, yang entah apa isinya.

Rusak berat. Setelah berbagai usaha memperbaikinya sia-sia dan tidak memecahkan masalah, pada akhirnya, blog itu terpaksa ditutup dan dipindahkan ke URL baru.

Tidak butuh waktu lama untuk melakukannya. Blog itu kembali beroperasi, walau tidak 100% sama dengan yang sebelumnya karena banyak image yang hilang. Ditambah dengan jumlah artikel yang banyak agak berat untuk memasukkan ulang satu persatu karena banyak sekali broken link yang juga turut rusak.

Begitu juga dengan jumlah pengunjung dan pagviews-nya yang langsung merosot drastis. Pada saat sebelum ditutup, dari semula sehari mencapai 1500 laman tayang, merosot drastis hingga sampai hanya 20-30 pageviews saja.

Buruk sekali.

Tetapi, ada satu hal lagi yang sebenarnya sangat buruk terjadi di belakang itu. Bentuknya bukan berupa angka atau benda yang bisa dilihat, tetapi lebih kepada sisi psikologis seorang blogger.

Kehilangan sebuah blog yang sudah lama menemani, sedang berkembang dengan pesat, dan juga merosotnya hasil membuat mental seorang blogger down berat. Hal itulah yang terjadi pada saya selama ini.

Memang, Pojok Menulis kembali aktif pada akhir Oktober, tetapi tetap saja ada perasaan kesal dan kehilangan yang sangat akibat hal itu. Hasilnya, sejak bulan Oktober 2017 yang lalu, tidak sama sekali saya “menyentuh” blog itu.

Pojok itu dibiarkan begitu saja dan didiamkan apa adanya.

Jangankan artikel atau isi baru, perbaikan atau bahkan sekedar menambahkan image pada artikel yang ada saja tidak saya lakukan. Malas rasanya untuk melakukan hal itu.

Bisa dikata ini adalah sisi yang dirusak oleh seorang hacker. Bukan sekedar blognya saja yang rusak, tetapi mental sang bloggernya juga yang runtuh karenanya.

Meskipun saya berulangkali berusaha memotivasi diri untuk bangkit, rasanya tetap saja berat untuk bangun dan kembali menjalankan blog ini. Jari jemari rasanya terlalu berat untuk mengetik di atas keyboard dan membuka dashboard Pojok Menulis.

Bukan berarti saya tidak menulis, tetapi saya mengalihkan fokus kepada blog-blog lainnya, termasuk Maniak Menulis dan Lovely Bogor. Bukan pada Pojok Menulis yang seharusnya saya perbaiki.

Barulah pada awal tahun 2018 yang lalu, saya merasa bahwa hal itu bukanlah hal yang benar. Meskipun rusak berat, tetapi sebenarnya Pojok Menulis tetap memberikan manfaat kepada orang lain.

Sejak awal November, di URL-nya yang baru, Pojok Menulis terus menunjukkan peningkatan performa. Perlahan tetapi pasti, pengunjung tetap datang, sehingga bahkan sejak akhir semester sekolah yang lalu, bulan Desember, angka pageviews-nya sudah mendekati posisi saat sebelum kena hack, 1500 pageviews.

Satu-satunya masalah adalah bounce rate-nya yang sangat tinggi, berkebalikan sekali dengan situasi saat sebelum kena hack.

Hal itu membangkitkan kesadaran bahwa sesuatu yang rusak tidak selalu berarti harus dibuang begitu saja. Kerusakan masih bisa diperbaiki dan hasilnya bisa jadi tidak akan berbeda dengan sebelumnya, dan bahkan bisa lebih baik lagi.

Untuk itulah, blog Pojok Menulis dimasukkan sebagai salah satu blog yang ditargetkan untuk terisi dengan 1000 artikel. Pada saat ini, blog ini baru memiliki 750-an saja.

Dengan begitu, diharapkan ada sesuatu yang bisa memacu saya untuk terlibat kembali dengan blog berisi berbagai idiom, peribahasa, dan pengetahuan umum ini. Sesuatu yang mendorong agar blog ini kembali bisa berkembang dan bahkan menjadi lebih baik.

Tetapi, lebih dari itu, target itu diharapkan bisa menyembuhkan perasaan dan mental yang sempat runtuh akibat ulah hacker. Karena, kalau itu bisa disembuhkan, maka saya akan kembali sebagai blogger yang lebih tangguh dan kuat. Bukan hanya sekedar kata-kata tetapi bisa juga diwujudkan dalam tindakan.

Hari ini, blog itu kembali terisi dengan 4 tulisan baru. Pertanda bahwa langkah awal untuk membenahi kerusakan akibat ulang sang hacker sudah dimulai. Target sudah ditetapkan dan pacuan sudah dimulai.

Tahun ini, diharapkan saya bisa menunjukkan bukti bahwa Pojok Menulis akan bangkit dan kembali dalam full mode. Kembali memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca. Sekaligus mengatakan kepada sang hacker.

Go to hell with you. I am just fine.

4 thoughts on “Yang Dirusak Hacker Bukan Sekedar Blog-nya”

  1. Wahh.. ternyata efeknya dalem juga pak ulah para hacker ini.

    sampai ke faktor psikologis. mungkin kalau saya yang mengalami juga akan sama perasaannya.

    hancur, kesel, sebel, dan sedikit putus asa. mungkin bisa lebih parah. 🙂

    Reply
    • Iyah nih.. biar di mulut bilang kuat, tetapi timbul rasa males dan segan.. mutung lah jadinya.

      Kebiasaan jelek juga sebenarnya

      Reply

Leave a Comment