Ngeblog seharusnya fun, menyenangkan. Paling tidak itulah ide dasar dari pencipta blog, kalau membaca sejarah lahirnya blog. Berbagi pengalaman piknik, pemikiran, ide, seharusnya adalah seusatu yang menggembirakan.
Sayangnya, banyaknya “blogger” yang tumbang dan berhenti menulis karena mereka merasa kehidupan blogger berat. Mereka merasa sulit membagi waktu, susah menemukan bahan tulisan, dan sejenisnya.
Padahal sebenarnya bukan kehidupan dunia blogging yang membuat beban itu hadir. Diri mereka sendirilah yang membuat kehidupan ngeblognya terasa penuh beban dan hambatan. Bukan dunia blogosphere yang menekan mereka.
Hal itu disebabkan karena dalam diri mereka ada yang namanya KEINGINAN. Wajar sebenarnya karena setiap manusia pasti memiliki rasa itu. Masalah utamanya adalah tidak semua orang mampu mengatasi KEINGINAN itu sehingga tidak berbalik menjadi tekanan.
Tidak aneh kalau banyak blogger memiliki keinginan :
- untuk menjadi terkenal
- untuk menjadi kaya
Tidak ada yang salah sama sekali. Hampir semua orang di seluruh dunia ingin seperti itu. Yang menjadikannya sebuah beban adalah ketika dikombinasikan dengan berbagai jenis keinginan lainnya, seperti
- Ingin semuanya cepat
- Ingin semuanya mudah
Coba saja gabungkan. Keinginan untuk menjadi terkenal saja sudah akan menghadirkan tekanan yang sangat besar dan tumpukan pekerjaan yang sepertinya tidak ada habisnya. Seorang blogger yang ingin terkenal harus rajin promosi, harus bisa membuat tulisan yang “bermutu”, harus bisa menghadirkan branding di benak pembaca, dan lain sebagainya.
Beban yang sudah sangat banyak, bukan begitu?
Tambahkan lagi dnegan keinginan untuk cepat kaya. Yang ini menghadirkan beban berupa harus mencari cara supaya komunitas pembaca blog mau menyerahkan uang kepada si empunya blog, atau blog itu harus bisa menjual sesuatu, dan lain sebagainya.
Masih kurang banyak bebannya?
Tambahkan dengan ingin dilakukan dalam 1 tahun harus bisa menghasilkan uang US$ 1000, seperti kisah sukses para blogger. Berarti harus lebih banyak waktu yang harus diluangkan untuk menulis, promosi, dan seterusnya.
Mau tambah lagi?
Kalau saya sih sebenarnya sudah pusing sekali dengan kombinasi ketiga keinginan itu. Kehidupan saya sebagai blogger tidak akan lagi menyenangkan. Kegembiraan ketika sebuah tulisan selesai dan diterbitkan saja pastinya tidak akan terasa karena saya sudah akan harus terfokus pada hal lain yang harus diselesaikan.
Tidak beda dengan pekerjaan yang saya lakoni sekarang.
Lalu, untuk apa saya ngeblog. Mengapa saya tidak mencari saja pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi? Lebih jelas hasilnya dan langkahnya.
Tetapi, saya meneruskan ngeblog karena disana ada yang namanya kenikmatan yang hadir ketika seorang pembaca mengucapkan sekedar terimakasih karena sudah terbantu. Kesenangan bahwa apa yang kita bagi bisa bermanfaat bagi orang lain.
Untuk itulah, saya harus berusaha meredam, bukan mematikan keinginan saya. Tanpa itu beban yang sangat besar akan hadir dalam kehidupan ngeblog saya dan bisa membuatnya terasa terlalu menekan.
Dengan meredam keinginan dan mencoba memanage-nya, keseimbangan antar tiap keinginan bisa ditemukan.
Hasilnya, kehidupan saya sebagai blogger tidak akan terasa berat dan menekan dan saya bisa melakukannya sambil menikmatinya.
Iya nggak?
sangat setuju dengan tulisan ini pak.