Bagaimana Cara Mengelola Banyak Blog ?

Bagaimana Cara Mengelola Banyak Blog ?

Sempat tergoda juga untuk membuat judulnya “Cara Mengelola Banyak Blog Agar Yang Baik dan Benar dan Bisa Menghasilkan Uang Banyak”. Keren kan kalau begitu judulnya. Sesuai dengan aturan main para internet marketer bahwa judulnya harus nonjok dan mengundang perhatian. Dan, kata “uang” jarang gagal mengundang perhatian, apalagi di zaman sekarang.

Cuma, akhirnya, dibatalkan. Tidak tega.

Ya tidak tega untuk “membohongi” para pembaca karena meskipun saya memang mengelola banyak blog, tetapi sejauh ini belum bisa “menghasilkan uang yang banyak”. Jadi, dengan begitu, bisa dikata cara yang saya pakai sebenarnya belum tentu “baik” dan “benar”.

Makanya, judulnya akhirnya disingkat dan bisa dikata tidak menarik dan heboh. Karena isinya hanya sekedar berbagi pengalaman saja dari seseorang yang hingga saat ini memiliki blog lebih dari 10 ini dan bahkan berniat membuat lebih banyak lagi.

Boleh dipercaya, boleh tidak. Itu hak masing-masing, tetapi sejauh ini saya menikmati mengelola blog yang sebanyak itu tanpa merasa terbebani, malahan enjoy dan gembira.

Jadi silakan saja teruskan membacanya kalau memang mau. Mau berhenti disini juga tidak masalah kalau dianggap membuang waktu.

Mau lanjut?

Okay kalau begitu.

Mengapa saya bisa enjoy dan menikmati mengelola blog banyak? Apakah karena saya seorang superman yang bisa menulis secepat kilat atau terlalu jenius sampai semuanya menjadi mudah?

Tidak lah. Saya hanya seorang manusia biasa yang punya banyak keterbatasan, termasuk dalam hal waktu, biaya, dan tenaga. Apalagi, saya masih harus bekerja pulang pergi Bogor-Jakarta setiap hari dan memiliki istri serta seorang ABG yang butuh perhatian.

Jadi, banyak sekali keterbatasan yang saya miliki. Tetapi, hal itu tidak menghambat saya untuk memiliki banyak blog dan berniat membangun lebih banyak lagi.

Yang saya lakukan hanyalah coba menerapkan sedikit pengetahuan dalam manajemen diri sendiri saja. Dengan begitu, maka tidak terlalu banyak tekanan yang timbul yang kerap membuat orang menjadi patah arang dan merasa capek sekali.

Saya hanya coba mengikuti dan melakukan beberapa hal di bawah ini saja.

Hal Pertama : Tanyakan Tujuan Anda Membuat Banyak Blog

Segala sesuatu haruslah dimulai dari diri sendiri. Maka, hal pertama yang Anda harus lakukan sebelum membuat dan mencoba mengelola banyak blog adalah dengan mempertanyakan motivasi dari tindaan itu.

Dengan mengetahui alasan dan latar belakang dari tindakan kita, maka kita akan bisa menemukan atau meramu cara yang pas untuk menjalaninya.

Nah, ada beberapa alasan mengapa banyak blogger memutuskan membuat blog lebih dari satu, yaitu :

1) UANG

Menduduki peringkat pertama, karena memang kenyataannya begitu. Banyak blogger berpandangan bahwa dengan memiliki banyak blog, maka sumber pemasukan pun akan lebih banyak pula. Hal itu bisa berarti keinginan untuk menjadi kaya, semakin cepat pula.

Tidak salah. Secara teori memang demikian. Kalau sumber penghasilan lebih banyak, maka penghasilannya akan bertambah juga.

Secara teori ekonomi yah.

2) MULTI TALENTA / PASSION

Yah, tidak semua orang hanya memiliki satu gairah/passion/bakat/talenta saja. Ada banyak orang yang bisa menekuni berbagai hobi atau bakatnya dengan sama baiknya.

Begitu juga dalam hal blogging. Ada banyak orang yang merasa terbelenggu hanya menekuni blog tentang salah satu keahliannya saja, sebagai contohnya Darren Rowse, seorang blogger dan seorang fotografer. Ia memutuskan untuk membangun dua buah blog yang berbeda, dan pada akhirnya sama suksesnya.

Ini pun bisa jadi alasan mengapa seseorang memutuskan membangun sebuah blog lebih dari satu.

3) MENGHINDARI PERASAAN TERBELENGGU (ingin bebas)

Saya suka blogging, tetapi saya juga fotografi, dan saya juga menggemari masalah lingkungan. Lalu haruskah saya menulis sebuah blog gado-gado yang berisikan kesemuanya? Ataukah harus memilih salah satu saja.

Kalau menurut teori para master dunia blogging Indonesia, memilih salah satu adalah jalan yang terbaik karena kita bisa fokus pada satu hal saja dan mencurahkan perhatian untuk terus mengembangkannya.

Tidak salah.

Tetapi, saya tidak suka terbelenggu dalam berbagai aturan, apalagi yang dibuat oleh orang lain. Saya suka kebebasan. Jadilah, saya membuat banyak sekali blog untuk menyalurkan hasrat saya menulis tentang berbagai topik dan hal.

4) TIDAK INGIN PUNYA BLOG GADO-GADO

Kalau punya minat dalam banyak hal, kemudian tulisan semua digabungkan dalam satu blog, maka hasilnya adalah sebuah blog gado-gado, yang lagi-lagi kata para empu dunia blogging Indonesia akan sulit untuk maju dan berkembang (walau terbukti tidak benar juga).

Jadi, cara paling mudah agar tetap bisa menyalurkan bakat dan minat tanpa harus punya blog gado-gado alias umum adalah dengan memecahnya dalam berbagai blog khusus, yang masing-masing membahas satu tema sempit/spesifik saja.

Jadi, kalau punya minat 10, ya buat saja 10 blog tersendiri untuk masing-masing tema.

5) SEBAGAI CADANGAN

Alasan ini berkaitan dengan yang nomor satu dan biasanya dilakukan oleh mereka yang mengejar uang.

Banyak hal tak terduga hadir saat ngeblog yang bisa membuat penghasilan tiba-tiba terputus, seperti website yang dibanned Adsense atau kena hack. Hal itu akan berbahaya kalau memang kita menggantungkan pendapatan dari satu blog saja.

Don’t put your eggs in one basket. Jangan taruh semua telurmu dalam satu keranjang. Begitu kata pepatah orang bule. Artinya, buat cadangan agar kalau sesuatu terjadi maka kita tidak 100% rugi dan kehilangan.

Tanyakan dulu kepada diri sendiri, untuk apa Anda ingin punya dan mengelola blog segitu banyak. Apa yang Anda cari dari tindakan itu?

Masing-masing pilihan akan agak berbeda dalam hal penangananbta. Tidak akan sama.

Seperti contoh, kalau target utama adalah uang, maka harus ada rencana dan strategi pengelolaan supaya kesemua blog bisa menghasilkan kepingan dollar atau rupiah.

Berbeda dengan yang nomor 2/3/4 yang kalau tidak bermotifkan uang, ya lakukan saja karena tidak perlu perlakuan dan rencana khusus. Tidak masalah kalau ternyata ada satu atau dua atau tiga yang tidak berjalan, toh hanya sekedar iseng dan menyalurkan hasrat saja.

Yang mana alasan Anda ingin mengelola banyak blog?

Saya memilih yang nomor 2/3/4, meskipun tidak munafik juga bahwa ada sebagian unsur “uang” terlibat di dalamnya, tetapi bukan sesuatu yang utama. Toh sampai saat ini penghasilan dari bekerja di sebuah perusahaan trading masih cukup menghidupi keluarga. Jadi, uang bukanlah motif utama saya.

Hal itu membuat saya agak bebas dalam menentukan langkah. Ada beberapa blog saya yang kurang aktif dan terpaksa hiatus akibat keterbatasan waktu dan saya tidak bermasalah untuk itu. Tidak terlalu banyak pengaruh bagi kehidupan saya dan keluarga.

Tetapi, jawabannya akan berbeda kalau motifnya adalah uang. Tidak aktifnya sebuah blog sama dengan berhentinya sebuah mesin produksi dan berarti uang tidak akan masuk.

Hal Kedua : Banyak Blog Banyak Tanggung Jawab

Ini berlaku kalau niat mengelola banyak blog adalah karena uang dan keinginan menjadi kaya, atau setidaknya menggantungkan penghidupan pada kegiatan blogging. Meskipun demikian, tidak ada salahnya juga blogger yang tidak menargetkan uang memiliki pola pikir seperti ini.

Orangtua di masa lalu punya pepatah ” Banyak Anak Banyak Rezeki”. Pandangan ini berlandaskan pada pemikiran bahwa setiap anak akan diberi rezeki oleh Allah SWT. Jadi, kalau anak semakin banyak maka semakin banyak pula rezeki yang diberikan oleh-NYA.

Tetapi, dengan perkembangan zaman, maka pemikiran seperti ini menjadi kuno dan justru memberatkan. Biaya sekolah yang tinggi, harga bahan makanan dan pakaian yang terus menaik, terus menghadirkan masalah yang tak hentinya bagi para orangtua.

Pepatah yang dulu “banyak anak banyak rezeki” menjadi “banyak anak banyak tanggungjawab”. Beban untuk bisa membuat anak menjadi orang-orang yang berhasil dan hidup dengan enak menjadi beban yang terasa berat sekali (kecuali sudah kaya raya dari sananya).

Hal yang sama berlaku dalam dunia blogging.

Memang, mengelola banyak blog akan memberikan kesempatan lebih besar untuk mendapatkan uang lebih banyak. Tidak salah. Jika diibaratkan punya satu warung menghasilkan 1 juta/hari, maka punya 10 warung diharapkan bisa membuat pemiliknya mendapatkan 10 X 1 juta/hari = 10 juta per hari.

Begitu naalogi sederhananya.

Tetapi, jangan lupa juga kalau tenaga, waktu, biaya, yang diperlukan untuk mengelola 10 warung akan berlipat 10 dibandingkan kalau hanya punya satu warung. Tantangannya juga akan lebih banyak lagi.

Begitu juga kalau punya blog banyak. Sepuluh blog tentunya agar tetap update akan membutuhkan jumlah artikel yang lebih banyak dibandingkan satu blog. Jadi, pasti butuh waktu, tenaga, dan biaya lebih banyak juga.

Sanggupkah?

Itu pertanyaan awal.

Tetapi, kalau memang sudah diputuskan memiliki 10 warung, lagi-lagi perlu pengaturan, perencanaan, dan strategi yang tepat agar ke-10 warung itu bisa menghasilkan uang seperti yang diinginkan.

Hal ini berarti sang pemilik harus mau bekerja lebih keras, lebih efisien, dan lebih cerdik dibandingkan sebelumnya.

Persiapkan mental kalau memang sudah menetapkan hati untuk membuat dan mengelola banyak blog. Jangan cengeng ketika masalah dan tantangan hadir di depan mata. Hadapi dan pecahkan.

Jangan mewek kalau badan terasa pegal karena harus duduk di depan komputer lebih lama dari biasanya. Jangan merajuk kalau tidak punya pacar akibat tidak pernah keluar kamar dan hanya terus menulis. Jangan bingung kalau istri marah-marah karena suaminya tidak mau menemaninya belanja bulanan.

Itu adalah resiko dan konsekuensinya.

Terima karena bukankah sudah diputuskan untuk membangun banyak blog. Dengan menerima resiko dan konsekuensinya, maka kita tidak akan lagi mengeluh karena capek, sibuk, dan sejenisnya. Perasaan juga menjadi lega.

Hal Ketiga : Renggangkan Target Yang Ingin Dicapai

Jika sebuah blog diharapkan bisa mendatangkan pembaca 2000 orang dari mesin pencari dalam 3 tahun, maka kalau punya blog 10 berapa lama waktu yang dibutuhkan agar setiap blog mendatangkan 2000 pembaca?

Pertanyaan sederhana, tidak beda dengan matematika anak SD… kelihatannya. Kenyataannya tidak semudah itu.



a)  Kalau menunggu satu blog sukses dulu mencapai 2000 pembaca perhari, baru dibuat blog yang lain, maka dibutuhkan waktu 30 tahun agar 10 blog bisa setidaknya mendatangkan jumlah pembaca yang sama.

Keburu tua yah untuk menikmati hasilnya.

b) Kalau dibuat berbarengan, bisa asal kan bisa memproduksi artikel 10 kali lebih cepat dalam waktu yang sama. Contohnya, kalau biasa sehari 1, maka kalau punya 10 blog, harus 10 artikel dalam sehari.

Apakah ketersediaan waktu dan tenaga cukup untuk melakukan itu?

c) Kalau dikerjakan 10 orang maka lebih cepat lagi, tetapi apakah ada dana cukup untuk membayar penulis. Jarang-jarang orang mau menulis untuk blog kita kalau tidak ada imbalan. Kecuali, kalau blog kita sudah terkenal dan meraksasa, seperti Kompasiana, yang mana orang dengan sukarela akan menulis untuk kita.

Pertanyaan itu akan hadir di kepala. Tidak akan tidak.

Itu bagian dari resiko mengelola banyak blog.

Yang mana yang dipilih? Itu akan menjadi pilihan masing-masing dan tidak akan bisa saya jawab, karena harus sesuai dengan kondisi masing-masing.

Saya memilih untuk merenggangkan target. Bahkan, bisa dikata saya tidak memberikan target apapun kecuali jumlah artikel. Saya hanya mentargetkan tahun 2018 ini ada 3 blog yang berisi 1000 artikel, kalau bisa 5 syukur, kalau tidak 3 saja sudah cukup.

Mengapa?

Karena kalau saya mentargetkan 2000 pembaca perhari bagi 3 blog, maka tumpukan pekerjaan yang harus dilakukan akan sangat banyak sekali. Saya harus melakukan promosi, mencari backlink, menulis, menjawab komentar dan lain sebagainya.

Dengan tenaga dan waktu yang sangat terbatas, hal itu sulit dilakukan. Bahkan, bisa dikata hampir tidak mungkin.

Jadi, saya membuat target yang bisa dikontrol saja, yaitu produktifitas dalam menulis. Hal itu tentunya bisa dikontrol sendiri dan dikembangkan, tanpa harus membuang terlalu banyak tenaga, biaya dan waktu.

Yang perlu saya lakukan hanyalah mengatur waktu dan terus meningkatkan kemampuan menulis saja. Tidak perlu berpikir tentang hal lainnya.

Targetnya saya renggangkan sehingga tidak terlalu mengikat dan membebani. Bagaimanapun banyak urusan lain yang harus saya kerjakan di dunia nyata selain sekedar ngeblog.

Memiliki target yang tinggi kerap dianjurkan para blogger, katanya untuk memotivasi diri agar terpacu dan mau bekerja lebih keras lagi. Tetapi, dalam hal blogger yang memiliki blog yang banyak, hal itu bisa jadi bumerang.

Target yang ketat dan tinggi akan menghadirkan tekanan dan tuntutan yang besar sekali. Semuanya bisa membuat sang blogger menjadi terlalu “tidak nyaman” dan pada akhirnya bisa membuatnya putus asa. Hal itu pada akhirnya justru tidak akan menghasilkan apa-apa selain rasa sengsara.

Jadi, buatlah target yang selunak mungkin. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan tenggat waktu atau pencapaian yang logis atau biasa saja, tetapi terus ditingkatkan setiap waktu. Dengan begitu, tetap ada sesuatu untuk memacu dan pada saat bersamaan tidak perlu ada tekanan berlebihan yang dihasilkan.

Hal Keempat : Tingkatkan Produktifitas Menulis

Tidak memiliki target yang ketat dan tinggi bukan berarti nyantai. Kalau begitu sih, percuma saja punya banyak blog, sudah pasti tidak akan berjalan.

Santai tetapi tidak santai.

Jika saat memiliki 1 blog, bisa menulis 1 artikel perhari, maka ketika mengelola 10 blog, maka ia harus mencoba mencapai target 10 artikel perhari.

Jangan bilang tidak bisa dulu. Itu menunjukkan mentalitas yang loyo dan mudah menyerah. Kalau sudah begitu sih, tidak akan ada keinginan untuk berjuang dan bertarung.

Katakan BELUM BISA, tetapi akan mencoba.

Awalnya 1 artikel perhari, coba seminggu kemudian bisa rutin menghasilkan 2 artikel perhari, minggu berikutnya 3 artikel perhari, dan seterusnya sampai setidaknya angkanya bisa mendekati 10 artikel perhari.

Tetapi, paling tidak dengan begitu produktifitas dalam menulis artikel akan mengalami peningkatan dan hal ini akan sangat penting untuk memastikan blog tetap update.

Coba dan coba terus.

Ada beberapa hal yang sangat berkaitan dengan produktifitas dalam menulis yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan kalau mengelola banyak blog, yaitu :

1) Panjang artikel

Semakin panjang artikel, maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya. Otomatis.

Sebuah artikel dengan 2000 kata, katakanlah membutuhkan waktu 4 jam untuk menulisnya, sedangkan artikel 300 kata cukup 20 menit saja. Jadi, Anda bisa membuat 12 artikel 300 kata untuk waktu yang sama menulis artikel 2000 kata.

Pertimbangkan dengan baik mana artikel yang bisa dibuat pendek dan mana yang harus panjang. Jadi, kita akan efisien dalam waktu dan bisa menghasilkan tulisan dalam jumlah yang lebih banyak dengan waktu yang sama.

2) Kecepatan Menulis

Harus.

Kalau mengelola banyak blog, maka peningkatan kecepatan menulis harus ditingkatkan. Mau tidak mau. Jadi, pelajari dan temukan cara agar kemampuan menulis dengan cepat bisa dikuasai.

Dengan begitu, artikel yang biasanya ditulis dalam waktu 1 jam, bisa dibuat dalam waktu 45 menit, atau kemudian ditingkatkan lagi menjadi 30 menit.

3) Pergunakan Waktu Luang

Kita selalu punya waktu luang setiap harinya, TEMUKAN. Contohnya, saat menunggu kendaraan menuju ke kantor, atau selama perjalanan, pergunakan waktu itu untuk menulis. Tidak perlu menulis langsung, tetapi bisa sekedar untuk mencatat ide-ide yang terlintas di kepala dan bisa dijadikan bahan tulisan.

Dengan begitu tidak akan ada waktu yang terbuang percuma. Lagi pula, daripada bengong dan mikir sesuatu yang aneh-aneh, bukankah lebih baik dipergunakan untuk meningkatkan produktifitas dalam menulis?

Itu yang saya lakukan karena sering saya ngeblog di kereta saat perjalanan pergi dan pulang ke dan dari kantor.

Intinya temukan berbagai cara lain untuk membuat produktifitas dalam menulis meningkat.

Hal Kelima : Pastikan Yang Sudah Ada Tetap Hidup dan Berjalan Saat Mengembangkan Yang lain

Ada 10 blog, 2 sudah berjalan dengan baik. Haruslah yang 2 diabaikan dan didiamkan saja sementara kita mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran untuk yang 8?

Jangan.

Akan menjadi masalah kalau yang sudah berjalan dengan baik harus nyungsep karena kita lupa memberikan suntikan artikel baru ke dalamnya. Percuma saja kalau yang ke-3 dan ke-4 berkembang tetapi yang ke-1 dan ke-2 turun dan nyungsep.

Kita tetap harus memastikan bahwa yang 2 yang sudah berjalan tetap berjalan dengan baik sedangkan yang lain bisa terus berkembang.

Untungnya, kebanyakan blog yang sudah berjalan dengan baik, tidak perlu harus disuapi setiap hari untuk mendatangkan pembaca. Biasanya blog seperti ini sudah bisa mencari “makan” sendiri dan mesin pencari sudah mengenalnya dengan baik.

Jadi, cukup waktunya saja yang diatur agar mereka tetap terasa fresh dan update.

Contohnya Lovely Bogor dan Pojok Menulis milik saya yang sudah bisa cari makan sendiri. Saya tidak perlu mengupdatenya setiap hari, dan cukup 3 hari atau seminggu sekali saja saya masukkan artikel baru. Begitu juga dengan LB Fotografi atau Lingkungan Hidup yang rajin mendatangkan pembaca walau tidak diupdate setiap hari.

Perhatian saya  untuk sementara ini akan dialihkan ke Maniak Menulis dan Umum Sekali. Nanti, kalau kedua blog ini sudah bisa berdiri sendiri, maka saya akan menggeser perhatian ke beberapa blog lain, atau membangun blog baru.

Jadi, yang sudah berjalan dengan baik harus tetap berjalan dengan baik. Boleh lah kalau turun-turun sedikit tetapi, jangan sampai kebanyakan. Yang penting grafiknya harus tetap normal dan jangan sampai nyungsep. Yang belum berkembang akan diberikan perhatian sedikit lebih banyak supaya bisa tumbuh subur.

Semua itu untuk memastikan pada akhirnya kesemua blog akan hidup dan tumbuh subur sesuai target.

Hal Keenam : Be Flexible

Ini penting.

Jangan kaku dan terlalu textbook thinking alias terpaku pada aturan atau teori, terutama teori yang dibuat orang lain.

Contohnya :

Kalau sedang hadir ide menulis untuk blog 1, tetapi saat itu seharusnya jadwal blog 2 untuk mendapatkan artikel baru, apa yang harus dikerjakan? Menulis untuk blog 1 atau memaksakan diri untuk blog 2 (yang belum tentu kita punya ide)?

Kalau saya, maka saya akan tetap menulis untuk blog 1. Setidaknya ada satu hasil untuk diterbitkan, daripada memaksakan diri untuk sesuatu yang belum tentu ada hasilnya. Lebih baik memaastikan diri mendapatkan hasil untuk dituai.

Begitu juga dengan kalau ada tuntutan dari istri untuk belanja bulanan, tetapi saat itu jatah blog 5 untuk diisi, mana yang perlu dijalani terlebih dulu. Ya, kalau saya pilih menemani istri dulu daripada maksa menulis dan kemudian tidak dimasakin seama seminggu, bisa jadi bencana. Malah tidak bisa menulis sama sekali.

Cobalah menjadi fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada dan bukan sekedar terpaku pada aturan dan jadwal yang dibuat. Dengan begitu kita bisa menjadi lebih produktif.

Hal Ketujuh : JANGAN BUANG WAKTU

Ini juga penting.

Itu juga salah satu alasan saya keluar dari forum IAPD dan berbagai komunitas blogger lainnya. Mereka tidak memberikan “sesuatu” yang berharga lagi bagi kehidupan saya sebagai blogger, lalu untuk apa saya harus mempertahankannya.

Mubazir.

Sia-sia hanya mendengarkan rengekan para blogger dan rayuan para internet marketer saja. Apalagi sekedar melihat sampah link.

Lebih baik melakukan sesuatu yang menunjang apa yang saya targetkan. Lebih berharga menjawab komentar yang datang daripada sekedar melihat blogger malas yang mengajukan pertanyaan bodoh bin konyol.

Berhenti membaca tulisan para internet marketer atau blogger tutorial pun saya lakukan karena banyak isinya yang begitu-begitu saja dan tidak memberikan nilai tambah sama sekali. Lalu, untuk apa membacanya? Terlalu banyak bullsh*t disana.

Hal Kedelapan : Platform Blogging (Pergunakan Gabungan Berbayar dan Gratisan)

Memiliki wordpress self hosted dengan TLD itu keren, kata banyak blogger. Tetapi, terus terang menimbulkan banyak masalah.

Bukan hanya masalah teknis, tetapi juga masalah biaya berupa sewa hosting dan domain.

Tidak terasa hal ini akan menimbulkan tekanan tersendiri kalau dilakukan. Bisa membuat uang belanja terkuras kalau dipaksakan.

Jadi, menggunakan kombinasi antara wordpress self hosted dan blogspot perlu dipertimbangkan. Blogspot memiliki banyak kelebihan, walau ada sisi kekurangan. Salah satunya, tidak perlu ruwet mengurusi sewa hosting dan masalah teknis, cukup berfokus pada menulis dan membangun konten saja.

Toh nanti kalau yang memakai subdomain blogspot sudah berkembang, kita bisa memasang TLD-nya, mengapa harus dipaksakan untuk dipergunakan sejak awal?

—-

Itulah 8 hal yang saya lakukan dalam mengelola banyak blog, dan sedang berniat membuat lebih banyak lagi.

Sudah berhasil?

Kan sudah disebutkan di atas, semua itu masih dalam proses. Belum “berhasil” dalam artian menghasilkan uang banyak, tetapi sudah berhasil membuat saya merasa gembira dan senang bisa menulis dengan bebas, dan sebanyak-banyaknya.

Saya tidak akan berlagak sudah menjadi master dengan penghasilan ribuan dollar. Tidaklah, tetapi beberapa blog saya sudah membuat dompet saya agak tebal sedikit, seperti Lovely Bogor, Pojok Menulis, LB Fotografi, dan beberapa yang lain.

Tidak banyak. Lumayanlah buat jajan dan sekedar tambah-tambah beli peralatan ngeblog.

Juga, jujur saja, hal-hal di atas, lebih mudah menuliskannya daripada menjalaninya. Apalagi pada saat awal-awalnya, beratttttttzzz…. sekali bro. Tetapi, saya memutuskan menerima konsekuensi dari memiliki banyak blog, yaitu berat dan repot.

Langkah saya pun menjadi sangat perlahan karena perhatian dan waktu yang harus dipecah untuk berbagai blog yang ada. Sama sekali tidak mudah.

Tetapi, seiring dengan waktu, ketika kemampuan menulis cepat membaik, ketika pengaturan waktu semakin baik juga, dan kemampuan saya memanage diri sendiri juga membaik, maka semuanya terasa semakin ringan dan tidak lagi memberatkan.

Itulah mengapa saya tidak merasa mengelola blog banyak itu sebagai sesuatu hal yang berat. Buat saya justru menyenangkan.

Tapi, itu cara saya ya. Dan, saya tidak 100% bertujuan ingin mengeruk duit. Blog banyak lebih pada keinginan menyalurkan kecanduan menulis dan membuat blog saja. Lebih banyak untuk bersenang-senang.

Jadi, boleh ditiru, boleh juga tidak.

Kalau memang Anda berniat membuat banyak blog, boleh saya beri satu saran? Satu saja.

BERHENTI mencari tulisan atau artikel tentang cara mengelola banyak blog. Seperti tulisan ini.

Buang-buang waktu saja. Langsung saja buat dan kemudian jalani, temukan cara Anda dan nikmati prosesnya.

Itu saja saran saya.

4 thoughts on “Bagaimana Cara Mengelola Banyak Blog ?”

  1. Selamat Pak Anton, artikel bapak masuk kategori yang cocok untuk menjaring pembaca yang mana panjang artikel bapak 3200-an kata yang mana menurut pakar SEO artikel panjang adalah artikel yang berkualitas. Karena memaparkan detail pemikiran penulisnya.

    Pendek kata, saya nggak baca semuanya Pak -_-"

    Reply
    • Hadeuh.. makasih sudah bantuin ngitung kata dalam artikel ini. Saya sendiri nggak tahu sebenarnya, malas menghitungnya.

      Soal tidak baca sampai selesai… Alhamdulillah. Jujur saja, saya juga sering begitu. Maklum kok, bahkan sangat mengerti… hahaha….

      Soal SEO.. mbuh lah. Kata orang seperti apa, saya sih cuma pengen nulis sampai tuntas saja pemikiran yang ada di kepala saya. Mau SEO Friendly atau tidak, ya nda peduli bangetz.

      Reply
  2. ahh… pak Anton mana mungkin cuma punya 10 blog, itu yang aktif doang. pasti ada lagi di belakangnya yang masih bobo cantik. 🙂

    Memang berat pak, buat saya itu di kendala diwaktu yang masih belum bisa memanage dengan benar antara dunia offline dan online.

    Reply

Leave a Comment