Kerugian Menggunakan Subdomain Yang Paling Menyebalkan

Kerugian Menggunakan Subdomain Yang Paling Menyebalkan

Tidak ada gading yang tak retak. Tidak ada sesuatu yang tanpa kelemahan atau kekurangan. Pepatah itu juga berlaki dalam dunia blogging. Banyak sekali tulisan yang mengatakan dan menjelaskan tentang keuntungan tetapi kadang lupa menuliskan tentang kerugian menggunakan subdomain.

Ada lho kerugiannya. Saya baru saja merasakannya, dua kali, dalam satu minggu.

Beberapa blog yang saya kelola menggunakan subdomain dari domain utama Lovely Bogor (WordPress-Self Hosted, memakai server sendiri), yaitu :

  1.  Pojok Menulis (http://pojok.lovelybogor.com)
  2.  LB Fotografi (http://fotografi.lovelybogor.com)
  3. Lingkungan Hidup (http://lingkungan.lovelybogor.com)

Ketiganya cepat sekali meroket dan tampil di mesin pencari karena Domain Authority dari domain utamanya, Lovely Bogor, cukup tangguh untuk mensupport ketiganya. Tidak jarang artikel yang baru beberapa jam terbit saja sudah mendapat posisi “terhormat” di halaman SERP.

Hal ini terjadi karena domain utamanya sudah tua dan kuat, sehingga anak-anaknya mendapatkan keistimewaan oleh Google.

Ini adalah salah satu keuntungan dari menggunakan subdomain dari sebuah domain yang sudah tua dan kuat. Dan, tentu saja sebagai hasilnya, pengunjung organik pun datang banyak bahkan tanpa melakukan promosi.

Bahkan, Pojok Menulis yang baru saja pindah ke URL baru pun menikmati kuatnya DA Lovely Bogor. Walaupun baru seumur jagung di URL baru, pageview-nya sudah mendekati angka sebelum kena hack.

Sayangnya, seperti disebutkan di atas. Selalu ada kekurangan dalam segala hal. Penggunaan subdomain seperti yang saya lakukan ternyata memiliki kelemahan.

Selama seminggu terakhir, dua kali penyedia hosting Lovely Bogor , IDwebhost mengalami gangguan. Entah apa gangguan pastinya, tetapi disebutkan adanya gangguan jaringan Indosat sehingga semua server yang terkoneksi dengannya tumbang.

Efeknya, Lovely Bogor tidak bisa beroperasi normal. Dua kali dalam seminggu selama 5-7 jam website itu tidak bisa tayang. Tidak bisa dibuka sama sekali, baik untuk menerbitkan artikel atau bahkan sekedar dilihat.

Akibatnya, ribuan pengunjung pasti kecewa karena tidak bisa melihat blog tersebut. Parah kan. Lebih parah lagi, tiga blog yang menggunakan subdomain Lovely Bogor, karena servernya sama, ya ikut tumbang juga.

Kerugian bertambah karena secara total, ratusan pengunjung dan ribuan pageviews juga hilang begitu saja.

Down-nya server Idwebhost, dua kali, telah membuat sekaligus 4 blog penghasil pageview tumbang juga dan tidak bisa tayang. Jangan tanya soal penghasilan Adsense selama beberapa hari terakhir, yang kacau balau.

Itulah kelemahan menggunakan subdomain untuk blog yang berbeda.

Bila diibaratkan, seperti menaruh semua telur dalam satu keranjang. Kalau keranjangnya jatuh, hasilnya semua telur akan pecah.

Hal yang sebenarnya sudah saya ketahui sejak lama, tetapi karena sudah terlanjur berjalan, maka dilanjutkan saja. Tetapi, itulah yang menjadi alasan, saya membangun banyak blog lain dengan menggunakan platform berbeda, blogspot.

Saya berusaha menyebar “telur-telir” dalam beberapa keranjang. Jadi, suatu waktu kalaupun satu keranjang jatuh, maka masih ada telur di keranjang lain.

Iya kan?

8 thoughts on “Kerugian Menggunakan Subdomain Yang Paling Menyebalkan”

  1. Saya suka kata penutupnya dari tulisan yang berjudul Kerugian Menggunakan Subdomain Yang Paling Menyebalkan ini, menyebar telur telir saya menangkap solusi disini hehe

    Reply
  2. Tolong luruskan saya bila salah. Jadi yg bermasalahnya domain atau hosting atau keduanya?

    Bagaimana jika hosting di blogspot, tapi pake subdomain dari tld?

    Misalnya blog ini tetap hosting di blogspot, tapi domainnya diganti menjadi maniakmenulis.lovelybogor.com.

    Reply
    • Pertanyaan bu guru, selalu teliti.. Saya lupa menambahkan bahwa ini dalam hal wordpress self hosted.

      1. Bisa keduanya.

      Untuk website/blog agar tayang, dia harus ditempatkan dalam sebuah server, memiliki DNS sendiri, bahkan IP sendiri juga. Pada dasarnya sebuah website tampil itu hasil kerjasama dari beberapa jenis server di dunia dan tidak tunggal. Ada DNS Server untuk menyimpan nama domain dan lain sebagainya. Ada juga yang kita kenal sebagai server hosting tempat kita menyimpan website kita, seperti WordPress self hosted atau blogger.

      Sebuah subdomain akan akan memiliki IP/DNS yang sama dengan domain induknya. Begitu juga dengan file-file mereka, biasanya ditempatkan sebagai subfolder dari domain induknya (kecuali dipisahkan secara khusus seperti blogspot/blogger)

      Kalau domain induk bermasalah, maka otomatis semua anaknya juga akan terpengaruh. Sebagai contoh, kalau ada masalah dengan domain blogspot(walau hampir tidak pernah terjadi), maka semua anaknya, blog yang di bawahnya juga akan terganggu. Begitu juga kalau DNS-nya bermasalah, maka subdomain pun akan terkena juga.

      Dalam kasus ini, yang bermasalah server hosting dimana lovely bogor berada, dan karena berarti sub domain terletak di server yang sama ya semua kena.

      Bisa diatur untuk menggunakan paket hosting dan server yang berbeda, tetapi kalau sistem DNS-nya bermasalah, ya semua kena juga.

      Sebagai contoh Detik. Dugaan saya adalah beberapa subdomain-nya memakai hosting terpisah, dan mungkin server yang berbeda, tetapi kalau domain utamanya down, maka sub domain juga akan down juga semuanya. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri karena tetap ada bagian yang terhubung dan berkaitan.

      2. Kasus TLD di Blogspot

      Belum pernah pakai TLD di blogspot dan juga kurang paham sistem hosting disana.

      Tetapi, kalau TLD-nya bermasalah, kemungkinan besar, maka subdomainnya pun akan terkena juga karena ada beberapa file kecil yang berhubungan satu dengan yang lain.

      Jarang DNS server bermasalah, walau bukan tidak mungkin. Begitu juga dengan blogspot, jarang akan bermasalah karena jaringannya kuat dan banyak. Jadi, kalau pakai subdomain berhosting blogger, seharusnya lebih aman, walau tidak berarti 100% karena kemungkinan itu selalu ada.

      Reply
      • Seharusnya judul artikel ini adalah "Kerugian menggunakan 1 server untuk beberapa blog", karena meski domain TLD-nya tidak sama, kalau di addon ke satu server nasibnya akan sama seperti diatas.

        ——————————-

        Sedangkan penjelasan tambahan komentar ini menurut saya tidak tepat, yang dijelaskan ini adalah cara menggunakan IP address dalam mengarahkan TLD ke server. Ini tidak akan berlaku jika DNS beda dengan IP server, biasanya cara mengarahkan ke IP server dengan A record, cara ini lebih fleksible dan masa propagasinya relatif jauh lebih cepat, ini jarang disarankan penjual hosting karena mereka berusaha mengikat pelanggannya agar selalu mengarah ke IP server miliknya.

        Karena hal inilah kenapa membeli domain di name.com, godaddy, dan di google domain itu lebih bagus, kelebihannya server DNS sangat kuat, tapi menjadi tidak berguna kalau diarahkan ke server hosting dengan mengganti NS, kalau pakai A record baru bisa berguna dan tidak akan kejadian mati bersamaan meski pakai sub domain asal di host ke server berbeda.

        Hayya susah sekali menjelaskannya, kalau mau ke contoh bisa tes pakai ping command prompt windows ke blog saya, IP untuk "pondokjeruk.com" dan " pondokjeruk.com" semua mengarah ke IP milik blogger, namun "cdn.pondokjeruk.com" mengarah ke niagahoster. Misal niagahoster mati servernya tidak akan pengaruh ke TLD dan www, hanya posting yang menggunakan script dari niagahoster saja yang error.

      • Mungkin seperti yang om jelaskan, tetapi soal server penentuan bukan dilakukan oleh penyewa. Penentuan itu dilakukan oleh pihak hosting dan penyewa tidak bisa menentukan dimana harus meletakkan website mereka.

        Keputusan tidak di tangan penyewa.

        Secara teknis memang selama tidak dilakukan di satu server tidak masalah, tetapi itu di luar jangkauan penyewa hosting, si bloggernya. Keputusan ada di tangan si penyedia hosting.

        Secara teori akan aman kalau servernya berbeda, tetapi bisakah kita sebagai penyewa shared hosting mengatub?

        Kecuali memakai cloud atau vps atau masing-masing memakai dedicated server, hal ini bisa diatasi, tetapi tidak menjamin.

        Apakah godaddy memastikan bahwa sebuah subdomain akan diletakkan di server terpisah dari induknya?

  3. Sebenarnya Subdomain itu mengurangi kecepatan website apa tidak ya, kok saya merasakan website subdomain saya lemot banget ?

    Reply
    • Tidak mas… Saya punya 6 blog dalam satu akun di server, dan semua kecepatannya baik-baik saja. Selama server kuat dan kapasitas tersisa, termasuk CPU dan memory cukup besar, performanya akan sama .

      Blog Lovely Bogor saya ada subdomain sampai 4 dan semua tidak bermasalah dengan speednya

      Coba mas cek template yang dipergunakan dan jumlah plugin (kalau pake wordpress). Biasanya itu yang bikin lemotz.

      Reply

Leave a Comment