Bagian Tersulit Menulis Artikel Berita : Memastikan Kebenarannya

Bagian Tersulit Menulis Artikel Berita : Memastikan Kebenarannya

Salah satu jenis artikel yang banyak dicari orang adalah artikel berita. Setiap orang di seluruh dunia setiap harinya ingin menemukan informasi terbaru tentang apa yang ada di sekelilingnya atau dunia. Oleh karena itulah, media massa atau media online selalu kebanjiran pembaca setiap harinya.

Peluang yang ditangkap oleh banyak orang. Kemudahan membuat website atau blog membuat banyak orang sekarang bisa membuat berita. Tidak heran banyak sekali blog yang dibuat dan disetting supaya menyerupai media massa online resmi.

Banyak blogger berharap bahwa penampilan website yang mirip media online dapat mengundang pengunjung datang ke website yang mereka kelola.

Pemikiran yang sempat juga hadir di kepala saya pada saat memulai Lovely Bogor. Pada saat itu, ada kebimbangan gaya menulis apa yang harus diterapkan. Apakah bergaya seperti berita? Ataukah benar-benar gaya informal seorang blogger.

Hasilnya, saya memilih gabungan keduanya.

Alasan utamanya adalah setelah sempat beberapa lama menggunakan gaya informatif khas tulisan jurnalis, saya menemukan satu hambatan besar, yaitu kesulitan untuk memastikan “kebenaran” beritanya.

Melakukan wawancara memang kerap saya lakukan. Begitu juga pengambilan foto, yang memang dilakukan sendiri. Tetapi, seringkali keraguan di hati timbul tentang apakah “berita” yang ditulis memang benar-benar sebuah informasi yang sahih dan bisa dipertanggungjawabkan.

Berat rasanya.

Kesadaran akan informasi yang disampaikan bisa saja belum tentu benar dan kalau salah bisa menyesatkan orang lain Apalagi pengetahuan tentang teknik dan kode etik jurnalistik yang terbatas, kerap menyulitkan untuk membuat sebuah tulisan yang berimbang.

Hal itu menyadarkan saya bahwa tidak akan mungkin, seorang blogger bisa bertindak dan meniru sepenuhnya apa yang dilakukan oleh media massa resmi. Mereka memiliki sumber daya, seperti waktu, tenaga yang tidak akan bisa dicover oleh hanya seorang blogger. Ditambah dengan dengan pengalaman dan pengetahuan yang terbatas dalam bidang jurnalistik.

Sulit kalau tidak bisa dikatakan impossible alias tidak mungkin.

Padahal, hal seperti itu diperlukan untuk memastikan kebenaran sebuah informasi perlu dilakukan sebelum sebuah tulisan terbit. Cek dan re-cek, serta konfirmasi harus dilakukan sebelum bahkan sebuah artikel berita tayang.

Dan, saya sebagai blogger tidak memiliki kemampuan seperti itu.

Itulah mengapa pada akhirnya saya memilih menggabungkan kedua gaya. Tetap informatif, tetapi tidak 100% bersifat berita, akan ada selalu unsur personal di dalamnya, seperti penggunaan kata saya, kita, kami, Anda, dan sebagainya.

Kata-kata itu diharapkan membantu menyadarkan pembaca bahwa yang mereka baca bukanlah sebuah artikel berita yang diterbitkan oleh media resmi. Mereka harus sadar bahwa tulisan yang ada di blog-blog yang saya kelola adalah sebuah pandangan, pengalaman, pemikiran pribadi yang sifatnya bersifat subyektif.

Hal tersebut efektif ternyata. Blog Lovely Bogor memang memiliki tampilan yang mirip media massa online dan ternyata beberapa pembaca sempat mengira bahwa blog itu adalah sebuah media online resmi. Tetapi, kemudian mereka menyadari bahwa blog tersebut tetaplah sebuah blog dan bukan media resmi.

Memang, saya menyadari bahwa banyak blogger yang membuat media berita versi mereka sendiri. Tidak masalah, semua orang memiliki hak memilih jalan masing-masing. Tetapi, saya memilih tetap menjadi blogger saja karena menyadari ketidakmampuan saya memastikan kebenaran dan kesahihan berita yang tayang di blog-blog saya.

Terlalu berat untuk ditanggung seorang blogger. Jadi, biarlah saya tetap menjadi blogger saja.

Leave a Comment